Menurut Keown Penganggaran modal (capital budgeting) merupakan proses dimana perusahaan memperbaharui dan menemukan dirinya kembali, mengadaptasikan proyek lama dan menemukan proyek yang baru. Menurut Van Horne Penganggaran modal adalah proses mengidentifikasi, menganalisis, dan memilih berbagai proyek investasi yang imbal hasilnya (arus kasnya)diperkirakan akan melebihi satu tahun. Menurut Brigham Penganggaran modal adalah proses perencanaan pengeluaran atas aset yang arus kasnya diperkirakan akan terjadi di atas periode waktu satu tahun. B. Contoh Capital Budgeting Pengeluaran dana untuk aktiva tetap yaitu tanah, bangunan, mesin-mesin dan peralatan. Penganggaran modal menjelaskan tentang perencanaan jangka panjang untuk merencanakan dan mendanai proyek besar jangka panjang. Dalam konteks sebuah negara atau pemerintahan, penganggaran modal memiliki implikasi dua hal yaitu sebagai instrumen kebijakan fiskal dan untuk meningkatkan kekayaan bersih dari pemerintah. Dan untuk hal- hal tertentu merupakan alat pembangunan daerah. C. Fungsi dari melakukan Capital Budgeting Antara lain untuk mengidentifikasi investasi yang potensial. Apabila telah ditemukan, teknik ini dapat pula digunakan untuk memilih alternative investasi. Setelah dipilih, kemudian dapat dilakukan audit dalam pelaksanaannya. D. Macam Macam Penganggaran Modal Penggolongan usul Investasi dapat diterapkan dalam: 1. Investasi Penggantian Adalah mengganti aktiva tetap lama yang masih mempunyai umur ekonomis dengan aktiva tetap baru yang lebih menguntungkan 2. Investasi Penambahan Kapasitas Adalah Investasi penambahan kapasitas sering juga bersifat sebagai investasi penggantian. Dengan sendirinya tingkat ketidakpastian pada investasi penambahan kapasitas lebih besar daripada investasi penggantian. 3. Investasi Penambahan Jenis Produk baru Adalah perusahaan melihat peluang baru di dalam celah usaha, maka perusahaan memerlukan peralatan produksi baru yang belum dimiliki sebelumnya. E. Arti Penting Penganggaran Modal Terdapatnya beberapa aspek menyebabkan penganggaran modal mempunyai posisi strategis didalam perencanaan suatu investasi. Aspek-aspek tersebut diantaranya : 1. Pengaruh jangka panjang 2. Menentukan waktu tersedianya aktiva modal 3. Kemampuan untuk bersaing 4. Mutu barang modal 5. Penarikan dana F. Berbagai potensi masalah dalam penganggaran modal 1. Ketergantungan dan saling lepas a. Proyek independen adalah proyek yang penerimaan atau penolakannya tidak menghalangi penerimaan proyek proyek lainnya yang sedang di pertimbangkan. b. Proyek dependen adalah proyek yang penerimaannya tergantung dari penerimaan satu atau lebih proyek lainnya. c. Proyek tidak saling tergantung adalah proyek yang persetujuannya mensyaratkan persetujuan satu atau lebih proyek alternatif lainnya. 2. Masalah Pemeringkatan Terjadi karena : a. Skala investasi, biaya proyek dapat berbeda satu sama lain b. Pola arus kas, waktu untuk arus kas berbeda contohnya arus kas suatu proyek akan meningkat dengan berjalannya waktu, sementara proyek lainnya menurun. c. Umur proyek, berbagai proyek memiliki masa hidup tidak sama 3. Pembatasan modal Adalah situasi dimana hambatan atau batas anggaran dimasukkan ke dalam nilai total pengeluaran modal dalam suatu periode tertentu G. Metode Metode Keputusan Penganggaran Modal 1. Payback period Payback Period adalah jumlah waktu yang dibutuhkan untuk mengembalikan investasi awal dari aliran kas bersih yang diperoleh dari proyek. Rumus: PP = n + (a-b) / (c-b) x 1 tahun. Keterangan: PP = pengembalian modal. n = tahun terakhir saat jumlah besaran arus kas masih belum dapat menutup besaran investasi semula. a = jumlah besaran investasi semula. b = besaran total kumulatif dari arus kas pada periode tahun ke – n. c = besaran total kumulatif dari arus kas pada periode tahun ke – n. a. Kriteria penerimaan investasi Payback period > umur investasi = Proyek tidak layak dilaksanakan Payback period < umur investasi = Proyek layak dilaksanakan b. Keunggulan (Kelebihan) 1) Memberikan suatu indikasi atas risiko dan likuiditas proyek. 2) Mudah dihitung dan dipahami. c. Kelemahan (Kekurangan) 1) Mengabaikan nilai waktu dari uang. 2) Mengabaikan aliran kas yang muncul pasca payback period. 2. Discounted Payback Period Discounted payback period hampir sama dengan payback period. Namun tak seperti payback period yang tak memperhitungkan cost of capital, dalam perhitungan discounted payback period akan mempertimbangkan cost of capital sebagai discounted. Namun metode payback period cenderung menjadi lebih lama jika menggunakan discounted payback period, karena nilai uangnya akan berkurang seiring berjalannya waktu. a. Keunggulan (Kelebihan) 1) Mempertimbangkan nilai waktu uang. 2) Mempertimbangkan risiko aliran kas dalam payback. b. Kelemahan (kekurangan) 1) Memerlukan estimasi biaya modal (cost of capital). 2) Mengabaikan aliran kas di luar (pasca) payback. 3. Net Present Value (NPV) Net Present Value Methods (NPV) metode untuk mencari selisih antara nilai sekarang dari aliran kas neto (proceeds) dengan nilai sekarang dari suatu investasi (cash outlays).
a. Kriteria penerimaan investasi :
NPV = Postif = Proyek layak dilaksanakan NPV = Negatif = Proyek tidak layak dilaksanakan b. Kekuatan (kelebihan) 1) Menjelaskan apakah nilai perusahaan meningkat. 2) Mempertimbangkan semua aliran kas. 3) Mempertimbangkan nilai waktu uang. 4) Mempertimbangkan risiko aliran kas mendatang. c. Kekurangan (kelemahan) 1) Memerlukan estimasi biaya modal (cost of capital). 2) Dinyatakan dalam bentuk Rupiah, bukan persentase. 4. Profitability Index Profitabiity Index merupakan metode yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memperoleh profit proyek yang dilaksanakan. a. Kriteria penerimaan investasi : PI > 1 = Proyek layak dilaksanakan PI < 1 = Proyek tidak layak dilaksanakan b. Kekuatan (kelebihan) 1) Menjelaskan apakah nilai perusahaan meningkat. 2) Mempertimbangkan semua lairan kas. 3) Mempertimbangkan nilai waktu uang. 4) Mempertimbangkan risiko aliran kas mendatang. c. Kekurangan (kelemahan) 1) Memerlukan estimasi biaya modal (cost of capital). 2) Mungkin tidak menghasilkan pilihan yang benar pada proyek yang saling meniadakan (mutually exclusive projects). 5. Internal Rate of Return (IRR) Internal Rate of Return (IRR) merupakan metode yang menyamakan nilai sekarang dengan nilai investasi awal proyek tersebut.
Kriteia penerimaan investasi :
IRR > COC /discount factor = Proyek layak dilakasanakan IRR < COC / discount factor = Proyek tidak layak dilaksanakan 6. Marginal Internal Rate of Return (MIRR). Discount rate yang menyebabkan PV dari terminal value (TV) proyek sama dengan PV biayanya. TV dihitung dengan penggandaan kas masuk (compounding inflows) pada WACC (Weighted average cost of capital). IRR pada suatu proyek dengan asumsi bahwa aliran kas masuk di-investasikan ulang (reinvested) pada rate tertentu.
di mana n adalah jumlah periode yang sama di akhir arus kas terjadi (bukan jumlah arus kas), PV adalah nilai sekarang (di awal periode pertama), FV adalah nilai masa depan (di akhir periode periode terakhir).