Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH KEPERAWATAN KOMPLEMENTER DASAR

“EDUKASI DALAM KEPERAWATAN KOMPLEMENTER”

Oleh :

Kelompok 3/A12-A Keperawatan

I Gusti Agung Diana Ratri Astuti 18.321.2832

I Made Agung Surya Diyasa 18.321.2834

Ni Luh Putu Mas Ari Puspa Dewi 18.321.2841

Ni Luh Widi Wulandari 18.321.2843

Ni Made Vina Widya Yanti 18.321.2849

Ni Nyoman Budi Rahayu 18.321.2850

Ni Putu Ary Adnyani 18.321.2852

Putu Ayu Dyah Noviana Dewi 18.321.2861

Putu Diah Wulandari 18.321.2862

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN PROGRAM SARJANA KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI KESEHATAN WIRA MEDIKA BALI

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atau Ida
Sang Hyang Widhi Wasa. Karena dengan berkat rahmat dan karunianya penulis
dapat menyelesikan makalah yang berjudul “Edukasi Dalam Keperawatan
Komplementer” makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah
Komplementer Dasar.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membatu
penulis untuk menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari bahwa dalam
penulisan makalah ini masih banyak kekurangan baik pada teknis penulisan
maupun materi, mengikat akan kemampuan yang dimiliki. Untuk itu kritik dan
saran dari semua pihak kami harapkan.

Denpasar, 11 Desember 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..................................................................................i
DAFTAR ISI.................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang ..................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan .............................................................................1
1.4 Manfaat Penulisan.............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Definisi Edukasi Keperawatan Komplementer..................................3
2.2 Tujuan Edukasi Keperawatan Komplementer....................................4
2.3 Manfaat Edukasi Keperawatan Komplementer..................................5
2.4 Metode Edukasi Keperawatan Komplementer...................................5
2.5 Media Edukasi Keperawatan Komplementer.....................................6

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan..........................................................................................8
3.2 Saran....................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA...................................................................................9

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang
melalui teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat
fakta atau kondisi nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan
diri (selfdirection). Pelaksanaan edukasi dalam keperawatan merupakan
kegiatan pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengkajian
kebutuhan belajar klien, penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan
edukasi, implementasi edukasi, evaluasi edukasi, dan dokumentasi edukasi
(Suliha, 2002).
Edukasi dalam keperawatan komplementer untuk mengubah
pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan agar
menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai, mandiri, dalam mencapai
tujuan hidup sehat. Dengan begitu masyarakat dapat menjalani gaya hidup
sehat serta mengembangkan kegiatan yang bersumber daya masyarakat, sesuai
social budaya setempat dan didukung oleh kebijakan public yang berwawasan
kesehatan

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan edukasi keperawatan komplementer?
2. Apakah tujuan dan manfaat edukasi keperawatan komplementer?
3. Bagaimanakah metode dan media edukasi keperawatan komplementer?

1.3 Tujuan Penulisan


1. Untuk mengetahui pengertian dari edukasi keperawatan
komplementer
2. Untuk mengetahui tujuan dan manfaat eduka keperawatan
komplementer
3. Untuk mengetahui metode dan media edukasi keperawatan
komplementer

1
1.4 Manfaat Penulisan
1. Mahasiswa dapat memahami konsep edukasi dalam keperawatan
komplementer
2. Mahasiswa dapat menerapkan edukasi dalam keperawatan komplementer

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Definisi Edukasi


Edukasi adalah penambahan pengetahuan dan kemampuan seseorang
melalui teknik praktik belajar atau instruksi, dengan tujuan untuk mengingat
fakta atau kondisi nyata, dengan cara memberi dorongan terhadap pengarahan
diri (selfdirection), aktif memberikan informasi-informasi atau ide baru
(Craven dan Hirnle, 1996 dalam Suliha, 2002). Edukasi merupakan
serangkaian upaya yang ditujukan untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari
individu, kelompok, keluarga dan masyarakat agar terlaksananya perilaku
hidup sehat (Setiawati, 2008).
Definisi di atas menunjukkan bahwa edukasi adalah suatu proses
perubahan perilaku secara terencana pada diri individu, kelompok, atau
masyarakat untuk dapat lebih mandiri dalam mencapai tujuan hidup sehat.
Edukasi merupakan proses belajar dari tidak tahu tentang nilai kesehatan
menjadi tahu dan dari tidak mampu mengatasi kesehatan sendiri menjadi
mandiri (Suliha, 2002). Dalam keperawatan, edukasi merupakan satu bentuk
intervensi keperawatan yang mandiri untuk membantu klien baik individu,
kelompok, maupun masyarakat dalam mengatasi masalah kesehatannya
melalui kegiatan pembelajaran, yang didalamnya perawat berperan sebagai
perawat pendidik.
Pelaksanaan edukasi dalam keperawatan merupakan kegiatan
pembelajaran dengan langkah-langkah sebagai berikut: pengkajian kebutuhan
belajar klien, penegakan diagnosa keperawatan, perencanaan edukasi,
implementasi edukasi, evaluasi edukasi, dan dokumentasi edukasi (Suliha,
2002).
Edukasi dalam terapi komplementer dapat berupa promosi kesehatan,
pencegahan penyakit ataupun rehabilitasi. Intervensi komplementer ini
berkembang di tingkat pencegahan primer, sekunder, tersier dan dapat
dilakukan di tingkat individu maupun kelompok. Peran perawat yang dapat

3
dilakukan dari pengetahuan tentang terapi komplementer diantaranya sebagai
konselor, pendidik kesehatan, peneliti, pemberi pelayanan langsung,
coordinator dan sebagai advokat.
2.2 Tujuan Edukasi
Menurut Notoatmodjo (1997) tujuan edukasi adalah:

a Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat.


b Menolong individu agar mampu secara mandiri atau berkelompok
mengadakan kegiatan untuk mencapai tujuan hidup sehat.
c Mendorong pengembangan dan penggunaan secara tepat sarana
pelayanan kesehatan yang ada.
Tujuan edukasi di atas pada dasarnya dapat disimpulkan untuk mengubah
pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang kesehatan agar
menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai, mandiri, dalam mencapai
tujuan hidup sehat, serta dapat menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
yang ada dengan tepat dan sesuai (Suliha, 2002). Dalam keperawatan, tujuan
edukasi adalah untuk meningkatkan status kesehatan, mencegah timbulnya
penyakit dan bertambahnya masalah kesehatan, mempertahankan derajat
kesehatan yang sudah ada, memaksimalkan fungsi dan peran pasien selama
sakit, serta membantu pasien dan keluarga untuk mengatasi masalah kesehatan
(Suliha, 2002).
Tujuan edukasi dalam keperawatan komplementer sendiri yaitu untuk
membantu klien dalam mencapai suatu derajat kesehatan yang berkualitas bagi
kehidupan klien, klien dapat mengetahui dan mengerti terkait terapi
komplementer yang dapat menjadi sarana pendukung pengobatan
konvensional. Strategi utama upaya pemberian edukasi dengan dilakukannya
kegiatan pendidikan kesehatan yang bertujuan untuk mencegah komplikasi
terulang dan memelihara stabilitas kesehatan. Selain itu pemberian edukasi
keperawatan komplemeter juga bertujuan untuk membantu menjelaskan cara
pengobatan alternative yang mampu memperbaiki fungsi dari sistem – sistem
tubuh, terutama sistem kekebalan dan pertahanan tubuh agar tubuh dapat
menyembuhkan dirinya sendiri yang sedang sakit, karena tubuh sebenarnya
mempunyai kemampuan untuk menyembuhkan dirinya sendiri, asalkan mau

4
mendengarkannya dan memberikan respon dengan asupan nutrisi yang baik
lengkap serta perawatan yang tepat.

2.3 Manfaat Edukasi


Manfaat yang dirasakan dengan dilakukannya edukasi komplementer
adalah secara tidak langsung dapat meningkatkan kesehatan secara lebih
menyeluruh tanpa menghabiskan banyak biaya. Selain itu edukasi yang
dilakukan seperti mengajarkan masyarakat maupun individu dalam
pengobatan komplementer dapat menjadi alternative sehingga dapat dilakukan
dimana saja dan didukung dengan kebijakan public yang berwawasan
kesehatan. Manfaat edukasi keperawatan komplementer juga merupakan
bentuk atau cara terapi yang mempengaruhi individu secara menyeluruh untuk
meningkatkan sebuah keharmonisan individu dalam mengintegrasikan pikiran,
badan, dan jiwa dalam kesatuan, sehingga masyarakat atau indidu mengerti
dan memahami serta dapat mengaplikasikan terapi komplementer dengan
orang yang ahli di bidangnya untuk menjadi pengobatan pendukung selain
pengobatan konvensional.

2.4 Metode Edukasi


Menurut Notoadmojo (2012), berdasarkan pendekatan sasaran yang ingin
dicapai, penggolongan metode edukasi ada 3 (tiga) yaitu:
a. Metode berdasarkan pendekatan perorangan
Metode ini bersifat individual dan biasanya digunakan untuk membina
perilaku baru, atau membina seorang yang mulai tertarik pada suatu
perubahan perilaku atau inovasi. Dasar digunakannya pendekatan
individual ini karena setiap orang mempunyai masalah atau alasan
yang berbeda-beda sehubungan dengan penerimaan atau perilaku baru
tersebut. Dalam melakukan edukasi komplementer, perawat
melakukan pendekatan kepada klien dengan bentuk pendekatan, yaitu
Bimbingan dan penyuluhan (Guidance and Counceling). Dan
memberikan pendidikan kesehatan komplementer terkait jenis-jenis
terapi, sampai dengan bagaimana penerapan dari terapi komplementer.

5
b. Metode berdasarkan pendekatan kelompok
Dalam penyampaian promosi kesehatan dengan metode ini perawat
perlu mempertimbangkan besarnya kelompok sasaran serta tingkat
pendidikan formal dari sasaran. Agar saat menyampaikan edukasi
mengenai terapi komplementer, hal-hal yang disampaikan dapat
diterima, dan kelompok paham dan mengerti akan apa yang dijelaskan
oleh perawat. Di metode ini perawat juga dapat mendemonstrasikan
terkait terapi komplementer yang dapat diaplikasikan dalam kehidupan
kelompok, seperti acupressure.
c. Metode berdasarkan pendekatan massa
Metode pendekatan massa ini cocok untuk mengkomunikasikan pesan
pesan kesehatan yang ditujukan kepada masyarakat. Sehingga sasaran
dari metode ini bersifat umum, dalam arti tidak membedakan golongan
umur, jenis kelamin, pekerjaan, status social ekonomi, tingkat
pendidikan, dan sebagainya, sehingga pesan-pesan kesehatan yang
ingin disampaikan harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat
ditangkap oleh massa. Perawat sebagai pendidik, dalam metode ini
dapat melakukan demontrasi dan dapat menjelaskan mengenai terapi
komplementer, dan manfaatnya kepada masyarakat. Didukung dengan
sarana dan prasarana yang memadai, sehingga masyarakat akan tertarik
untuk terlibat dalam diskusi pemberian edukasi keperawatan
komplementer.

2.5 Media Edukasi


Media atau alat peraga dalam promosi kesehatan dapat diartikan
sebagai alat bantu untuk promosi kesehatan yang dapat dilihat, didengar,
diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan
penyebarluasan informasi. Media promosi kesehatan adalah semua sarana atau
upaya untuk menampilkan pesan atau informasi yang ingin disampaikan oleh
komunikator, baik itu melalui media cetak, elektronik (TV, radio, komputer,
dll) dan media luar ruang, sehingga sasaran dapat meningkat pengetahuannya

6
yang akhirnya diharapkan dapat berubah perilakunya kearah positif terhadap
kesehatannya.
Media atau alat peraga dalam edukasi komplementer dapat diartikan
sebagai alat bantu untuk mengedukasikan sesuatu hal yang penting untuk
disampaikan dalam keperawatan komplementer. Adapun tujuan media edukasi
komplementer adalah, sebagai penyampaian informasi, media yang dapat
menghindari kesalahan persepsi, memperjelas informasi, dapat menampilkan
objek yang tidak bisa ditangkap dengan mata serta memperlancar komunikasi.
Jenis-jenis media yang digunakan adalah :
1. Media Cetak
Media cetak, yaitu suatu media statis dan mengutamakan pesan-
pesan visual. Fungsi utama media cetak ini adalah memberi
informasi dan menghibur. Adapun macam-macamnya adalah koran
(Surat Kabar), poster, leaflet, pamflet, majalah, booklet, dan stiker.
2. Media Elektronik
Media elektronik yaitu suatu media bergerak dan dinamis, dapat
dilihat dan didengar dalam menyampaikan pesannya melalui alat
bantu elektronika. Contohnya seperti adanya tutorial dalam
melakukan terapi komplementer, atau video singkat terkait manfaat
terapi komplementer disertai dengan animasi-animasi yang
menghibur. Adapun macam-macam media tersebut adalah TV,
radio, film, cassete, CD Audio,dan media online.
3. Media Luar Ruang
Media luar ruang yaitu media yang menyampaikan pesannya di
luar ruang secara umum melalui media cetak dan elektronika
secara statis, misalnya billboard, spanduk, banner.

7
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Edukasi atau pendidikan merupakan proses pemberian informasi yang
bertujuan untuk merubah perilaku individu, kelompok, atau masyarakat
dalam memelihara perilaku sehat serta berperan aktif dalam mewujudkan
derajat kesehatan yang optimal. Perawat professional ataupun tim kesehatan
lainnya harus dapat memberikan edukasi kesehatan dimanapun dan dengan
teknik komunikasi baik sehingga tujuan dari edukasi itu sendiri tercapai dan
terlaksana. Edukasi dalam keperawatan komplementer sendiri brtujuan untuk
mengubah pemahaman individu, kelompok, dan masyarakat di bidang
kesehatan agar menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai, mandiri,
dalam mencapai tujuan hidup sehat.

3.2 Saran
Dengan diselesaikannya makalah ini, penulis berharap pembaca dapat
memahami isi dari makalah yaitu mengenai refleksi dan diharapkan dapat
menambah wawasan pembaca serta pembaca dapat mengimplementasikannya
dalam kehidupan sehari-hari.

8
DAFTAR PUSTAKA

Alianto, Sheny. 2014. Pengobatan Tradisional Cina. Tersedia pada


http://lib.ui.ac.id/file?file=digital/20369024-MK-Sheny%20Alianto.pdf.
Diakses tanggal 11 Desember 2020

Deva. 2017. Komplementer. Tersedia pada https://id.scribd.com/document.


Diakses pada tanggal 11 Desember 2020

Notoatmodjo, S. 1997. Ilmu Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Rineka Cipta.


Suliha. 2002. Pendidikan Kesehatan dalam Keperawatan. Jakarta : Salemba
Medika.

Utami, Rifa. 2015. Media Pendidikan Kesehatan. Tersedia pada


https://www.academia.edu/7286517/MEDIA_PENDIDIKAN_KESEH
ATAN. Diakses pada tanggal 11 Desember 2020.

Anda mungkin juga menyukai