Anda di halaman 1dari 9

1.

Masa Prenatal

Masa Prenatal sebagai Masa Konsepsi

Periode prenatal merupakan periode pertama dalam rentang kehidupan manusia. Periode pranatal
dapat diartikan sebagai masa konsepsi atau masa pertumbuhan. Masa ini terangkai mulai dari
masa pembuahan sampai dengan masa pertumbuhan. Periode prenatal ini ditandai dengan
konsepsi (bertemunya ovum dengan sperma) dan diakhiri dengan kelahiran. Permulaan proses
kehidupan dalam prenatal dimulai dengan bersatunya sel kelamin pria (spermatozoon, kalau
banyak disebut spermatozoa) dengan sel kelamin perempuan (telur atau ovum, kalau banyak
disebut ova). Hasil persatuan dua sel kelamin tersebut disebut zigot, mempunyai 23 pasang
kromoson (pembawa sifat keturunan) yang berasal dari spermatozoon 23 kromoson, dan dari
ovum juga 23 kromoson. Lamanya masa ini adalah kurang lebih 280 hari atau 9 bulan kalender
ditambah sepuluh hari. Kadang-kadang lamanya masa ini dihitung dalam lunar months, atau
bulan lunar maka dikatakan bahwa lamanya masa ini adalah 10 bulan lunar, Karena setiap bulan
lunar lamanya 28 hari. Selama masa prenatal ini individu tidak hanya mengalami perkembangan
fisik melainkan sekaligus mengalami perkembangan psikologis.

a. Tahap Germinal (awal dua minggu pertama setelah pembuahan)

Tahap germinal (pra-embrionik) merupakan awal dari kehidupan manusia. Sering juga disebut
periode zigot, ovum atau periode nuthfah adalah periode awal kejadian manusia. Periode
germinal ini berlangsung kira-kira 2 minggu pertama dari kehidupan, yakni sejak terjadinya
pertemuan antara sel sperma laki-laki dengan sel telur (ovum) perempuan, yang dinamakan
dengan “pembuahan” (fertilization). Saat itu sel sperma pria bergabung dengan sel telur wanita
dan menghasilkan satu bentuk sel baru, yang disebut zigot. Zigot ini kemudian mebelah-belah
menjadi sel-sel yang berbentuk bulatan-bulatan kecil, yang disebut blastokis. Setelah tiga hari,
blastokis mengandung sekitar 60 sel. Tetapi, karena jumlahnya semakin banyak, maka sel-sel
semakin mengecil, sebab blastokis tidak mungkin lebih besar dari zigotnya yang asli.Pada saat
terjadinya pembelahan, blastokis mengapung dan berproses di sepanjang tuba falopi.

b. Tahap Embrio (dua hingga delapan minggu konsepsi)


Fase embrio adalah dalam psikologi Islam disebut dengan ‘alaqah, yaitu segumplan darah yang
semakin membeku. Tahap ini terjadi dari 2-8 minggu sejak masa pembuahan. Selama fase
embrio, kecepatan dalam proses pembedaan sel semakin intensif, sistem pendukung pada sel
mulai terbentuk, dan organ tubuh mulai terlihat.Selama periode embrio ini, pertumbuhan terjadi
dalam dua periode yaitu, cephalocaudal dan proximodistal. Cephalocaudal ialah proses
pertumbuhan yang dimulai dari bagian kepala, kemudian terus ke bagian bawah dan sampai ke
bagian ekor. Dengan kata lain, kepala, pembuluh darah, dan jantung bagian-bagian dan organ-
organ tubuh yang paling penting lebih dahulu berkembang daripada lengan, tangan dan kaki.
Adapun yang dimaksud dengan pertumbuhan secara proximodistal ialah proses pertumbuhan
yang dimulai dari bagian-bagian yang paling dekat dengan pusat (tengah) badan, kemudian baru
ke bagian-bagaian yang jauh dari pusat badan. Periode embrio ini juga ditandai dengan suatu
perkembangan yang cepat pada sistem saraf. Hal ini terlihat bahwa pada umur 6 minggu embrio
telah dapat dikenali sebagai manusia, tetapi kepala lebih besar dibandingkan dengan bagian-
bagian badan lain. Muka, mulut, mata, telinga, lengan, dan kaki lengkap dengan jari-jarinya
sudah terbentuk. Demikian juga dengan otot dan tulang rawan mulai berkembang. Organ dalam,
seperti isi perut, hati, pankreas, paru-paru, dan ginjal mulai terbentuk dan mulai berfungsi secraa
sederhana.

c. Tahap Janin (sembilan minggu sampai lahir)

Ketika embrio yang berkembang menjadi janin sudah memiliki organ-organ internal (jantung,
paru-paru, usus besar dan sebagainya) dan eksternal (tangan, kaki, jari-jari kepala) secara
lengkap. Janin makin memanjang kira-kira 3 inci, berat kira-kira ¾ ons dan sistem organ tubuh
berkembang semakin kompleks. Hal ini akan terus berlangsung hingga organisme itu matang dan
siap untuk dilahirkan. Dalam peiode ini, ciri-ciri fisik orang dewasa secara lebih proporsional
mulai terlihat. Kepala yang tadinya lebih besar dari bagian badan lainnya mulai mengecil. Kaki
dan tangan terus meningkat secara substansial. Pada periode ini secara spontan sudah dapat
menggerakkan kepala, tangan dan kakinya serta jantungnya mulai berdenyut.

Menurut psikologi islam setelah janin dalam kandungan itu genap berumur 4 bulan, yaitu ketika
janin telah berbentuk sebagai manusia, maka ditiupkan ruh ke dalamnya. Bersamaan dengan
peniupan ruh ke dalam janin tersebut, juga ditentukan hokum-hukum perkembangannya, seperti
masalah-masalah yang beerhubungan dengan tingkah laku (sifat, karakter, dan bakat), kekayaan,
batas usia, dan lain-lain.

Pada saat ini ciri-cirinya sebagai manusia semakin terlihat, terutama ketika rambut atau bulu
mulai menumbuhi kepalanya dan mulut mulai menonjol ke luar, bergerak-gerak, dibuka dan
ditutup, mereguk atau menelan dan menghisap ibu jarinya.matanya juga mulai berkedip dan ia
bisa menangis, meskipun matanyamasih tertutup rapat. Riset terbaru menunjukkan bahwa janin
juga telah mampu mendengar atau responsif terhadap stimuli dari lingkungan eksternal, terutama
sekali terhadap pola-pola suara.

Tabel 1. Pertumbuhan fetal pada trimester pertama (3 bulan pertama)

Pertumbuhan 12 minggu
hingga 4 minggu 8 minggu

v  Pertumbuhan v Panjangnya kurang v Panjangnya sekitar


kurang dari 1/10 dari 1 inci. 3 inci dan beratnya
inci. v Wajah sudah sekitar 1 Ons.
v Awal berbentuk dengan v Dapat
perkembangan mata, telinga, mulut, menggerakkan
susunan tulang dan pucuk gigi yang lengan, kaki, jari
belakang, system belum sempurna. tangan, dan jari kaki.
syaraf, usus,
jantung, dan paru v Lengan dan kaki v Sidik jari muncul.

paru. bergerak.
v Dapat tersenyum,

v Kantung amniotis v Otak mulai memberengut,

membungkus membentuk. mengisap, dan

lapisan dasar menelan.


v Denyut jantung
seluruh tubuh.
janin dapat dideteksi v Jenis kelamin

v Disebut “telur” dengan ultrasound. dapat dibedakan.

(ovum)
v Dapat kencing.

 
 
v Disebut “fetus”
  v Disebut “embrio” (janin)

Tabel 2. Pertumbuhan fetal pada trimester kedua (3 bulan pertenganhan)

16 minggu 20 minggu 24 minggu

v Panjangnya sekitar v Panjangnya v  Panjangnya 11-14


5,5 inci dan beratnya 4 10-12 inci dan inci dan beratnya 1-1,5
ons. beratnya 0,5-1 pon.
v Denyut jantung kuat. pon. v  Kulit mengkerut dan
v Denyut tertutup dengan lapisan
v Kulit tipis, tembus jantung dapat pelindung (vernix
pandang. didengar caseosa).
dengan
v Rambut v  Mata sudah terbuka.
stetoskop
halus (lanugo) menutup
biasa.
tubuh. v  Meconiumberkumpul

v Menghisap di dalam usus besar.


v Kuku jari tangan dan
ibu jari.
kuku jari kaki sudah v  Mampu memegang
berbentuk. v Tersedak dengan kuat.

v Gerakan-gerakan v Rambut,
terkoordinasi, dapat bulu mata, alis
berguling di dalam
cairan amniotis. mata muncul.

Tabel 3. Pertumbuhan fetal pada trimester ketiga (3,5 bulan terakhir)

28 minggu 32 minggu 36-38 minggu

v Panjangnya 19 inci
dan beratnya 6 pon.
v Panjangnya 14- v  Panjangnya 16,5-
v Kulit kurang
17 inci dan 18 inci dan beratnya
mengkerut.
beratnya 2,5-3 ons. 4-5 pon.
v Bertambahnya v  Memiliki periode v Vernix caseosa tipis.
lemak tubuh. tidur dan bangun.
v Lanugo umumnya
v Sangat aktif. v  Berada dalam hilang.
posisi lahir.
v Gerakan v Kurang aktif.
pernafasan yang v  Tulang kepala
belum sempurna lembut dan lentur. v Memperoleh
muncul. kekebalan dari ibu.
v  Zat besi disimpan
  di dalam hati.  

2. Teratogen Prenatal

a. Kesehatan Ibu
Penyakit yang diderita oleh ibu hamil dapat mempengaruhi perkembangan masa pranatal.
Apalagi penyakit tersebut bersifat kronis seperti, kencing manis, TBC, penyakit kelamin, dan
sebagainya. Itu dapat mengakibatkan lahirnya bayi-bayi yang cacat. Demikian pula bila terjadi
benturan ketika janin berusia 3 bulan disertai dengan gangguan-gangguan kesehatan pada ibu,
seperti influensa, gondok, cacar, dapat merusak perkembangan janin.

b. Gizi Ibu

Faktor lain yang cukup berpengaruh terhadap perkembangan masa pranatal adalah gizi ibu. Hal
ini terjadi karena janin yang sedang berkembang sangat tergantung pada gizi ibunya, yang
diperoleh melalui darah ibunya. Oleh sebab itu makanan ibu-ibu yang sedang hamil harus
mengandung cukup protein, lemak, vitamin, dan karbohidrat untuk menjaga kesehatan bayi.
Anak-anak yang dilahirkan oleh ibu yang kekurangan gizi cenderung cacat. 

c. Pemakaian bahan-bahan kimia oleh Ibu

Bahan-bahan kimia yang terdapat pada obat-obatan atau makanan yang ada dalam peredaran
darah ibu yang tengah hamil, dapat mempengaruhi perkembangan janin. Bahan-bahan kimia
tersebut dapat menimbulkan efek samping, baik pada fisik maupun pada sistem kimiawi dalam
tubuh janin yang disebut metabolite. Bahan-bahan kimia juga dapat mempengaruhi lingkungan
di dalam rahim ibu yang secara tidak langsung juga mempengaruhi janin.

d. Keadaan dan Ketegangan Emosi Ibu

Keadaan emosinal ibu selam kehamilan juga mempunyai pengaruh yang besar terhadap
perkembangan masa pranatal. Hal ini terjadi karena ketika seorang ibu hamil mengalami
ketakutan, kecemasan, stres dan emosi lain yang mendalam, maka terjadi perubahan psikologis,
antara lain meningkatnya pernapasan dan sekresi oleh kelenjar. Adanya produksi hormon
adrenalin sebagai tanggapan terhadap ketakutan akan menghambat aliran darah ke daerah
kandungan dan membuat janin kekurangan udara. Dan ini mengakibatkan kelahiran bayi yang
abnormal.

3. Proses Kelahiran

a. Normal
Tahap pertama melahirkan normal

Selama kehamilan, serviks (leher rahim atau saluran tempat jalan keluarnya bayi dari rahim
menuju vagina) dalam kondisi tertutup dan dipenuhi oleh lendir (mukus) untuk melindunginya
dari infeksi. Pada tahap pertama persalinan, kontraksi membuat serviks terbuka secara bertahap.
Serviks mulai melentur sehingga dapat terbuka dan melebar sampai 10 cm. Tahap ini merupakan
tahap yang paling panjang dari persalinan. Dapat berlangsung selama beberapa jam bahkan hari
sebelum Anda menjalani persalinan.

Fase di mana serviks mulai terbuka ini disebut dengan fase laten. Pada fase laten, Anda akan
merasa kontraksi dan kadang juga tidak. Pada fase ini sebaiknya Anda makan dan minum untuk
mempersiapkan energi yang akan dipakai selama proses persalinan. Jika persalinan mulai pada
malam hari, sebaiknya Anda tenang dan tetap rileks. Gunakan waktu untuk tidur jika bisa. Dan
jika persalinan baru dimulai saat siang hari, cobalah untuk tetap aktif. Bergerak aktif akan
membantu bayi turun ke bawah rahim dan juga membantu serviks untuk melebar.

Tahap kedua melahirkan

Tahap kedua persalinan ini berlangsung dari serviks terbuka sampai bayi Anda lahir. Anda akan
mendorong bayi Anda sampai vagina dan bayi Anda akan lahir.

Ketika serviks sudah terbuka sepenuhnya, bayi Anda akan bergerak mendorong tubuhnya ke
jalan lahir menuju vagina, tempat keluarnya bayi saat lahir. Anda harus mengejan untuk
mendorong bayi Anda dan ini mungkin akan terasa seperti Anda ingin buang air besar. Anda
akan merasa ada tekanan dari kepala bayi Anda mendorong tubuhnya. Ini membuat Anda
kontraksi dan ingin mengejan. Rasakan tubuh Anda dan biarkan tubuh mengejan sebagai respon
terhadap dorongan bayi. Tarik napas di antara waktu mengejan.

Bayi Anda akan bergerak mendorong tubuhnya hingga ke vagina. Kadang mungkin di akhir
kontraksi,  perjalanan bayi Anda untuk keluar tidak berjalan mulus. Jangan patah semangat,
selama Anda merasakan bayi Anda bergerak mendorong tubuhnya, Anda dan bayi Anda akan
baik-baik saja. Teruskan perjuangan untuk mendorong bayi Anda dan tarik napas di antaranya
untuk membantu bayi Anda keluar dari tubuh Anda. Jika ini adalah pertama kalinya Anda
melahirkan, tahap ini dapat berlangsung sampai dengan 3 jam. Tetapi jika ini Anda sudah
merasakan melahirkan sebelumnya, ini akan berlangsung kurang dari 2 jam.

Ketika kepala bayi Anda sudah mulai menyentuh vagina, dokter Anda akan melihat kepala bayi
dan meminta Anda untuk berhenti mendorong dan mengambil napas. Hal ini membantu
memberikan waktu pada otot perineum (otot di antara vagina dan anus) untuk merenggang,
sehingga Anda melahirkan dengan perlahan.

Terkadang, dokter Anda akan melakukan episiotomi untuk mempercepat jalannya kelahiran.


Episiotomi adalah bedah kecil di mana kulit dan otot perineum disayat untuk memperlebar
vagina sehingga memudahkan jalan keluarnya bayi saat lahir. Anda akan disuntik lokal supaya
Anda tidak merasakan sakitnya. Setelah bayi lahir, sayatan ini akan dijahit kembali.

Tahap ketiga melahirkan

Tahap ketiga terjadi setelah bayi lahir, ketika uterus berkontraksi setelah proses melahirkan dan
plasenta keluar melalui vagina. Terdapat dua cara pada tahap ketiga ini, yaitu cara aktif di mana
membutuhkan tindakan medis untuk mempercepat proses ini terjadi, dan yang kedua adalah cara
fisiologis ketika tahap ini terjadi secara alami dan Anda tidak membutuhkan tindakan untuk
proses ini.

Pada cara aktif, Anda akan disuntik untuk membuat plasenta keluar. Cara ini membantu untuk
mengurangi kehilangan darah, tetapi menyebabkan efek samping karena memakai obat. Anda
tidak perlu mengejan karena obat akan merangsang kontraksi dan dokter akan menarik plasenta
keluar secara perlahan.

Pada cara alami, Anda akan berkontraksi lagi tetapi kontraksi terjadi lebih lemah karena rahim
Anda turun. Plasenta secara bertahap akan memisahkan diri dari dinding uterus (dinding rahim),
dan Anda akan terdorong untuk mengejan lagi. Kemudian plasenta akan keluar melalui vagina.

b. Komplikasi
5. Masa Invancy

a. Tahap Pertama (awal kelahiran – 4 bulan)

Bayi telah mampu mengendalikan kepala dan seluruh badannya sehingga bayi akan dapat
mengarahkan penglihatan dan pendengarannya kepada objek-objek yang dijumpai.

b. Tahap kedua (4 bulan – 7 bulan)

Pada tahap ini bayi telah mampu mengendalikan lengan dan tangannya, sehingga bayi dapat
menjangkau dan menggenggam benda-benda.

c. Tahap ketiga (8 bulan – 12 bulan)

Pada tahap ini atensi bayi meluas kepada susunan stimulus yang lebih luas karena bayi sudah
dapat merangkak, berpindah-pindah tempat (locomotion), serta mengeksplorasi hal-hal yang ada
dibalik tabir/penghalang.

Anda mungkin juga menyukai