Anda di halaman 1dari 3

Assalamualaikum wr,wb.. bismillahirohmanirahim.

Perkenalkan nama saya primadana


aly yassa mahasiswa teknik industri akan mempresentasikan dengan mengangkat tema
kemiskinan berdasrkan perspektif pancasila. Bahasan pertama yaitu mengenai
kemiskinan di indonesia, yang kedua penyebab kemiskinan di Indonesia dan yang ketiga
perspektif pancasila terkait kemiskinan. ....(GANTI SLIDE)

Baik pada pembahasan yang pertama mengenai kemiskinan di Indonesia. Suatu negara
manapun pasti tidak ingin rakyatnya menderita kemiskinan termasuk negara kita yaitu
Indonesia. Kemiskinan sendiri menurut world bank adalah kehilangan kesejahteraan.
Sebagai negara berkembang Indonesia juga masih bergelut yang namanya kemiskinan
Kualitas sumberdaya manusia merupakan indikator penting yang mempengaruhi
kemiskinan. Kita dapat melihat data kualitas sumberdaya manusia dengan tepat melalui
data Indeks Pembangunan Manusia (IPM). Tingginya IPM akan berakibat kepada
tingginya produktifitas kerja dari penduduk daerah tersebut. Dan jika produktifitas
meningkat maka akan meningkatkan perolehan pendapatan juga. Lalu, bila pendapatan
penduduk tinggi, maka kemiskinan akan menurun. Begitu pula yang terjadi bila
kenyataannya adala sebaliknya. Intinya Indeks Pembangunan Manusia dan Kemiskinan
memiliki hubungan negatif. Berikut profil data kemiskina di Indonesia yang saya ambil
dari badan pusat statistik pada bulan maret dan september, seperti yang tertera pada
diagram batang yang atas pada tahun 2015 sampai 2019 negara kita sempat mengalami
penurunan kuantitas sekitar 2%, pada bulan maret 2015 yaitu 28,59 dan pada maret 2019
yaitu 25,14, kemudian bulan september 2015 yaitu 28,51 dan september 2019 yaitu
24,79.....(GANTI SLIDE)

Yang kedua terkait penyebab kemiskinan di Indonesia, pertama tingkat pendidikan yang
rendah.. pendidikan merupakan kebutuhan pokok manusia kalau kata pepatah bilang kann
kejarlah cita2 mu sampai negeri cina, akan tetapi diantara rakyat indonesia berpendidikan
rendah dikarenakan banyak faktor mulai dari tidak punya biaya untuk melanjutkan
jenjang sekolah sampai memang pribadinya yang malas bersekolah. Kedua terbatasnya
lapangan pekerjaan, dengan terbatasnya lapangan pekerjaan, manusia tidak dapat
memenuhi kebutuhannya dan itulah yang kerap dirasakan rakyat indonesia.. dengan
terbatasnya lapangan pekerjaan maka akan banyak rakyat kita yang menjadi
pengangguran di masa pandemi ini juga banyak kabar beredar jika karyawan dirumahkan
karena pimpinan tidak mampu menggaji karyawan nya.. mau tidak mau yang terkena phk
mencari pekerjaan lain sehingga kebutuhan nya dapat terpenuhi. Ketiga etos kerja yang
rendah/malas bekerja, sikap acuh tak acuh dan tidak bergairah merupakan faktor
seseorang yang mempengaruhi kemiskinan.. tidak bisa dipungkari pemikiran percaya
takdir memang sulit diubah itulah yang ada di benak mereka karena mungkin
keluarganya kehidupannya ya begitu maka kelak takdirnya ya begitu. Keempat beban
hidup keluarga, ketika sesorang memiliki anggota keluarga yang banyak utuk dihidupi,
maka beban hidupnya akan bertambah pula.. dengan begitu maka orang tersebut
diharuskan meningkatkan pendapatanya sesuai standard kecukupan keluarga yang ia
miliki. Kelima keterbatasan sumber daya alam maupun modal, ketika sumber daya alam
yang biasanya dimanfaatkan tergerus oleh bencana, maka tidak ada lagi sumber daya
yang dapat diolah, kemudian keterbatasan modal juga menghambat perkembangan
seseorang, tidak hanya modal material tetapi juga modal ketrampilan dan pengetahuan
karena tingkat pendidikan yang rendah. Keenam politik yang belum stabil, banyaknya
kejadian pimpinan negara yang memanfaatkan uang negara tidak sebagaimana mestinya
turut membuat sengsara rakyat menengah ke bawah seperti kasus dana bantuan sosial
yang di nikmati untuk pribadi sang menteri merupakan kejadian yang meresahkan rakyat
Indonesia. .......(GANTI SLIDE)

Yang ketiga perspektif pancasila terkait kemiskinan. Kewajiban negara dalam


membebaskan dari kondisi tersebut dilakukan melalui upaya penghormatan,
perlindungan, dan pemenuhan hak atas kebutuhan dasar. Upaya tersebut harus dilakukan
oleh negara sebagai prioritas utama dalam pembangunan nasional termasuk untuk
mensejahterakan fakir miskin. Landasan hukum bagi upaya mensejahterakan fakir miskin
sampai saat ini masih bersifat parsial yang tersebar di berbagai ketentuan peraturan
perundang-undangan, sehingga diperlukan adanya undang- undang yang secara khusus
mengatur fakir miskin. Pemerintah telah menetapkan Undang-undang No 13 Tahun 2011
tentang penanganan Fakir miskin menjelaskan bahwa tujuan negara sebagaimana
diamanatkan dalam pembukaan Undang-undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945 adalah melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia,
memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut
melaksanankan ketertiban dunia berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

Dengan adanya undang-undang yang secara khusus mengatur fakir miskin, diharapkan
memberikan pengaturan yang bersifat komprehensif dalam upaya mensejahterakan fakir
miskin yang lebih terencana, terarah, dan berkelanjutan.

Isi undang-undang tentang penanganan fakir miskin :

Bab 1 : ketentuan umum Bab 6 : kordinasi dan pengawasan

Bab 2 : hak dan tanggung jawab Bab 7 : peran serta masyarakat

Bab 3 : penanganan fakir miskin Bab 8 : ketentuan pidana


Bab 4 : tugas dan wewenang Bab 9 : ketentuan penutup

Bab 5 : sumber daya

Demokrasi ekonomi ditegaskan pasal 33 ayat (1) UUD 1945 yang menyatakan “...
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan”. asas
kekeluargaan adalah brotherhood. Ini berarti bahwa paham filsafat dasar kita adalah
kolektivisme/komunitarianisme, bukan individualisme. Itulah sebabnya sesuai paham
kolektivisme/komunitarianisme yang berdasar mUlualism dan brotherhood, maka
kepentingan masyarakat ditempatkan sebaga i utama, sebagaimana disebutkan dalam
Penjelasan Pasal 33 UUD 1945 " ... dalam demokrasi ekonomi kemakmuran
masyarakatlah yang diutamakan bukan kemakmuran orang seorang .. ". Dengan kata lain,
kemakmuran masyarakat dan kedudukan rakyat ditempatkan dalam posisi substansial.
Inilah ciri sosialistik Pasal 33 UUD 1945. Di sinilah doktrin, demokrasi ekonomi Pasal
33 UUD 1945 8 Jadi, Pasal 33 UUD 1945 telah memberikan arahan kepada
penyelenggara negara bagaimana membangun bidang ekonomi yang berpihak kepada
kesejahteraan umum.

Kesimpulan : dari perspektif yang saya jelaskan bahwa pancasila bertanggung jawab
yang tertera pada undang-undang no 13 tahun 2011, pasal 33 UUD 1945 dan dapat
dijadikan sebuah patokan rakyat indonesia jikalau rakyatnya sedang mengalami yang
namanya kemiskinan, ya siapa yang mau manusia mengalaminya tetapi dengan pancasila
yang telah dijadikan patokan pemerintahan kita saat ini rasanya hanya manusia nya saja
apakah mau bekerja keras dengan memanfaatkan lapangan kerja yang telah disediakan
atau bermalas malas an dalam mencari mata pencaharian.

Anda mungkin juga menyukai