9.bab I
9.bab I
PENDAHULUAN
sebagai konsumen dengan kata lain yaitu pemakai barang atau jasa, dan
pelaku usaha sebagai oenyedia barang atau jasa, antara pelaku usaha
memilih barang dan atau jasa serta mendapatkan barang dan atau jasa
tersebut sesuai dengan nilai tukar dan kondisi serta jaminan yang
dijanjikan, hak untuk diperlakukan atau dilayani secara benar dan jujur
dan atau penggantian, apabila barang atau jasa yang diterima tidak
sampingan, nama dan alamat pelaku usaha serta keterangan lain untuk
produk yang dijualnya. Ada beberapa produk yang ada pada kemasannya
tidak tercantum komposisi produk dan pelaku usaha tetap berusaha untuk
3
Pasal 1 Angka 1 UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia.
4
Pasal 8 Ayat (1) Huruf i UU Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen Republik Indonesia.
menyakinkan konsumen bahwa produk tersebut aman dikomsumsi.
mudahnya dikelabui oleh para produsen yang kerap kali tidak jujur dalam
bahkan sudah ada namanya rokok elektronik atau rokok vape (e-
Salah satu produk yang banyak ditemui dan dikomsumsi saat ini
adalah rokok vape, yaitu sebuah inovasi dari bentuk rokok konvensional
menjadi rokok modern yang terdiri dari dua elemen yaitu alat hisap dan
vape mengandung zat adiktif dimana kadar nikotin bervariasi dari kadar
rendah hingga kadar tinggi. Namun, sering kali kadar nikotin yang tertera
pada label tidak sesuai dan berbeda signifikan dari kadar yang diukur
waktu yang lama akan terakumulasi dalam tubuh sehingga tidak dapat
5
Supriaoerdana,A,”Apakah Rokok Elektrik Aman”, (http;//www.alodokter.com, diakses pada tanggal 18 juni 2019)
Sebagaimana diatur pada Pasal 113 Ayat (2) Undang-Undang
adiktif sebagai mana yang dimaksud pada ayat (1) meliputi tembakau,
produk yang mengandung tembakau, padat, cair, dan gas yang bersifat
Agar konsumen terhindar dari bahaya yang ditimbulkan oleh rokok vape. 7
dalam Pasal 14 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012
6
Pasal 113 Ayat (2) UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang kesehatan.
7
https://finance.detik.com/berita-ekonomi-bisnis/d-2916302/mendang-gobel-penjualan-rokok-elektrik-dilarang-
total 31-07-2019.18.05
8
Pasal 14 Ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung
Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan terhadap Rokok Elektronik (E-Cigarette).
adalah peringatan yang berbentuk gambar dan tulisan yang harus
mempunyai satu makna, maka dalam hal inidapat diberikan sanksi Hukum
permasalahan jika peredaran rokok elktrik yang marak digunakan saat ini
B. Masalah Penelitian
9
Pasa 60 ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 109 Tahun 2012 tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung
Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi Kesehatan terhadap Produk Rokok Elektronik (E-Cigarette)
1. Bagaimana Perlindungan Hukum terhadap konsumen Rokok Elektrik
a. Tujuan Penelitian
2. Untuk mengetahui apa tugas dan fungsi BPOM Kota Pontianak dalam
Pontianak?
b. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
Negara.
D. Keaslian Penelitian
2. Apa tugas dan fungsi BPOM Kota Pontianak dalam melukan Pengawasan
Pontianak.
2. Untuk mengetahui apa tugas dan fungsi BPOM Kota Pontianak dalam
Penelitian yang diangkat oleh peneliti ini diatas berbeda dengan penelitian
hukum yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, penelitian skripsi yang
dilakukan oleh M Zaenal pada fakultas hukum Universitas Panca Bhakti yang
berikut :
Perlindungan Hukum Atas Pembelian isi tabung Gas Elpiji Yang tidak
2. Apa dampak bagi konsumen atas pembelian Tabung Gas Elpiji yang belum
1. Untuk memperoleh data serta informasi tentang penjualan Gas Elpiji dikota
Pontianak Utara.
produk Tabung Gas Elpiji dikota Pontianak Utara yang tidaksesuai dengan
standar (isi bersih atau berat bersih/netto) yang tercantum pada label Tabung
Gas. pada
3. Untuk mengetahui upaya Hukum yang dilakukan oleh konsumen terhadap
pelaku usaha yang menjual Tahung Gas Elpiji yang tidak sesuai dengan
standar isi
Penelitian ini yang diangkat oleh peneliti diatas berbeda dengan penelitian
E. Karangka Teoritik
harkat dan martabat, serta pengakuan terhadap hak-hak asasi manusia yang
atau sebagai kumpulan peraturan atau kaidah yang akan dapat melindungi suatu
hal dari hal lainnya. Berkaitan dengan konsumen, berarti hukum memberikan
prinsip kemanfaatan sebagai doktrin ilmu hukum. Jika dicermati pemikiran ini
pemikiran yang saling bertolak belakang, yaitu keadilan (justice) dan kepastian
(legal certainly).
ahli antara lain jeremi Bentham dan Richard Posner menjabarkan tentang hukum
10
Philipus M. Hadjon. Perlindungan Hukum Bagi Rakyat di Indonesia, (Surabaya: Bina Ilmu, 1987). Hlm. 8.
ekonomi. Bentham memasukan elemen-elemen penting seperti ke murnian
dapat mencapai :
2. Keuntungan atau benefit secara umum dari suatu komunitas terdiri dari
12
Satjipto Raharjo, Ilmu Hukum, (Bandung : PT. Citra Aditnya Bakti, 2000). Hlm.53.
13
Ibid, hlm. 69
mencegah terjadinya sangketa, termasuk penanganannya dilembaga
peradilan.14
Sedangkan menurut Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra bahwa hukum
antipatif.15
aturan hukum, baik itu yang bersifat preventif maupun dalam bentuk
yang bersifak respresif, baik yang secara tertulis maupun tidak tertulis
lain :
14
Ibid, hlm. 54
15
Lili Rasjidi dan I.B Wysa Putra, Hukum Sebagai Suatu Sistem, (Bandung : Remaja Rusdakarya, 1993) hlm. 118.
pihak yang sangat seimbang, sehinggakonsumen tidak
konsumen sendiri.
tersebut.
3. The privity of cantract
nasional, yakni :
1. Asas Manfaat
2. Asas Keadilan
adil.
16
Shidarta, Hukum Perlindungan Konsumen Indonesia, (Jakarta : PT. Grasindo, 2006) hlm. 61.
Adalah Pelaku maupun konsumen menaati hukum dan memperoleh
peristiwa jual beli antara peluku usaha dan konsumen inilah yang akan
50 tahun lalu. Alasannya, saat ini: (1) terdapat lebih banyak produk,
keadilan”19
hukum.
ekonomi.
Perlindungan Hukum
akan dapat melindungi suatu hal dari hal lainnya. Berkaitan dengan
F. Metode Penelitian
Dalam Penelitian ini penulis menggunakan metode empiris dan normatif dengan
suatu metode penelitian hukum yang berfungsi untuk melihat hukum dalam
artian fakta yang ada dilapangan dan sejauh manakah Perlindungan Hukum
terhadap konsumen rokok elektrik Berdasarkan Pasal 8 Ayat (1) Huruf i Undang-
penelitian hukum empirik atau tinjauan lapangan adalah metode penelitian yang
fakta atau keadaan hukum yang ada dilapangan atau dengan kata lain penelitian
penelitian berdasarkan fakta yang terkumpul sebagai mana adanya pada saat
penlitian dilakukan.
1. Bentuk Penelitian
ini.
20
Hadjon, M. H, Perlindungan Hukum Bagi Rakyat Indonesia, (Surabaya : Bina Ilmu, 1987), hlm 8.
Yaitu dengan suatu kegiatan penelitian secara langsung kelapangan,
a. Populasi
Populasi adalah seluruh objek yang akan diteliti sebagai sumber data,
gejala atau seluruh kejadian atau seluruh unit yang akan diteliti”. 21 Adapun
b. Sampel
21
Roni Hanitijo Soemitro, Metologi Penelitian Hukum, Ghalia Indonesia, Jakarta, 1999, hlm. 144.
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipandang dapat mewakili
populasi yang ada. Pemilihan sampel diperlukan suatu teknik sampel. Hal
ini bertujuan untuk menentukan bagian-bagian yang akan diteliti atau yang
22
Ronny Hanitijo Soemitro, Metode Penelitian Hukum dan Jurimetri, (Jakarta : Ghalia Indonesia, 1994), hlm 36.