A. Definisi
Dekubitus adalh kerusakan/kematian kulit sampai jringandibawah kulit, bahkan menembus otot sampai
mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga
mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Apabila ini berlangsung lama, hal ini dapat
mengakibatkan kematian sel.
B. Etiologi
1. Faktor intrinsik : penuaan (regenerasi swl lemah), sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM,
Status gizi, underweight atau sebaliknya overweinght, Anemia, Hipoalbunemia, penyakit-penyakit
neurologik dan penyakit-penyakit ang merusak pembuluh darah, keadaan hidrasi/cairan tubuh.
2. Faktor Ekstransik kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medik
yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu, duduk yang buruk, posisi yang tidak
tepat, perubahan posisi yang kurang
1. Stadium satu
a. Adannya perubahan kulit dari kulit yang dapat diobservasi. Apabila dibandingkan dengan kulit yang
normal, maka akan tampak salah satu tanda sebagai berikut : perubahan temperatur kulit (lebih keras
atau lunak)
d. Pada orang yang berkulit putih , luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan yang menetap.
Sedangkan pada yang berkulit gelap, luka akan kelihatan sebagai warnah merah yang menetap, biru
atau ungu.
2. Stadium Dua
Hilang sebagai lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya Cirinya adalh lukanya
superficial,abrasi, melepuh, atau membentuk lubang yang dangkal.
3. Stadium Tiga
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringan subkutan atau
lebih dalam. tapi tidak sampai pada facial, luka terliat lubang lebih dalam.
4. Stadium Empat
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas. nekrosis jaringan, kerusakan pada
otot, tulang atau tendon, Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termaksud dalam stadium
IV dari luka tekan.
Faktor resiko
3. Kelembapan
5. Pergesekan ( friction)
6. Nutrisi
7. Usia
9. Stress emosional
10. Merokok
C. Manifestasi Klinis
1. Tanda cidera awal adalah kemerahan yang tidak menghilang apabila ditekan ibu jari
3. Dapat timbu rasa nyeri. Dan tanda-tanda sistemik peradangan, temaksud demam yang peningkatan
hitung sel darah putih.
4. Dapat terjadi infeksi sebagaiakibat dari kelemahan dan perawatan dirumah sakit yang
berkepanjangan bahkan pada ulkus kecil.
Pemeriksaan Penunjang
2. Albumin Serum : protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain.
Penatalaksaan
Pemeriksaan dengan cara inpeksi visual dan taktil pada kulit. Observasi dilakukan untuk menentukan
karakteristik kulit normal pasien da setiap area yang potensial atau aktual mengalami kerusakan. Bagian
yang diberikan perhatian khusus yaitu daerah dibawah gips,traksi, balutan,tongkat,penopong,
penyangga leher, atau peralatan orthopedi lain. Tanda peringatan dini yang menunjukkan kerusakan
jaringan akibat tekanan adalah lecet atau bintik-bintik pada area yang menanggung beban berat tubuh
dan mungkin disertai hipertemia. Permukaan tubuh yang paling terbebani berat badan ataupun
tekanan merubakan area beresiko tinggi yerjadi dekubitus. Observasi ini harus terus dilakukan agar luka
dekubitus yang sudah ada tidak semakin parah.
2. Mobilisasi
Pasien harus mempunyai rentang gerak yang adekuat untuk bergerak secara mandiri ke bentuk posisi
yang lebih terlindungi.
3. Status Nutrisi
Untuk mempercepat penyembuhan luka dekubitus, maka pemberian nutrisi harus adekuat.
4. Nyeri
5. Infeksi
Dapat diberikan antipiretik dan antibiotik spektrum luas untuk mengatasi infeksinya . Bila dapat dikultur.
Maka antibiotik diberikan sesuai hasil kultur.
1. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d gangguan keseimbagan insulin , makanan
dan aktivitas jasmni
4. Kerusakan integritas jaringan b.d menurunya sirkulasi darah kejaringan faktor mekanik ( tekanan
eksterna dan gaya tarikan)
7. Gangguan rasa b.d gejala terkait penyakit ( tidak nyaman terhadap luka dekubitus)
8. Hambatan mobilitas fisik b.d penurunan kekuatan otot , nyeri pada luka dikubitus
9. Inkontinensia urinarius fisik b.d kelemahan struktur panggul inkontinensia susu atau konstipasi.