Jawaban Hasil Diskusi Kelompok 5

1. Pernyataan tersebut memiliki arti bahwa pancasila merupakan suatu dasar yang dibuat
oleh bangsa indonesia berdasarkan tujuan dan kebudayaan bangsa yang mencakup semua
aspek kehidupan dan objek material filsafat yang luas, seperti hakikat Tuhan, hakikat
alam, dan hakikat manusia. Sehingga keberadaan pancasila dapat dipercaya dan diyakini
untuk digunakan sebagai pedoman hidup masyarakat Indonesia sehari-hari demi mencapai
tujuan utama bangsa Indonesia yang tertera dalam pembukaan UUD 1945. Dan Pancasila
dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil permenungan jiwa yang
mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia, yang dituangkan dalam
suatu sistem (Abdul Gani, 1998).

2. Manfaat Pancasila sebagai ilmu filsafat adalah untuk mendapatkan pokok-pokok

pengertian dari Pancasila yang mendasar dan menyeluruh serta sebagai pandangan hidup,
dasar negara, dan kepribadian bangsa Indonesia.
Contoh :
 Negara memberi kebebasandan juga memberi perlindungan dan pengamanan kepada
setiap pemeluk agama.
 Warga negara Indonesia akan hidup berdampingan secara harmonis, serta saling
membantu dan gotong royong.
 Masyarakat hidup berdampingan tanpa memperdulikan suku, ras, maupun bahasa.
 Semua masyarakat memiliki dan diberi hak masing-masing beserta kewajibannya.

3. “Ontologi” berasal dari kata Yunani atau onta yang memiliki arti “Sesuatu yang sungguh-
sungguh ada” atau “kenyataan yang sesungguhnya” dan logos yang berarti "studi tentang"
dan "teori yang membicarakan". Ontologis adalah ilmu yang mempelajari ciri hakiki dari
keberadaan yang berbeda dari studi tentang hal-hal yang ada secara khusus. Dan menurut
cabang filsafat, ontologis adalah cabang yang membicarakan tatanan dan struktur
kenyataan dalam arti yang luas.
Pengertian landasan Ontologis Pancasila adalah manusia yang memiliki hakikat mutlak
mono-pluralis dan Secara ontologis, penyelidikan Pancasila sebagai filsafat dilakukan
untuk mengetahui hakikat dasar dari sila-sila Pancasila. Pancasila terdiri atas lima sila
dimana setiap sila bukanlah merupakan asas yang berdiri sendiri-sendiri, melainkan
memiliki satu kesatuan dasar onologis.