Anda di halaman 1dari 11

BAB II

PEMBAHASAN

A.    Pengertian

Model konseptual betty neuman ini memberi penekanan pada penurunan stres dengan cara
memperkuat garis pertahanan diri yang bersifat:

·         Fleksibel

·         Normal

·         Resisten

Intervensi diarahkan terhadap ketiga garis pertahanan tesebut yang terkait dengan tiga
level prevensi.

B.     Perkembangan Sistem Model Neuman

 Model sistem Neuman memberikan warisan baru tentang cara pandang terhadap
manusia sebagai makhluk holistik (memandang manusia secara keseluruhan) meliputi aspek
(variable) fisiologis, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual yang berhubungan
secara dinamis seiring dengan adanya respon-respon sistem terhadap stressor baik dari
lingkungan internal maupun eksternal.

 Komponen utama dari model ini adalah adanya stress dan reaksi terhadap stress. Klien
dipandang sebagai suatu sistem terbuka yang memiliki siklus input, proses, output dan
feedback sebagai suatu pola organisasi yang dinamis. Dengan menggunakan perspektif sistem
ini, maka kliennya bisa meliputi individu, kelompok, keluarga, komunitas atau kumpulan
agregat lainnya dan dapat diterapkan oleh berbagai disiplin keilmuan.

 Tujuan ideal dari model ini adalah untuk mencapai stabilitas sistem secara optimal.
Apabila stabilitas tercapai maka akan terjadi revitalisasi dan sebagai sistem terbuka maka klien
selalu berupaya untuk memperoleh, meningkatkan, dan mempertahankan keseimbangan
diantara berbagai faktor, baik didalam maupun diluar sistem yang berupaya untuk
mengusahakannya. Neuman menyebut gangguan-gangguan tersebut sebagai stressor yang
memiliki dampak negatif atau positif. Reaksi terhadap stressor bisa potensial atau aktual
melalui respon dan gejala yang dapat diidentifikasi.
C.     Konsep Utama Dan Definsi Teori Model Neuman.
Neuman menggunakan sejumlah orang untuk melakukan pendekatan. Yang termasuk dalam
konsep mayor menurutnya adalah :
1. Tekanan

Rangsangan yang timbul diakibatkan kondisi sekitar pandangan Neuman tentang


tekanan yaitu :

·         Intra Personal : Secara individu atau perorangan.

·         Inter Personal : Antara individu yang satu dengan individu yang lain lebih dari satu.

·         Ekstra Personal : Di luar individu

2. Struktur Pokok Sumber Energi

Merupakan penggerak untuk melakukan aktivitas.


3. Tingkat Ketahanan

Merupakan faktor internal untuk menghadapi tekanan.


4. Garis Normal Pertahanan

Tingkatan kemampuan adaptasi individu untuk menghadapi tekanan di batas normal.


5. Gangguan Pertahanan

Kerusakan sistem pertahanan tubuh oleh dan akibat dari tekanan.


6. Tingkat Reaksi

Tindakan yang muncul akibat dari pengaruh tekanan.


7. Intervensi

Identifikasi tindakan sebagai akibat dari reaksi yang timbul.


8. Tingkat-Tingkat Pencegahan

Dibagi menjadi :

a.       Pencegahan primer

Sebelum terjadi tindakan

b.      Pencegahan sekunder

c.       Ketika terjadi tindakan

d.       Pencegahan tersier : Adaptasi atau pengaruh kerusakan


9. Penyesuain Kembali

Adaptasi dari tindakan yang berasal dari sekitar baik interpersonal. Intra personal dan
ekstra personal.

D.    Keyakinan dan Tata Nilai

Model ini menginteraksi 4 variabel yang menunjang dalam keperawatan komunitas atau
keluarga yaitu:

·         Aspek Fisik

·         Aspek Psikologi

·         Aspek Sosial

·         Aspek Kultural dan Spiritual

Adapun tujuan  keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam lingkumgan yang
dinamis. Asumsi yang dikemukakan oleh Betty Neuman  tentang 4 konsep utama yang terkait
dengan keperawatan  keluarga adalah  sebagai berikut:

1.      Manusia

Merupakan suatu sistem terbuka, yang selalu mencari  keseimbangan dari harmoni dan
merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel: fisiologis, psikologis, sosiokultural,
perkembangan dan spritual.

2.      Lingkungan

Yaitu meliputi semua faktor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari sekitar klien
atau sistem klien.

3.      Sehat

Suatu kondisi terbebasnya dari gangguan pemenuhan kebutuhan. Sehat merupakan


keseimbangan yang dinamis sebagai dampak dari keberhasilan menghindari atau mengatasi
stressor.

4.      Kepeawatan

Intervensi keperawatan bertujuan untuk menurunkan stressor melalui pencegahan primer,


sekunder dan tertier.

E.      Model Betty Neuman Dalam Lingkungan Komunitas Atau Keluarga


Model konseptual dari Neuman memberikan penekanan pada penurunan stress dengan cara
memperkuat garis pertahanan diri keperawatan ditujukan untuk mempertahankan
keseimbangan tersebut dengan terfokus pada empat intervensi yaitu :

v  Intervensi yang bersifat promosi

 Dilakukan apabila gangguan yang terjadi pada garis pertahanan yang bersifat fleksibel yang
berupa :

a.       Pendidikan kesehatan.

b.       Mendemonstrasikan keterampilan keperawatan dasar yang dapat dilakukan klien dirumah atau
komonitas yang bertujuan meningkatkan kesehatan.

v  Intervensi yang bersifat preventif

a.       Dilakukan apabila garis pertahanan normal terganggu :


 Deteksi dini gangguan kesehatan
Misalnya deteksi tumbuh kembang balita, keluarga dll

b.       Memberikan zat kekebalan pada klien yang bersifat individu misalnya : konseling pra nikah.

v  Intervensi yang bersifat kuratif


Dilakukan apabila garis pertahanan terganggu.

v  Intervensi yang bersifat rehabilitatif 


Dilakukan seperti pada upaya kuratif yaitu apabila garis pertahanan resisten yang terganggu.

Intervensi yang bersifat kuratif dan rehabilitatif untuk gagguan pada garis pertahanan resisten
dapat berupa:

a.       Melakukan prosedur keperawatan yang memerlukan kepakaran perawat.

Misal: melatih klien duduk atau berjalan

b.      Memberikan konseling untuk penyelesaian masalah.

c.       Melakukan kerja sama  lintas program  dan  lintas sektor untuk penyelesaian masalah.

d.      Melakukan rujukan keperawatan atau  non keperawata bisa lintas program dan lintas sektor.

F.     Aplikasi Penerapan Model Konseptual Betty Neuman


Komunitas dilihat sebagai klien yang dipengaruhi oleh dua faktor utama, yaitu komunitas
yang merupakan klien dan penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan, yang terdiri
dari lima tahapan :

a.       Pengkajian

b.      Diagnosis keperawatan komunitas atau keluarga

c.       Perencanaan

d.      Pelaksanaan

e.       Evaluasi

Pengkajian

Yang perlu dikaji pada komunitas atau kelompok adalah :

v  Care atau inti

v  Delapan sub sistem yang mempengaruhi komunitas

a.       Perumahan. Perumahan yang dihuni penduduk, bagaimana penerangannya, sirkulasi,


kepadatannya merupakan stressor bagi penduduk.

b.      Pendidikan komunitas. Apakah ada sarana pendidikan yang dapat digunakan untuk
meningkatkan pengetahuannya.

c.       Keamanan dan keselamatan. Bagaimana keselamatan dan keamanan di lingkungan tempat


tinggal, apakah tidak menimbulkan stress.

d.      Politik dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan. Apakah cukup menunjang sehingga
memudahkan komunitas mendapatkan pelayanan di berbagai bidang termasuk kesehatan.

e.       Pelayanan kesehatan yang tersedia. Untuk melakukan deteksi dini gangguan atau merawat atau
memantau gangguan yang terjadi.

f.        Sistem komunikasi. Sistem komunikasi apa saja yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di
komunikasi tersebut untuk meningkatkan pengetahuan terkait dengan gangguan penyakit.

g.       Sistem ekonomi. Tingkat sosial ekonomi komunitas secara keseluruhan apakah sesuai dengan
upah minimum  regional, dibawah atau diatas sehingga upaya pelayanan ditujukan pada
anjuran untuk mengkonsumsi jenis makanan sesuai status ekonomi masing-masing.

h.      Rekreasi. Apakah tersedia sarana, kapan saja dibuka,biayanya apakah terjangkau komunitas
atau tidak.
2.Diagnosis keperawatan komunitas dan kelompok

Diagnosis ditegakkan berdasarkan tingkat reaksi komunitas terhadap stressor yang ada.
Selanjutnya dirrumuskan dalam 3 komponen :

·         P ( problem atau masalah )

·         E ( etilogi atau penyebab)

·         S (symtom atau menifestasi/ data penunjang)

3.      Perencanaan

Perencanaan yang dapat dilakukan adalah :

a.       Lakukan pendidikan kesehatan tentang penyakit gangguan kardiovaskuler

b.      Lakukan demonstrasi keterampilan cara menangani stress dan teknik relaksasi

c.       Lakukan deteksi dini tanda-tanda gangguan penyakit kardiovaskuler melalui pemeriksaan


tekanan darah

d.      Lakukan kerja sama dengan ahli gizi untuk menetapkan diet yang tepat bagi yang berisiko

e.       Lakukan kerjasama dengan petugas dan aparat pemerintah setempat untuk memperbaiki
lingkungan atau komunitas apabila menjadi penyebab stressor

f.        Lakukan rujukan ke rumah sakit bila di perlukan

4.      Pelaksanaan

Perawat bertanggung jawab untuk melaksanakan tindakan yang telah direncanakan yang
sifatnya :

a.       Bantuan untuk mengatasi masalah gangguan penyakit kardiovaskuler di komunitas

b.      Mempertahankan kondisi yang seimbang dalam hal ini sehat melaksanakan peningkatan
kesehatan

c.       Mendidik komunitas tentang perilaku sehat untuk mencegah gangguan penyakit kardiovaskuler
d.      Sebagai advokat komunitas yang sekaligus menfasilitasi terpenuhinya kebutuhan komunitas.

5.      Evaluasi dan penilaian

a.       Menilai respons verbal dan nonverbal komunitas setelah dilakukan intervensi

b.      Mencatat adanya kasus baru yang di rujuk ke rumah sakit.

G. Mengintegrasikan Model Sistem Neuman dengan Konsep Duka Cita

           Model Sistem Neuman (1982) dapat digunakan untuk menjelaskan kerangka konsep duka
cita. Variabel yang tidak bisa dipisahkan dalam sistem klien, yaitu : fisiologis, psikilogis, rohani,
perkembangan, dan sosial budaya, dapat digunakan untuk menguraikan atribut dari duka cita.
Kehilangan di masa lalu dapat dijelaskan sebagai sebuah stressor, dan akibat dari duka cita
diartikan sebagai suatu proses yang serupa dengan konsep Neuman yaitu rekonstitusi.
Intervensi untuk membantu klien dalam menghadapi pengalaman duka cita dapat dikatagerikan
sebagai upaya pencegahan primer, sekunder, dan tersier (Reed,2003).

          Penggunaan terminologi dari teori Neuman untuk menguraikan konsep duka cita dimulai
dengan terlebih dahulu mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang muncul
sebelumnya. Dalam terminologi Neuman, kejadian di masa lalu merupakan stressor, dan dalam
kasus duka cita, stressor adalah perasaan kehilangan. Perasaan kehilangan mugkin bersifat
intra-personal (misalnya : kehilangan salah satu anggota badan. Kehilangan peran atau fungsi),
interpersonal (misalnya : berpisah dengan pasangannya, anak, atau orangtua), atau ekstra-
personal (misalnya : hilangnya pekerjaan, rumah, atau hilangnya limgkungan yang
dikenal).Neuman (1995) menyatakan bahwa dampak dari stressor dapat didasarkan pada dua
hal, yaitu : kekuatan stressor dan banyaknya stressor.

          Modifikasi terhadap respon duka cita diidentifikasi sebagai kombinasi dari beberapa
pengalaman yang bersifat individual dan dipengaruhi oleh banyak faktor yang terdiri dari
hubungan antara orang yang berduka dengan objek yang hilang, sifat alami dari kehilangan, dan
kehadiran sistem pendukung (support system). Faktor-faktor lain memiliki efek yang kuat pada
perasaan duka cita, seeperti penglaman individu yang sama sebelumnya,kepercayaan spiritual
dan budaya yang dianut. Penjelasan mengenai modofikasi respon duka cita sama halnya dengan
gagasan Neuman mengenai interaksi antar variabel (fisik, psikologis, sosial budaya,
perkembangan , dan rohani). Kombinasi beberapa variabel yang unik pada diri seseorang
(pengalaman sebelumnya dengan duka cita, nilai-nilai, kepercayaan spiritual, status fisiologis,
batasan sosial budaya, dan yang lainnya) dapat dibandingkan dengan variabel-variabel yang
menyusun garis pertahanan normal (normal lines of defense) dan garis perlawanan. Masing-
masing garis pertahanan dan garis perlawanan memodifikasi pada tingkatan tertentu dimana
stressor mempumyai efek yang negatif pada diri seseorang. Garis pertahanan normal
membantu sistem klien untuk menyeduaikan dengan stres akibat kehilangan ; garis perlawanan
bertindak sebagai kekuatan untuk membantu klien kembali ke kondisi yang stabil. Faktor yang
lain, seperti pengalaman individu sebelumnya dengan perasaan kehilangan dan duka cita,
budaya, dan kepercayaan religius menjadibagian dari struktur dasar individu. Garis pertahanan
dan perlawanan melindungi struktur dasar dari gangguan stres yang menimpa individu (Reed,
1993).

           

H. Analisa
1. Analisis Internal

Asumsi didefinisikan sebagai dalil yang diterima tanpa harus dibuktikan, beberapa tipe
asumsi, tetapi asumsi dengan banyak kesesuaian antara implisit dan explicit . Secara garis besar
asumsi diidentifikasi Neuman sebagai berikut :

a.       Setiap orang adalah individual unik dengan range respon yang normal.

b.      Beberapa tipe stressor mungkin dalam garis keseimbangan individual ( garis  pertahanan


normal ). Stressor alamiah mungkin berdampak keluar yang mana seseorang mungkin
menggunakan garis pertahanan yang flexible.

c.       suatu waktu manusia dalam respon normal yang mana mereka dalam garis pertahanan normal.

d.      Garis pertahanan flexible adalah system reaksi yang digunakan untuk pertahanan stressor,
ketika garis pertahanan flexible tidak dapat digunakan untuk pertahanan stressor, stressor
mempengaruhi keseimbangan seseorang.

e.       Garis pertahanan internal individu stabil dan menghasilkan individu yang normal.

f.        Kesakitan adalah hubungan yang dinamis antara fisiologi, psikologi, sosio budaya dan
perkembangan status.

g.       Pencegahan utama/primer adalah mengidentifikasi dan semua faktor resiko berhubungan


dengan stressor.

h.      Pencegahan sekunder berhubungan dengan gejala dan stretegi intervensi.

i.         Pencegahan tersier berhubungan dengan adaptasi atau hasil rekontruksi


Asumsi direfleksikan dalam element dasar pada modul ini. System klien dalam intraksi
dengan lingkungan. Dalam perawatan kesehatan professional dapat dari sebuah model yang
spesifik yang mana intervensi antara stressor dan klien, contoh seorang terapi fisik mungkin
mengindentifikasi stressor akan mempengaruhi otot atau tolong maka intervensi spesifik akan
diatur dari pengetahuan.

Beberapa implikasi dapat diasumsikan lebih baik, contoh individu klien mempunyai
nilai dan usaha stabilitas atau kesehatan yang prima. Kesehatan professional klien lebih baik
mempunyai respon yang besar untuk status kesehatan ini. Tambahan, perawatan kesehatan
professional adalah dapat membantu klien mencapai dan bertahan dalam kondisi sehat.

 Komunitas dan keluarga yang direferensikan Neuman, tetapi dapat diasumsikan hanya
untuk klien. Neuman mempunyai pernyataan walaupun mengasumsikan konssep yang original
dalam terminology klien. Dia berharap akan meluaskan. Dia percaya mereka menampilkan yang
lebih baik dalam system yang lain. Asumsi untuk system perawatan kesehatan yang lebih besar
yaitu komunitas atau keluarga menjadi petunjuk, contoh neuman melaporkan dari Ontorio
Canada dan propinsi Manitoba mempunyai kreteria dasar untuk praktek perawatan kesehatan
masyarakat dalam system model Neuman, yang mana sukses dalam implementasi ( Neuman,
komunikasi personal ).

2. Analisis Konsep Keperawatan menurut Neuman

Keperawatan memperhatikan semua hal dan stressor-stressor pontensial kaitannya


dengan penggunaan pengaruh dan potensial dampak stressor lingkungan.
Tujuan Keperawatan adalah menjaga stabilitas system klien, membantu klien untuk mengurus
diri yang mana hal – hal sebagai persyaratan untuk mencapai tahap kesehatan yang optimum.
Memfasilitasi kesehatan yang optimum untuk pasien melalui memperkuat atau memelihara
stabilitas system klien.

 Sehat adalah keadaan baik. Sehat adalah suatu titik yang bergerak pada rentang
negentrophy paling besar ke entrophy maksimum. Saat semua bagian pada klien berada dalam
keadaan harmonis atau seimbang ketika semua dibutuhkan untuk bertemu, kesehatan optimal
tercapai. kesehatan adalah juga energi.

Manusia terdiri dari Fisiologi, psikologis, sosiokultural, perkembangan dan spiritual.


Diwakili untuk struktur sentral, garis pertahanan dan garis perlawanan.
Klien adalah manusia yang diancam atau diserang oleh stressor lingkungan.
Lingkungan adalah semua faktor internal dan eksternal yang mempengaruhi klien dan system
klien. Tiga type lingkungan yang telah diidentifikasi ; internal, eksternal dan , lingkungan yang
diciptakan. Stressor adalah bagian dari lingkungan, lingkungan internal berisi dalam batas
system klien. Lingkungan eksternal berisi kekuatan-kekuatan diluar system klien. Lingkungan
yang diciptakan merupakan mobilisasi yang tidak disadari klien terdiri dari struktur
komponen-komponen sebagai faktor energi, stabilitas dan integritas.

Masalah keperawatan merupakan kesehatan system klien yang terancam atau


manifestasi aktual respon terhadap stressor Proses Keperawatan Neuman menggambarkan 3
langkah fokus : diagnosa keperawatan, tujuan keperawatan dan hasil. Intervensi keperawatan
adalah intervensi yang diidentifikasi oleh Neuman, yaitu tiga komponen tipologi intervensi :
tahap pencegahan primer, sekunder dan tersier. Rekontitusi merupakan bagian dari tahap
pencegahan tersier.

3. Analisis Kekuatan dan Kelemahan Konsep

a.       Kekuatan

o   Neuman menggunakan diagram yang jelas , diagram ini digunakan dalam semua   penjelasan
tentang teori sehingga membuat teori terlihat menarik. Diagram ini mempertinggi kejelasan
dan menyediakan perawat dengan tantangan – tantangan untuk pertimbangan

o   Model system Neuman lebih flexible bias digunakan pada area keperawatan, pendidikan dan
pelatihan keperawatan

b. Kelemahan

o   Model Sistem Neuman dapat digunakan oleh semua profesi kesehatan, sehingga untuk profesi
keperawatan menjadi tidak spesifik

o   Penjelasan tentang perbedaan stressor interpersonal dan ekstrapersonal masih dirasakan belum
ada perbedaan yang jelas

o   Model system Neuman tidak membahas secara detail tentang perawat –klien, padahal hubungan
perawat klien merupakan domain penting dalam Asuhan Keperawatan

BAB III
 KESIMPULAN

          Neuman model system dikembangkan berdasarkan pada teori umum dan memandang
keluarga sebagai suatu system terbuka yang bereaksi terhadap stressor dan lingkungan.
Variabel klien adalah fisiologis, psikologis, social budaya, perkembangan dan spiritual.
Intervensi keperawatan terjadi melalui tiga cara pencegahan yaitu pencegahan primer,
sekunder dan tertier. Model ini digunakan dalam pendidikan keperawatan, riset, administrasi
dan langsung dipelayanan keperawatan.

          Penggunaan model konsep keperawatan untuk menganalisis suatu konsep tertentu dapat
memberikan pedoman bagi kita dalam pengembangan perangkat penilaian dan pengukuran
yang lebih spesifik, andal (reliable) dan akurat. Sebab fokus utama keperawatan adalah klien,
lingkungan, dan kesehatan. Model keperawatan memberikan kerangka pikir holistik dan tak
terpisahkan untuk menila konsep-konsep yang menarik perhatian bagi profesi perawat. Sudut
pandang yang holistik seperti itu penting sekali digunakan bila perawat berhadapan dengan
variabel yang bersifat multidimensional, misalnya duka cita, nyeri, takut, marah, atau hal-hal
lain yang penting dalam asuhan keperawatan.

          Dalam praktik pelayanan keperawatan, penggunaan model keperawatan akan


membantu perawat dalam mendefinisikan area penilaian dan memberikan pedoman untuk
menentukan standar outcome yang sesuai. Ketika perawat melakukan sebuah riset
keperawatan, maka model konseptualakan membantu dalam menyusun struktur yang logis dan
konsisten dengan asumsi-asumsi yang sudah ada, terutama dalam menyusun berbagai
instrumen, metode, dan indikator pengukuran. Sebab banyak dari konsep-konsep keperawatan
yang justru menggunakan atau dijelaskan dengan pendekatan disiplin ilmu lain. Seharusnya, 
kita dapat mendeskripsikan suatu terminologi dengan perspektif ilmu keperawatan.
Reformulasi informasi hasil penelitian kedalam model keperawatan dapat memperkuat tubuh
ilmu pengetahuan (body of knowledge) keperawatan sehingga akan lebih mudah mempelajari
dan memahami manusia beserta aplikasinya.

Anda mungkin juga menyukai