Pengaruh Kolonialisme Dan Imperialisme Di Indoneia
Pengaruh Kolonialisme Dan Imperialisme Di Indoneia
E. Pengaruh negatif adanya Kebijakan Kolonial di berbagai daerah di Indonesia antara lain :
1. Penderitaan bangsa Indonesia berkepanjangan
2. Budaya pesta dan mabok-mabokan
3. Politik devide et impera memperlemah persatuan dan kesatuan bangsa
4. Hilangnya tradisi dan seni budaya yang telah mengakar dan turun-temurun
5. Terkurasnya kekayaan alam Indonesia oleh kaum penjajah
III. Perlawanan Kerajaan dan Rakyat di Berbagai Daerah terhadap Pem. Kolonial
A. Perlawanan Terhadap Portugis
1. Perlawanan Kerajaan Demak,
Kedudukan Portugis di Melaka menjadi penghalang para pedagang Islam sehingga timbul
kebencian bagi kerajaan-kerajaan Islam di Nusantara. Begitu juga sebaliknya bahwa kerajaan Islam di
Nusantara juga menjadi penghalang bagi Portugis untuk dapat melakukan monopoli perdagangan
rempah-rempah di Nusantara. Kerajaan Demak merupakan kerajaan besar besar di Jawa menjadi
salah satu penghalang Portugis menguasai perdagangan. Hal ini dibuktikan dengan kekalahan armada
Portugis yang dikalahkan oleh pasukan Demak dibawah pimpinan Faletehan dalam pertempuran di
Jayakarta. Namun tentara Demak juga tidak mampu mengusir Portugis dari Malaka Serangan Demak
ke Malaka juga digagalkan oleh Portugis, bahkan pimpinan tentara Demak Adipati Unus ( Pangeran
Sabrang Lor ) gugur dalam pertempuran melawan Portugis di Malaka. Untuk menghindari kekuatan
Portugis di Malaka jalur perdagangan dialihkan dari pantai sebelah timur Sumatera ke sebelah barat
Sumatera.
2. Perlawanan Kerajaan Ternate
Alasan Ternate mengadakan serangan terhadap Portugis adalah monopoli perdagangan rempah-
rempah oleh Portugis membuat penderitaan rakyat Ternate dan Portugis ikut campur tangan masalah
pemerintahan di Ternate. Semula perlawanan dilakukan oleh Sultan Hairun, namun mengalami
kekalahan dan terbunuh. Perlawanan dilanjutkan oleh puteranya yang bernama Sultan Baabullah
pada tahun 1575. Ia berhasil menduduki benteng Portugis dan mengusirnya dari Ternate. Sejak saat
itu Portugis tidak punya kekuasaan lagi di Ternate dan pindah ke Timor Timur hingga tahun 1976.
3. Perlawanan Kerajaan Aceh
Perlawanan Aceh terhadap Portugis muncul sejak masa pemerintahan Sultan Mughayat Syah,
sebab-sebabnya antara lain:
a. Portugis merupakan saingan kuat bagi Aceh dalam perdagangan di kawasan Selat Malaka
b. Portugis memiliki kepentingan menyebarkan agama Kristen ( Katolik ), sedangkan Aceh menjadi
pusat penyebaran agama Islam di Asia Tenggara. Untuk mengalahkan Portugis Aceh minta bantuan
dari Kerajaan Demak dan kerajaan Islam lainnya di Nusantara, termasuk kerajaan Johor, Malaysia.
Pada masa pemerintahan Sultan Iskanda Muda tahun 1607 – 1616 Aceh menyerang Portugis namun
tidak berhasil, Perjuangannya dilanjutkan puteranya yang bernama Sultan Iskandar Tani, ia juga tidak
mampu mengusir Portugis dari Malaka. Sepeninggal Sultan Iskandar Tani maka Aceh menjadi
kerajaan yang lemah. Dalam perlawanan ini tidak ada yang kalah ataupun menang. Aceh tidak
mampu mengusir Portugis dari Malaka , sebaliknya Portugis juga tidak mampu mengalahkan Aceh.