Anda di halaman 1dari 6

Kamis, 17 Desember 2020

SPIRITUAL OF CHRISTIAN
Pdt. Stefanus Daniel

Spiritual berasal dari kata latin, yaitu spiritus yang bermakna roh atau jiwa. Spiritus ini juga
diterjemahkan sebagai nafas. Dengan nafas berarti orang memiliki jiwa atau spirit. Spiritual
adalah kebangkitan atau pencerahan diri dalam mencapai makna dan tujuan hidup.

Maka, spiritual adalah suatu sifat atau keadaan hidup seseorang yang diakibatkan oleh
kehadiran spirit. Kehadiran spirit seperti megalir, terhembus dalam diri seseorang akan
mengilhami, menginspirasi, menyadarkan dan menyalakan dalam sikap, perasaan dan
tindakannya.

Prinsip Spiritual Kristen


1. Mengenal dan mengalami Allah (Fil 3:8)
2. Mengalami keserupaan dengan Kristus (Rm 8:29)
Sebab semua orang yang dipilih-Nya dari semula, mereka juga ditentukan-Nya dari
semula untuk menjadi serupa dengan gambaran Anak-Nya, supaya Ia, Anak-Nya itu,
menjadi yang sulung di antara banyak saudara.”Kalimat “orang yang dipilih-Nya dari
semula” menunjuk kepada orang yang hidup di zaman 
3. Menaati Allah dan melakukan pekerjaan-Nya (1 pet 1:22)
Karena kamu telah menyucikan “ dirimu oleh ketaatan” kepada kebenaran, sehingga
kamu dapat mengamalkan kasih persaudaraan yang tulus ikhlas, hendaklah kamu
bersungguh-sungguh saling mengasihi dengan segenap hatimu

Nilai-nilai UKI
1. Rendah hati (fil 2:3b)
“dengan rendah hati menganggap yang lain lebih utama dai pada diri kita sendiri”
 Keras terhadap kesalahan sendiri dan penuh kasih ketikamenghakimi orang
lain
 Cepat dalam mengenali kekurangan dan kesalahn sendiri, tetapi sigap untuk
mengabaikan dan membiarkan kekurangan dan kesalahan orang lain.
 Menganggap kebaikan yang ada pada diri orang lain melebihi keaikan yang
ada pada diri kita sendiri.
 Menyadari kelemahan-kelemahan kita dan menghormati Allah dan orang lain
yang kita kerjakan.

2. Berbagi dan peduli (Ibr 10:24)


“Saling memperhatikan supaya kita saling mendorong dalam kasih dan dalam
pekerjaan baik”
 Saling memperhatikan dan memedulikan dengan sungguh hati
 Saling memperhatikan apa saja kebutuhan, kelemahan, dan pencobaan
saudara-saudara mereka
 Dorongan terbaik dan paling berhasil untuk saling mengasihi dan berbuat baik
Sikap berbagi dan peduli dapat dirasakan orang lain dalam bentuk empati, dan
tercermin dalam perilaku yang bersedia untuk mendengar, menghargai orang lain,
penuh pengertian,murah hati, bersedia memberi waktu dan perhatian.

3. Disiplin (Ef 5:16)


“pergunakanlah waktu yang ada, secara harfiah yang artinya mengambil kesempatan”
 Seseorang yang diberi tugas memiliki sikap disiplin tergambar dalam
konsistensi dan tercermin dalam perilaku kerja yang tepat waktu, taat pada
peraturan.

4. Profesional (Mat 25:21)


“baik sekali perbuatanmu itu, hai hambaku yang baik dan setia”
Contoh : firman tentang hamba yang diberi talenta mengajarkan kita setia pada setiap
perkara yang kecil sehingga kita dipercayakan untuk memegang perkara yang besar
pula.
Sikap yang profesional akan memberikan respon, akurat, dapat bekerjasama,
kompeten, memberi pelayanan yang terbaik dan dapat terjamin.
5. Bertanggung jawab (Bil 4:49)
 Sikap bertanggung jawab akan membangun kepercayaan
 Tercermin dalam perilaku yang dapat dipercaya, transparan, adil, taat pada
peraturan
 Mampu mempertimbangkan risiko, dan terbuka terhadap masukan.
6. Berintegritas (Amsal 19:1)
“lebih baik menjadi seorang miskin yang bersih kelakuannya dari pada seorang yang
serong bibirnya lagi bebal”
 Orang yang memiliki sifat berintegritas adalah orang yang memiliki tindakan,
pikiran dan perasaan yang sama dan sejalan.
 Seorang yang berintegritas juga memiliki sikap yang jujur, benar dan setia
pada segala hal
BERPIKIR INOVATIF DAN KREATIF

Ibu Lolom Evalita Hutabarat, ST., MT

Berpikir

Inovatif

Visi Fakultas Vokasi : Menjadi fakultas vokasi yang bermutu, mandiri dan inovatif dalam
bidang Thridarma Perguruan Tnggi di tingkat Nasional

Misi Fakultas Vokasi :

Proses Pendidikan Tinggi

Bidang kewirausahaan
LEADERSHIPR DAN MEMOTIVASI MAHASISWA

DALAM BERORGANISASI

Ibu Juaniva Sidharta, S.E., M.Si

LEADERSHIP / KEPEMIMPINAN

1. Kepemimpinan adalah seni dan kemampuan mempengaruhi orang lain


2. Kemampuan tersebut ramuan dari :
 Kemampuan menggunakan kekuasaan secara efektif dan bertanggung jjawab
 Kemampuan memahami bahwa manusia mempunyai perbedaan kekuatan
motivasi dalam waktu dan situasi yang berbeda
 Kemampuan yang menggali inspirasi anggota
 Kemampuan menciptakan dan mengembangkan iklim serta situasi yang
kondusif agar anggota mampu memberikan kreatifitas dan kemampuan
terbaiknya

TEORI SIFAT

1. Apa saja sifat yang membuat seseorang dapat menjadi pemimpin? Disiplin dan
bertanggung jawab
2. Pemimpin dilahirkan atau dibentuk melalui proses?
3. Ralp Stodgil mengidentifikasi 6 klasifikasi dari sistem kepemimpinan, yaitu:
 Karakteristik fisik
 Latar belakang sosial
 Intelegensi
 Kepribadian
 Karakteristik hubungan tugas (motivasi dan determinas)
 Karakteristik sosial (supel)

Kepemimpinan merupakan suatu proses, bukan orang yang . Proses dalam kepemimpinan
meliputi : pemimpin pengikut dan faktor situasi.

Proses kepemimpinan :

1. Pemimpin :
 Perilaku/gaya
 Keterampilan
 Pengetahuan
 Nilai-nilai
2. Kelompok :
 Norma dan nilai
 Keterpaduan
 Keterikatan pada tujuan
 Harapan kelompok
 Kebutuhan kelompok
3. Situasi :
 Nilai organisasi
 Tekhnologi
 Tuntutan tugas
 Variasi tugas

Hasil : prestasi dan kepuasan kerja

Organisasi

Organisasi Adalah rangkaian kerjasama yang tersistem dan dilaksanakan oleh 2 orang
ataupun lebih (Chester I. Bernad)

Organisasi adalah segala bentuk perkumpulan dalam rangkaian

Rangkaian Organisasi

Mamfaat berorganisasi

1. Meningkatkan wawasan/ pengetahuan


2. Membentuk pola pikir yang lebih baik
3. Melatih komunitas dan kepemimpinan
4. Memperluas jaringan (networking)
5. Ajang latihan dunia kerja yang sesungguhnya

Motivasi

Adalah keadaan yang ada dalam diri seseorang: yang dapat mendorong keinginan mereka
untuk melakukan kegiatan / perilaku tertentu, guna mencapai suatu tujuan yang dicita-
citakan.

Motivasi bersifat individual sehingga kondisi tiap orang saling berbeda. Oleh sebab itu
diperlukan strategi motivasi yang handal dari leader agar semangat kerja anggotanya
meningkat dan menguntungkan masing-masing.

Faktor pendorongnya:

1. Wish (keinginan)
2. Drive (dorongan)
3. Urge (desakan)
4. Need (kebutuhan)
5. Stimulasi (rangsangan)

Anda mungkin juga menyukai