Anda di halaman 1dari 14

TUGAS

KONSEP SEHAT DAN SAKIT DALAM KEPERAWATAN


Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah : Antropologi
Dosen pembimbing :

DI SUSUN OLEH :

1. ATIKA KHOIRUN NISA (1902082)


2. GLENNA METTYNUR ALIFAH (1902091)
3. ILHAM RIZQY SATRIA PUTRA J (1902092)
4. MARBELA NURUL PRATIWI (1902097)
5. MUHAMMAD HAFIDUDIN A (1902098)
6. NELA LAULIA FAUZIZAH (1902100)
7. IMA SETYORINI (1902102)
8. VENEDYA NESWARI (1902111)
9. VERLANOVA JOVIANI (1902112)
10.WIDYANINGTYAS TRI UTAMI (1902115)

Kelas 1C

Prodi D3 KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2019/2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Tuhan YME karena dengan rahmat, karunia, serta
taufik dan hidayahNya kami dapat menyelesaikan makalah tentang prinsip etika keperawatan..
Dan juga kami berterimakasih kepada Ibu , selaku dosen mata kuliah antropologi yang telah
memberikan tugas ini kepada kami.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta
pengetahuan. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat
kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Semoga makalah ini dapat dipahami bagi siapapun
yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang lain. Sebelumnya kami mohon maaf bila terdapat kesalahan kata-kata yang
kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa
depan.
Daftar isi
BAB I

A. PENDAHULUAN
Pembangunan kesehatan sebagai salah satu upaya pembangunan nasional diarahkan
guna tercapainya kesadaran, kemauan, dan kemampuan untuk hidup sehat bagi setiap
penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yang optimal. Dan kesehatan yang
demikian yang menjadi dambaan setiap orang sepanjang hidupnya. Tetapi datangnya
penyakit merupakan hal yang tidak bisa ditolak meskipun kadang -kadang bisa dicegah
ataudihindari. Konsep sehat dan sakit sesungguhnya tidak terlalu mutlak dan universal
karena ada faktor -faktor lain di luar kenyataan klinis yang mempengaruhinya terutama
faktor sosialbudaya. Kedua pengertian saling mempengaruhi dan pengertian yang satu
hanya dapat dipahami dalam konteks pengertian yang lain.Banyak ahli filsafat, biologi,
antropologi, sosiologi, kedokteran, dan lain-lain bidang ilmu pengetahuan telah mencoba
memberikan pengertian tentang konsep sehat dan sakit ditinjau dari masing-masing
disiplin ilmu. Masalah sehat dan sakit merupakan proses yang berkaitan dengan
kemampuan atau ketidakmampuan manusia beradaptasi dengan lingkungan baik secara
biologis, psikologis maupun sosio budaya .
UU No.23,1992 tentang Kesehatan menyatakan bahwa: Kesehatan adalah keadaan
sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan hidup produktif secara sosial
dan ekonomi. Dalam pengertian ini maka kesehatan harus dilihat sebagai satu kesatuan
yang utuh terdiri dari unsur -unsurfisik, mental dan sosial dan di dalamnya kesehatan jiwa
merupakan bagian integral kesehatan.

Rumusan Masalah

Bagaimana mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang konsep sehat sakit dalam
keperawatan?

Tujuan Penulisan

Tujuan Umum
    Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Antropologi
Tujuan Khusus

Untuk lebih mengerti, memahami, mengetahui apa yang dimaksud dengan sehat dan sakit.
Manfaat Penulisan

Menambah pengetahuan mahasiswa tentang sehat dan sakit, relevansi sehat dan sakit bagi studi
kesehatan,  perilaku sehat dan sakit serta peranan sakit.

BAB II
A. KONSEP SEHAT SAKIT

DEFINISI SEHAT
Istilah sehat mengandung banyak muatan kultural, sosial dan pengertian profesional yang
beragam. Dulu dari sudut pandangan kedokteran, sehat sangat erat kaitannya dengan
kesakitan dan penyakit. Dalam kenyataannya tidaklah sesederhana itu, sehat harus dilihat
dari berbagai aspek.
1.1 Definisi WHO (1981): Health is a state of complete physical, mental and social well
bein and not merely the absence of disease or infirmity. WHO mendefinisikan pengertian
sehat sebagai suatu keadaan sempurna baik jasmani, rohani, maupun kesejahteraan sosial
seseorang. Sebatas mana seseorang dapat dianggap sempurna jasmaninya.
1.2 Definisi Sehat Pender (1982). Sehat merupakan perwujudan individu yang diperoleh
melalui kepuasan dalam berhubungan dengan orang lain (Aktualisasi). Perilaku yang
sesuai dengan tujuan perawatan diri yang kompeten. Sedangkan penyesuaian diperlukan
untuk mempertahankan stabilitas dan integritas struktural.
1.3 Definisi Sehat Paune (1983). Sehat merupakan fungsi efektif dari sumber-sumber
perawatan diri (self care Resouces) yang menjamin tindakan untuk perawatan diri ( self
care Aktions) secara adekual.Self care Resoureces mencakup pengetahuan, keterampilan
dan sikap.Self care Aktions perilaku yang sesuai dengan tujuan diperlukan untuk
memperoleh, mempertahankan dan menigkatkan fungsi psicososial da piritual.
1.4 Kesehatan Mental Menurut UU No 3/1961 adalah suatu kondisi yang memungkinkan
perkembangan fisik, intelektual, emosional yang optimal dari seseorang dan
perkembangan itu berjalan selaras dengan keadaan orang lain.
1.5 Kesehatan Sosial adalah suatu kemampuanuntuk hidup bersama dengan masyarakat
dilingkungannya.
1.6 Kesehatan Fisik adalah suatu keadaan dimana bentuk fisikfungsinya tidak ada
gangguan sehingga memungkinkan perkembangan psikologis, dan sosial serta dapat
melaksanakan kegiatan sehari-hari dengan optimal.Sesuai dengan pengertian sehat diatas
dapat disimpulkan bahwa kesehatan terdiri dari 3 dimensi yaitu fisik, psikis, dan sosial
yang dapat diartikan secara lebih positif, dengan kata lain bahwa seseorang diberi
kesempatan untuk mengembangkan seluas-luasnya kemampuan yang dibawanya sejak
lahir untuk mendapatkan atau mengartikan sehatOleh para ahli kesehatan, antropologi
kesehatan di pandang sebagai disiplin biobudaya yang memberi perhatian pada aspek-
aspek biologis dan sosial budaya dari tingkah laku manusia, terutama tentang cara-cara
interaksi antara keduanya sepanjang sejarah kehidupan manusia yang mempengaruhi
kesehatan dan penyakit. Cara hidup dan gaya hidup manusia merupakan fenomena yang
dapat dikaitkan dengan munculnya berbagai macam penyakit, selain itu hasil berbagai
kebudayaan juga dapat menimbulkan penyakit.Meskipun terdapat banyak pengertian atau
definisi sehat, konsep sehat sakit adalah tidak standart atau baku serta tidak dapat
diterima secara mutlak dan umum. Apa yang dianggap normal oleh orang lain, atau
masing-masing kelompok memiliki patokan tersendiri dalam mengartikan sehat.

DEFINISI SAKIT
Seseorang dikatakan sakit apabila ia menderita penyakit menahun (kronis), atau
gangguan kesehatan lain yang menyebabkan aktivitas kerja/kegiatannya terganggu.
Walaupun seseorang sakit (istilah sehari -hari) seperti masuk angin, pilek, tetapi bila ia
tidak terganggu untuk melaksanakan kegiatannya, maka ia di anggap tidak sakit.
2.1 Menurut Pemons (1972). Sakit merupakan gangguan dalam fungsi normal individu
sebagai tatalitas, termasuk keadaan organisme sebagai sistem biologis dan penyesuaian
sosialnya.
2.2 Menurut Perkins. Sakit adalah suatu keadaan yang tidak menyenangkan yang
menimpa seseorang sehingga seseorang menimbulkan gangguan aktivitas sehari-hari baik
aktifitas jasmani, rohani dan sosial.
2.3 Oxford English Dictionary. Sakit adalah suatu keadaan dari badan atau sebagian dari
organ badan dimana fungsinya terganggu atau menyimpang.

B. MASALAH SEHAT DAN SAKIT


Masalah kesehatan merupakan masalah kompleks yang merupakan resultante dari
berbagai masalah lingkungan yang bersifat alamiah maupun masalah buatan manusia,
sosial budaya, perilaku, populasi penduduk, g enetika, dan sebagainya.Derajat kesehatan
masyarakat yang disebut sebagai psycho socio somatic health well being , merupakan
resultante dari 4 faktor yaitu:
1) Environment atau lingkungan.
2) Behaviour atau perilaku, Antara yang pertama dan kedua dihubungkan dengan
ecological balance.
3) Heredity atau keturunan yang dipengaruhi oleh populasi, distribusi penduduk, dan
sebagainya.
4) Health care service berupa program kesehatan yang bersifat preventif, promotif,
kuratif, dan rehabilitatif.Dari empat faktor tersebut di atas, lingkungan dan perilaku
merupakan faktor yang paling besar pengaruhnya (dominan) terhadap tinggi rendahnya
derajat kesehatan masyarakat. Tingkah laku sakit, peranan sakit dan peranan pasien
sangat dipengaruhi oleh faktor -faktor seperti kelas sosial, perbedaan suku bangsa dan
budaya. Maka ancaman kesehatan yang sama (yang ditentukan secara klinis), bergantung
dari variabel-variabel tersebut dapat menimbulkan reaksi yang berbeda di kalangan
pasien. Pengertian sakit menurut etiologi naturalistik dapat dijelaskan dari segi
impersonal dan sistematik, yaitu bahwa sakit merupakan satu keadaan atau satu hal yang
disebabkan oleh gangguan terhadap sistem tubuh manusia.Pernyataan tentang
pengetahuan ini dalam tradisi klasik Yunani, India, Cina, menunjukkan model
keseimbangan (equilibrium model) seseorang dianggap sehat apabila unsur unsur utama
yaitu panas dingin dalam tubuhnya berada dalam keadaan yang seimbang. Unsur-unsur
utama ini tercakup dalam konsep tentang humors, ayurveda dosha, yin dan yang.
Departemen Kesehatan RI telah mencanangkan kebijakan baru berdasarkan paradigma
sehat.

C. PARADIGMA SEHAT DAN SAKIT


Cara pandang atau pola pikir pembangunan kesehatan yang bersifat holistik, proaktif
antisipatif, dengan melihat masalah kesehatan sebagai masalah yang dipengaruhi oleh
banyak faktor secara dinamis dan lintas sektoral, dalam suatu wilayah yang berorientasi
kepada peningkatan pemeliharaan dan perlindungan terhadap penduduk agar tetap sehat
dan bukan hanya penyembuhan penduduk yang sakit.Pada intinya paradigma sehat
memberikan perhatian utama terhadap kebijakan yang bersifat pencegahan dan promosi
kesehatan, memberikan dukungan dan alokasi sumber daya untuk menjaga agar yang
sehat tetap sehat namun teta p mengupayakan yang sakit segera sehat. Pada prinsipnya
kebijakan tersebut menekankan pada masyarakat untuk mengutamakan kegiatan
kesehatan daripada mengobati penyakit.Telah dikembangkan pengertian tentang penyakit
yangmempunyai konotasi biomedik dan sosio kultural. Dalam bahasa Inggris dikenal
kata disease dan illness sedangkan dalam bahasa Indonesia, kedua pengertian itu
dinamakan penyakit. Dilihat dari segi sosio kultural terdapat perbedaan besar antara
kedua pengertian tersebut. Dengan disease dimaksudkan gangguan fungsi atau adaptasi
dari proses-proses biologik dan psikofisiologik pada seorang individu, dengan illness
dimaksud reaksi personal, interpersonal, dan kultural terhadap penyakit atau
perasaankurang nyaman. Para dokter mendiagnosis dan mengobati disease, sedangkan
pasien mengalami illness yang dapat disebabkan oleh disease illness tidak selalu disertai
kelainan organik maupun fungsional tubuh.

D. VARIABEL YANG MEMPENGARUHI SEHAT SAKIT

1. Variabel internal
a. Tahap perkembangan Pola pikir dan pola perilaku seseorang mengalami perubahan
sepanjang hidupnya. Perawat harus mempertimbangkan tingkat pertumbuhan dan
perkembangan klien pada saat perawat menggunakan keyakinan terhadap kesehatan dan
cara klien melaksanakannya sebagai dasar dalam membuat rencana perawatan.
b. Latar belakang intelektualKeyakinan seseorang terhadap kesehatan sebagian terbentuk
oleh variabel intelektual, yang terdiri dari pengetahuan (informasi yang salah) tentang
berbagai fungsi tubuh dan penyakit, latar belakang pendidikan, dan pengalaman di masa
lalu.
c. Persepsi tentang fungsi Cara seseorang merasakan fungsi fisik akan berakibat pada
keyakinan terhadap kesehatan dan cara melaksanakannya. Ketika perawat mengkaji
tingkat kesehatan klien, mereka mengumpulkan data subjektif tentang cara klien
merasakan fungsi fisik, seperti tingkat keletihan, sesak napas, atau nyeri. Mereka juga
mengumpulkan data objektif tentang fungsi actual, seperti tekanan darah, tinggi badan,
dan bunyi paru.
d. Faktor emosional Faktor emosional juga mempengaruhi keyakinan terhadap kesehatan
dan cara melaksanakannya. Banyak orang yang memiliki reaksi emosional yang
berlebihan, yang berlawanan dengan kenyataan yang ada, sampai-sampai mereka berpikir
tentang resiko menderita kanker dan akan menyangkal adanya gejala dan menolak untuk
mencari pengobatan. e. Faktor spiritual Terlihat dari bagaimana seseorang menjalani
kehidupannya, mencakup nilai dan keyakinan yang dilaksanakan, hubungan dengan
keluarga/teman, dan kemampuan mencari harapan dan arti dalam hidup.

2. Variabel Eksternal
a. Praktek di keluarga. Cara bagaimana keluarga klien menggunakan pelayanan kesehatan
biasanya akan mempengaruhi cara klien dalam melaksanakan kesehatan. Klien
kemungkinan besar akan melakukan tindakan-tindakan pencegahan bila keluarganya
melakukan hal yang sama.
b. Faktor sosio-ekonomik. Faktor sosial dan psiko-sosial dapat meningkatkan resiko
terjadinya penyakit dan mempengaruhi cara seseorang mendefinisikan dan bereaksi
terhadap penyakit. Variabel psiko-sosial mencakup stabilitas perkawinan/hubungan intim
seseorang, kebiasaan gaya hidup, dan lingkungan kerja. Variabel sosial berperan dalam
menentukan bagaimana system pelayanan kesehatan menyediakan pelayanan medis.
c. Latar belakang budaya. Mempengaruhi keyakinan, nilai, dan kebiasaan individu.
Budaya juga mempengaruhi tempat masuk ke dalam sistem pelayanan kesehatan dan
mempengaruhi cara melaksanakan kesehatan pribadi.

F. KEJADIAN PENYAKIT
Penyakit merupakan suatu fenomena kompleks yang berpengaruh negatif terhadap
kehidupan manusia. Perilaku dan cara hidup manusia dapat merupakan penyebab
bermacam - macam penyakit baik di zaman primitif maupun di masyarakat yang sudah
sangat maju peradaban dan kebudayaannya. Ditinjau dari segi biologis penyakit
merupakan kelainan berbagai organ tubuh manusia, sedangkan dari segi kemasyarakatan
keadaan sakit dianggap sebagai peny impangan perilaku dari keadaan sosial yang
normatif. Penyimpangan itu dapat disebabkan oleh kelainan biomedis organ tubuh atau
lingkungan manusia, tetapi juga dapat disebabkan oleh kelainan emosional dan
psikososial individu bersangkutan. Faktor emosional dan psikososial ini pada dasarnya
merupakan akibat dari lingkungan hidup atau ekosistem manusia dan adat kebiasaan
manusia atau kebudayaan. Konsep kejadian penyakit menurut ilmu kesehatan bergantung
jenis penyakit. Secara umum konsepsi ini ditentukan oleh berbagai faktor antara lain
parasit, vektor, manusia dan lingkungannya. Para ahli antropologi kesehatan yang dari
definisinya dapat disebutkan berorientasi ke ekologi, menaruh perhatian pada hubungan
timbal balik antara manusia dan lingkungan alamnya, tingkah laku penyakitnya dan cara
-cara tingkah laku penyakitnya mempengaruhi evolusi kebudayaannya melalui proses
umpan balik (Foster, Anderson, 1978)

G. PERILAKU SEHAT DAN PERILAKU SAKIT


Perilaku sakit diartikan sebagai segala bentuk tin dakan yang dilakukan oleh individu
yang sedang sakit agar memperoleh kesembuhan, sedangkan perilaku sehat adalah
tindakan yang dilakukan individu untuk memelihara dan meningkatkan
kesehatannya, termasuk pencegahan penyakit, perawatan kebersihan diri, penjagaan
kebugaran melalui olah raga dan makanan bergiz. Perilaku sehat diperlihatkan oleh
individu yang merasa dirinya sehat meskipun secara medis belum tentu mereka betul-
betul sehat. Sesuai dengan persepsi tentang sakit dan penyakit maka perilaku sakit
dan perilaku sehat pun subyektif sifatnya. Persepsi masyarakat tentang sehat - sakit
ini sangatlah dipengaruhi oleh unsur pengalaman masa lalu di samping unsur sosial
budaya. Sebaliknya petugas kesehatan berusaha sedapat mungkin menerapkan kreter
ia medis yang obyektif berdasarkan gejala yang tampak guna mendiagnosis kondisi
fisik individu.

H. PENCEGAHAN PENYAKIT
Empat Tahap Pencegahan Penyakit
1) Pencegahan primordial. Jenis pencegahan yang paling akhir diperkenalkan, adanya
perkembangan pengetahuan dalam epidemiologi penyakit kardiovaskular dalam
hubungannya dengan diet dll. Pencegahan ini sering terlambat dilakukan terutama di
negara-negara berkembang karena sering harus ada keputusan secara nasional.
2) Pencegahan primer . Bertujuan mengurangi insiden dengan mengontrol penyebab
dan faktor-faktor risiko. Misal : penggunaan kondom dan jarum suntik disposable
pada pencegahan infeksi HIV, imunisasi dll. Biasanya merupakan Population
Strategy sehingga secara individual gunanya sangat sedikit : penggunaan Seat-belt,
program berhenti merokok dll.
3) Pencegahan sekunder. Tujuannya untuk menyembuhkan dan mengurangi akibat
yang lebih serius lewat diagnosis & pengobatan yang dini. Tertuju pada periode
diantara timbulnya penyakit dan waktu didiagnosis & usaha prevalensi. Dilaksanakan
pada penyakit dengan periode awal mudah diindentifikasi dan diobati sehingga
perkembangan kearah buruk dapat di stop.
4) Pencegahan tersier. Untuk mengurangi komplikasi penting pada pengobatan &
rehabilitasi, membuat penderita cocok dengan situasi yang tak dapat disembuhkan.
Misal pada rehabilitasi pasien Poliomyelitis, Stroke, kecelakaan dll .
LIMA TINGKAT PENCEGAHAN PENYAKIT

1) Health Promotion. Tujuannya meningkatkan status kesehatan atau memelihara


kesehatan : Penyuluhan/pendidikan kesehatan Rekreasi sehat Olahraga teratur
Perhatian terhadp perkembangan kepribadian
2) Specific Protection. Mencegah pada pejamu (Host) dengan menaikkan daya tahan
tubuh : Imunisasi Pelindung khusus : Helm, tutup telinga Perbaikan lingkungan
Mengurangi penggunaan bahan yang membahayakan kesehatan : pengawet, pewarna
dll.
3) Early Diagnosis And Prompt Treatment. Dilakukan bila pejamu sakit, setidak
tidaknya diduga sakit (penyakitnya masih ringan) mencegah orang lain tertular. Misal
: Case finding, skrining survei penyakit asymtomatis, deteksi dini pencemaran dll.
4) Disability Limitation (Pembatasan Kecacatan / Kelemahan ) Dilakukan waktu
pejamu sakit / sakit berat de ngan tujuan mencegah cacat lebih lanjut, fisik, sosial
maupun mental. Misal : Amputasi pada ganggren karena DM, pada penyakit-
penyakit menahun diatasi gang guan mental maupun sosialnya.
5) Rehabilitation. Mengembalikan penderita agar berguna di masyarakat maupun
bagi diri nya sendiri, mencegah cacat total setelah terjadi perubahan
anatomi/fisiologi. Misal : Fisioterapi pada kelumpuhan supaya ti dak timbul
kontraktur/atropi, psikoterapi pada gangguan mental, latihan ketrampilan tertentu
pada penderita cacat, prothesa post amputasi, penyediaan fasilitas khusus pada
penderita.

BAB III
PENUTUP

Simpulan

            Sehat adalah suatu kondisi di mana segala sesuatu berjalan normal dan bekerja sesuai
fungsinya dan sebagaimana mestinya baik kondisi fisik, mental, sosial,dan spiritual. Sakit
(illness) adalah penilaian seseorang terhadap penyakit tersebut dalam arti penganlaman dia
langsung. Konsep sehat-sakit sangat keterkaitan/ relevansi bagi studi kesehatan, karena banyak
masyarakat masih memiliki persepsi yang salah tentang sehat-sakit, maka ini adalah tugas kita
sebagai calon tenaga kesehatan agar dapat menjelaskan konsep sehat-sakit yang benar kepada
masyarakat, sehingga tidak terjadi kesalahpahaman lagi tentang konsep sehat-sakit. Perilaku
sehat dan perilaku sakit manusia juga sangat penting kita lakukan supaya kita dapat tetap hidup
sehat dan ketika sakit dapat menyikapinya dengan baik. Seseorang yang berpenyakit belum tentu
akan mengakibatkan berubahnya peranan orang tersebut dalam masyarakat. Sedangkan orang
yang sakit akan menyebabkan perubahan peranannya di dalam masyarakat maupun di dalam
lingkungan keluarganya dan memasuki posisi baru.

Saran

            Sebaiknya kita sebagai manusia yang diciptakan Tuhan  pada dasarnya diberikan
kesehatan dan kesempuranaan dibanding makhluk ciptaanNya yang lain supaya dapat menjaga
kesehatan kita, karena sehat itu sangatlah mahal harganya.
DAFTAR PUSTAKA

Paradigma Sehat, Pola Hidup Sehat, dan Kaidah Sehat.Pusat Penyuluhan


Kesehatan Masyarakat. Departemen Kesehatan RI, 1998.
Arie Walukow. Dari Pendidikan Kesehatan ke Promosi Kesehatan.Interaksi 2004;
VI (XVII):4
http://aienie.blogspot.com
http://eprints.undip.ac.id6. http://stikeskabmalang.wordpress.com6

Anda mungkin juga menyukai