Anda di halaman 1dari 6

Konsep Dasar Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir dengan PDVK

I. PENGKAJIAN
A. Data Subyektif
1. Identitas
a. Identitas Klien
Nama :
Umur /Tanggal Lahir : Terjadi dalam 24 jam pertama (Shearer 2009).
Jenis Kelamin : Berdasarkan Jenis Kelamin paling banyak pada
laki-laki (Jurnal Kesehatan Andalas, 2017).
Tanggal MRS :
b. Identitas orang tua
Nama Ayah :
Nama Ibu :
Usia ayah/Ibu :
Pendidikan Ayah/Ibu :
Pekerjaan Ayah/Ibu :
Agama :
Suku/Bangsa :
Alamat :

2. Riwayat Kesehatan Klien


a. Riwayat Kesehatan Sekarang :
b. Riwayat Kesehatan Yang Lalu :
1) Riwayat Kehamilan Dan Kelahiran:
a. Riwayat Antenatal
(1) Pemeriksaan kehamilan: teratur/tidak
(2) Frekuensi kunjungan:
(3) Komplikasi kehamilan:
b. Riwayat Intranatal
1. Jenis persalinan :
2. Komplikasi persalinan :
a. Ibu :
- Persalinan lama :
- Ketuban pecah dini :
b. Bayi :
-Keadaan ketuban :
-Lama ketuban pecah :
-Kondisi ketuban :
3. Riwayat Kesehatan Keluarga
a. Riwayat Penyakit Menular :
b. Riwayat Penyakit Menurun :
4. Keadaan Bayi Saat Lahir
5. Pola Fungsional Kesehatan
Pola Keterangan
Nutrisi Bayi mengalami muntah-muntah (Jurnal Kesehatan Andalas,2017 )

Eliminasi Tinja bayi berwarna gelap kehitaman dan lengket. (Jurnal Kesehatan
Andalas,2017 )
Istirahat Bayi menjadi cengeng sering menangis melengking sehingga mengganggu jam
istirahatnya. (John, St. EB, 2002)
Pesonal Hygiene

Aktivitas

5. Riwayat psikososiokultural spritual


a. Komposisi ,fungsi dan hubungan keluarga(genogram)
b. Keadaan lingkungan rumah dan sekitar
c. Kultur dan kepercayaan yang mempengaruhi kesehatan
B. Data Obyektif
1. Pemeriksaan Umum
Kesadaran :
Tanda Vital: Nadi :
Pernafasan :
Suhu :
Antropometri : Panjang Badan :
Berat badan : 3000-4000 gram
Lila :
Lingkaran kepala :
Lingkaran dada :
Lingkar perut :

2. Pemeriksaan Fisik
Kepala : Ubun-ubun nampak menonjol (Jurnal Kesehatan Andalas, 2017)
Wajah : Terlihat pucat (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2013)
Mata : Konjungtiva berwarna kuning (Kementrian Kesehatan Republik
Indonesia, 2013)
Hidung :
Telinga :
Mulut
Leher :
Dada :
Abdomen :
Punggung :
Genetalia :
Anus :
Kulit : Memar tanpa sebab (Jurnal Kesehatan Andalas, 2017)

Ekstremitas
3. Pemeriksaan Neurologis/Refleks
a. Refleks Morro :
b. Refleks Rooting :
c. Refleks Sucking :
d. Refleks Swallowing :
e. Refleks Babinsky :
f. Refleks Graft :

4. Pemeriksaan Penunjang (Jurnal Unsyiah, 2016)


a. Waktu perdarahan (BT)
b. Waktu pembekuan (CT)
c. PTT (Partial Thromboplastin Time),
d. PT Plasma Prothrombin Time) ,
e. TT (Trombin Time)
f. Jumlah trombosit
g. Kadar Hb
h. Morfologi darah tepi
i. Faktor pembekuan tergantung vit. K (fibrinogen, F.V, F.VII)
j. USG, CT Scan atau MRI untuk melihat lokasi perdarahan

II. INTREPRETASI DATA DASAR


Diagnosis : NCB SMK Usia 2 Jam dengan PDVK
Masalah : Hal – hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang ditemukan dari
hasil pengkajian atau yang menyertai diagnosis.
Kebutuhan : Hal – hal yang dibutuhkan oleh klien dan belum teridentifikasi dalam
diagnosis dan masalah yang didapatkan dalam melakukan analisa data.

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSIS/MASALAH POTENSIAL


1. Diagnosis Potensial :
2. Masalah Potensial :
a. Pendarahan Intrakranial (Jurnal Kesehatan Andalas, 2017).
b. Osteoporosis (Arnarson, A. Healthline, 2017)
c. Penyakit Jantung (Smiley, B. Healthline, 2017).

IV. IDENTIFIKASI KEBUTUHAN TINDAKAN SEGERA


1. Melakukan Rujukan (Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, 2011).

V. MENGEMBANGKAN RENCANA / INTERVENSI


1. Observasi tanda-tanda vital : nadi, suhu, RR dan tanda infeksi !
Rasional : Deteksi dini adanya kelainan / infeksi, sehingga dapat segera ditangani
(Doenges,2001).
2. Memberikan Vitamin.K dengan dosis 1mg atau 0,5cc secara IM (pada paha sebelah
kiri) !
Rasional : Bayi baru lahir cenderung mengalami kekurangan Vitamin.K karena
cadangan vitamin K dalam hati relatif masih rendah ,sedikitnya transfer vitamin K
melalui tali pusat, rendahnya kadar vitamin K pada asi dan sterilitas saluran
pencernaan pada bayi baru lahir. Kekurangan vitamin K beresiko tinggi bagi bayi
untuk mengalami perdarahan yang disebut juga perdarahan akibat defisiensi vitamin
K (PDVK)
3. Memberikan ibu hamil minum antikonvulsan (fenobarbital, fenitoin) per oral vitamin
K1 5 mg/ hr selama TM 3 kehamilan atau vit. K 10 mg i.m. 24 jam sebelum
melahirkan bayi diperiksa PTT dan PT, trombosit, diberi vit. K 1 mg i.m. dan diulang
24 jam kemudian.
Rasional : Mencegah bayi agar tidak terkena PDVK

VI. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan dilakukan dengan efisien dan aman sesuai dengan rencana asuhan yang
telah disusun. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian
dikerjakan oleh klien atau anggota tim kesehatan lainnya.
VII. EVALUASI
Evaluasi merupakan penilaian tentang keberhasilan dan keefektifan asuhan
kebidanan yang telah dilakukan. Evaluasi didokumentasikan dalam bentuk SOAP.

Anda mungkin juga menyukai