Disusun oleh:
Wamelinda Dwi Waspadani (1041611149)
Windy Astuti (1041611152)
Yonathan Abadi (1041611154)
Nadia Putri Ramadhani (1041611159)
Natasya Della A. (1041611161)
Christy Kezia Pratiwi (1041611162)
Ilma Setyani (1041611163)
Rika Dwi Susanti (1041611194)
Siti Youvita R.A.P. (1041611196)
Mukarromah Hadiyyati (1041611197)
Lisdiyanti Ummi Khalsum (1041611198)
1.3 Tujuan
1. Mengetahui tujuan dari pengambilan sampel darah hewan.
2. Mengetahui prinsip pengambilan darah pada hewan.
3. Mengetahui teknik pengambilan darah pada hewan.
BAB II
PEMBAHASAN
4. Vena Femoralis
Pembuluh darah ini terletak pada daerah proksimomedial kaki
belakang. Pengambilan darah pada daerah ini cukup sulit. Lebih
mudah dilakukan jika hewan direbahkan. Prosedur pengambilan
darah adalah sebagai berikut:
a. Rambut di sekitar pembuluh darah dicukur bila perlu.
b. Pembuluh darah dibendung pada bagian proksimal.
c. Setelah darah terbendung, daerah tersebut diusap dengan kapas
yang dibasahi alkohol. Tujuannya adalah untuk desinfeksi.
d. Jarum suntik steril ditusukkan dengan sudut 300º ke arah atas
pada pembuluh darah dengan lubang jarum menghadap ke atas.
e. Setelah jarum masuk, dilakukan aspirasi untuk mengambil darah
yang dibutuhkan. Jika darah tidak terhisap, artinya jarum belum
masuk ke dalam pembuluh darah.
2.5.2 Unggas
Vena pectoralis merupakan pembuluh darah yang terletak pada
bagian bawah sayap unggas. Vena pectoralis banyak mengandung
pembuluh darah dan dari luar pembuluh tersebut terlihat berwarna biru.
Prosedur pengambilan sampel darah pada unggas:
a. Siapkan unggas dalam posisi berbaring sambil dipegang
b. Praktikan menahan kepala unggas ke satu sisi dan membuka sayap
c. Bersihkan bagian yang akan ditusuk dengan kapas yang telah
dibasahi alkohol
d. Darah diambil dengan cara menusukkan jarum di vena pectoralis
yang berada dibawah sayap
e. Tampung darah menggunakan vaccum tube atau spuit sesuai
kebutuhan
2.5.3 Tikus
1. Plexus Retroorbitalis pada mata
a. Tikus dipegang dan dijepit bagian tengkuk dengan jari tangan.
b. Tikus dikondisikan dalam keadaan senyaman mungkin,
kemudian mikrohematokrit digoreskan pada medial canthusmata
di bawah bola mata kearah foramen opticus.
c. Mikrohematokrit diputar sampai melukai plexus, jika diputar 5x
maka harus dikembalikan 5x.
d. Darah ditampung pada eppendorf yang telah diberi EDTA untuk
tujuan pengambilan plasma darah dan tanpa EDTA untuk tujuan
pengambilan serumnya.
2. Vena Ekor (V. Lateralisekor)
a. Tikus dimasukkan dalam selongsong yang sesuai ukuran
tubuhnya.
b. Ekor tikus dijulurkan keluar dan vena lateralis pada ekor
dipotong 0,2 –2 cm dari pangkal ekor dengan siletatau gunting
yang steril.
c. Darah ditampung pada eppendorf, kemudian diletakkan miring
45º dan dibiarkan mengendap pada suhu kamar, selanjutnya
dilakukan sentrifugasi untuk mendapatkan serum yang dimaksud.
2.5.4 Kelinci
a. Pengambilan darah pada kelinci dilakukan pada vena auricularis
b. Jarum ditusukkan pada vena yang besar pada daun telinga setelah
sebelumnya daerah tersebut diusap dengan kapas yang dibasahi
dengan alkohol.
c. Kelinci harus diusahakan diam dan senyaman mungkin karena vena
pada daerah ini sangat tipis sehingga mudah terjadi hematom
(pendarahan).
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
???
2. Saran
Perlu adanya pemahaman mengenai teknik pengambilan sampel darah
pada masing-masing hewan agar sampel darah yang diperoleh berkualitas baik
sehingga hasil pengujian laboratorium bisa valid.
DAFTAR PUSTAKA