TB PARU
JAMALLUDIN
(433131490120085)
Saat dilakukan kunjungan rumah terhadap keluarga Bapak K (35 tahun), didapatkan data
bahwa Ibu L (30 tahun), sering mengeluh berkeringat pada malam hari, batuk berdahak
lebih dari 1 bulan, dan nafsu makan berkurang. Ibu L mengatakan pernah mempunyai
riwayat penyakit TB Paru kurang lebih 2 tahun yang lalu dan sempat dirawat selama 13
hari di RS Dahlia dengan keluhan sesak nafas dan demam di malam hari. Ibu L
mengatakan putus obat setelah 2 bulan pengobatan karena merasa sudah pulih, namun saat
ini harus menjalani OAT Kembali.
Saat dikaji, Ibu L mengatakan nyeri dada dengan skala 6, sesak nafas dan batuk, sesak
bertambah Ketika berbaring, dan berkurang ketika duduk. Hasil pemeriksaan dari RS
Dahlia saat Ibu L dirawat 1 tahun lalu: sputum BTA+, Hasil rontgent terdapat infiltrat di
kedua lapang paru-paru, dan Hb 10 gr/dL. Keadaan umum Ibu L: terlihat lesu, lemas,
wajah kusam, merintih kesakitan, kesadaran compos mentis GCS 4/5/6, TD150/80 mmHg,
RR 26x/menit, S 36.20 C, TB 150 cm, dan BB 47 Kg.
JAWABAN:
1. Pengkajian
A. Data Umum
Nama Kepala Keluarga (KK) : Tn. K
Usia Kepala Keluarga : 35 Tahun
Komposisi Keluarga
ANALISA DATA
Pengobatan
OAT harus di
minum setiap
hari
No Diagnosis Pelaksanaan
√ NOC NIC
. Keperawatan Ya Tidak
1 Ketidakefektifan Tugas Perkembangan Keluarga I : Keluarga Tugas Perkembangan Keluarga I : Keluarga mampu √
bersihan jalan nafas mampu mengenal masalah kesehatan mengenal masalah kesehatan
Outcome Manajemen Jalan nafas
Pengetahuan : proses penyakit
1. Posisikan pasien dengan memaksimalkan ventilasi
Dipertahankan pada 2 (pengetahuan terbatas) di
tingkatkan ke 4 (pengetahuan banyak). 2. Lakukan fisioterapi dada, sebagaimana mestinya
3. Buang sekset dengan memotivasi pasien untuk melakukan
batuk
4. Motivasi pasien untuk bernafas pelan, dalam, berputas dan
batuk
5. Intruksikan bagaimana agar bisa melakukan batuk efektif
6. Auskultasi suara nafas
7. Kelola pemberian bronkodilator, sebagaimana mestinya
8. Ajarkan pasien bagaimana menggunakan inhaler sesuai
resep, sebagaimana mestinya
9. Posisikan untuk meringankan sesak nafas
10. Monitor status pernafasan dan oksigenasi
Subjektif :
a. Keluarga mengatakan sudah mengerti konsep dari TB paru
b. Keluarga mengatakan tahu cara mengambil keputusan
c. Keluarga mengatakan tahu cara merawat anggota keluarga yang TB paru
d. Keluarga mengatakan akan mencoba memodifikasi lingkungan
e. Keluarga mengatakan akan memanfaatkan fasilitas kesehatan
Objektif :
a. Keluarga mampu menyebutkan definisi, tanda gejala dan pengobatan TB paru
b. Keluarga mampu menyadari kebutuhan intervensi memutuskan akan
melakukannya
c. Keluarga mampu merawat anggota keluarga dengan fisioterapi dada dan batuk
efektif
d. Keluarga akan merubah gaya hidupnya dengan sehat
e. Keluarga akan kontrol kesehatan dan pengobatan TB sampai tuntas
Analisa :
a. Tugas perkembangan keluarga 1 – 5 teratasi
Planning :
a. Pantau tugas perkembangan keluarga 1-5
Implementasi :
a. Motivasi keluarga untuk untuk selalu melaksanakan 5 tugas perkembangan
keluarga dengan baik
Evaluasi :
a. Keluarga sudah mengerti dengan 5 tugas perkembangan keluarga
Report :
a. Anjurkan keluarga untuk melakukan selalu 5 tugas perkembangan keluarga
TERAPI KOMLEMENTER /MODALITAS BERDASARKAN EBP
Terapi yang bisa dilakukan pada pasien TBC untuk mengurangi sesak yang diakibatkan
oleh Bersihan Jalan Napas yang tidak efektif bisa dilakukan dengan cara 1 Batuk Efektif
sesuai dengan jurnal: Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum Pada
Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Kampung Bugis Tanjung Pinang yang diteliti oleh
(Widiastuti & Siagian, 2019)
ANALISIS PICOT
Metode penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah pra
dan uji hipotesis experiment dengan Jenis penelitian yang digunakan adalah one
group pre test-post test design. Populasi adalah objek penelitian
atau objek yang akan diteliti. Populasi penelitian ini adalah
Semua pasien TB di Puskesmas Kampung Bugis pada bulan Mei
sampai Juli 2016 berjumlah 158 dengan rata-rata setiap bulan 26
orang. Sampling menggunakan teknik accidental sampling
dengan jumlah sampel 24 orang. Dalam penelitian ini
penggumpulan data dengan menggunakan alat ukur SAP (Satuan
acara penyuluhan) dan check list.
- Population
Populasi penelitian ini adalah Semua pasien TB di
Puskesmas Kampung Bugis pada bulan Mei sampai Juli
2016 berjumlah 158 dengan rata-rata setiap bulan 26 orang.
Sampling menggunakan teknik accidental sampling dengan
jumlah sampel 24 orang.
- Patient
Kriteria inklusi dalam penelitian ini adalah :Semua pasien
TB di Puskesmas Kampung Bugis yang sedang melakukan
pengobatan pada saat penelitian (Periode bulan 1 sampai
bulan 6), Pasien TB yang bersedia diteliti, Pasien TB yang
kooperatif, Umur < 70 tahun.
Widiastuti, L., & Siagian, Y. (2019). Pengaruh Batuk Efektif Terhadap Pengeluaran Sputum
Pada Pasien Tuberkulosis Di Puskesmas Kampung Bugis Tanjungpinang. Jurnal
Keperawatan, 9(1), 1069–1076.