Bab Ii Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis
Bab Ii Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran Dan Hipotesis
sebagai orang yang sedang menjalani hukuman karena suatu tindak pidana.
berasal dari dua kata “nara” dari Bahasa sansekerta yang berarti “kaum atau
Dalam UU No.12 Tahun 1995 Pasal 1 ayat (6) juga dijelaskan bahwa
kegiatan yang dilakukan sesuai dengan aturan, waktu yang telah ditetapkan
dan tidak berubah. Kegiatan narapidana dimulai pukul 07.15 pagi pada hari
selasa, rabu, dan kamis untuk melakukan kegiatan senam blok, pada hari
senin, jum’at, dan sabtu kegiatan dimulai pukul 07.30, sedangkan pada hari
(hanya hari senin minggu 1 & 3), morning meeting, belajar Iqro, belajar Al-
seperti: mengepel seluruh lantai satu blok hunian atau dimasukkan dalam
ruang isolasi.
atau pelarian anak di bawah umur (pasal 328 KUHP), kandungan (pasal
dengan kekerasan (pasal 365 KUHP), penipuan (pasal 378 KUHP) dan
narkotika (UU No.22 Tahun 1997). Menurut Suarja (2001) kejahatan yang
dilakukan oleh wanita disebabkan karena faktor ekonomi dan faktor sosial.
(Cunneen, 2002).
bahwa 31% narapidana wanita mengalami gangguan jiwa yang serius serta
kesehatan jiwa yang dialami narapidana wanita meningkat hingga 73% dan
80% masuk dalam kriteria untuk setidaknya mengidap satu gangguan jiwa
seumur hidup.
kesehatan jiwa.
sosial.
2.1.2 Kecemasan
bahaya antara ancaman dalam kecemasan merupakan hal yang tidak nyata.
ada ancaman bahaya yang akan datang, atau merasa tidak berdaya yang
Ruiz, 2015).
Kecemasan disertai dengan gejala otonom diantaranya sakit kepala,
dan gelisah, serta ketidak mampuan duduk atau berdiri terlalu lama. Tanda
waktu dan tempat tetapi juga makna seseorang terhadap sesuatu kejadian
Ruiz, 2015).
motivasi untuk semakin lebih baik. Namun jika perasaan cemas semakin
bantuan professional.
setiap individu, seperti malu menghadapi situasi sosial yang tidak nyaman,
mimikirkan sesuatu yang tidak pasti, menghadapi ujian, putus cinta, atau
(Gail et al., 2012). Menurut Kaplan & Sadock (2012) kecemasan dan
depresi dialami oleh lebih dari 40 juta populasi orang dewasa di Amerika,
dimulai pada usia 18 tahun atau lebih dengan prosentase 18% dari populasi.
juta jiwa dari 220 juta populasi, serta wanita dua hingga tiga kali lebih
kecemasan dan depresi, 49% terjadi pada narapidana wanita dan 23% pada
2013).
berat 38%, kecemasan sedang 28%, dan kecemasan ringan 34% (Utari,
2) Adanya emosi-emosi yang kuat dan sangat tidak stabil, sering marah
tersinggung.
dependen.
diantaranya yaitu:
1) Faktor lingkungan
berfikir individu tentang diri sendiri maupun orang lain. Hal ini
a. Lingkungan keluarga
b. Lingkungan sosial
2) Faktor fisik
tidak nyata dan sewaktu-waktu dapat terjadi pada diri individu, atau
jika berada dalam lingkungan yang baru dihadapi (Gaol, 2004; Savitri,
2003).
diantaranya:
mengancam dirinya. Cemas ini lebih dekat dengan rasa takut, karena
gejala. Kecemasan ini disebabkan oleh sesuatu yang tidak jelas dan
tidak berhubungan dengan apapun, terkadang disertai dengan perasaan
1) Kecemasan ringan
tujuannya tercapai.
2) Kecemasan sedang
yang salah. Individu akan menjadi gugup atau gelisah. Dalam cemas
masalah, dan belajar hal baru dengan bantuan orang lain. Individu akan
3) Kecemasan berat
Rating Scale (HARS), Zung The Self Rating Scale (ZRAS), Brief Symptoms
Inventory (BSI), State Trait Anxiety Inventory (STAI), dan Taylor Manifest
Instrumen ini mengukur tingkat stress selama satu minggu terakhir sampai
saat pengukuran.
ukur ini dilakukan oleh dokter (Psikiater) atau orang yang telah dilatih
oleh klinis terkait dengan kondisi pasien tertentu. Penggunaan nilai-nilai ini
bermakna tegas namun, sebenarnya tingkat gejala yang dimiliki oleh pasien
Zung The Self Rating Scale (ZRAS) merupakan suatu alat ukur
dari beberapa dimensi termasuk kecemasan. Alat ukur ini telah digunakan
untuk mengukur kecemasan pada orang sehat, pasien psikiatri somatik, dan
penyakit dalam.
status kecemasan dan sifat kecemasan. Alat ukur ini terdiri dari 20
ya/tidak. Jika responden menjawab sesuai kunci benar maka mendapat nilai 1,
jika jawaban salah mendapat nilai 0. Semakin tinggi nilai yang diperoleh
Kelebihan dari alat ukur TMAS dapat yaitu selain dapat mengukur
narapidana yang menjelang bebas pada tahun 2012 di lapas wanita oleh Utari,
musik (Thoma, et al., 2013), terapi perlaku dan terapi kognitif perilaku
(Romijn, et al., 2015), exposure terapi (Sars, et al., 2015), massage terapi
dan swedis spa terapi (Gholami, et al., 2016), terapi yoga (De Manincor, et
al., 2015), acceptance dan commitment terapi (Azadeh, et al., 2016), art
terapi (Boehm, et al., 2014), aroma terapi (Eguchi, et al., 2016), group
yang efektif dan murah dalam memberikan efek positif terhadap penurunan
hanya pada efek fisik maupun psikologis pengobatan (Gill & Feinstein,
2013).
hidupnya.
5. Mempunyai sikap hidup yang optimistik dan suasana hati yang bahagia.
hidup, yang kemudian dibuat alat ukurnya yaitu domain kesehatan fisik,
sebagi berikut:
tidak banyak sumber yang dapatkan. Dari sebuah penelitian dari Mustika
cukup dipelajari.
instrumen kualitas hidup dirancang secara luas dapat dipakai untuk seluruh
al, 2010).
lebih nyaman untuk digunakan dalam studi penelitian besar atau uji klinis
dengan hasil yang baik. Sensitivitas cukup tinggi yaitu 90%, spesivitasnya
nomor nomor 1, 2, 5, 6, 7, 8, 10, 11, 13, 14, 16, 17, 19, 21, 22, 23, 24, 26,
27, 28, 30, 31, 32, 33, 34, 35, 36, 37, 39, 40, 41, 42, 45, 46, 47, 48, 49 (37
item) setiap jawaban Ya diberi nilai 1 dan jawaban Tidak diberi nilai 0.
15, 18, 20, 25, 29, 38, 43, 44, 50 (13 item) (Sudiyanto, 2003).
0,95) dan reliabel (R= 0,66 – 0,87). Alat ukur ini telah diadaptasi ke
2006).
(overall quality of life); dan ii) kesehatan secara umum (general health).
adalah cemas, khawatir, bimbang, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri
dan mudah tersinggung; merasa tegang, tidak tenang, gelisah, gerakan sering
serba salah dan mudah terkejut; takut sendirian, takut keramaian dan banyak
konsentrasi dan daya ingat; keluhan somatik seperti rasa sakit pada otot dan
hidup yang lebih rendah disebabkan karena secara studi perempuan lebih
mudah dipengaruhi oleh perasaan cemas dan depresi karena berbagai alasan
2010).
baik atau buruk dapat dilihat dari domainnya, yaitu domain fisik, psikologis,
uraian kerangka konsep diatas, dapat dibuat kerangka penelitian pada bagan
di bawah ini:
Bagan 2.1 Kerangka Pemikiran
Penyebab Kecemasan
- Faktor lingkungan
- Faktor fisik
- Trauma atau konflik
- Ancaman atau
bahaya
-Ringan
-Sedang Terdapat
Kecemasan
-Berat Hubungan
Keterangan:
Diteliti
Tidak diteliti
2.4 Hipotesis