Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN PENDAHULUAN DAN STRATEGI PELAKSANAAN

GANGGUAN PROSES PIKIR : WAHAM

Aditya Kuntawirawan

1701001

PROGRAM SI KEPERAWATAN

STIKES MUHAMMADIYAH KLATEN

2019
BAB I

LAPORAN PENDAHULUAN

A. Pengertian
Waham adalah suatu keyakinan yang dipertahankan secara kuat terus-
menerus, tetapi tidak sesuai dengan kenyataan. (Budi Anna Keliat, 2015)
Waham adalah keyakinan seseorang yang berdasarkan penilaian realitas yang
salah. Keyakinan klien tidak konsisten dengan tingkat intelektual dan latar belakang
budaya klien (Aziz R, 2015).

B. Rentang respon
Respon adaptif Respon maladaptif

Solitut Kesepian Manipulasi


Otonomi Menarik diri Impulsifitas
Mutualitas Ketergantungan Narkisisme
Interdependen

C. Faktor Predisposisi
1. Biologis :
1) Latar belakang genetik :
a. Adanya riwayat keturunan (diturunkan melalui kromosom orang tua )
b. Riwayat janin pada saat prenatal dan perinatal seperti adanya riwayat
trauma, aspiksia,prematur,preeklamsi, malnutrisi, stress, ibu dengan
perokok berat,alkoholisme, pemakaian obat-obatan, infeksi dan hipertensi
c. Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks
limbik
d. Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamin,serotonin dan glutamat
2) Status Nutrisi : Adanya riwayat status nutrisi yg jelek : KEP & Malnutrisi
3) Keadaan kesehatan secara umum :
Kurang tidur,gangguan irama sirkadian,lethargi,riwayat infeksi,riwayat
aktifitas & tdk ada inisiatif mencari bantuan yankes
4) Sensivitas biologis : Riwayat penggunaan obat,infeksi dan radiasi
5) Paparan terhdap racun : Virus influensa pd trimester I & II, CO,asbestos &
Merk
2. Psikologis
1) Inteligensi : Riwayat kerusakan pada korteks pre frontal dan korteks limbik
serta gangguan sirkulasi oksigen dan glukosa ke otak
2) Keterampilan verbal :
a. Komunikasi tertutup, komunikasi dengan emosi berlebihan, komunikasi
peran ganda , gagap
b. Riwayat adanya stroke, trauma kepala dan infeksi.
3) Moral : Riwayat tinggal dilingkungan broken home,panti asuhan,panti
sosial,pesantren,biara dan lapas
4) Kepribadian:Mudah kecewa,putus asa,tdk mampu membuat
keputusan,menutup diri & cemas yang tinggi
5) Pengalaman masa lalu :Trauma,teraniaya,ortu otoriter & broken home & pilih
kasih,
6) Konsep diri :Ideal diri yg tdk realitas,HDR,identitas tdk jelas,krisis peran &
gambaran diri negatif
7) Motivasi :Kurangya penghargaan & riwayat kegagalan
8) Pertahanan psikologis :Riwayat koping tdk efektif dan gangguan
perkembangan
9) Self Kontrol :Tdk mampu berkonsentrasi
3. Social cultural
a. Usia : Riwayat tugas perkembangan yang tidak selesai
b. Gender : Riwayat ketidakjelasan identitas
Dan adanya kegagalan peran gender
c. Pendidikan : Riwayat pendidikan yang rendah,riwayat putus & gagal sekolah
d. Pendapatan :Riwayat penghasilan yang rendah & tidak ada kemandirian
e. Pekerjaan : Riwayat pekerjaan dengan stresful & resiko tinggi
f. Status sosial :Riawayat tunas wisma & terisolasi
g. Latar Belakang Budaya : Nilai –nilai & budaya yang bertentangan dengan
nilai kesehatan
h. Agama Dan Keyakinan :Sifat religi dan keyakinan yang berlebihan atau
kurang
i. Keikutsertaan Dalam Politik :Gagal dlm berpolitik
j. Pengalaman sosial : Bencana alam,kerusuhan,tekanan dlm pekerjaan,sulit dan
mendapat pekerjaan
k. Peran sosial:Stigma negatif,diskriminasi dan praduganegatif

D. Faktor Presipitasi
1. Nature
a. Faktor Biologis
1) Latar belakang genetik :
a) Adanya riwayat keturunan ,gangguan pd janin
b) Neurobiologis : adanya gangguan pada korteks pre frontal dan korteks
limbik & Neurotransmitter : abnormalitas pada dopamin,serotonin dan
glutamat
2) Status Nutrisi : Status nutrisi yg jelek : KEP & Malnutrisi
3) Keadaan kesehatan secara umum : Kurang tidur, gangguan irama
sirkadian,lethargi,riwayat infeksi,riwayat aktifitas & tdk ada inisiatif
mencari bantuan yankes
4) Sensivitas biologis : Riwayat penggunaan obat,infeksi dan radiasi &
Terpapar dengan racun
b. Faktor Psikologis
1) Inteligensi : Riwayat kerusakan pada korteks pre frontal dan korteks
limbik serta gangguan sirkulasi oksigen dan glukosa ke otak
2) Keterampilan verbal : Komunikasi tertutup, komunikasi dengan emosi
berlebihan, komunikasi peran ganda , gagap & Riwayat adanya stroke,
trauma kepala dan infeksi yg mempengaruhi keterampilan verbal.
3) Moral : Riwayat tinggal dilingkungan broken home,panti asuhan,panti
sosial,pesantren,biara dan lapas
4) Kepribadian:Mudah kecewa,putus asa,tdk mampu membuat
keputusan,menutup diri & cemas yang tinggi
c. Faktor Sosial Budaya
1) Pekerjaan : Riwayat pekerjaan dengan stresful & resiko tinggi
2) Pengalaman sosial : Bencana alam,kerusuhan,tekanan dlm pekerjaan,sulit
dan mendapat pekerjaan
2. Origin
1) Internal :
Persepsi individu yang tidak baik tentang dirinya, orang lain dan
lingkungannya.
2) Eksternal :
a. Kurangnya dukungan keluarga
b. Kurang dukungan masyarakat
c. Kurang dukungan kelompok/teman sebaya
3. Timing
a. Stres terjadi dalam waktu dekat
b. Stress terjadi secara berulang-ulang/ terus menerus
4. Number
a. Sumber stres lebih dari satu
b. Stres dirasakan sebagai masalah yang sangat berat

E. Tanda dan Gejala


1. Klien mengungkapkan sesuatu yang diyakinninya (tentang agama, kebesaran,
kecurigaan, keadaan dirinya berulang kali secara berlebihan tetapi tidak sesuai
dengan kenyataan.
2.  Klien tampak tidak mempunyai orang lain
3.  Curiga
4.  Bermusuhan
5.  Merusak diri sendiri, orang lain dan lingkungan
6.  Takut dan sangat waspada
7. Tidak tepat menilai lingkungan/realitas
8. Ekspresi wajah tegang
9. Mudah tersinggung

F. Psikodinamika
a. Gangguan waham merupakan suatu proses penyembuhan, bukan sebagai suatu
gejala gangguan
b. Homoseksualitas secara sadar tidak dapat diterima oleh beberapa pasien paranoid,
sehingga perasaan mencintai sejenis itu kemudian ditransformasikan menjadi
suatu penyangkalan dan berlanjut dengan proyeksi bahwa pasien dibenci sehingga
ia dapat merasionalisasikan kemarahannya pada orang yang membenci (tidak ada
bukti klinis)

G. Mekanisme Koping
1. Regresi berhubungan dengan masalah proses informasi dan upaya untuk
mengulangi ansietas, hanya mempunyai sedikit energi yang tertinggal.
2. Proyeksi sebagai upaya untuk menjelaskan keracunan persepsi
3. Menarik diri
4. Penyangkalan

H. Sumber Koping
1. Modal intelegensi atau kreativitas tinggi
2. Orangtua secara aktif mendidik anaknya
3. Sumber keluarga tentang pengetahuan penyakit yang cukup
4. Finansial yang cukup
5. Kesediaan waktu dan tenaga untuk memberikan dukungan secara
berkesinambungan

I. Penatalaksanaan
Perawatan dan pengobatan harus secepat mungkin dilaksanakan karena,
kemungkinan dapat menimbulkan kemunduran mental. Tetapi jangan memandang
klien dengan waham pada gangguan skizofrenia ini sebagai pasien yang tidak dapat
disembuhkan lagi atau orang yang aneh dan inferior bila sudah dapat kontak maka
dilakukan bimbingan tentang hal-hal yang praktis. Biar pun klien tidak sembuh
sempurna, dengan pengobatan dan bimbingan yang baik dapat ditolong untuk bekerja
sederhana di rumah ataupun di luar rumah. Keluarga atau orang lain di lingkungan
klien diberi penjelasan (manipulasi lingkungan) agar mereka lebih sabar
menghadapinya.
Penatalaksanaan klien dengan waham meliputi farmako terapi, ECT dan terapi
lainnya seperti: terapi psikomotor, terapi rekreasi, terapi somatik, terapi seni, terapi
tingkah laku, terapi keluarga, terapi spritual dan terapi okupsi yang semuanya
bertujuan untuk memperbaiki prilaku klien dengan waham pada gangguan
skizoprenia. Penatalaksanaan yang terakhir adalah rehablitasi sebagai suatu proses
refungsionalisasi dan pengembangan bagi klien agar mampu melaksanakan fungsi
sosialnya secara wajar dalam kehidupan masyarakat.

J. Diagnosa Keperawatan
Gangguan Proses pikir : Waham

K. Intervensi
Tujuan Kriterian evaluasi Intervensi
pasien mampu: setelah ...X pertemuan , SP 1
pasien 1. Identifikasi tanda dan gejala
- waham
2. Bantu orientasi realitas: Panggil
nama, orientasi waktu, orang
dan tempat/lingkungan
3. Diskusikan kebutuhan pasien
yang tidak terpenuhi
4. Bantu pasien memenuhi
kebutuhannya yang realistis
5. Masukan pada jadual kegiatan
pemenuhan kebutuhan

SP 2
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien dan berikan
pujian
2. Diskusikan kemampuan yang
dimiliki
3. Latih kemampuan yang dipilih,
berikan pujian
4. Masukkan pada jadual
pemenuhan kebutuhan dan
kegiatan yang telah dilatih

SP3
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien, kegiatan yang
dilakukan pasien dan berikan
pujian
2. Jelaskan tentang obat yang
diminum (6 benar: jenis, guna,
dosis, frekuensi, cara,
kontinuitas minum obat) dan
tanyakan manfaat yang
dirasakan pasien
3. Masukkan pada jadual
pemenuhan kebutuhan, kegiatan
yang telah dilatih dan obat
SP4
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan pasien,kegiatan yang
telah dilatih, dan minum obat
Berikan pujian
2. Diskusikan kebutuhan lain dan
cara memenuhinya
3. Diskusikan kemampuan yang
dimiliki dan memilih yang akan
dilatih. Kemudian latih
4. Masukkan pada jadual
pemenuhan kebutuhan, kegiatan
yang telah dilatih, minum obat

SP 5 sd 12
1. Evaluasi kegiatan pemenuhan
kebutuhan, kegiatan yang dilatih
dan minum obat. Beri pujian
2. Nilai kemampuan yang telah
mandiri
3. Nilai apakah frekuensi
munculnya waham berkurang,
apakah waham terkontrol
Keluarga mampu Setelah ....x pertemuan, SP1
keluarga mampu 1. Diskusikan masalah yg
dirasakan dalam merawat pasien
2. Jelaskan pengertian, tanda &
gejala, dan proses terjadinya
waham (gunakan booklet)
3. Jelaskan cara merawat: tidak
disangkal, tidak diikuti/diterima
(netral)
4. Latih cara mengetahui
kebutuhan pasien dan
mengetahui kemampuan pasien
5. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberi
pujian
SP2
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam membimbing pasien
memenuhi kebutuhannya. Beri
pujian
2. Latih cara memenuhi kebutuhan
pasien
3. Latih cara melatih kemampuan
yang dimiliki pasien
4. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberi
pujian
SP3
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam membimbing memenuhi
kebutuhan pasien dan
membimbing pasien
melaksanakan kegiatan yang
telah dilatih. Beri pujian
2. Jelaskan obat yang diminum
oleh pasien dan cara
membimbingnya
3. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberikan
pujian
SP4
1. Evaluasi kegiatan keluarga
dalam membimbing memenuhi
kebutuhan pasien, membimbing
pasien melaksanakan kegiatan
yang telah dilatih dan minum
obat. Berikan pujian
2. Jelaskan follow up ke
RSJ/PKM, tanda kambuh,
rujukan
3. Anjurkan membantu pasien
sesuai jadual dan memberikan
pujian

BAB II
STRATEGI PELAKSANAAN

1. Tindakan Keperawatan Untuk Pasien :


a. Tujuan :
1) Pasien dapat berorientasi kepada realitas secara bertahap
2) Pasien dapat memenuhi kebutuhan dasar
3) Pasien mampu berinteraksi dengan orang lain dan lingkungan
4) Pasien menggunakan obat dengan prinsip 5 benar
b. Tindakan :
1) Membina hubungan saling percaya :
- Mengucapkan salam terapeutik dan berjabat tangan
Menjelaskan tujuan interaksi
Membuat kontrak topik,waktu dan tempat setiap kali bertemu pasien
2) Bantu orientasi realita :
- Tidak mendukung atau membantah waham pasien
- Yakinkan pasien berada dalam keadaan aman
- Observasi pengaruh waham terhadap aktivitas sehari – hari
- Jika pasien terus menerus membicarakan wahamnya dengarkan tanpa
memberikan dukungan atau menyangkal sampai pasien berhenti
membicarakannya
- Berikan pujian bila penampilan dan orientasi pasien dengan realitas
3) Diskusikan kebutuhan psikologis / emosional yang tidak terpenuhi sehingga
menimbulkan kecemasan, rasa takut dan marah
4) Tingkatkan aktifitas yang dapat memenuhi kebutuhan fisik dan emosional
pasien
5) Berdiskusi tentang kemampuan positif yang dimiliki
6) Bantu melakukakn kemampuan yang dimiliki
7) Berdiskusi tentang obat yang diminum
8) Melatih minum obat yang benar
2. Tindakan Keperawatan Untuk Keluarga :
a. Tujuan :
1) Keluarga mampu mengidentifikasi waham pasien
2) Keluarga mampu memfasilitasi pasien untuk memenuhi kebutuhan yang
dipenuhi oleh wahamnya
3) Keluarga mampu mempertahankan program pengobatan pasien secara optimal
b. Tindakan
1) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga saat merawat pasien dirumah
2) Diskusikan dengan keluarga tentang waham yang dialami pasien
3) Diskusikan dengan keluarga tentang :
a) Cara merawat pasien waham di rumah
b) Follow up dan keteraturan pengobatan
c) Lingkungan yang tepat untuk pasien
4) Diskusikan dengan keluarga tentang obat pasien ( nama obat,
dosis,frekuensi,efek samping, akibat penghentian obat )
5) Diskusikan denga keluarga kondisi pasien yang memerlukan konsultasi segera
6) Latih cara merawat
7) Menyusun rencana pulang pasien bersama keluarga.

STRATEGI KOMUNIKASI
1. Orientasi
a. Salam terapeutik
Assalamu Alaikum Wr.Wb, selamat pagi pak !, perkenalkan nama saya ...............
mahasiswa keperawatan dari FIK UI ,saya senang dipanggil ....... Nama Bapak
siapa ?... senang dipanggil siapa ?....
b. Evaluasi / validasi
Bagaimana perasaan bapak hari ini ......? apa yang bapak pikirkan ...!
c. Kontrak
Topik : Bagaimana pak kalau kita bincang – bincang tentang perasaan yang bapak
rasakan saat ini...... ?
Tempat : Menurut bapak dimana enaknya kita bincang-bincang ..!, bagaimana
kalau diruangan ini saja !
Waktu : Kira-kira bapak punya waktu berapa lama kalau kita berbincang-bincang ,
bagaimana kalau 10 menit saja !, Bapak bersedia ...?

2. Kerja
Saya mengerti bapak merasa bahwa bapak menderita penyakit kanker otak, tapi sulit
bagi saya untuk mempercayainya karena dari hasil pemeriksaan dokter dan
laboratorium bapak itu tidak menderita penyakit kanker otak !
Coba bapak ceritakan bagaimana perasaan bapak itu bisa terjadi............
Apakah dokter pernah menyampaikan hasil pemeriksaan tentang kanker otak yang
bapak alami ?..........
Apakah keluarga percaya kalau bapak menderita penyakit kanker otak ?.....
Coba bapak ceritakan kepada saya sejak kapan perasaan itu bapak rasakan..
Apakah perasaan bapak saat ini mengganggu pemenuhan kebutuhan sehari-hari
misalnya ; mandi, makan, minum dan istirahat ?..........................
Apa yang telah bapak lakukan agar perasaan itu tidak menganggu pemenuhan
kebutahan sehari – hari bapak ?...............
Oh.... bagus sekali bapak sudah punya rencana untuk kembali ke realita
Nah, itu artinya kalau bapak sebenarnya punya keyakinan yang salah terhadap diri
sendiri..?
Jadi begini, bapak itu tidak menderita penyakit kanker otak karena tidak hasil ada
pemeriksaan yang mendukung tentang hal tersebut sehingga bapak jangan
mempercayai keyakinan bapak yang salah....
Bagaimana kalau kita bicarakan tentang pemenuhan kebutuhan sehari-hari bapak ,
misalnya jadwal mandi, makan,minum dan istirahat............
Bapak harus melakukan kegiatan ini secara teratur misalnya ; mandi 2 kali sehari
yaitu pagi dan sore, makan dan minum serta minum obat sesuai jadual dan jangan
lupa istirahat yang cukup.....
Coba kita tuliskan jadual dan kegiatan tersebut ...............
Wah ...bagus sekali jadi bapak setiap harinya bisa melihat jadual kegiatannya.
3. Terminasi
a. Evaluasi subyektif
Nah, bapak kita sudah berbincang – bincang tentang perasaan dan jadual kegiatan
pemenuhan kebutuhan sehari-hari bapak , bagaimana perasaannya
sekarang ?................
b. Evaluasi objektif
Bisa bapak menjelaskan bagaimana caranya ?. .......... Bagus sekali bapak ?
c. Rencana tindak lanjut
Baiklah bapak, sesuai janji kita telah berbincang-bincang selama 10 menit. Dan
tadi bapak telah membuat jadual dan cara pemenuhan kebutuhan sehari-hari.
Nanti bapak bisa mempelajarinya kembali dan mempratekkannya .
d. Kontrak yang akan datang
Topik
Bapak, bagaimana kalau saya kesini lagi berikutnya untuk membicarakan tentang
kemampuan positif yang bapak miliki ? ...............
Tempat
Dimana sebaiknya kita bertemu nanti pak ?..................
Bagaimana kalau di ruangan ini lagi ?.................
Waktu
Bagaimana kalau 2 jam kedepan saya datang lagi ?...................
Baiklah bapak, saya permisi dulu . Assalamu Alaikum Wr. Wb. Dan selamat
pagi , sampai jumpa lagi.
SP 2 PASIEN : Mengidentifikasi kemampuan positif dan membantu mempraktekkannya
1. FASE ORIENTASI :
Assalamu Alaikum Wr. Wb dan selamat siang Bapak Maman
Bagaimana perasaanya saat ini ?
Bagus !..., Apakah bapak sudah mengingat – ingat apa saja hobi dan kegemaran bapak
?
Bagaimana kalau kita bicarakan hobi tersebut sekarang ?
Berapa lama bapak mau berbincang – bincang
Bagaimana kalau 20 menit !...
Dimana baiknya kita berbincang-bincang tentang hobi bapak , Bagaimana kalau
ditempat yang tadi pagi ?
2. FASE KERJA :
( Perawat ) : Apa saja hobby bapak Maman ?
( Perawat ) : Saya catat ya bapak, terus apa lagi ?
( Perawat ) :Wah... rupanya bapak pandai main tennis meja ya ?, tidak semua orang
bisa bermain tennis meja seperti itu lho bapak ?
( Perawat ) : Bisa bapak ceritakan kepada saya kapan pertama kali belajar main tennis
meja
( Perawat ) : Siapa yang dulu mengajarkannya kepada bapak dan dimana ?
( Perawat ) : Bisa bapak peragakan kepada saya bagaimana bermain tennis meja yang
baik itu ?
( Perawat ) : Wah... baik sekali permainannya, bagaimana kalau kita buat jadual untuk
hobby bapak ini ya ?
( Perawat ) : Berapa kali seminggu bapak mau bermain tennis meja
( Perawat ) : Baik , bisa kita mulai besok pagi ya ?
( Perawat ) : Apa yang bapak harapkan dari kemampuan bermain tennis meja ini ?
3. FASE TERMINASI :
( Perawat ) : Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang – bincang tentang
hobby dan kemampuan bapak
( Perawat ) : Setelah ini coba bapak lakukan latihan tennis meja sesuai jadual yang
telah kita buat ya ?
( Perawat ) : Besok kita ketemu lagi ya bapak ?
( Perawat ) : Bagaimana kalau nanti sebelum makan siang ?
( Perawat ) : Diruang makan saja, ya setuju ?
( Perawat ) : Nanti kita akan membicarakan tentang obat yang harus bapak minum,
setuju ?
( Perawat ) : Kalau begitu saya tinggal dulu ya ?, sampai jumpa lagi besok
SP 3 PASIEN : Mengajarkan dan melatih minum obat yang benar
1. FASE ORIENTASI :
( Perawat ) : Assalamu Alaikum Wr. Wb dan selamat siang Bapak Maman
( Perawat ) : Bagaimana perasaanya saat ini ?
( Perawat ) : Bagaimana bapak sudah main tennis meja ?
( Perawat ) : Bagus sekali bapak . Sesuai dengan janji kita kemarin bagaimana kalau
sekarang kita membicarakan tentang obat yang bapak minum
( Perawat ) : Dimana kita mau berbincang – bincang, bagaimana kalau di ruang makan
saja ?
( Perawat ) : Berapa lama bapak mau berbincang – bincang dengan saya ?, mau 20
atau 30 menit
2. FASE KERJA :
( Perawat ) : Baik, berapa banyak macam obat yang bapak minum ?
( Perawat ) : Jam berapa saja obat diminum ?
( Perawat ) : Bapak perlu minum obat ini agar pikirannya jadi tenang, tidurnya juga
tenang
( Perawat ) : Obatnya ada tiga macam bapak, yang warnanya orange namanya CPZ
gunanya agar tenang, yang putih namanya THP gunanya agar rileks dan yang merah
jambu ini namanya HLP gunanya agar pikiran jadi teratur. Semuanya diminum 3 kali
sehari jam 7 pagi, jam 1 siang dan jam 7 malam
( Perawat ) : Bila nanti setelah minum obat mulutnya bapak terasa kering, untuk
membantu mengatasinya bapak bisa banyak minum dan mengisap – isap batu es.
( Perawat ) : Sebelum minum obat ini bapak mengecek lebih dahulu label dikotak obat
apakah benar nama bapak tertulis disitu, berapa dosis/butir yang harus diminum, jam
berapa saja obat harus diminum dan apakah nama obatnya sudah benar.
( Perawat ) : Obat-obat ini harus diminum secara teratur dan kemungkinan besar harus
diminum dalam waktu yang lama
( Perawat ) : Agar tidak kambuh lagi dan jangan menghentikan sendiri obat yang
harus diminum sebelum berkonsultasi dengan dokter.
3. FASE TERMINASI :
( Perawat ) : Bagaimana perasaan bapak setelah kita berbincang – bincang tentang
obat yang bapak minum ?...
( Perawat ) : Wah... bagus sekali bapak, bisa dijelaskan kembali nama obatnya dan
jam berapa minum obat ?
( Perawat ) : Bagaimana kalau kita masukkan pada jadual kegiatan bapak ?
( Perawat ) : Jangan lupa minum obatnya dan nanti saat makan minta sendiri obatnya
pada suster
( Perawat ) : Bapak, besok kita ketemu lagi untuk melihat jadual kegiatan yang telah
dilaksanakan
( Perawat ) : Bagaimana kalau seperti biasa, jam 10.00 dan ditempat yang sama ?
( Perawat ) : Kalau begitu saya tinggal dulu ya bapak sampai ketemu lagi besok.

DAFTAR PUSTAKA

Damaiyanti.2015. Asuhan Keperawatan Jiwa. Bandung : PT Refika Aditama


Dermawan Deden, Rusti. 2014. Konsep dan Kerangka Kerja Asuhan Keperawatan. Jiwa.
Yogyakarta: Gosyen
DepKes,R. 2014. Keperawatan Jiwa : Teori dan Tindakan Keperawatan Jiwa. Jakarta:
Depkes RI
Herdman,T.H. 2014. Internasional Diagnosis Keperawatan. Jakarta:EGC
Fitri Nita,dkk. 2016. Laporan Pendahuluan Tentang Masalah Psikososial. Jakarta : Salemba
Medika
Townsend.M.C. 2017. Buku Saku Diagnosis Keperawatan Psikiatri Rencana Asuhan &
Medikasi Psikotropic. Edisi 5. Jakarta : Penerbit Buku Keperawatan

Anda mungkin juga menyukai