MODUL
HORMONAL & METABOLISME
LBM 5
1
LBM 5
TUJUAN PEMBELAJARAN
PANDUAN TUTOR :
Waktu praktikum 2 x 100 menit
1. Pada 25 menit pertama skil lab, instruktur menerangkan & memberi contoh
mengenai cara penentuan status gizi berdasarkan skenario latihan, kemudian
mendiskusikan kebutuhan kalori & cara edukasi perencanaan makan dihadapan
mahasiswa. Sesuai dengan urutan panduan pemeriksaan. Sebelum datang pada skill
lab mahasiswa diwajibkan telah menguasai teori. Instruktur mensosialisasikan
materi yang akan dinilai sesuai cek list
2. Pada 25 menit kedua skill lab setiap mahasiswa berlatih melakukan penentuan status
gizi berdasarkan skenario latihan, kemudian mendiskusikan kebutuhan kalori & cara
edukasi perencanaan makan dipandu oleh instruktur
3. Pada 150 menit berikutnya mahasiswa melakukan penentuan status gizi berdasarkan
skenario 1,2 & 3, menentukan kebutuhan kalori di FORM PENGHITUNGAN
KALORI hasil penghitungan dikumpulkan pada instruktur. Cara edukasi
perencanaan makan ( memilih salah satu kasus saja) dinilai oleh instruktur
menggunakan celk list yang telah disediakan. Hasil skore cek list dimasukkan dalam
komponen penilaian kesiapan materi & keaktifan mahasiswa untuk penilaian form
MEU.
TUGAS MAHASISWA
Waktu praktikum 2 x 100 menit
1. Pada 25 menit pertama skil lab, instruktur menerangkan & memberi contoh
mengenai penentuan status gizi berdasarkan skenario latihan, kemudian
mendiskusikan kebutuhan kalori & cara edukasi perencanaan makan. Sebelum datang
pada skill lab mahasiswa diwajibkan telah menguasai teori. Instruktur
mensosialisasikan materi yang akan dinilai sesuai cek list
2. Pada 25 menit kedua skill lab setiap mahasiswa berlatih melakukan penentuan status
gizi berdasarkan skenario latihan, kemudian mendiskusikan kebutuhan kalori & cara
edukasi perencanaan makan dipandu oleh instruktur
3. Pada 150 menit berikutnya mahasiswa melakukan penentuan status gizi berdasarkan
skenario 1, 2 & 3 menentukan kebutuhan kalori di FORM PENGHITUNGAN
2
KALORI hasil penghitungan dikumpulkan pada instruktur . Cara edukasi (memilih
salah satu kasus saja) perencanaan makan dinilai oleh instruktur menggunakan cek
list yang telah disediakan
TEORI :
Karbohidrat
Karbohidrat yang dianjurkan sebesar 45-65% total asupan energi
Pembatasan karbohidrat total <130 g/hari tidak dianjurkan
Makanan harus mengandung lebih banyak karbohidrat terutama yang berserat
tinggi.
Sukrosa tidak boleh lebih dari 10% total asupan energi.
Sedikit gula dapat dikonsurnsi sebagai bagian dari perencanaan makan yang sehat
dan pemanis non-nutrisi dapat digunakan sebagai pengganti jumlah besar gula
misalnya pada minuman ringan dan permen.
Makan tiga kali sehari untuk mend istribusikan asupan karbohidrat dalam sehari.
Lemak
Asupan lemak dianjurkan sekitar 20-25 % kebutuhan kalori. Tidak diperkenankan
melebihi 30% total asupan energi.
Lemak jenuh < 7 % kebutuhan kalori
Lemak tidak jenuh ganda < 10 %, selebihnya dari lemak tidak jenuh tunggal.
Bahan makanan yang perlu dibatasi adalah yang banyak mengandung lemak
jenuh dan lemak trans antara. lain : daging berlemak dan susu penuh (whole
milk).
Anjuran konsumsi kolesterol <300 mg/hari. Diusahakan lemak berasal dari
sumber asam lemak tidak jenuh (MUFA/Mono Unsaturated FattyAcid),
membatasi PUFA (Poly Unsaturated Fatty Acid) dan Asam lemak jenuh.
Protein
3
Dibutuhkan sebesar 15 - 20% total asupan energi.
Sumber protein yang balk adalah ikan, seafood, daging tanpa lemak, ayam tanpa
kulit, produk susu rendah lemak, kacang, dan kacang kacangan (Leguminosa),
tahu, tempe.
Pada pasien dengan nefropati perlu penurunan asupan protein menjadi 0.8 g/kg
BB perhari atau 10 % dari kebutuhan energi dan 65 % hendaknya bernilal
biologik tinggi.
Garam
Anjuran asupan natrium untuk diabetisi sama dengan anjuran untuk masyarakat
umum yaitu tidak lebih dari 3000 mg atau sama dengan 6-7 g (1 sendok teh)
garam dapur.
Pembatasan natrium sampai 2400 mg atau sama dengan 6 gr/hari garam dapur,
terutama pada mereka yang hipertensi.
Sumber natrium antara lain garam dapur, vetsin dan soda.
Serat
Seperti halnya masyarakat umum, penyandang diabetes dianjurkan
mengkonsumsi cukup serat dari kacang-kacangan, buah dan sayuran serta sumber
karbohidrat yang tinggi serat, karena mengandung vitamin, mineral, serat dan
bahan lain yang balk untuk kesehatan.
Anjuran konsumsi serat adalah ± 25 g/hari, diutamakan serat larut.
Pemanis
Pernanis dikelompokkan menjadi pernanis bergizi dan pernanis tak bergizi.
Termasuk pernanis bergizi adalah gula alkohol dan fruktosa.
Gula alkohol antara lain isomalt, lactitol, maltitol, mannitol, sorbitol dan xylitol,
mengandung 2 kalori /g
Batasi penggunaan pemanis bergizi. Dalam penggunaannya pemanis bergizi perlu
diperhitungkan kandungan kalorinya sebagai bagian dari kebutuhan kalori sehari.
Fruktosa tidak dianjurkan digunakan para diabetisi karena efek samping pada
lipid plasma.
Pernanis tak bergizi termasuk: aspartam, sakarin, acesulfame potassium,
sukralose, neotame.
Pernanis aman digunakan sepanjang tidak melebihi batas aman (Accepted Daily
Intake / ADI)
B. Kebutuhan kalori
Ada beberapa cara untuk menentukan jumlah kalori yang dibutuhkan diabetisi. Di
antaranya adalah dengan memperhitungkan berdasarkan kebutuhan kalori basal yang
besarnya 25-30 kalori / kg BB ideal, ditambah dan dikurangi bergantung pada beberapa
faktor yaitu jenis kelamin, umur, aktifitas, berat badan, d1l.
Jadi rumus Kalori basal per hari seseorang adalah kalori basal/kgBB x BB ideal
Perhitungan berat badan ideal (BBI) dengan rumus Brocca yang dimodifikasi adalah sbb:
4
Berat badan ideal = 90% x (TB dalam cm - 100) x 1 kg.
Bagi pria dengan tinggi badan dibawah l60 cm dan wanita dibawah 150 cm, rumus
modifikasi menjadi :
Berat badan ideal = TB dalam cm - 100) x 1 kg.
WHO WPR/lASO/lOTF dalam The Asia- Pacific Perspective: Redefining Obesity and its
Treatment
(Rekomendasi penghitungan dengan IMT lebih akurat, tetapi penghitungan dengan rumus
Brocca yang dimodifikasi merupakan penghitungan termudah yang dapat diajarkan pada
pasien, sehingga pasien dapat mengukur kebutuhan gizinya sendiri)
5
Sedang: pegawai industri ringan, mahasiswa, militer yang sedang tidak perang,
kebutuhan ditambah 30% dari kebutuhan basal
Berat: petani, buruh, militer daam keadaan latihan, penari, atlit, kebutuhan
ditambah 40%
Sangat berat: tukang becak, tukang gali, pandai besi dll, kebutuhan harus
ditambah 50% dari basal
4. Berat Badan
• Bila kegemukan dikurangi sekitar 20-30% bergantung kepada
tingkat kegemukan
• Bila kurus ditambah sekitar 20-30% sesuai dengan kebutuhan
untuk meningkatkan BB.
5. Kehamilan/laktasi:
Pada permulaan kehamilan (trimester I) diperlukan tambahan 150 kalori/hari. Pada
trimester II dan III sebanyak 350 kalori/hari. Pada waktu laktasi diperlukan tambahan
550 kalori/hari.
6. Adanya komplikasi
.Infeksi trauma atau operasi yang menyebabkan kenaikan suhu memerlukan tambahan
kalori sebesar 13% dari basal untuk tiap kenaikan 10 C
6
Penghitungan dengan rumus Brocca merupakan cara yang paling mudah &
sederhana yang akan dilakukan pada skill lab kali ini. Karena pasien juga dapat
menghitung sendiri kebutuhan kalori untuk diit yang diperlukannya
Edukasi dilakukan untuk menentukan makanan standar & makanan penukarnya
Perhitungan berat badan idaman dengan rumus Broca yang dimodifikasi adalah:
Kasus latihan 1
Pasien laki-laki umur 45 tahun TB 170 cm BB 67 kg, pekerjaan sebagai pegawai toko.
Penderita DM tipe 2. Berapa kebutuhan kalori & edukasi perencanaan makannya?
(tentukan besarnya kebutuhan kalori, perncanaan makan & makanan penukarnya)
Kasus Latihan 2
Pasien perempuan usia 55 tahun. Penderita DM tipe 2 sekitar 10 tahun yang lalu. Kontrol
rutin ke dokter. Sudah mendapatkan terapi obat & pernah di edukasi mengenai diit nya
tetapi sudah lupa sekitar 6 tahun yang lalu (ingin merefresh kembali tentang terapi
nutrisi). Nilai GDS terakhir adalah 270 mg/dL. Saat ini BB 69 kg, TB 149 cm. Sudah
pensiun & pekerjaan dirumah hanya sebagi ibu RT. Bagaimana menetukan perencanaan
makan pada penderita tersebut?
Kasus Latihan 3
Pasien perempuan usia 32 tahun. TB 155 cm BB 80 kg, pekerjaan sebagai guru. Oleh
dokter telah diperiksa profil lipid dan ditemukan adanya peningkatan LDL & Trigliserida.
Pasien mengeluh nyeri perut dan akan dilakukan operasi usus buntu. Bagaimana
penentuan status gizi, penghitungan kalori serta edukasi perencanaan makannya (tentukan
besarnya kebutuhan kalori, perncanaan makan & makanan penukarnya)?
Kasus Latihan 4
Pasien laki-laki 43 tahun TB 156 cm BB 54 kg, menderita DM yang sedang dirawat
karena luka/ulkus pada kakinya. Suhu badan dalam beberapa hari berkisar 39 derajad
celcius. Bagaimana penentuan status gizi, penghitungan kalori serta edukasi perencanaan
makannya (tentukan besarnya kebutuhan kalori, perencanaan makan & makanan
penukarnya)?
Kasus Latihan 5
Pasien wanita 35 tahun hamil trimester II dinyatakan DM gestasional. TB 160 cm, BB 70
kg pekerjaan sebagai ibu rumah tangga. Bagaimana penentuan status gizi, penghitungan
kalori serta edukasi perencanaan makannya (tentukan besarnya kebutuhan kalori,
perencanaan makan & makanan penukarnya)
7
UNTUK KASUS LATIHAN 2, DI PRAKTEKAN EDUKASI KEPADA PASIEN.
No
Tidak Benar Benar
1 Penghitungan status gizi
Kasus 1 0 5
Kasus 2 0 5
Kasus 3 0 5
2. Penetuan kebutuhan kalori
Kasus 1 0 20
Kasus 2 0 20
Kasus 3 0 20
TOTAL 100
8
LAMPIRAN FORM PENGHITUNGAN KALORI:
KEBUTUHAN KALORI per HARI
KASUS: ……kasus latihan 1
DATA KLIEN
TB: ……….cm BB ideal = ....................kg (a)
BB aktual: ……..kg Gemuk/kurus
Jenis kelamin = ………………..
Kalori basal = …………/kgBB ideal. (b)
FAKTOR MODIFIKASI
Umur = .....................................
Aktivitas fisik/pekerjaan = .......................................
Kehamilan/ menyusui = .... ...................................
Komplikasi = .......................................
Berat badan = ................................. (kurus +20%, gemuk – 20%)
DATA KLIEN
TB: ……….cm BB ideal = ....................kg (a)
9
BB aktual: ……..kg Gemuk/kurus
Jenis kelamin = ………………..
Kalori basal = …………/kgBB ideal. (b)
FAKTOR MODIFIKASI
Umur = .....................................
Aktivitas fisik/pekerjaan = .......................................
Kehamilan/ menyusui = .... ...................................
Komplikasi = .......................................
Berat badan = ................................. (kurus +20%, gemuk – 20%)
------------------------------------------------------------------------------------------------------
DATA KLIEN
TB: ……….cm BB ideal = ....................kg (a)
BB aktual: ……..kg Gemuk/kurus
Jenis kelamin = ………………..
Kalori basal = …………/kgBB ideal. (b)
10
FAKTOR MODIFIKASI
Umur = .....................................
Aktivitas fisik/pekerjaan = .......................................
Kehamilan/ menyusui = .... ...................................
Komplikasi = .......................................
Berat badan = ................................. (kurus +20%, gemuk – 20%)
------------------------------------------------------------------------------------------------------
DATA KLIEN
TB: ……….cm BB ideal = ....................kg (a)
BB aktual: ……..kg Gemuk/kurus
Jenis kelamin = ………………..
Kalori basal = …………/kgBB ideal. (b)
FAKTOR MODIFIKASI
Umur = .....................................
11
Aktivitas fisik/pekerjaan = .......................................
Kehamilan/ menyusui = .... ...................................
Komplikasi = .......................................
Berat badan = ................................. (kurus +20%, gemuk – 20%)
------------------------------------------------------------------------------------------------------
DATA KLIEN
TB: ……….cm BB ideal = ....................kg (a)
BB aktual: ……..kg Gemuk/kurus
Jenis kelamin = ………………..
Kalori basal = …………/kgBB ideal. (b)
FAKTOR MODIFIKASI
Umur = .....................................
Aktivitas fisik/pekerjaan = .......................................
Kehamilan/ menyusui = .... ...................................
Komplikasi = .......................................
Berat badan = ................................. (kurus +20%, gemuk – 20%)
12
PENGHITUNGAN KALORI PER HARI
Kebutuhan Kalori basal BBI (a) x kal basal (b) = ....................kalori (c)
Koreksi
Umur : ........................x.....................= ………..
Aktivitas fisik/pekerjaan :.........................x.....................= ………..
Kehamilan/ menyusui :.........................x.....................= ………..
Komplikasi :.........................x.....................= ………..
Berat badan :..........................x....................= ………..
13
LAMPIRAN PENGATURAN PORSI MAKAN
14
KEBUTUHAN BAHAN MAKANAN SEHARI
(dalam satuan penukar)
1900 sampai 2300 kalori
15
PENUKAR 1 SUMBER KARBOHIDRAT
16
PENUKAR 2 PROTEIN HEWANI
17
PENUKAR 3 PROTEIN NABATI
18
PENUKAR 4 SAYURAN
19
PENUKAR 5. BUAH
Buah 1 Penukar:
Energi = 50 kal
Kabohidrat = 12 g
20
PENUKAR 6. SUSU
Susu 1 Penukar:
Energi = 75 kal
Protein = 7 g
Kabohidrat = 10 g
21