Anda di halaman 1dari 4

1. Apa penyebab dari keluhan pusing dan kepala terasa berat?

2. Bagaimana pengaruh aktifitas fisik atau olahrga terhdapa regulasi energy pada ksus obesitas?
Gaya hidup tidak aktif dapat dikatakan sebagai penyebab utama obesitas. Hal ini didasari
oleh aktivitas fisik dan latihan fisik yang teratur dapat meningkatkan massa otot dan
mengurangi massa lemak tubuh, sedangkan aktivitas fisik yang tidak adekuat dapat
menyebabkan pengurangan massa otot dan peningkatan adipositas. Oleh karena itu pada
orang obesitas, peningkatan aktivitas fisik dipercaya dapat meningkatkan pengeluaran energi
melebihi asupan makanan, yang berimbas penurunan berat badan.
• Tingkat pengeluaran energi tubuh sangat peka terhadap pengendalian berat tubuh.
Pengeluaran energi tergantung dari dua faktor:
1) tingkat aktivitas dan olahraga secara umum
2) angka metabolisme basal atau tingkat energi yang dibutuhkan untuk
mempertahankan fungsi minimal tubuh.
• Dari kedua faktor tersebut metabolisme basal memiliki tanggung jawab duapertiga dari
pengeluaran energi orang normal. Meski aktivitas fisik hanya mempengaruhi sepertiga
pengeluaran energi seseorang dengan berat normal, tapi bagi orang yang memiliki kelebihan
berat badan aktivitas fisik memiliki peran yang sangat penting. Pada saat berolahraga kalori
terbakar, makin banyak berolahraga maka semakin banyak kalori yang hilang. Kalori secara
tidak langsung mempengaruhi sistem metabolisme basal.

(Fisiologi Guyton)
3. Apa hubungan pola makan dengan kondisi pasien?
4. Apa saja klasifikasi dari obesitas?
Dalam beberapa tipe (Purwati, 2001) yaitu :
1) Tipe Hiperplastik, adalah kegemukan yang terjadi karena jumlah sel yang lebih banyak
dibandingkan kondisi normal, tetapi ukuran sel-selnya sesuai dengan ukuran sel normal
terjadi pada masa anak-anak.Upaya menurunkan berat badan ke kondisi normal pada
masa anak-anak akan lebih sulit.
2) Tipe Hipertropik, kegemukan ini terjadi karena ukuran sel yang lebih besar
dibandingkan ukuran sel normal. Kegemukan tipe ini terjadi pada usia dewasa dan upaya
untuk menurunkan berat akan lebih mudah bila dibandingkan dengan tipe hiperplastik.
3) Tipe Hiperplastik dan Hipertropik kegemukan tipe ini terjadi karena jumlah dan
ukuran sel melebihi normal. Kegemukan tipe ini dimulai pada masa anak - anak dan terus
berlangsung sampai setelah dewasa. Upaya untuk menurunkan berat badan pada tipe ini
merupakan yang paling sulit, karena dapat beresiko terjadinya komplikasi penyakit,
seperti penyakit degeneratif.

Berdasarkan penyebaran lemak didalam tubuh, ada dua tipe obesitas yaitu:
a). Tipe buah apel (Adroid), pada tipe ini ditandai dengan pertumbuhanlemak yang
berlebih dibagian tubuh sebelah atas yaitu sekitar dada, pundak, leher, dan muka. Tipe ini
pada umumnya dialami pria dan wanita yang sudah menopause. Lemak yang menumpuk
adalah lemak jenuh.
b). Tipe buah pear (Genoid), tipe ini mempunyai timbunan lemak pada bagian bawah,
yaitu sekitar perut, pinggul, paha, dan pantat. Tipe ini banyak diderita oleh perempuan.
Jenis timbunan lemaknya adalah lemak tidak jenuh
(Adam, 2009), (David, 2004)

5. Apa saja manifstasi klisi dari obesitas?


Obesitas:
 Wajah bulat dengan pipi tembem
 Membusung dengan payudara membesar : cewek cowok
 Perut buncit
 Pada laki : ginekomastia
 Tungkai berbentuk x
 Peningkatan bb drastis
 Adanya pembesaran sentral
Jurnal MKMI, Vol 6 No.3, 2010,
Peni Pujiastuti, Bagian Periodonsia Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Jember, Jl.
Kalimantan 37 Jember. 68121. Indonesia.
6. Apa komplikasi yang ditimbulkan dari obesitas?
7. Apakah tujuan evaluasi dari score framinghams?
8. Apa diagnosis dan diagnosis banding dari scenario?
9. Berapakah kadar normal dari HDL,LDL,dan TGdan interpretasi dari scenario?
10. Apa pathogenesis dari scenario?
11. Apa saja etiologi dan hubungan factor resiko jenis kelamin usia pekerjaan dan riwayat penyakit
keluarga dengan kasus di scenario?
12. Bagaimana patofisiologi dari scenario?
13. Apa diagnosis dari status gizi berdasarkan IMT dan lingkar perut
14. Apa saja pemeriksaan penunjang pada kasus di scenario?
15. Bagaimana penatalaksanaan farmakologi dan non farmakologi dari scenario?

. Menetapkan target penurunan berat badan


Untuk penurunan berat badan ditetapkan berdasarkan: umur anak, yaitu usia 2 - 7 tahun dan
diatas 7 tahun, derajat obesitas dan ada tidaknya penyakit penyerta/komplikasi. Pada anak
obesitas tanpa komplikasi dengan usia dibawah 7 tahun, dianjurkan cukup dengan
mempertahankan berat badan, sedang pada obesitas dengan komplikasi pada anak usia
dibawah 7 tahun dan obesitas pada usia diatas 7 tahun dianjurkan untuk menurunkan berat
badan. Target penurunan berat badan sebesar 2,5 - 5 kg atau dengan kecepatan 0,5 - 2 kg
per bulan.

2. Pengaturan diet
Prinsip pengaturan diet pada anak obesitas adalah diet seimbang sesuai dengan RDA, hal ini
karena anak masih mengalami pertumbuhan dan perkembangan.5 Intervensi diet harus
disesuaikan dengan usia anak, derajat obesitas dan ada tidaknya penyakit penyerta. Pada
obesitas sedang dan tanpa penyakit penyerta, diberikan diet seimbang rendah kalori dengan
pengurangan asupan kalori sebesar 30%. Sedang pada obesitas berat (IMT > 97 persentile)
dan yang disertai penyakit penyerta, diberikan diet dengan kalori sangat rendah (very low
calorie diet ).12
Dalam pengaturan diet ini perlu diperhatikan tentang :
- Menurunkan berat badan dengan tetap mempertahankan pertumbuhan normal.
Diet seimbang dengan komposisi karbohidrat 50-60%, lemak 20-30% dengan lemak
jenuh < 10% dan protein 15-20% energi total serta kolesterol < 300 mg per hari.
- Diet tinggi serat, dianjurkan pada anak usia > 2 tahun dengan penghitungan
dosismenggunakan rumus: (umur dalam tahun + 5) gram per hari

3. Pengaturan aktifitas fisik


Peningkatan aktifitas fisik mempunyai pengaruh terhadap laju metabolisme. Latihan fisik
yang diberikan disesuaikan dengan tingkat perkembangan motorik, kemampuan fisik dan
umurnya. Aktifitas fisik untuk anak usia 6-12 tahun lebih tepat yang menggunakan
ketrampilan otot, seperti bersepeda, berenang, menari dan senam. Dianjurkan untuk
melakukan aktifitas fisik selama 20-30 menit per hari.

Tabel Jenis kegiatan dan jumlah kalori yang dibutuhkan Jenis kegiatan Kalori yang digunakan/jam

Jalan kaki 3 km/jam 150

Jalan kaki 6 km/jam 300

Joging 8 km/jam 480

Lari 12 km/jam 600

Tenis tunggal 360

Tenis ganda 240

Golf 180

Berenang 350

Bersepeda 660

4. Mengubah pola hidup/perilaku


Untuk perubahan perilaku ini diperlukan peran serta orang tua sebagai komponen intervensi,
dengan cara:
- Pengawasan sendiri terhadap: berat badan, asupan makanan dan aktifitas fisik serta
mencatat perkembangannya.
- Mengontrol rangsangan untuk makan. Orang tua diharapkan dapat menyingkirkan
rangsangan disekitar anak yang dapat memicu keinginan untuk makan.
- Mengubah perilaku makan, dengan mengontrol porsi dan jenis makanan yang
dikonsumsi dan mengurangi makanan camilan.
- Memberikan penghargaan dan hukuman.
- Pengendalian diri, dengan menghindari makanan berkalori tinggi yang pada
umumnya lezat dan memilih makanan berkalori rendah.

5. Peran serta orang tua, anggota keluarga, teman dan guru


Orang tua menyediakan diet yang seimbang, rendah kalori dan sesuai petunjuk ahli gizi.
Anggota keluarga, guru dan teman ikut berpartisipasi dalam program diet, mengubah
perilaku makan dan aktifitas yang mendukung program diet.12

6. Terapi intensif
Terapi intensif diterapkan pada anak dengan obesitas berat dan yang disertai komplikasi
yang tidak memberikan respon pada terapi konvensional, terdiri dari diet berkalori sangat
rendah (very low calorie diet), farmakoterapi dan terapi bedah.
 Indikasi terapi diet dengan kalori sangat rendah bila berat badan > 140% BB Ideal
atau IMT > 97 persentile, dengan asupan kalori hanya 600-800 kkal per hari dan
protein hewani 1,5 - 2,5 gram/kg BB Ideal, dengan suplementasi vitamin dan mineral
serta minum > 1,5 L per hari. Terapi ini hanya diberikan selama 12 hari dengan
pengawasan dokter.

 Farmakoterapi dikelompokkan menjadi 3, yaitu: mempengaruhi asupan energi


dengan menekan nafsu makan, contohnya sibutramin; mempengaruhi penyimpanan
energi dengan menghambat absorbsi zat-zat gizi contohnya orlistat, leptin, octreotide
dan metformin; meningkatkan penggunaan energi. Farmakoterapi belum
direkomendasikan untuk terapi obesitas pada anak, karena efek jangka panjang
yang masih belum jelas.
 Terapi bedah di indikasikan bila berat badan > 200% BB Ideal. Prinsip terapi ini
adalah untuk mengurangi asupan makanan atau memperlambat pengosongan
lambung dengan cara gastric banding, dan mengurangi absorbsi makanan dengan
cara membuat gastric bypass dari lambung ke bagian akhir usus halus. Sampai saat
ini belum banyak penelitian tentang manfaat dan bahaya terapi ini pada anak.

Satoto, Karjati, S., Darmojo, B., Tjokroprawiro, A., Kodyat, BA. Kegemukan, Obesitas dan
Penyakit Degeneratif: Epidemiologi dan Strategi Penanggulangannya, Dalam: WidyakaryaNasional
Pangan dan Gizi VI tahun 1998. Jakarta: LIPI, hal. 787 – 808.

Anda mungkin juga menyukai