Anda di halaman 1dari 5

REVIW MATERI

Pendidikan Konsumen

Dosen Pembimbing :

Dra. Hayatunnufus, M.Pd

Rahmi Oktarina, S.Pd, M.Pd.T

Disusun Oleh :

Salsabila Hidayati (18078019)

JURUSAN TATA RIAS DAN KECANTIKAN

FAKULTAS PARIWISATA DAN PERHOTELAN

UNIVERSTAS NEGERI PADANG

2020
Pendidikan Konsumen

A. Pengertian Pendidikan Konsumen


Dalam pengertian “Pendidikan Konsumen” terdapat tiga konsep dalam
defenisi pendidikan konsumen, yaitu : Pengaturan keuangan personal, Pilihan
konsumen dan pembuatan keputusan dan, Partisipasi warga negara dalam pangsa
pasar.

Sedangkan Pengertian Pendidkan Konsumen adalah proses memperoleh ilmu


pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan untuk mengatur sumber daya
konsumen dan mengambil tindakan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
keputusan konsumen serta berperan serta dalam masyarakat.

Dalam pendidikan konsumen behubungan dengan yang namanya konsumen


yaitu Orang yang menggunakan uang untuk membeli (MC Neal), Pemakai barang
dan jasa (Soedi Yono R)

Pendidikan konsumen merupakan suatu ilmu yang mengajarkan bagaimana


membeli atau memakai barang dan jasa yang tersedia di pasaran untuk mencapai
kepuasan maksimal.

Ada istilah pembeli adalah raja, sedangkan pembeli disini bisa dimaksud
dengan konsumen. Konsumen adalah orang yang berkuasa mempergunakan
kedudukannya. Sebagai raja untuk menentukan pilihannya secara langsung
pilihannya ini mempengaruhi kesejahteraan diri sendiri dan keluarganya.

B. Fungsi Pendidikan Konsumen


1. Konsumen menentukan pilihan atas barang dan jasa untuk dibeli karena
mereka merasa membutuhkan dan menginginkan.
2. Kebiasaan pembeli ini dapat merupakan kebiasaan membeli yang baik atau
yang kurang baik.
3. Pendidikan konsumen hendak berusaha untuk mengajak orang menanamkan
kebiasaan membeli yang baik pada diri sendiri.

Jadi Pendidikan konsumen berfungsi menjadikan seseorang menjadi


konsumen yang baik.
C. Konsumen
1. Konsumen Yang Baik
a. Sadar ketika membeli
b. Sadar ketika menggunakan barang dan jasa
c. Sadar ketika membuang bekas penggunaan barang yang dibeli

D. Sifat konsumen
Berdasarkan jenis kelamin, konsumen dibedakan menjadi konsumen pria dan
konsumen wanita. Menurut Jhonsone dalam Mangkunegara ada perbedaan antara
pembeli pria dan wanita dalam hal kebiasaan berbelanja.
1. Sifat Konsumen Wanita
a. Suka membanding-bandingkan dan menawar
b. Sukar menentukan pilihan
c. Mudah terpengaruh oleh rupa, bentuk, warna suatu benda bukan
kegunaan
d. Mementingkan status social
e. Mudah terpengaruh oleh iklan
f. Lebh banyak tertarik gejala mode, terutama pada remaja
g. Menyenangi hal-hal yang romantic
h. Mudah meminta pendapat, nasihat dan pandangan dari orang lain
i. Senang berbelanja

2. Sifat Konsumen Pria


a. Mudah terpengaruh oleh bujukan penjual
b. Sering tertipu karena kurang sabar dalam memilih
c. Lekas menentukan pilihan
d. Mudah dipengaruhi nasihat yang baik, argumentasi yang objektif
e. Kurang suka berbelanja

E. Cara Mengatasi Konsumen Berdasarkan Jenis Kelamin


1. Cara terbaik melayani konsumen wanita:
a. Beri kesempatan untukmemilih barang yang banyak
b. Diperlukan kesabaran yang tinggi
c. Adakan penjualan obral, discount, undian dan lain sebagainya
2. Cara terbaik melayani konsumen Pria:
a. Beri kesempatan untukmemilih barang yang banyak
b. Diperlukan kesabaran yang tinggi
c. Adakan penjualan obral, discount, undian dan lain sebagainya

F. Kelompok Konsumen
Berdasarkan cara konsumsi, konsumen dapat dibedakan:
1. Konsumen Pribadi (Individual Consumers): Orang atau keluarga yang
memiliki barang yang dipergunakan memenuhi keperluan mereka
2. Konsumen Lembaga (Institusional Consumers): Lembaga yang memerlukan
konsumsi. Barang dan jasa yang dikonsumsi dipergunakan sendiri atau diubah
menjadi hasil produksi lain. Konsumen lembaga dibedakan atas:
a. Konsumen Komersial: adalah lembaga yang membeli barang untuk
dipergunakan lagi.
Contoh; toko barang makanan yang membeli barang untuk dijual lagi
pada masyarakat.
b. Konsumen Industri: adalah lembaga yang melakukan konsumsi untuk
kepentingan industri.
Contoh; perusahaan mebel yang membeli kayu dan kemudian diolah
menjadi mebel yang diperdagangkan.
c. Konsumen Sosial: adalah lembaga yang bersifat sosial yang melakukan
konsumsi untuk kepentingan penghuninya

Berdasarkan Tingkat Penghasilan Konsumen Dibedakan Atas:

1. Kelompok konsumen berpenghasilan rendah mempunyai kekuatan daya


beli yang rendah. Pada umumnya hanya dapat berkomsumsi barang
kebutuhan pokok yang masih sangat rendah.
2. Kelompok konsumen berpenghasilan menengah mempunyai kekuatan
daya beli yang papasan. Kebutuhan primer dan sekunder sudah dapat
dibeli walaupun belum
3. Kelompok konsumen berpenghasilan tinggi sudah dapat memenuhi apa
yang diperlukan atau diinginkan baik kebutuhan primer maupun sekunder.
Barang – barang mewah yang dapat mudah dibeli
Semboyan Konsumen:

dimana konsumen itu harus dapat menggunakan kesempatan untuk memilih


dengan tepat, dapat memakai barang dengan puas, dan memperoleh informasi
tentang sesuatu barang yang dibutuhkan konsumen tersebut, untuk itu lahirlah
semboyan yang dikeluarkan pemerintah tanggal 1 Maret 1973 yang berbunyi
“teliti sebelum membeli”.

Makna Semboyan:

1. Memeriksa apa yang telah dimiliki


2. Mempertimbangkan sejauh mana bisa dipakai barang yang ada
3. Sesuai dengan kegunaan
4. Memutuskan rencana

Anda mungkin juga menyukai