Pendahuluan
I. Latar Belakang
Hingga saat ini sektor pertanian masih menjadi salah satu sektor strategis
di Kabupaten Bantul. Sektor pertanian di Kabupaten Bantul selain sebagai
penghasil pangan juga merupakan kontributor dalam PDRB Kabupaten Bantul.
Selain itu ,sektor pertanian juga memiliki peran sebagai penyedia lapangan
pekerjaan bagi sebagian besar masyarakat di Kabupaten Bantul.
Sebagai upaya untuk meningkatkan produksi dan produktivitas komoditas
pertanian, dibutuhkan ketersediaan pupuk lengkap dan berimbang dengan harga
terjangkau.
Berkaitan dengan hal tersebut perlu diadakan kegiatan pengawasan
peredaran pupuk dan pestisida agar peredaran pupuk dan pestisida dapat
terpantau dengan baik. Pada tahun 2019 ini Dinas Pertanian Pangan Kelautan
Perikanan Kabupaten Bantul mengalokasikan kegiatan yang berkaitan dengan
pengawasan peredaran pupuk dan pestisida. Adapun rincian kegiatan sebagai
berikut :
1. Pelatihan Pembuatan Pupuk Organik
2. Workshop Pengawasan Peredaran Pupuk dan Pestisida
3. Koordinasi monitoring evaluasi pupuk dengan distributor,pengecer,
gapoktan dan komisi pengawasan pupuk dan pestisida
4. Pengujian sampel pupuk
II. Tujuan
Adapun tujuan kegiatan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida ini
adalah agar pengawasan peredaran pupuk dan pestisida di Kabupaten Bantul
dapat terpantau dengan baik.
III. Sasaran
Adapun sasaran kegiatan ini adalah terlaksananya pengawasan
peredaran pupuk dan pestisida di Kabupaten Bantul
1
BAB II. Tugas Pokok dan Fungsi
A. Penyusunan rencana kerja Seksi
1. Menyusun RKA DPA Seksi Pupuk Pestisida Alsintan
a. Identifikasi kegiatan
b. Penyusunan RKA
2
a. Pelaksanaan pengawasan peredaran pupuk dan pestisida,
b. Rapat koordinasi pengawasan peredaran pupuk dan pestisida
2. Pengawasan peredaran alsintan
a. Pelaksanaan pengawasan peredaran alsintan
b. Rapat koordinasi pengawasan peredaran alsintan
F. Melaksanakan pemberian penjaminan mutu pupuk, pestisida dan alsintan
1. Uji laboratorium mutu pupuk
a. Pelaksanaan uji laboratorium mutu pupuk organik
G. Melaksanakan pembinaan dan pengembangan pelayanan jasa alat dan mesin
pertanian
1. Pelatihan Alat Mesin Pertanian dan UPJA,
a. Pelaksanaan pelatihan alsintan dan UPJA,
2. Pembinaan kepada kelompok /Unit UPJA kelompok tani
a. Pelaksanaan pembinaan unit UPJA kelompok tani
H. Melaksanakan penyiapan bahan pemberian bimbingan teknis dan supervisi
bidang pupuk, pestisida dan alsintan
1. Pelatihan pembuatan pupuk organik
a. Pelaksanaan Pelatihan pembuatan pupuk organik
2. Pelatihan Operasional Alat mesin pertanian pra dan pasca panen
a. Pelaksanaan Pelatihan Operasional Alat mesin pertanian pra dan pasca
panen
I. Melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan bidang pupuk, pestisida dan
alsintan
1. Monitoring evaluasi dan pelaporan bidang pupuk dan pestisida
a. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan bidang pupuk dan
pestisida
b. Rapat koordinasi monitoring evaluasi dan pelaporan bidang pupuk dan
pestisida
2. Monitoring evaluasi dan pelaporan bidang alsintan
a. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan bidang alsintan
b. Rapat koordinasi monitoring evaluasi dan pelaporan bidang alsintan
J. Melaksanakan monitoring evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi seksi
1. Monitoring evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi seksi
a. Pelaksanaan monitoring evaluasi dan pelaporan tugas dan fungsi seksi
3
BAB III. Pelaksanaan Kegiatan
A. Pelatihan Alat Mesin Pertanian
Kegiatan Pelatihan Alat Mesin Pertanian Rice Transplanter dilaksanakan
sebanyak dua angkatan di Gapoktan Sumber Harapan, Sumbermulyo
Bambanglipuro pada tanggal 19 - 21 Maret 2019 dan di Pangkah Sumberagung
Jetis pada tanggan 2, 4 - 5 April 2019 dengan jumlah peserta masing-masing
angkatan sebanyak 30 orang. Materi yang disampaikan pada Pelatihan Alat
Mesin Pertanian meliputi Kebijakan Pembangunan Pertanian dan Pengelolaan
Alat Mesin Pertanian, Kelembagaan Kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan,
Teknologi Penanganan Alat Mesin Pertanian dan Analisis Usaha, Managemen
Keuangan Kelompok UPJA, Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan
dan Promosi dan Pemasaran Usaha Pelayanan Jasa Alsintan. Dukungan
pelaksanaan berasal dari APBD Kabupaten Bantul sebesar Rp. 29.820.000,- dan
terealisasi Rp. 29.790.000,- (99%).
Kegiatan Pelatihan Alat Mesin Pertanian Combine Harvester
dilaksanakan sebanyak dua angkatan di Ngentak Baru Baturetno Banguntapan
pada tanggal 18 - 20 September 2019 dan di Demangan Wonokromo Pleret
pada tanggal 13 – 15 November 2019 dengan jumlah peserta masing-masing
angkatan sebanyak 30 orang. Materi yang disampaikan pada Pelatihan Alat
Mesin Pertanian meliputi Kebijakan Pembangunan Pertanian dan Pengelolaan
Alat Mesin Pertanian, Kelembagaan Kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan,
Teknologi Penanganan Alat Mesin Pertanian dan Analisis Usaha, Managemen
Keuangan Kelompok UPJA, Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan
dan Promosi dan Pemasaran Usaha Pelayanan Jasa Alsintan. Dukungan
pelaksanaan berasal dari APBD Kabupaten Bantul sebesar Rp. 29.820.000,- dan
terealisasi Rp. 29.720.000,- (99%)
Kegiatan Pelatihan Alat Mesin Pertanian Traktor Rotay dilaksanakan
sebanyak satu angkatan di Glodogan Sidomulyo Bambanglipuro pada tanggal 22
-24 Oktober 2019 dengan jumlah peserta masing-masing angkatan sebanyak 30
orang. Materi yang disampaikan pada Pelatihan Alat Mesin Pertanian meliputi
Kebijakan Pembangunan Pertanian dan Pengelolaan Alat Mesin Pertanian,
Kelembagaan Kelompok Usaha Pelayanan Jasa Alsintan, Teknologi
Penanganan Alat Mesin Pertanian dan Analisis Usaha, Managemen Keuangan
Kelompok UPJA, Pengembangan Usaha Pelayanan Jasa Alsintan dan Promosi
dan Pemasaran Usaha Pelayanan Jasa Alsintan. Dukungan pelaksanaan
4
berasal dari APBD Kabupaten Bantul sebesar Rp. 14.910.000,- dan terealisasi
Rp. 14.860.000,- (99%)
5
Gambar 3.1.3 Instruksi Narasumber pada pelatihan alat mesin pertanian
6
Gambar 3.2.1 Rapat koordinasi alat mesin pertanian
7
unit. Selanjutnya bantuan alat mesin pertanian tersebut didistribusikan kepada
kelompok tani berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul no : 652/DPPKP/Kep/Btl/XI/2019
tanggal 9 September 2019.
Kegiatan Bantuan Alat Mesin Pertanian berdasarkan Surat Direktur Alat
dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Republik Indonesia Nomor : B-371/SR.430/B.6/10/2019 tanggal 4 Oktober 2019
tentang Bantuan Alat Mesin Pertanian TA. 2019. Kabupaten Bantul menerima
Alat mesin pertanian berupa handtraktor sebanyak 2 unit dan traktor roda empat
sebanyak 1 unit. Selanjutnya bantuan alat mesin pertanian tersebut
didistribusikan kepada kelompok tani berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul no :
327/DPPKP/Kepts/Btl/XII/2019.
Kegiatan Bantuan Alat Mesin Pertanian berdasarkan Surat Direktur Alat
dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian
Republik Indonesia Nomor : B-448/SR.430/B.6/12/2019 tanggal 2 Desember
2019 tentang Bantuan Alat Mesin Pertanian TA. 2019. Kabupaten Bantul
menerima Alat mesin pertanian berupa handtraktor sebanyak 5 unit, pompa air
sebanyak 15 unit, corn sheller sebanyak 5 unit dan handsprayer sebanyak 25
unit. Selanjutnya bantuan alat mesin pertanian tersebut didistribusikan kepada
kelompok tani berdasarkan Surat Keputusan Kepala Dinas Pertanian Pangan
Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul no : 328/DPPKP/Kepts/Btl/XII/2019.
8
Gambar 3.3.2 Running test bantuan alat mesin pertanian
9
Gambar 3.3.4 Traktor Roda Empat
10
Gambar 3.3.7 Handtraktor
11
BAB IV. Permasalahan dan Pemecahan
A. Permasalahan
Pemanfaatan bantuan alat mesin pertanian yang ada di kelompok
tani/gapoktan masih perlu ditingkatkan, hal ini dapat dijumpai pada beberapa
kelompok tani pemanfaatan operasional alat mesin pertanian masih rendah.
Kendala yang dijumpai masih terbatasnya jumlah operator alat mesin pertanian
yang ada di masing-masing kelompok tani/gapoktan. Disamping itu masih perlu
ditingkatkan cakupan laporan pemanfaatan alat mesin pertanian yang
diharapkan dapat dilaporkan sebagai laporan harian.
Pengadaan/pembelian bahan baku pupuk organic dari penyedia/kelompok
tani/ternak penerima fasilitasi Unit Pengolah Pupuk Organik belum dapat secara
kontinyu melakukan dropping bahan baku ke pengolah pupuk organic
Karanganyar, Gadingharjo, Sanden.
B. Pemecahan
Dinas Pertanian Pangan Kelautan dan Perikanan Kabupaten Bantul
melakukan pembinaan dan mengadakan pelatihan alat mesin pertanian tentang
operasional alat mesin pertanian, kelembagaan, managemen agar peran Unit
Usaha Pelayanan Jasa Alsintan (UPJA) dari kelompok tani/gapoktan dapat
ditingkatkan.
Untuk meningkatkan cakupan laporan pemanfaatan alat mesin pertanian
diusulkan ke Dinas Pertanian DI. Yogyakarta untuk diadakan refreshing
pelaporan operasional alat mesin pertanian.
Melakukan pendampingan kepada kelompok tani/ternak yang
mendapatkan fasilitasi Unit Pengolah Pupuk Organik agar dapat menyediakan
bahan baku pupuk bagi pengolah pupuk organic Karanganyar, Gadingharjo,
Sanden secara kontinyu dan berkelanjutan.
12
BAB V. Keberhasilan
Bantuan alat mesin pertanian baik yang berasal dari Direktorat Jenderal
Prasarana dan Sarana Pertanian dan Direktorat Pengolahan dan Pemasaran Hasil
Tanaman Pangan Kementerian Pertanian tahun anggaran 2019 sudah didistribusikan
kepada kelompok/gapoktan sesuai dengan identifikasi calon petani calon lokasi (CPCL)
dan sesuai proposal yang sudah diajukan oleh kelompok tani/gapoktan. Bantuan alat
mesin pertanian tersebut sudah mulai dimanfaatkan untuk membantu proses
pengolahan tanah maupun proses penanganan panen dan pasca panen pada musim
tanam di tahun 201.
Pupuk organic yang diproduksi oleh Pengolah Pupuk Organik Karanganyar,
Gadingharjo, Sanden dibantukan kepada kelompok tani yang sudah memiliki hasil uji
laboratorium dari tanah sawahnya.
13
LAPORAN KEGIATAN
PENERAPAN TEKNOLOGI PERTANIAN
SEKSI PUPUK PESTISIDA DAN ALSINTAN
BIDANG PRASARANA SARANA DAN PENYULUHAN
DINAS PERTANIAN PANGAN KELAUTAN DAN PERIKANAN
KABUPATEN BANTUL
TAHUN ANGGARAN 2019
14
LAPORAN KEGIATAN
PENERAPAN TEKNOLO
GI PERTANIAN