ISI
3.1 Kesimpulan......................................................................................................... 10
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Di Indonesia penyakit ini mulai menjalar dengan perkembangan penularan yang cukup cepat.
Tidak dapat disangkal bahwa mata rantai penularan infeksi menular seksual adalah wanita
tunasusila (WTS) yang dapat menyusup dalam kehidupan rumah tangga. Perubahan perilaku
seksual telah menyebabkan timbunya berbagai masalah yang berkaitan dengan infeksi menular
seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki. Bila penyakit infeksi menular seksual sebagian
besar dapat diselesaikan dengan pengobatan yang tepat sehingga tidak menimbulkan penyulit
selanjutnya, berbeda dengan kehamilan yang tidak dikehendaki. Masalah terakhir ini mempunyai
dampak yang lebih luas baik biologis, psikologis, sosial, spiritual, dan etika.
Penyakit infeksi menular seksual dapat menimbulkan infeksi akut (mendadak) yang memerlukan
penanganan yang tepat karena akan dapat menjalar ke alat genitalia bagian dalam (atas) dan
menimbulkan penyakit radang panggul. Pengobatan yang kurang memuaskan akan menimbulkan
penyakit menjadi menahun (kronis) dengan akibat akhir rusaknya fungsi alat genitalia bagian
dalam sehingga menimbulkan kurang subur atau mandul.
Dalam pertemuan di Atlanta USA tentang penyakit hubungan seksual, menyatakan bahwa mata
rantai yang ditularkan oleh WTS tidak dapat dihilangkan tetapi hanya mungkin diperkecil
peranannya. Dengan diketemukannya penyakit AIDS yang disebabkan oleh virus dan sampai
sejauh ini belum ada pengobatannya, maka masyarakat akan lebih berhati-hati. Secara kelakar
disebut pula bahwa PID adalah pretty international diseases, oleh karena disebar luaskan oleh
wanita cantik yang berstatus sebagai wanita tunasusila (WTS) atau wanita penghibur.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Seksually Transmitted Diseases (STDS) ?
1.2 Tujuan makalah
2. Untuk mengetahui apa saja perilaku yang terkait dengan Seksually Transmitted Diseases
(STDS).
1.3 Manfaat Makalah
2. Supaya dapat mengetahui apa saja perilaku yang terkait dengan Seksually Transmitted
Diseases (STDS).
Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit Menular Seksual (PMS) atau dalam bahasa
Inggrisnya Sexually Transmitted Disease (STDs), Sexually Transmitted Infection (STI)
or Venereal Disease (VD). Dimana pengertian dari IMS ini adalah infeksi yang sebagian besar
menular lewat hubungan seksual dengan pasangan yang sudah tertular. IMS disebut juga
penyakit kelamin atau penyakit kotor. Namun ini hanya menunjuk pada penyakit yang ada di
kelamin. Istilah IMS lebih luas maknanya, karena menunjuk pada cara penularannya (Ditjen
PPM & PL, 1997).
IMS atau Seksually Transmitted Disease adalah suatu gangguan atau penyakit yang ditularkan
dari satu orang ke orang lain melalui kontak hubungan seksual. IMS yang sering terjadi adalah
Gonorhoe, Sifilis, Herpes, namun yang paling terbesar diantaranya adalah AIDS, kaena
mengakibatkan sepenuhnya pada kematian pada penderitanya. AIDS tidak bisa diobati dengn
antibiotik (Zohra dan Rahardjo, 1999).
Menurut Aprilianingrum (2002), Infeksi Menular Seksual (IMS) didefinisikan sebagai penyakit
yang disebabkan karena adanya invasi organisme virus, bakteri, parasit dan kutu kelamin yang
sebagian besar menular melalui hubungan seksual, baik yang berlainan jenis ataupun sesama
jenis.
PMS menjadi pembicaraan yang begitu penting setelah muncul kasus penyakit AIDS yang
menelan banyak korban meninggal dunia, dan sampai sekarang pengobatan yang paling manjur
masih belum ditemukan. Apalagi komplikasi dari PMS (termasuk AIDS) bisa dibilang banyak
dan akibatnya pun cukup fatal, antara lain :
kemandulan
kecacatan
gangguan kehamilan
kanker
kematian
Beberapa faktor yang berpengaruh dalam pola penyakit ini secara prinsip terbagi 2 faktor, yaitu :
faktor medis dan faktor sosial.
Disamping itu perilaku seks tidak sehat dari sebagian kecil masyarakat juga turut berperan dalam
penyebaran penyakit ini. Perubahan perilaku seksual telah menyebabkan timbulnya berbagai
masalah yang berkaitan dengan infeksi menular seksual dan kehamilan yang tidak dikehendaki.
Penyakit infeksi menular seksual sebagian besar dapat diselesaikan dengan pengobatan yang
tepat sehingga tidak menimbulkan penyakit selanjutnya, berbeda dengan kehamilan yang tidak
dikehendaki yang mempunyai dampak yang lebih luas baik biologis, psikologis, sosial, spiritual,
dan etika.
Penyakit infeksi menular seksual dapat menimbulkan infeksi akut (mendadak) yang memerlukan
penanganan yang t.epat karena akan dapat menjalar ke alat genitalia bagian dalam (atas) dan
menimbulkan penyakit radang panggul. Pengobatan yang kurang memuaskan akan menimbulkan
penyakit menjadi menahun (kronis) dengan akibat akhir [rusaknya fungsi alat genitalia bagian
dalam sehingga menimbulkan kurang subur atau mandul.
Luka terbuka dan atau luka basah dengan atau tanpa rasa
sakit, disekitar alat kelamin, anus, mulut atau bagian tubuh
yang lain. Tonjolan (papules) kecil-kecil, diikuti luka yang
Luka sangat sakit di sekitar alat kelami
Pada wanita, dapat juga Buang air kecil lebih sering dari
disebabkan oleh infeksi biasanya.
kandung kencing yang tidak
ditularkan melalui hubungan
seksual.
Rasa sakit yang muncul dan hilang, yang tidak berkaitan dengan
menstruasi bisa menjadi tanda infeksi saluran reproduksi
Sakit pada bagian (infeksi yang telah berpindah ke bagian dalam system
bawah perut reproduksi, termasuk servik, tuba falopi, dan ovarium)
b) Keluar nanah dan dari saluran kencing terutama pada pagi hari.
c) Pada perempuan: nyeri di daerah perut bagian bawah, kadang-kadang disertai keputihan dan
bau yang tidak sedap.
2) Klamidia, gejalanya:
a) Keputihan, dapat disertai nyeri saat kencing, dan pendarahan setelah hubungan seksual.
Gejalanya mirip GO tapi lebih ringan.
b) Pada infeksi kronik dapat terjadi penyebaran ke saluran telur yang menimbulkan nyeri perut
bagian bawah.
a) Luka yang bersih dan tidak nyeri di sekitar alat kelamin, anus, dan mulut yang muncul kira-
kira 2-3 minggu setelah terinfeksi.
b) 6-8 minggu kemudian timbul pembesaran kelenjar getah bening disusul dengan tidak enak
badan dan bercak kemerahan pada kulit.
4) Chancroid, gejalanya:
a) Luka yang kotor dan nyeri disekitar alat kelamin yang muncul kira-kira 1 minggu setelah
infeksi.
a) Bintil-bintil berisi cairan yang menjadi luka kecil di sekitar alat kelamin dan mulut. Luka-
luka kecil ini bisa sakit sekali pada saat infeksi pertama kali dan dapat kambuh secara berulang-
ulang bila ada gangguan emosi/psikis atau haid.
b) Sebelum munculnya bintil-bintil ini, biasanya ada gejala awal yang mendahului antara lain:
rasanya seperti sakit, flu, rasa tidak enak dpinggang, kelenjar getah bening membengkak.
2) Hepatitis B dan C, gejalanya:
b) Pada kasus parah, tampak kulit dan selaput mata berwarna kuning.
3) Human papillomavirus (Kutil kelamin atau sering disebut jengger ayam), gejalanya:
a) Benjolan-benjolan kecil di sekitar alat kelamin yang dapat bersatu seperti jengger ayam dan
menular.
b) Pada perempuan dapat mengenai kulit daerah kelamin sampai dubur, selaput lendir bagian
dalam, liang kemaluan sampai leher rahim.
c) Pada pria terdapat pada penis dan saluran kencing bagian dalam. Pada wanita hamil kutil ini
bisa tumbuh sampai besar.
4) HIV, gejalanya
a) Demam
b) Keringat malam
c) Sakit kepala
Pencegahan merupakan cara yang bijak sebelum kalian terjangkit penyakit kelamin, karena jika
terjangkit kalian akan mengalami kerugian yang besar. Pencegahan penyakit kelamin
diantaranya dengan:
Pencegahan Penularan lewat seks : Berlaku saling setia atau berhubungan hanya dengan
pasangannya saja kalau sudah menikah.
a. Mencegah masuknya transfusi darah tambahan yang belum diperiksa kebersihannya dari
penderita Infeksi Menular Seks (IMS) ke dalam tubuh kita.
b. Berhati-hati waktu menangani segala hal yang tercemar oleh darah segar.
c. Mencegah pemakaian alat-alat tembus kulit yang tidak suci hama atau tidak steril. Misalnya
jarum suntik, alat tato, alat tindik dan sejenisnya yang bekas dipakai orang lain. Jarum suntik
yang baru biasanya masih dalam plastik dan dibuka dihadapan kita.
d. Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan, dimulai dari diri sendiri dan keluarga sehingga
terbentuknya masyarakat yang religious.
e. Memberikan pemahaman tentang seks pada anak-anak sekolah, untuk berhati-hati dan tidak
mencoba-coba.
f. Menghargai hubungan seksual sebagai suatu yang sakral sehingga hanya boleh dilakukan
pada pasangan yang telah menikah.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Infeksi menular seksual (IMS) disebut juga Penyakit Menular Seksual (PMS) atau dalam bahasa
Inggrisnya Sexually Transmitted Disease (STDS), Sexually Transmitted Infection (STI)
or Venereal Disease (VD). Merupakan salah satu penyakit yang mudah ditularkan melalui
hubungan seksual, dengan ciri khas adanya penyebab dan kelainan yang terjadi terutama di
daerah genital. IMS sampai saat ini masih merupakan masalah kesehatan masyarakat di seluruh
dunia, baik di negara maju (industri) maupun di negara berkembang.
Penyakit yang termasuk dalam kelompok IMS di antaranya Gonore (kencing nanah) dan
Kondiloma Akuminata (KA). Prilaku seksual berupa bergonta-ganti pasangan seksual akan
meningkatkan penularan penyakit, Kelompok berisiko tinggi terkena infeksi menular seksual
yaitu PSK (Pekerja Seks Komersial). Angka penyakit IMS di kalangan PSK (Pekerja Seks
Komersial) tiap tahunnya menunjukkan peningkatan. Saat ini diperkirakan 80%-90% PSK
terinfeksi IMS seperti : Neisseria gonorrhoeae, Herpes simplex vinio tipe 2 dan clamidia. Pekerja
seks memerlukan skrining secara rutin untuk IMS seperti penggunaan kondom tidak sepenuhnya
protektif.
3.2 Saran
Sebagai saran dari penulis semoga setelah membaca makalah ini kita semua dapat mengerti
tentang apa yang dimaksud dengan IMS ( Infeksi Menular Seksual ), dan dapat melakukan
berbagai tindak pencegahan, karna ini merupakan kewajiban kita semua untuk mengurangi
tingkat kejadian pada penyakit mematikan tersebut. Menghindari tindakan seks bebas, meberikan
pengetahuan pada seluru remaja agar menghindari tidakan yang tidak bermoral tersebut karna
dapat merusak masa depan mereka dan dapat menjadi penyesalah seumur hidup.
DAFTAR PUSTAKA
sta.blogspot.co.id/2012/06/pengertian-seksual-transmitted-deseases.html
8 ranah kesmas
Epidemiologi
Promkes
Biostatistik
Informasi kes
Gizi
Kespro
Demografi
Kia