Anda di halaman 1dari 3

6) Pola istirahat dan tidur

Selama sakit pasien merasakan tidak dapat istirahat, karena askit pada perutnya, mual, muntah
dan kadang diare.

7) Pemeriksaan fisik

* Kesadaran dan keadaan umum pasien

Kaji kesadaran pasien dari sadar – tidak sadar mengetahui berat ringannya pronogsis penyakit

* Kaji TTV dan pemeriksaan fisik jkepala – kaki ( Inspeksi, Auskultasi, Palpasi dan perkusi )

TD, Nadi, Respirasi, Temperatur yang merupakan tolak ukur dari pasien Kaji penurunan BB

Terjadi peningkatan gangguan nutrisi.

b) Diagnosa Keperawatan

1. Hipertermi berhubungan dengan peningkatan laju metabolisme

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x24 jam hipertermi teratasi dengan

Kriteria hasil :

- Suhu Tubuh : Membaik (5)

- Suhu Kulit : Membaik (5)

- Ventilasi : Membaik (5)

- Menggigil : Membaik (5)

Intervensi (SIKI)

Observasi

- Identifikasi penyebab hipertermia

- Monitor suhu tubuh

- Monitor kadar elektrolit

- Monitor haluaran urine

Terapeutik

- Longarkan atau lepaskan pakaian

- Berikan cairan oral

- Sediakan lingkungan yang dingin

- Berikan oksigen
Edukasi

- Anjurkan tirah baring

Kolaborasi

- Pemberian cairan dan elektrolit intravena

2. Resiko ketidakseimbangan elektrolit berhubungan dengan ketidakseimbangan atau kurang

Volume cairan.

Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan ketidak seimbangan elktrolit teratasi dengan

Kriteria hasil

- Asupan cairan : meningkat (5)

- Keluaran urine : meningkat (5)

- Kelembapan membran mukosa : meningkat (5)

- Asupan makanan : meningkat (5)

- Dehedrasi : Menurun (5)

- Mata cekung : Membaik (5)

- Tugor kulit : Membaik (5)

Intervensi (SIKI) Manajemen Elektrolit

Observasi

- Monitor status heidrasio

- Monitor berat badan

Terapeutik

- Catat Intake-Output dan hitung balans cairan selama 24 jam

- Berikan Asupan cairan sesuai kebutuhan

- Berikan cairan intervena

Kolaborasi

-Kolaborasi Pemberian diuretik


C. Evaluasi

Evaluasi adalah evaluasi asuhan keperawatan sebagai tahap akhir dari proses keperawatan
yang bertujuan untuk menilai hasiil akhir dan seluruh tindakan keperawatan yang telah dilakukan.
Evaluasi ini bersifat sumatif, yaitu evaluasi yang dilakukan sekaligus pada akhir semua tindakan
keperawatan yang telah dilakukan dan telah disebut juga evaluasi pencapaian jaka Panjang, menurut
( potter & perry, 2011).

Anda mungkin juga menyukai