Anda di halaman 1dari 2

B.

Faktor Resiko dan Pencegahan Stroke


Pencegahan stroke adalah kemungkinan pendekatan yang peling baik . langkah-langkah yang
dilakukan yntuk mengubah factor dan kondisi manusia yang mempredisposisikan orang tertentu
pada stroke atau meningkatkan resiko mereka untuk mengalami stroke.Bagan 59-2 meringkas
factor- factor risiko ini.
1. Hipertensi adalah factor utama.Pengendalian hipertensi adalah kunci untuk mencegah
stroke
2. Penyakit kardiovakuler simbolisme serebral berasal dari jantung seperti
a. Penyakit arteri koronaria
b. Gagal jantung kongestif
c. Hipertroll vertical kiri
d. Abnormalitas irama ( khususnya fibrasi atrium )
e. Penyakit jantung kongesif
f. Kolesterol tinggi

C. Manifestasi Klinis
Stroke menyebabkan berbagai deficit neurologic , bergantung pada lokasi lesi ( pembuluh
darah mana yang tersumbat), ukuran area yang perfungsinya tidak adekuat, dan jumlah
aliran darah kolesterol (sekunder atau aksesori ).
Fungsi otak yang rusak tidak dapat membaik sepenuhnya.
1. Kehilangan Motorik
Adalah penyakit motoneuron dan mengakibatkan kehidupan control volunteer pada
salah satu sisi tubuh dapat menunjukkan erusakan pada neuron motor atas pada sisi yang
berlawanan dari otak.Disfungsi motoric paling umum adalah hemiplrgia ( paralisis pada
salah satu sisi ) karena lesi pada sisi otak yang berlawanan. Diawal tahapan
stroke,gambaran klinis yang muncul biasanya adalah paralisis dan hilang atau menurunya
reflex tendon dalan apalabila reflex tendon dalam ini muncul kembali ( biasanya dalam
48 jam ). Peningkatan tonus disertai dengan spastisitas ( peningkatan tonus otot obnormal
) pada ekstremitas yang terkena dapat terlihat.
2. Kehilangan komunikasi
Fungsi otak lain yang dipengaruhi oleh stroke adalah bahsa dan komunikasi . Stroke
adalah penyebab afasia paling umum .Disfungsi bahasa dan komunikasi dapat
dimanifestasikan oelh hal berikut:
a. Disartria (kesulitan berbicara ), ditunjukkan dengan bicara yang sulit dimengerti yang
disebabkan oleh paralisis otot yang bertanggung jawab untuk menghasilkan bicara
b. Disfasia atau afasia ( bicara defektif atau kehilangan bicara ) , yang terutama ekspresif
atau reseptif
c.

Anda mungkin juga menyukai