11.. Bab 1
11.. Bab 1
PENDAHULUAN
1
2
sendiri agar berdaya guna dan berhasil guna dalam penyelenggaraan pemerintahan
dan pembangunan serta dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.
Penyelenggaraan otonomi daerah dilaksanakan dengan memberikan
otonomi seluas-luasnya dan secara proporsional kepada daerah yang diwujudkan
dengan adanya pengaturan, pembagian dan pemanfaatan sumber daya nasional
yang berkeadilan serta adanya perimbangan keuangan antara pusat dan daerah.
Berlakunya Undang Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan
Daerah, dimana setiap daerah diberikan kewenangan yang luas untuk
menyelenggarakan pengelolaan keuangannya secara mandiri. Hal ini tentu saja
menjadikan daerah provinsi, kabupaten, menjadi entitas-entitas otonomi yang
harus melakukan pengelolaan dan pertanggungjawaban keuangannya sendiri.
Dengan diterbitkannya Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan yang harus digunakan untuk menyusun
suatu laporan keuangan yang baik dan dapat dijadikan sebagai landasan untuk
pengambilan keputusan yang diharapkan dapat menjadi landasan serta untuk
diterapkan dalam Lingkungan Pemerintah, yaitu Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah dan Satuan Organisasi Dilingkungan Pemerintah Pusat atau Daerah yang
wajib menyajikan laporan keuangan agar lebih terciptanya akuntabilitas dan
transparansi dari pengelolaan keuangan tersebut.
Peraturan ini menjadi pedoman yang harus ditaati oleh setiap Daerah
otonomi Kabupaten atau Kota maupun Provinsi dalam menyajikan Laporan
Keuangan Berbasis Akrual pada Pemerintah Daerahnya. Dalam hal ini Kabupaten
Kapuas Hulu sebagai pengguna anggaran juga wajib membuat laporan keuangan
sebagai bentuk pertanggungjawaban atas kewenangan yang dilaksanakannya
sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010.
Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi Kabupaten Kapuas
Hulu dibentuk sebagai hasil Perubahan Nomenklatur Organisasi Pemerintah
Daerah yang dirubah namanya. Sebelum dilakukannya perubahan, nama Satuan
Kerja Perangkat Daerah (SKPD) adalah Dinas Tenaga kerja, Transmigrasi dan
Sosial yang dibentuk melalui Peraturan Bupati Kapuas Hulu Nomor 25 Tahun
2008 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi serta Tata Kerja
4
Dinas Tenaga Kerja, Transmigrasi dan Sosial Kabupaten Kapuas Hulu. Kemudian
Tahun 2016 dilakukan perubahan nama SKPD melalui peraturan Bupati Kapuas
Hulu Nomor 58 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan
Fungsi serta Tata Kerja Dinas Tenaga Kerja, Perindustrian dan Transmigrasi
Kabupaten Kapuas Hulu.
Salah satu upaya agar visi dan misi satuan kerja perangkat daerah tercapai,
perlu adanya penyusunan rencana strategis perlu diimbangi dengan perencanaan
matang dari organisasi dapat merumuskan strategis untuk kedepannya, agar tujuan
organisasi dapat berhasilkan sesuai target kinerja yang diharapkan. Selain itu juga,
proses penyusunan rencana strategis ini harus mengacu juga terhadap visi dan
misi bupati terpilih, sehingga proses penyusunan rencana strategis SKPD harus
melihat apa yang menjadi tujuan pemerintahan bupati terpilih dimaksud.
Berdasarkan perubahan nama organisasi yang baru, maka Dinas tenaga
kerja, perindustrian dan transmigrasi juga merubah perencanaan-perencanaan
program dan kegiatan agar adanya sikronisasi antara organisasi satu dengan
lainnya. Rumusan strategis mencakup perencanaan program lima tahun ke depan
yaitu dari tahun 2016 sampai dengan tahun 2021. Rumusan visi, misi, tujuan dan
sasaran juga telah disesuaikan dengan perubahan nama organisasi berikut dengan
program dan kegiatan.
Standar akuntansi pemerintah menyajikan laporan keuangan dengan
menggunakan Sistem Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(LAKIP) untuk menyusun laporan pencapaian kinerja dan ikhtisar realisasi kinerja
SKPD, dalam penyusunan laporan keuangan semesteran, penyusunan laporan
keuangan akhir tahun, penyusunan Renja SKPD. Rencana target 100% realisasi
tingkat pencapaian target 97,76. Pagu Anggaran sebesar Rp. 338.858.300,00
realisasi belanja sebesar Rp.338.515.000 tujuan umum dalam rangka
meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar
periode maupun antar entitas. Laporan keuangan untuk tujuan umum adalah
laporan keuangan yang ditujukan untuk memenuhi kebutuhan bersama sebagian
besar penggunaan laporan keuangan.
5