4. Mengapa keluhan dirasakan lebih sering di malam hari saat tidur dan setelah makan makanan
berlemak?
5. Mengapa pasien mengeluhkan dada terasa panas?
Heartburn yang terjadi setidaknya dua kali dalam seminggu merupakan gejala utama
penyakit gastroesophageal reflux disease atau biasa disingkat GERD. GERD terjadi ketika katup
berbentuk cincin otot yang terdapat pada bagian bawah esofagus – dikenal sebagai lower
esophageal sphincter(LES) – menjadi lemah, sehingga memungkinkan isi makanan yang sudah
bercampur asam lambung naik lagi ke kerongkongan. Hal ini dapat menyebabkan
ketidaknyamanan karena esofagus tidak memiliki lapisan tahan asam yang sama seperti
lambung. asma
6. Mengapa pasien mengeluhkan sering bersendawa, mual muntal dan tenggorokan terasa pahit?
Sendawa
Kejadian sendawa diawali dengan peningkatan tekanan intra-abdominal akibat
akumulasi gas lambung yang menyebabkan relaksasi lower esophageal sphincter
(LES), diikuti dengan distensi esofageal, dan relaksasi dari upper esophageal
sphincter (UES). Relaksasi UES lebih diakibatkan distensi esofageal, dibandingkan
relaksasi LES. Udara yang melewati UES akan menimbulkan suara sendawa
Mual
di dalam tubuh kita terjadi peradangan lambung akibat kita makan-makanan yang mengandung alcohol, aspirin,
steroid, dan kafein sehingga menyebabkan terjadi iritasi pada lambung dan menyebabkan peradangan di
lambung yang diakibatkan oleh tingginya asam lambung
setelah terjadi peradangan lambung maka tubuh akan merangsang pengeluaran zat yang disebut vas aktif yang menyebabkan permeabilitas
kapiler pembuluh darah naik
sehingga menyebabkan lambung menjadi bengkak dan merangsang reseptor tegangan dan merangsang hypothalamus untuk mual
Muntah
lambung memberikan sinyal ke zona kemoreseptor oleh sistem saraf afferen dan saraf simpatis sehingga
menyebabkan kontraksi antiperistaltik dan menyebabkan makanan kembali ke duodenum dan lambung setelah
masuk ke usus
sehingga banyak terkumpul makanan di lambung dan mengganggu kerja lambung dan duodenum sehingga duodenum
teregang
akibat duodenum teregang mengakibatkan kontraksi kuat diafragma dan otot dinding abdominal sehingga
menyebabkan tekanan di lambung tinggi
setelah itu kita menjadi bernafas dalam dan naiknya tulang lidah dan laring untuk menarik sfingter esophagus bagian
atas supaya terbuka
sfingter bagian bawah berelaksasi dan pengeluaran isi lambung isi lambung melalui esophagus dan keluar
MUNTAH
7. Mengapa pada saat dilakukan kuesioner ditemukan skor 14? Apakah hubungannya dengan gejala
pada pasien di scenario?
PPI merupakan salah satu obat untuk terapi GERD yang memiliki keefektifan serupa dengan
terapi pembedahan. Jika dibandingkan dengan obat lain, PPI terbukti paling efektif mengatasi
gejala serta menyembuhkan lesi esophagitis. Yang termasuk obat-obat golongan PPI adalah
omeprazole 20 mg, pantoprazole 40 mg, lansoprazole 30 mg, esomeprazole 40 mg, dan
rabeprazole 20 mg. PPI dosis tunggal umumnya diberikan pada pagi hari sebelum makan pagi.
Sedangkan dosis ganda diberikan pagi hari sebelum makan pagi dan malam hari sebelum
makan malam.
Sumber : Diagnosis dan Tatalaksana Gastroesophageal Reflux Disease (GERD) di Pusat Pelayanan
Kesehatan Primer CDK-252/ vol. 44 no. 5 th. 2017
Modifikasi gaya hidup, merupakan pengaturan pola hidup yang dapat dilakukan dengan:
1. Menurunkan berat badan bila penderita obesitas atau menjaga berat badan
sesuai dengan IMT ideal
2. Meninggikan kepala ± 15-20 cm/ menjaga kepala agar tetap elevasi saat posisi
berbaring
3. Makan malam paling lambat 2 – 3 jam sebelum tidur
4. Menghindari makanan yang dapat merangsang GERD seperti cokelat, minuman
mengandung kafein, alkohol, dan makanan berlemak - asam - pedas
5. gaya hidupnya : asupan gizi, makanan , disiplin dalam makanan, kafein
dikurangin, berhenti merokok, menghindari makanan pedas, mengonsumsi obat
obatan dihindari agar tonusnya tidka mengalami menurunan
Terjadi kontak dalam waktu yang cukup lama antara bahan refluksat dengan mukosa
esophagus
Terjadi penurunan resistensi jaringan mukosa esophagus, walaupun waktu kontak
antara bahan refluksat dengan esophagus tidak cukup lama
Terjadi gangguan sensitivitas terhadap rangsangan isi lambung, yang disebabkan oleh
adanya modula persepsi neural esophageal baik sentral maupun perifer
Faktor Resiko
1. Alkohol (stimulasi sekresi asam), kafein, NSAID
2. Genetik
3. Infeksi Helicobacter pylori (mengeluarkan enzim uriase (memecah urea menjadi ammonia yg
toksik bagi epitel) dan protease (memecah mukus dan lipid shg menurunkan daya teahan mukosa
dan merusak epitel Asam lambung berdifusi balik dan merusak tukak lambung)
4. Usia
5. Pekerjaan lifestyle
6. Faktor neurogenik stress
7. Pola makan : kol, pedas, makanan asam
8. Merokok : mempengaruhi saraf
Habitat H. Pylori dan bagaimana alkohol, stress, dll meningkatkan sekresi HCL
Kedua gejala ini umumnya dirasakan saat setelah makan atau saat berbaring
12. Apa sajakah pemeriksaan penunjang dan cara mendiagnosis untuk kasus pada scenario tersebut?
Endoskopi saluran cerna bagian atas
ditemukan mucosal break pada esofagus
Pemantauan PH 24 jam
Episode refluks esophageal menimbulkan asidifikasi bagian distal esophagus. Intinya adalah
mengecheck pH untuk memastikan apakah ada refluk atau tidak. Jika didapat pH dibawah 4
Pada jarak 5cm diatas LES maka dianggap reflux esophageal
PPI TEST
PPI test dapat dilakukan untuk menegakkan diagnosis pada pasien dengan gejala tipikal dan
tanpa adanya tanda bahaya atau risiko esofagus Barrett. Tes ini dilakukan dengan memberikan
PPI dosis ganda selama 1-2 minggu tanpa didahului dengan pemeriksaan endoskopi. Jika gejala
menghilang dengan pemberian PPI dan muncul kembali jika terapi PPI dihentikan, maka
diagnosis GERD dapat ditegakkan. Tes dikatakan positif, apabila terjadi perbaikan klinis dalam 1
minggu sebanyak lebih dari 50%.
Tes Bernstein
Tes ini mengukur sensitivitas mukosa dengan memasang selang transnasal dan melakukan
perfusi bagian distal esophagus dengan HCl 0.1M dalam 1 jam.
*Bila larutan menimbulkan nyeri dada seperti yang biasanya dialami pasien, sedangkan larutan
NaCl “tidak” menimbulkan rasa nyeri, maka test ini dianggap positif
13. Apa sajakah diagnosis dan diagnosis banding pada scenario?
Rasa terbakar gerd dan ulkus peptic
Gerd kelemahan tonus LES, hipersekresi shg hcl keluar tp tidak semua shg dpt
mengiritasi bagian lambung lebih lama
Hormone , panjang LES (semakin pendek bisa melemah) , factor obat-obatan
(nsaid,steroid), gaya gravitasi
LES merupakan strukur anatomi berbentuk sudut yang memisahkan esofagus dengan
lambung. Pada keadaan normal, tekanan LES akan menurun saat menelan sehingga
terjadi aliran antegrade dari esofagus ke lambung. Pada GERD, fungsi LES terganggu dan
menyebabkan terjadinya aliran retrograde dari lambung ke esofagus. Terganggunya
fungsi LES pada GERD disebabkan oleh turunnya tekanan LES akibat penggunaan obat-
obatan, makanan, faktor hormonal, atau kelainan struktural.
esofagus mempunyai kemampuan mentransport ion H+ dan Cl- intraseluler dengan Na+
dan bikarbonat ekstraseluler.
Sedangkan yang termasuk faktor ofensif adalah peningkatan asam lambung, dilatasi
lambung atau obstruksi gastric outlet, distensi lambung dan pengosongan lambung yang
terlambat, tekanan intragastrik dan intraabdomen yang meningkat. Beberapa keadaan
yang mempengaruhi tekanan intraabdomen antara lain hamil, obesitas, dan pakaian
terlalu ketat.
15. Bagaimana tatalaksana farmakoterapi dan non-farmakoterapi untuk diagnosis pada scenario?