Anda di halaman 1dari 37

Nama Mhs : Maria Magdalena Sagala

PRODI DIII KEPERAWATAN NIM : 1863030015


FAKULTAS VOKASI UKI

ASUHAN KEPERAWATAN MEDIKAL BEDAH

A. PENGKAJIAN
Tanggal Pengkajian : 23 Juni 2020
Tanggal Masuk : 22 Juni 2020
Ruang / Kelas : Bougenvile/ 3
Nomor Register : 00943864
Diagnosa Medis : Otitis Media Akut

1. Identitas Klien
Nama Klien : Ny.Z
Jenis Kelamin : Laki-laki
Usia : 57 Tahun
Status Perkawinan : Menikah
Agama : Kristen Protestan
Suku Bangsa : Jawa
Pendidikan : SMA
Bahasa Yang Digunakan : Indonesia
Pekerjaan : Wiraswasta
Alamat : jln. Nurul iman, kelurahan cipinang melayu
Sumber Biaya (Pribadi, Perusahaan, Lain-lain) : BPJS
Sumber Informasi (Klien / Keluarga) : Klien dan keluarga

2. Resume (ditulis sejak klien masuk rumah sakit sampai dengan sebelum
pengkajian dilakukan meliputi : data focus, masalah keperawatan, tindakan
keperawatan mandiri serta kolaborasi dan evaluasi secara umum)

Pada tanggal 23 Juni 2020, Tn. Z usia 57 tahun. Datang berobat ke poli klinik bedah
pada pukul 08.00 dengan keluhan pasien mengalami telinga berdengung terus
menerus sudah tiga hari dan keluar cairan dari telinga berwarna kuning sudah sejak 1

1|P e n g k a j i a n K M B
minggu yang lalu. Di poli klinik bedah dilakukan tindakan mengkaji pasien baru,
mengukur tanda-tanda vital : TD : 125/900 mmHg, N : 90x/menit, S : 37,6ºc, R:
18x/menit. Lalu dilakukan pemeriksaan nervus VIII, N. Vestibulokokleatis
untukmenilai sensori khusus pendengaran dan keseimbangan. Kemudian dokter
menganjurkan untuk dilakukan rawat inap.
Perawat mengantar ke ruangan bougenvile pada pukul 09:30 wib. Diruangan
dilakukan mengkaji pasien baru dengan keluhan pasien mengalami telinga
berdengung terus menerus sudah tiga hari dan keluar cairan dari telinga berwarna
kuning sudah sejak 1 minggu yang lalu, dan dilakukan pemeriksaan tanda-tanda vital :
TD : 120/90 mmHg, N: 88x/menit, S : 37,6ºc, R : 18 x/menit. Dan hasil pemeriksaan
fisik Hasil pemeriksaan fisik : Tes rinne : negatif, Tes weber : lateralisasi kearah
telinga yang sakit, Otoskopi terdapat cairan kuning pada telinga, Tes bisik : pasien
masih mendengar sedikit. Dan ditemukan diagnosa keperawatan : gangguan rasa
aman nyaman nyeri, gangguan persepsi sensori, dan ansietas. Diruangan
berkolaborasi dengan dokter dalam pemberian medikasi yaitu : II RL 500 ml / 24 jam,
akilen 5 ml 3x1 (tetes), paracetamol 500 mg 3x1 (po), cefadroxil 500 mg 3x1 (po),
cefriaxone 1000 mg 2x1 (iv).

3. Riwayat Keperawatan
a. Riwayat Kesehatan Sekarang
1) Keluhan Utama : Nyeri bagian kuping
2) Kronologis Keluhan : seorang pasien datang ke poli klinik bedah karena
mengalami telinga berdengung terus sudah 3 hari dan keluar cairan dari telinga
berwarna kuning sudah sejak 1 minggu yang lalu, maka dokter menganjurkan
untuk dilakukan rawat inapbeberapa hari hari
a) Faktor Pencetus : faktor usia atau proses penuaan
b) Timbulnya keluhan : (-) mendadak (√) bertahap
c) Lamanya : 3 hari
d) Upaya Mengatasi : dibawa ke RS UKI
b. Riwayat Kesehatan Masa Lalu
1) Riwayat penyakit sebelumnya (termasuk kecelakaan)
Pernah mengalami kecelakaan motor 10 tahun yang lalu
2) Riwayat alergi (obat, makanan, binatang, lingkungan)
Tidak ada

2|P e n g k a j i a n K M B
3) Riwayat pemakaian obat
Tidak ada
c. Riwayat Kesehatan Keluarga (Genogram dan Keterangan tiga
generasi dari Klien)

Keterangan :
: meninggal

: laki-laki
: perempuan
: pasien

d. Penyakit yang pernah diderita oleh anggota keluarga yang menjadi


factor risiko
Tidak ada
e. Riwayat Psikososial dan Spiritual
1) Adakah orang terdekat dengan klien :
Istri
2) Interaksi dalam keluarga :
a) Pola komunikasi : dua arah
b) Pembuatan keputusan : Pasien dan istri
c) Kegiatan kemasyarakatan : Tidak ada
3) Dampak penyakit klien terhadap keluarga
Istri dan anak pasien tampak khawatir

3|P e n g k a j i a n K M B
4) Masalah yang mempengaruhi klien
Tidak dapat melakukan pekerjaan
5) Mekanisme koping terhadap stress
(-) Pemecahan masalah (-) Minum obat (-) Makan

(-) Cari pertolongan (√) Tidur (-) Lain-lain (misal:marah, diam)


6) Persepsi klien terhadap penyakitnya
a) hal yang sangat dipikirkan saat ini :
sakit
b) harapan setelah menjalani perawatan
dapat sembuh dan bisa melakukan kegiatan seperti biasanya
c) perubahan yang dirasakan setelah jatuh sakit
mudah lelah
7) Sistem nilai kepercayaan
a) nilai-nilai yang bertentangan dengan kesehatan
tidak ada
b) Aktivitas agama / kepercayaan yang dilakukan :
Ibadah ke gereja
8) Kondisi lingkungan rumah (lingkungan rumah yang
mempengaruhi kesehatan saat ini)
Lingkungan baik dan bersih
9) Pola kebiasaan
POLA KEBIASAAN
HAL YANG DIKAJI Sebelum Sakit
Di Rumah Sakit
/sebelum di RS
1. Pola Nutrisi
a. Frekuensi pasien makan Pasien makan
makan : …..x/hari 3x/hari, nafsu 2x/hari, pasien
b. Nafsu makan baik, mengatakan tidak
makan : baik / tidak makanan yang nafsu makan, lidah
Alasan : …….. (mual, muntah, dihabiskan 1 porsi, terasa pahit,
sariawan) makanan yang makanan yang
c. Porsi tidak disukai tidak dihabiskan ¼ poris,
makanan yang dihabiskan ada, makanan yang makanan yang tidak
d. Makanan membuat alergi disukai bubur dari
4|P e n g k a j i a n K M B
yang tidak disukai tidak ada, pasien rumah sakit,
e. Makanan tidak memiliki makanan yang
yang membuat alergi makanan membuat alergi
f. Makanan pantangan, tidak tidak ada, pasien
pantangan ada makanan diet tidak memiliki
g. Makanan dan pasien tidak pantangan
diet mengkonsumsi makanan, pasien
h. Penggunaan obat yang diminum mengatakan
obat-obatan sebelum makan sebelum makan. makanan diet lunak
i. Penggunaan dan pasien ada obat
alat Bantu (NGT, dll) yang diminum
sebelum makan
yaitu sucralfat syr
3x1 sendok makan
POLA KEBIASAAN
HAL YANG DIKAJI Sebelum Sakit
Di Rumah Sakit
/sebelum di RS
2. Pola Eliminasi
a. B.A.K Pasien tidak ada Pasien tidak ada
1) Frekuensi : …x/hari keluhan dalam keluhan dalam
2) Warna : BAK, Pasien BAK dan
3) Keluhan : mengatakan BAK mengatakan BAK 9
4) Penggunaan alat Bantu (kateter, dll) 9 x/hari dengan x/hari dengan warna
b. B.A.B warna kuning khas kunis khas dan
1) Frekuensi : x/hari dan berbau khas. berbau khas.
2) Waktu : (Pagi / Siang / Malam / Tak
tentu) Pasien mengatakan Pasien mengatakan
3) Warna : selama BAB kostipasi saat BAB
4) Konsistensi : mengalami sudah berkurang,
5) Keluhan :. konstipasi, pasien pasien BAB 1x/2
6) Penggunaan Laxatif : BAB 1x/3 hari dan hari dengan
menggunakan obat konsistensi lembek
pencahar dengan warna coklat dan
konsistensi keras berbau khas.
warba coklat dan

5|P e n g k a j i a n K M B
berbau khas.

3. Pola Personal Pasien mengatakan Sejak pasien sakit,


Hygiene tidak ada keluhan pasien tetap nafsu
a. Mandi sebelum sakit makan dan tidak
1) Frekuensi : …………x /hari dalam melakukan ada penurunan berat
2) Waktu : Pagi / Sore / Malam mandi dengan badan, Mandi dan
b. Oral 2x/hari dan waktu personal hygiene
Hygiene pagi dan malam. 2x/hari dengan
1) Frekuensi : …..x/hari Oral hygiene mandiri.
2) Waktu : Pagi / Siang / Setelah Makan 2x/hari waktu pagi
c. Cuci rambut dan malam.
1) Frekuensi : ……..x/minggu Pasien cuci rambut
1x/2 hari.

POLA KEBIASAAN
HAL YANG DIKAJI Sebelum Sakit
Di Rumah Sakit
/sebelum di RS

6|P e n g k a j i a n K M B
4. Pola Istirahat dan Sebelum sakit Setelah sakit pasien
Tidur pasien tidur tidur selama 6 jam/
a. Lama tidur selama 9 jam/ hari, hari, pasien tidur
siang : ………jam/hari pasien tidak siang dan
b. Lama tidur pernah tidur siang, kebiasaan sebelum
malam : ……jam/hari kebiasaan sebelum tidur berbincang
c. Kebiasaan tidur main dengan keluarga
sebelum tidur : handphone.
5. Pola Aktivitas dan Sesudah sakit
Latihan Sebelum sakit aktivitas pasien
a. Waktu pasien dapat dibantu oleh
bekerja : Pagi/Siang/Malam melakukan keluarga dan
b. Olah raga : aktivitas sendiri perawat
(-) Ya (√) Tidak tanpa bantuan
c. Jenis olah orang lain.
raga : tidak ada
d. Frekuensi
Olahraga: - x/minggu
e. Keluhan
dalam beraktivitas : tidak ada
(pergerakan tubuh / mandi / mengenakan
pakaian / sesak setelah beraktivitas, dll)
6. Kebiasaan yang Pasien mengatakan Pasien mengatakan
mempengaruhi kesehatan tidak pernah tidak pernah
a. Merokok : merokok dan merokok dan
Ya / Tidak minum minuman minum minuman
1) Frekuensi : tidak pernah keras keras
2) Jumlah :tidak pernah
3) Lama Pemakaian : tidak pernah
b. Minuman
keras / NAPZA : Ya / Tidak
1) Frekuensi : tidak pernah
2) Jumlah : tidak pernah
3) Lama pemakaian : tidak pernah

7|P e n g k a j i a n K M B
4. Pengkajian Fisik
a. Pemeriksaan Fisik Umum
1) Berat Badan : 50 kg (Sebelum sakit : 50 kg)
2) Tinggi badan : 160 cm
3) Tekanan Darah : 120/90 mmHg
4) Nadi : 88 x/menit
5) Frekuensi nafas : 18 x/menit
6) Suhu tubuh : 37,6 0C
7) Keadaan umum : ( -) Ringan (√ ) Sedang (- )
Berat
8) Pembesaran kelenjar getah bening : ( √ ) Tidak
( - ) Ya, lokasi : tidak ada

b. Sistem Penglihatan
1) Sisi mata : (√) Simetri (-) Asimetris
2) Kelopak mata : (√) Normal (-) Ptosis
3) Pergerakan bola mata : (√) Normal (-) Abnormal
4) Konjungtiva : (√) Merah muda (-) Anemis (-)
Sangat merah
5) Kornea : (√) Normal (-) Keruh /
Berkabut
(-) Terdapat perdarahan
6) Sklera : (-) Ikterik ( √)
Anikterik
7) Pupil : (√) Isokor (-)
Anisokor
(-) Midriasis (-) Miosis
8) Otot-otot mata : (√) Tidak ada kelainan (-) Juling
keluar
(-) Juling ke dalam (-) Berada di atas
9) Fungsi penglihatan : (√) baik (-) Kabur

(-) Dua bentuk/diplopia


10) Tanda-tanda radang : tidak ada

8|P e n g k a j i a n K M B
11) Pemakaian kaca mata : (√) Tidak (-) Ya, jenis : tidak
ada
12) Pemakaian lensa kontak : tidak
13) Reaksi terhadap cahaya : +/+

c. Sistem Pendengaran
1) Daun telinga : (-) Normal (√) Tidak,
Kanan/Kiri
2) Karakteristik serumen (warna, konsistensi, bau) : kuning, cair,
dan bau khas
3) Kondisi telinga tengah : (-) Normal (√) Kemerahan
(√) Bengkak (-) Terdapat Lesi
4) Cairan dari telinga : (-) Tidak (√) Ada
(√) Darah, nanah, dll
5) Perasaan penuh di telinga: (√) Ya (-) Tidak
6) Tinitus : (√) Ya (-) Tidak
7) Fungsi pendengaran : (-) Normal (√) Kurang
(-) Tuli, kanan/kiri
8) Gangguan keseimbangan: (√) Tidak (-) Ya
9) Pemakaian alat Bantu : (-) Ya (√) Tidak

d. Sistem Wicara : (√) Normal (-) Tidak:-


: (-) Aphasia (-) Aphonia
: (-) Dysartria (-) Dysphasia
: (-) Anarthia

e. Sistem Pernafasan
1) Jalan nafas : (√) bersih (-) Ada sumbatan
2) Pernafasan : (√) Tidak sesak (-) Sesak
3) Menggunakan otot bantu pernafasan : (-) Ya (√) Tidak
4) Frekuensi : 88 x/menit
5) Irama : (√) Teratur (-) Tidak teratur

9|P e n g k a j i a n K M B
6) Jenis Pernafasan : (spontan, Kausmaull, Cheynestoke,
Biot, Dll)
7) Kedalaman : (-) Dalam (√) Dangkal
8) Batuk : (√) Tidak (-) Ya,………..
(Produktif/tidak)
9) Sputum : (√) Tidak (-) Ya ...
(putih/kuning/hijau)
10) Konsistensi : (-) Kental (-) Encer
11) Terdapat darah : (-) Ya (√) Tidak
12) Palpasi Dada : vocal premitus paru kiri dan kanan
sama
13) Perkusi dada : sonor
14) Suara nafas : (√) Vesikuler (-) Ronkhi
(-) Wheezing (-) Rales
15) Nyeri saat bernafas : (-) Ya (√) Tidak
16) Penggunaan alat bantu nafas : (√) Tidak (-) Ya

f. Sistem Kardiovaskuler
1) Sirkulasi Peripher
a) Nadi :88 x/menit : Irama : (√) Teratur (-)
Tidak teratur
Denyut : (-) Lemah (√) Kuat
b) Tekanan darah : 120/90 mmHg
c) Distensi vena jugularis : Kanan: (-) Ya (√)
Tidak
: Kiri : (-) Ya (√) Tidak
d) Temperatur kulit : (√) Hangat (-)
Dingin
e) Warna kulit : (√) Pucat (-) Cyanosis (-)
Kemerahan
f) Pengisian kapiler : ≤ 3 detik
g) Edema : (-) Ya (√) Tidak
: (-) Tungkai atas (-) Tungkai bawah
(-) Periorbital (-) Muka

10 | P e n g k a j i a n K M B
(-) Skrotalis (-) Anasarka
2) Sirkulasi Jantung
a) Kecepatan denyut apical :88 x/menit
b) Irama : (√) Teratur (-) Tidak
teratur
c) Kelainan bunyi jantung : (-) Murmur (-) Gallop
d) Sakit dada : (-) Ya (√) Tidak
1) Timbulnya : (-) Saat aktivitas (-) Tanpa aktivitas
2) Karakteristik : (-) Seperti ditusuk-tusuk
(-) Seperti terbakar (-) Seperti tertimpa benda
berat
3) Skala nyeri : tidak ada

g. Sistem Hematologi
Gangguan Hematologi :
1) Pucat : (-) Tidak (√) Ya
2) Perdarahan : (√) Tidak (-) Ya
: (-) Ptechie (-) Purpura (-) Mimisan
: (-) Perdarahan gusi (-) Echimosis

h. Sistem Syaraf Pusat


1) Keluhan sakit kepala : migrain (vertigo/migrain, dlll)
2) Tingkat kesadaran : (√) Compos mentis (-) Apatis
: (-) Somnolent (-) Soporokoma
3) Glasgow coma scale (GCS): E :4 M:5 V:6
4) Tanda-tanda peningkatan TIK : (√) Tidak (-)
Ya
: (-) Muntah proyektil (-) Nyeri kepala
hebat
: (-) Papil Edema
5) Gangguan system persyarafan : (-) Kejang (-)
Pelo
(-) Mulut mencong (-) Disorientasi
(-) Polineuritis / kesemutan

11 | P e n g k a j i a n K M B
(-) Kelumpuhan ekstremitas (kanan/ kiri/ atas/
bawah)
6) Pemeriksaan reflek :
a) Reflek fisiologis : (√) Normal (-) Tidak
b) Reflek patologis : (-) Tidak (√) Ya

i. Sistem Pencernaan
Keadaan mulut
1) Gigi : (-) Caries (√) Tidak
2) Penggunaan gigi palsu: (-) Ya (√) Tidak
3) Stomatitis : (-) Ya (√) Tidak
4) Lidah kotor : (√) Ya (-) Tidak
5) Salifa : (-) Normal (-) Abnormal
6) Muntah : (√) Tidak (-) Ya
a) Isi : (-) makanan (-) Cairan
(-) Darah
b) Warna : (-) Sesuai warna makanan (-)
Kehijauan
: (-) Cokelat (-) Kuning (-) Hitam
c) Frekuensi : - x/hari
d) Jumlah : tidak adaml
7) Nyeri daerah perut : (√) Ya (-) Tidak
8) Skala nyeri : tidak ada
9) Lokasi dan karakter nyeri: (√) Seperti ditusuk-tusuk (√)
melilit-lilit (-) Cramp : (-) Panas/ seperti terbakar (√)
Setempat (-) Menyebar
: (-) Berpindah-pindah (-) Kanan atas (-)
Kanan bawah
: (√) Kiri atas (-) Kiri bawah
10) Bising usus : 15 x/menit
11) Diare : (√) Tidak (-) Ya
a) Lamanya : tidak ada Frekuensi : -
x/hari
b) warna faeces : (-) kuning (-) putih seperti air
cucian beras
12 | P e n g k a j i a n K M B
: (-) cokelat (-) hitam (-) dempul
c) konsistensi faeces : (-) setengah padat (-) cair
(-) berdarah
: (-) terdapat lendir (-) tidak ada kelainan
12) Konstipasi : (-) Tidak (√) Ya
lamanya : 2 hari
13) Hepar : (√) Teraba (-) Tak teraba
14) Abdomen : (-) Lembek (√) Kembung (-)
Acites
(-) Distensi
j. Sistem Endokrin
1) Pembesaran Kelenjar Tiroid : (√) Tidak (-) Ya
: (-) Exoptalmus (-) Tremor (-) Diaporesis
2) Nafas berbau keton : (√) Ya (-) Tidak
(-) Poliuri (-) Polidipsi (-) Poliphagi
3) Luka Ganggren : (√) Tidak (-) Ya, Lokasi :
tidak ada
4) Kondisi Luka : tidak ada luka

k. Sistem Urogenital
1) Balance Cairan : Intake 500 ml ; Output : 650 ml
2) Perubahan Pola Kemih : (√) Retensi (-)
Urgency (-) Disuria
: (-) Tidak lampias (-) Nocturia
: (-) Inkontinensia (-) Anuria
3) B.A.K : Warna: (√) kuning jernih (-) Kuning kental /
coklat
: (-) merah (-) putih
4) Distensi / ketegangan kandung kemih: (-) Ya (√)
Tidak
5) Keluhan sakit pinggang : (-) Ya (√) Tidak
6) Skala nyeri : tidak ada

l. Sistem Integumen
1) Turgor kulit : (√) Baik (-) Buruk
13 | P e n g k a j i a n K M B
2) Temperatur kulit : hangat
3) Warna kulit : (√) Pucat (-) Sianosis (-)
Kemerahan
4) Keadaan kulit : (√) Baik (-) Lesi (-)
Ulkus
: (-) Luka, lokasi : tidak ada
: (√) Insisi operasi, lokasi : perut
Kondisi
(-) Gatal-gatal (-) Memar/lebam
(-) Kelainan pigmen
(-) Luka bakar, grade: (tidak ada) prosentase: (tidak
ada)
(-) Dekubitus, lokasi : tidak ada
5) Kelainan kulit : (√) Tidak (-) Ya, jenis : tidak
ada
6) Kondisi kulit daerah pemasangan infus : baik
7) Keadaan rambut : - Tekstur (√) Baik (-) Tidak
(-) Alopesia
: - Kebersihan (√) Ya (-) Tidak

m. Sistem Muskuloskeletal
1) Kesulitan dalam pergerakan : (-) Ya(√) Tidak
2) Sakit pada tulang, sendi, kulit : (-) Ya (√) Tidak
3) Fraktur : (-) Ya(√) Tidak
Lokasi : tidak ada
Kondisi : baik
4) Kelainan bentuk tulang sendi : (-) Kontraktur (-)
Bengkak : (-) Lain-lain, sebutkan :
tidak ada
5) Kelainan struktur tulang belakang: (-) Skoliasis (-) Lordosis
(-) Kiposis
6) Keadaan tonus otot : (-) Baik (-)
Hipotomi
(-) Hipertoni (-) Atoni
7) Kekuatan otot : 5555 5555
14 | P e n g k a j i a n K M B
5555 5555

15 | P e n g k a j i a n K M B
4. Data Tambahan (Pemahaman tentang penyakit)
Pasien tidak mengetahui apa arti diagnosa tersebut, pasien hanya mengetahui bahwa dia
mengalami sakit telinga dan terdapat cairan warna kuning
Pasien meringis kesakitan dan tampak cemas

5. Data Penunjang (Pemeriksaan diagnostik yang menunjang masalah : Lab,


Radiologi, Endoscopy, dll)
Pemeriksaan nervus
Tes Rinne : didapatkan hasil negatif
Tes weber : didapatkan lateralisasi ke arah telinga yang sakit
Otoskopi : memperhatikan adanya lesi pada telinga luar, perubahan warna yang
mungkin terjadi pada membran tympani serta adanya oedema pada
membran tympani.
Tes bisik : dengan menempatkan klien pada ruang yang sunyi, kemudian dilakukan
tes bisik pada klien
6. Penatalaksanaan (Therapi / pengobatan termasuk diet)
Terpasang infus II RL 500 ml 24jam

Nama obat Dosis Waktu Cara pemberian


pemberian
Akilen 5 ml 3x1 Tetes
Paracetamol 500 mg 3x1 Po
Cefadroxil 500 mg 3x1 Po
Cefriaxone 1000 mg 2x1 Iv

7. Data Fokus
Data Subyektif Data Obyektif

16 | P e n g k a j i a n K M B
Pasien mengatakan nyeri pada bagian KU : tampak sakit sedang
kuping dan terkadang berdengung Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/90 mmHg
Pasien mengatakan pendengaranyya N : 88 x/menit
berkurang ketika orang ngomong dan penuh S : 37,6 ºc
di kupingnya R : 18 x/menit
Pasien meringis kesakitan
Pasien mengatakan merasa khawatir Skala nyeri 5
terhadap kupingnya karena takut tidak akan Pasien tampak tidak nyaman
bisa mendengar lagi Pasien tampak gelisah
Keluar cairan warna kuning dari kuping
Telinga berdengung
Hasil pemeriksaan fisik :
- Tes rinne : negatif
- Tes weber : lateralisasi kearah
telinga yang sakit
- Otoskopi terdapat cairan kuning
pada telinga
- Tes bisik : pasien masih mendengar
sedikit

8. Analisa Data
No Data Masalah Etiologi

17 | P e n g k a j i a n K M B
1 DS : Pasien mengatakan Otitis media
nyeri pada bagian kuping
dan terkadang berdengung Proses inflamasi

DO : Nyeri Ujung-ujung syaraf nyeri


KU : tampak sakit sedang terangsang
Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/90 mmHg Nyeri
N : 88 x/menit
S : 37,6 ºc
R : 18 x/menit
Telinga berdengung
Pasien meringis kesakitan
Skala nyeri 5

18 | P e n g k a j i a n K M B
2 DS : Pasien mengatakan Otitis media
pendengaranyya
berkurang ketika orang Meningkat produksi
ngomong dan penuh di cairan sensora
kupingnya
Gangguan persepsi Akumulasi cairan mukus
DO : sensori
KU : tampak sakit sedang Trinitus, tuli konduktif
Kes : compos mentis ringan
TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 88 x/menit Gang. Persepsi sensori
S : 37,6 ºc
R : 18 x/menit
Pasien tampak tidak
nyaman
Hasil pemeriksaan fisik :
- Tes rinne : negatif
- Tes weber :
lateralisasi kearah
telinga yang sakit
- Otoskopi terdapat
cairan kuning pada
telinga
- Tes bisik : pasien
masih mendengar
sedikit

19 | P e n g k a j i a n K M B
3 DS : Pasien mengatakan Otitis media
merasa khawatir terhadap
kupingnya karena takut Kurang informasi
tidak akan bisa mendengar Ansietas
lagi Koping klien / keluarga
mal adpatif
DO :
KU : tampak sakit sedang Ansietas
Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 88 x/menit
S : 37,6 ºc
R : 18 x/menit
Keluar cairan warna
kuning dari kuping

Terdapat suara kuping


berdengung

20 | P e n g k a j i a n K M B
B. DIAGNOSA KEPERAWATAN (Sesuai Prioritas)
Tanggal Tanggal
No Diagnosa Keperawatan (P & E) Nama Jelas
Ditemukan Teratasi

Nyeri berhubungan dengan


1 23 Juni 2020 25 Juni 2020 Maria Magdalena
proses inflamasi

Gangguan persepsi sensori


berhubungan dengan meningkat
2 23 Juni 2020 25 Juni 2020 Maria Magdalena
produksi cairan serosa

Ansietas berhubungan dengan


3 23 Juni 2020 25 Juni 2020 Maria Magdalena
kurang informasi

C. PERENCANAAN KEPERAWATAN

21 | P e n g k a j i a n K M B
(meliputi tindakan keperawatan independen dan interdependen)
Paraf dan
Diagnosa Tujuan dan Kriteria
Tgl No Rencana Tindakan Nama
Keperawatan (PES) Hasil
Jelas
23 1 Nyeri berhubungan Setelah dilakukan 1. Kaji lokasi, tipe,
Juni dengan proses tindakan keperawatan durasi, dan frekuesi
2020 inflamasi ditandai selama 3x24 jam, nyeri
dengan ujung-ujung diharapkan nyeri dapat R : mengetahui
syaraf nyeri normal kembali dengan kerakteristik nyeri yang
terangsang kriteria hasil : dirasakan pasien
 Ekspresi wajah 2. Kaji intensitas nyeri
DS : Pasien tidak meringis dengan menggunakan
mengatakan nyeri lagi skala nyeri
pada bagian kuping  Pasien tidak R : mengetahui tingkat Maria
dan terkadang gelisah nyeri yang dirasakan Magdalena
berdengung  Durasi nyeri pasien
berkurang 3. Kaji faktor penyebab
DO : dengan skala 1 nyeri
KU : tampak sakit R : membantu dalam
sedang pemberian terapi
Kes : compos mentis 4. Diskusi tindakan
TTV : TD : 120/90 pereda nyeri yang
mmHg efektif dan tidak
N : 88 x/menit efektif bagi pasien
S : 37,6 ºc R : menentuka tindakan
R : 18 x/menit yang paling efektif bagi
Telinga berdengung pasien dalam meredakan
Pasien meringis nyeri
kesakitan 5. Kaji efek nyeri pada
Skala nyeri 5 pasien
R : mengetahui adanya
masalah lain akibat nyeri
yang dialami pasien
6. Ajarkan teknik
relaksasi nafas dalam
22 | P e n g k a j i a n K M B
R : untuk merdakan nyeri
yang dirasakan
7. Dorong dukungan
keluarga atau orang
terdekat
R : dukungan keluarga
membantu pasien dalam
mentoleransi nyeri
8. Berikan analgesik
sesuai program
R : mengurangi nyeri
23 2 Gangguan persepsi Setelah dilakukan 1. Kaji ketajaman
Juni sensori berhubungan tindakan keperawatan pendengaran
2020 dengan meningkat selama 3x24 jam, R : menentukan tingkat
produksi cairan diharapkan gangguan disfungsi sensori pasien
serosa ditandai persepsi sensori dapat 2. Pertahankan
dengan trinitus, tuli terpenuhi dengan lingkungan aman
konduktif ringan kriteria hasil : untuk pasien
 Klien dapat R : meminimalkan
DS : Pasien menerima pesan terjadinya cidera pada
mengatakan melalui metode pasien
pendengaranyya pilihan 3. Orientasikan pasien Maria
berkurang ketika  Klien akan pada lingkungan Magdalena
orang ngomong dan mengalami sekitar
penuh di kupingnya peningkatan R : meminimalkan
persepsi sensori terjadinya cidera pada
DO :  pasien dan mengenal
KU : tampak sakit lingkungan sekitarnya
sedang 4. Sediakan alat yang
Kes : compos mentis diperlukan dan
TTV : TD : 120/90 pastikan kemampuan
mmHg pasien untuk
N : 88 x/menit mencapainya dengan
S : 37,6 ºc mudah
R : 18 x/menit R : meminimalkan
23 | P e n g k a j i a n K M B
Pasien tampak tidak terjadinya cidera pada
nyaman pasien
Hasil pemeriksaan 5. Pertahankan pagar
fisik : tempat tempat tidur
- Tes rinne : dan posisi tempat tidur
negatif yang aman
- Tes weber : R : menghindarkan pasien
lateralisasi jatuh dari tempat tidur
kearah telinga 6. Bantu pasien dalam
yang sakit aktivitas harian
- Otoskopi R : untuk memenuhi
terdapat cairan kebutuhan harian pasien
kuning pada 7. Berikan penyuluhan
telinga tentang pencegahan
- Tes bisik : bahaya
pasien masih R : meningkatkan
mendengar pengetahuan pasien dalam
sedikit pencegahan bahaya pada
dirinya
23 3 Ansietas berhubungan Setlah dilakukan 1. Pertahankan
Juni dengan kurang tindakan keperawatan lingkungan tenang
2020 informasi ditandai selama 3x24 jam, tanpa stress
dengan koping pasien diharapkan ansietas R : untuk mengurangi
/ keluarga mal adaptif dapat berkurang dengan tingkat ansietas
kriteria hasil : 2. Kaji tingkat ansietas
DS : Pasien  Klien mampu R : sebagai dasar dalam
mengungkapkan
mengatakan merasa memberikan konsultasi
ketakutan/kekua
khawatir terhadap tirannya 3. Dorong dan sediakan
kupingnya karena  Respon klien waktu untuk Maria
tampak
takut tidak akan bisa tersenyum mengungkapkan Magdalena
mendengar lagi perasaan
R : mengungkapkan
DO : ansietas yang dirasakan
KU : tampak sakit 4. Jelaskan tentang
sedang rencana asuhan
24 | P e n g k a j i a n K M B
Kes : compos mentis keperawatan
TTV : TD : 120/90 R : untuk mengurangi
mmHg tingkat ansietas
N : 88 x/menit 5. Tunjukkan
S : 37,6 ºc kepercayaan diri dan
R : 18 x/menit sikap caring
- Keluar cairan R : meningkatkan
warna kuning kepercayaan pasien
dari kuping sehingga dapat membantu
- Terdapat suara mengurangi tingkat
kuping ansietas
berdengung 6. Dorong pasien untuk
berkomunikasi dengan
orang terdekat
R : guna memberi
dukungan
7. Evaluasi kemampuan
pasien untuk
menggunakan indra
lain (terutama
penglihatan dan
sentuhan)
R : untuk membantu
aktivitas harian
8. Kuatkan penjelasan
dokter mengenai
gangguan pendengaran
R : untuk meningkatkan
pengetahuan dan perasaan
aman pasien

D. PELAKSANAAN KEPERAWATAN (CATATAN KEPERAWATAN)


Tgl./ No. Tindakan Keperawatan dan Hasil Paraf &
25 | P e n g k a j i a n K M B
Waktu DK Nama Jelas
Melakukan pengkajian Maria

23/06/20 1,2,3 Hasil : ditemukan data bahwa pasien mengeluh bagian telinga Magdalena
berdengung sudah 3 hari dan keluar cairan dari telinga berwarna
09.30 kuning sudah sejak 1 minggu yang lalu
Melakukan pemeriksaan fisik dan tanda-tanda vital Maria
Hasil : Magdalena
KU : tampak sakit sedang
10.00 1,2,3 Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/90 mmHg
N: 88x/menit
S : 37,6ºc
R : 18 x/menit
Mengkaji ketajaman pendengaran pasien Maria
Hasil : pasien terkadang tidak dapat mendengar apa yang perawat Magdalena
2 katakan
10.05

Mengajak dan menyediakan waktu pasien untuk mengungkapkan Maria

10.10 3 perasaan Magdalena


Hasil : pasien mengatakan cemas dengan penyakit yang dialaminya

Tunjukkan kepercayaan diri dan sikap caring Maria


10.20 3 Hasil : pasien tampak percaya kepada perawat dan tidak cemas Magdalena

Mengkaji lokasi, tipe, durasi, frekuensi dan skala nyeri yang dirasakan Maria
pasien Magdalena
10.25 1
Hasil : pasien mengatakan nyeri di bagian telinga yang berdengung
secara hilang timbul selama 5-10 menit dengan skala 5
Mengajarkan pasien untuk relaksasi nafas dalam jika rasa nyeri timbul Maria
10.30 1 Hasil : pasien mengerti dan dapat melakukannya Magdalena

Mempertahankan lingkungan yang aman dan tenang tanpa stress Maria


10.45 1,2,3 Hasil :pasien tampak tenang dan rileks Magdalena

Mengkaji tingkat ansietas Maria

10.55 3 Hasil : pasien mengatakan takut nanti tidak dapat mendengar lagi Magdalena

Mempertahankan pagar dan posisi tempat tidur yang aman Maria

11.00 2 Hasil : pasien tampak aman dan terlihat tenang Magdalena

26 | P e n g k a j i a n K M B
Mengajak orang terdekat atau keluarga untuk ngobrol dan mendukung Maria
pasien Magdalena
11.10 1,2,3
Hasil : dukungan keluarga/orang terdekat membantu pasien dalam
mentoleransikan nyeri dan ketenangan
Mengorientasikan lingkungan kepada pasien Maria
11.25 2 Hasil : pasien tampak mengenal lingkungan sekitar Magdalena

Bantu pasien dalam aktivitas harian Maria


11.45 1,2,3 Hasil : pasien merasa terbantu dan senang Magdalena

Mengevaluasikan kemampuan pasien dengan melakukan melalui Maria


penglihatan dan sentuhan Magdalena
12.30 1,2,3
Hasil : pasien merasa terbantu

Merapikan dan mengganti laken tempat tidur pasien Maria


24/06/2020 Hasil : tempat tidur tampak rapi dan pasien tampak nyaman dan Magdalena
1,2,3
09.00 tenang

Melakukan pemeriksaan TTV dan keadaan umum pasien Maria


Hasil : KU : tampak sakit sedang Magdalena
Kes : compos mentis
09.30 1,2,3 TTV : TD : 120/80 mmHg
N: 90 x/menit
S : 37ºc
R : 18 x/menit
Mengkaji ketajaman pendengaran pasien Maria
09.55 2 Hasil : pasien terkadang dapat mendengar apa yang perawat katakan Magdalena
Mengkaji lokasi, tipe, durasi, frekuensi dan skala nyeri yang dirasakan Maria
pasien Magdalena
10.00 1 Hasil : pasien mengatakan nyeri di bagian telinga yang berdengung
sudah berkurang secara hilang timbul selama 5-10 menit dengan skala
4
Mengajarkan pasien untuk relaksasi nafas dalam jika rasa nyeri timbul Maria

10.10 1 Hasil : pasien mengerti dan dapat melakukannya Magdalena

Mengkaji tingkat ansietas Maria


10.15 3 Hasil : pasien mengatakan sudah menerima keadaanya yang sekarang Magdalena
yatu pendengaran yang kurang

27 | P e n g k a j i a n K M B
Mempertahankan pagar dan posisi tempat tidur yang aman Maria
10.20 1,2,3 Hasil : pasien tampak aman dan terlihat tenang Magdalena

Memberikan waktu untuk pasien beristirahat Maria


10.25 1,2,3 Hasil : pasien tertidur dengan lelap Magdalena

Memberitahukan keluarga untuk selalu ada dan membantu pasien Maria


dalam aktivitas harian Magdalena
10.30 1,2,3
Hasil : keluarga melakukan dan pasien merasa terbantu dan senang

Mengorientasikan lingkungan kepada pasien Maria


11.55 2,3 Hasil : pasien tampak mengenal lingkungan sekitar Magdalena

Mengajak orang terdekat atau keluarga untuk ngobrol dan mendukung Maria
pasien Magdalena
12.00 2,3
Hasil : dukungan keluarga/orang terdekat membantu pasien dalam
mentoleransikan nyeri dan ketenangan
Mengevaluasikan kemampuan pasien dengan melakukan melalui Maria
penglihatan dan sentuhan Magdalena
12.30 1,2,3
Hasil : pasien merasa terbantu

Merapikan dan mengganti laken tempat tidur pasien Maria


25/06/2020 Hasil : tempat tidur tampak rapi dan pasien tampak nyaman dan Magdalena
1,2,3
09.00 tenang

Melakukan pemeriksaan TTV dan keadaan umum pasien Maria


Hasil : KU : tampak sakit sedang Magdalena
Kes : compos mentis
09.30 1,2,3 TTV : TD : 120/80 mmHg
N: 80 x/menit
S : 36,5ºc
R : 18 x/menit
Mengkaji ketajaman pendengaran pasien Maria
10.00 2 Hasil : pasien terkadang dapat mendengar apa yang perawat katakan Magdalena
dan terlihat membaik

28 | P e n g k a j i a n K M B
Mengkaji lokasi, tipe, durasi, frekuensi dan skala nyeri yang dirasakan Maria
pasien Magdalena
10.20 1
Hasil : pasien mengatakan nyeri di bagian telinga yang berdengung
sudah hilang dengan skala 2
Mengajarkan pasien untuk relaksasi nafas dalam jika rasa nyeri timbul Maria
10.25 1 Hasil : pasien mengerti dan dapat melakukannya Magdalena

Mengkaji tingkat ansietas Maria


Hasil : pasien mengatakan sudah menerima keadaanya yang sekarang Magdalena
10.45 3
dan dikarenakn faktor usia

Mempertahankan pagar dan posisi tempat tidur yang aman Maria

11.00 1,2,3 Hasil : pasien tampak aman dan terlihat tenang Magdalena

Mengevaluasikan kemampuan pasien dan tindakan apa yang Maria


dilakukan dirumah untuk merawat pasien Magdalena
11.30 1,2,3
Hasil : keluarga mengerti serta pasien merasa terbantu dan senang
karena bisa pulang

E. EVALUASI (CATATAN PERKEMBANGAN)


No. Hari/Tgl/ Evaluasi Hasil (SOAP) Paraf &
DK Jam (Mengacu pada tujuan) Nama Jelas

29 | P e n g k a j i a n K M B
S : Pasien mengatakan nyeri pada bagian kuping dan terkadang
berdengung

O:
KU : tampak sakit sedang
Selasa / 23 Kes : compos mentis
Juni 2020 TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 88 x/menit
S : 37,6 ºc
R : 18 x/menit
Telinga berdengung
13.00 Pasien meringis kesakitan Maria
1
Skala nyeri 5 Magdalena

A : gangguan rasa aman nyeri belum teratasi


P : lanjutkan intervensi 1-8
1. Kaji lokasi, tipe, durasi, dan frekuesi nyeri
2. Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala nyeri
3. Kaji faktor penyebab nyeri
4. Diskusi tindakan pereda nyeri yang efektif dan tidak efektif
bagi pasien
5. Kaji efek nyeri pada pasien
6. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
7. Dorong dukungan keluarga atau orang terdekat
8. Berikan analgesik sesuai program
2 S : Pasien mengatakan pendengaranyya berkurang ketika orang
13.00 ngomong dan penuh di kupingnya

O:
KU : tampak sakit sedang
Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 88 x/menit Maria
S : 37,6 ºc Magdalena
R : 18 x/menit
Pasien tampak tidak nyaman

30 | P e n g k a j i a n K M B
Hasil pemeriksaan fisik :
- Tes rinne : negatif
- Tes weber : lateralisasi kearah telinga yang sakit
- Otoskopi terdapat cairan kuning pada telinga
- Tes bisik : pasien masih mendengar sedikit
A : gangguan persepsi sensori belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1-7
1. Kaji ketajaman pendengaran
2. Pertahankan lingkungan aman untuk pasien
3. Orientasikan pasien pada lingkungan sekitar
4. Sediakan alat yang diperlukan dan pastikan kemampuan pasien
untuk mencapainya dengan mudah
5. Pertahankan pagar tempat tempat tidur dan posisi tempat tidur
yang aman
6. Bantu pasien dalam aktivitas harian
7. Berikan penyuluhan tentang pencegahan bahaya
3 S : Pasien mengatakan merasa khawatir terhadap kupingnya karena Maria
takut tidak akan bisa mendengar lagi Magdalena
O:
KU : tampak sakit sedang
13.00 Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/90 mmHg
N : 88 x/menit
S : 37,6 ºc
R : 18 x/menit
- Keluar cairan warna kuning dari kuping
- Terdapat suara kuping berdengung
A : ansietas belum teratasi
P : lanjutkan intervensi 1-8
1. Pertahankan lingkungan tenang tanpa stress
2. Kaji tingkat ansietas
3. Dorong dan sediakan waktu untuk mengungkapkan perasaan
4. Jelaskan tentang rencana asuhan keperawatan
5. Tunjukkan kepercayaan diri dan sikap caring
6. Dorong pasien untuk berkomunikasi dengan orang terdekat
31 | P e n g k a j i a n K M B
7. Evaluasi kemampuan pasien untuk menggunakan indra lain
(terutama penglihatan dan sentuhan)
8. Kuatkan penjelasan dokter mengenai gangguan pendengaran
S : Pasien mengatakan nyeri pada bagian kuping dan terkadang
berdengung tetapi sudah berkurang

O:
KU : tampak sakit sedang
Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/menit
S : 37 ºc
R : 18 x/menit
Rabu / 24 Telinga berdengung sudah berkurang
juni 2020 Pasien meringis kesakitan Maria
1
Skala nyeri 4 Magdaalena
13.30
A : gangguan rasa aman nyeri teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1-8
1. Kaji lokasi, tipe, durasi, dan frekuesi nyeri
2. Kaji intensitas nyeri dengan menggunakan skala nyeri
3. Kaji faktor penyebab nyeri
4. Diskusi tindakan pereda nyeri yang efektif dan tidak efektif
bagi pasien
5. Kaji efek nyeri pada pasien
6. Ajarkan teknik relaksasi nafas dalam
7. Dorong dukungan keluarga atau orang terdekat
8. Berikan analgesik sesuai program
2 13.30 S : Pasien mengatakan pendengaranya sudah bisa mendengar Maria
perkataan meski belum semua dan masih terdapat cairan kuning Magdalena
O:
KU : tampak sakit sedang
Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/menit
S : 37 ºc

32 | P e n g k a j i a n K M B
R : 18 x/menit
Pasien tampak tidak nyaman
Hasil pemeriksaan fisik :
- Tes rinne : negatif
- Tes weber : lateralisasi kearah telinga yang sakit
- Otoskopi terdapat cairan kuning pada telinga
- Tes bisik : pasien masih mendengar sedikit
A : gangguan persepsi sensori teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1-7
1. Kaji ketajaman pendengaran
2. Pertahankan lingkungan aman untuk pasien
3. Orientasikan pasien pada lingkungan sekitar
4. Sediakan alat yang diperlukan dan pastikan kemampuan pasien
untuk mencapainya dengan mudah
5. Pertahankan pagar tempat tempat tidur dan posisi tempat tidur
yang aman
6. Bantu pasien dalam aktivitas harian
7. Berikan penyuluhan tentang pencegahan bahaya
3 13.30 S : Pasien mengatakan sudah menerima keadaannya yang sekarang Maria
O: Magdalena
KU : tampak sakit sedang
Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 90 x/menit
S : 37 ºc
R : 18 x/menit
- Cairan warna kuning dari kuping sudah berkurang
- Terdapat suara kuping berdengung yang sudah berkurang
A : ansietas teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi 1-8
1. Pertahankan lingkungan tenang tanpa stress
2. Kaji tingkat ansietas
3. Dorong dan sediakan waktu untuk mengungkapkan perasaan
4. Jelaskan tentang rencana asuhan keperawatan
5. Tunjukkan kepercayaan diri dan sikap caring
33 | P e n g k a j i a n K M B
6. Dorong pasien untuk berkomunikasi dengan orang terdekat
7. Evaluasi kemampuan pasien untuk menggunakan indra lain
(terutama penglihatan dan sentuhan)
8. Kuatkan penjelasan dokter mengenai gangguan pendengaran
S : Pasien mengatakan nyeri pada bagian kuping sudanh berkurang
O:
KU : tampak sakit sedang
Kes : compos mentis

Kamis / 25 TTV : TD : 120/80 mmHg

Juni 2020 N : 80 x/menit Maria


1
S : 36,5 ºc Magdalena
13.30 R : 18 x/menit
Suara berdengung sudah tidak ada
Pasien merasa senang
Skala nyeri 2
A : gangguan rasa aman nyeri teratasi sebagian
P : intervensi dihentikan dan rencana pulang
S : Pasien mengatakan pendengaranya sudah bisa membaik dan
caioran dikuping sudah berkurang dan mulai mengering
O:
KU : tampak sakit sedang
Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
S : 36,5 ºc
R : 18 x/menit Maria
2 13.30
Pasien tampak tidak nyaman Mgadalena
Hasil pemeriksaan fisik :
- Tes rinne : positif
- Tes weber : lateralisasi kearah telinga yang sakit
- Otoskopi terdapat cairan kuning pada telinga berkurang yang
sudah mengering
- Tes bisik : pasien dapat mendengar
A : gangguan persepsi sensori teratasi
P : intervensi dihentikan dan rencana pulang

34 | P e n g k a j i a n K M B
S : Pasien mengatakan sudah menerima keadaannya yang sekarang
O:
KU : tampak sakit sedang
Kes : compos mentis
TTV : TD : 120/80 mmHg
N : 80 x/menit
Maria
3 13.30 S : 36,5 ºc
Magdalena
R : 18 x/menit
- Cairan warna kuning dari telinga sudah tidak ada dan mulai
mengering
- Suara berdengung ditelinga sudah hilang
A : ansietas teratasi
P : intervensi dihentikan dan rencana pulang

 Sebutkan jenis pemeriksaan fisik yang menggunakan garpu tala


Tes Rinne : didapatkan hasil negatif
Tes weber : didapatkan lateralisasi ke arah telinga yang sakit

 Pemeriksaan fisik yang mendukung pada kasus tersebut


1. Otoskopi : memperhatikan adanya lesi pada telinga luar, perubahan warna yang
mungkin terjadi pada membran tympani serta adanya oedema pada membran
tympani
2. Tes bisik : dengan menempatkan klien pada ruang yang sunyi, kemudian
dilakukan tes bisik pada klien.
 Kesimpulan tentang maslah penyakit pada kasus pasien
Pada kasus yang diberikan saya mengambil diagnosa medis otitis media atau
telinga tengah. Telinga merupakan organ tubuh yang memiliki urat syaraf yang cukup
peka dan sensitif, terlebih ketika masih kanak-kanak. Tulang serta syaraf yang belum
sempurna pada masa kanak-kanak ini menyebabkan mereka mudah terkena penyakit
atau infeksi ditelinga. Padahal telinga mempunyai fungsi yang sangat penting dalam
kehidupan seseorang.
Fungsi telinga adalah menerima gelombang suara dan menghantarkannya
menjadi sebuah pesan ke otak. Gelombang suara masuk ke telinga kemudian
menembus saluran telinga, dan memukul gendang telinga sehingga menimbulkan
35 | P e n g k a j i a n K M B
getaran. Getaran dari gendang menyebabkan tulang kecil ditelinga bergerak dan
pergerakan ini menimbulkan pengiriman gelombang suara ke telinga bagian dalam.
Adapun jenis-jenis gangguan pada telinga tengah yaitu : penyakit membran
timpani, gangguan tuba eustachius, barotrauma, otosklerosis, otitis media, mastoiditis,
kolesteatoma.

 Materi edukasi
Definisi : infeksi saluran telinga meliputi saluran telinga luar (otitis eksternal), saluran
tengah (otitid media), mastoid ( mastoiditis ), dan telinga bagian dalam (labyrinthitis).
Otitis media adalah suatu inflamasi telinga tengah berhubungan dengan efusi telinga
tengah yang merupakan penumpukan cairan ditelinga tengah (Rahajoe, 2012).
Klasifikasi : (Efiaty, 2007)
a) Otitis media akut terjadi karena faktor pertahan tubuh terganggu
b) Otitis media sub akut
c) Otitis media kronik terjadi infeksi dengan perforasi membran timpani dan
secret yang keluar dari telinga tengah terus-menerus atau hilang timbul secret
encer atu kental.
Etiologi :
a) Disfungsi atau sumbatan tuba eustachius penyebab utama dari otitis media
yang menyebabkan pertahanan tubuh pada silia mukosa tuba
b) ISPA ( infeksi saluran pernafasan atas )
c) Kebiasaan minum susu botol sambil berbaring dari bayi
d) Bakteri yang umum ditemukan sebagai mikrorganisme penyebab
streptococcus pneumonia, haemophylus influenza, moraxella cattarhalis.
Komplikasi
a) Peradangan telinga tengah (otitis media)
b) Mastoiditis
c) Kehilangan pendengaran permanan bila otitis media akut tetap tidak ditangani
d) Keseimbangan tubuh terganggu
e) Peradangan otak kejang
Tanda dan gejala
a) Otorhea, bila terjadi rupture membrane tymphani
b) Keluhan nyeri telinga (otalgia)
c) Demam

36 | P e n g k a j i a n K M B
d) Anoreksia
e) Limfadenopati servikal anterior
f) Terjadi setelah infeksi saluran pernafasan atas
Pencegahan
1. Pencegahan terjadinya ISPA pada bayi dan anak-anak
2. Pemberian ASI minimal selama enam bulan
3. Hindari penggunaan susu botol ketika anak dalam keadaan berbaring
4. Hindari paparan asap rokok dan polusi udara
Pengobatan otitis media
a. Pengobatan dirumah
 Oleskan kain yang hangat dan lemab diatas telinga yang terangsang
 Menggunakan tetes telinga untuk menghilangkan yang sakit
 Memberikan obat penghilang rasa sakit, seperti ibuprofen dan
acetaminophen
b. Operasi
 Penghapus adenoid, dilakukan apabila memiliki kelenjar gondok yang
membesar dan terinfeksi, serta anak-anak dan ibu mengidap infeksi
telinga berulang.
 Tabung telinga, memasukkan tabung kecil untuk membuat udara dan
cairang mengalit dari telinga tengah.

 Referensi
https://www.academia.edu/18780540/ASKEP_OTITIS_MEDIA

https://www.academia.edu/23862819/KONSEP_DASAR_PENYAKIT_DAN_ASUH
AN_KEPERAWATAN_PASIEN_DENGAN_OTITIS_MEDIA

http://elsaherlindanrs.blogspot.com/2014/11/askep-otitis-media-akut-oma.html

https://rikayuhelmi116.wordpress.com/2012/12/09/asuhan-keperawatan-pada-klien-
dengan-otitis-media/

https://www.academia.edu/28957552/Askep_OMA_OMK

37 | P e n g k a j i a n K M B

Anda mungkin juga menyukai