Anda di halaman 1dari 10

WOC (WEB OF CAUTION) HISPRUNG

Kegagalan sel neuron pada dinding Kegagalan eksistensi kraniokaudal pada Kegagalan migrasi sel ganglion pada perkembangan embrio
usus di masa embrio myentrik dan submukosa dinding pleksus / tidak adanya sel-sel ganglion pada bagian distal kolon

Tidak adanya ganglion parasimpatis pleksus mesentrikus (submukosa) & aeurbach (antara 2 lapisan pada segmen usus)

Penyakit kongenital aganglionik (ketidakmampuan


pengembangan dan pengempisan pada area aganglionik)

Menurunnya / Tidak adanya peristaltik usus & peningkatan parasimpatis

Gangguan aliran feses secara fungsional

Dilatasi hipertrofi pada usus proksimal


Segmen pendek
(Anus – Sigmoid)
HISPRUNG
Segmen panjang
(Anus – seluruh kolon)
B1 (Breath) B2 (Blood) B3 (Brain) B4 (Bowel) B5 (Bladder) B6 (Bone)

Tidak adanya Akumulasi feses Aganglion Tidak ada aktivitas Akumulasi feses Iritasi anus
peristaltik usus parasimpatis pada parasimpatis
pleksus mesentrikus
Mikroorganisme Distensi abdomen Lecet, ruam merah
Akumulasi feses masuk Penurunan kontraksi
Penimbunan feses dan peristaltik usus
Penekanan pada Gangguan
Distensi Iritasi Integritas Kulit dan
abdomen mukosa usus Distensi abdomen Akumulasi feses Jaringan (D.0129)
Ureter Kandung
kemih
Peningkatan Perdarahan Peningkatan
Merangsang aksi N.
tekanan intra mikroorga- PD
Vagus
abdomen nisme pecah Poliuri

Nausea (D.0076)
Penekanan diafragma Iritasi Pembesaran Hematuri
mukosa usus besar,
Mikroorganisme Vomit usus feses keras
Ekspansi paru Gangguan Eliminasi
menurun masuk ke PD
Urin (D.0040)
Intake cairan Feses
Sesak napas, Hipertermia berkurang encer
peningkatan (D.0130)
RR, kusmaul
Diare (D.0020)

Pola Napas Tidak


Efektif (D.0005) Hipovolemia (D.0023) Konstipasi (D.0049)
Anemia

Hb menurun

Penurunan suplai O2
ke jaringan

Hipoksia

Anemia

Perfusi Perifer Tidak


Efektif (D.0009)
INTERVENSI

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Pola nafas tidak Pola Napas (L.01004) Terapi Oksigen (I.01026)
efektif Observasi:
D.0005 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Monitor kecepatan aliran oksigen
diharapkan pola napas efektif  Monitor posisi alat terapi oksigen
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor tanda-tanda hipoventilasi
Inspirasi dan/atau Cukup Cukup  Monitor integritas mukosa hidung akibat pemasangan oksigen
ekspirisasi yang Menurun Sedang Meningkat Terapeutik:
Menurun Meningkat
tidak memberikan  Bersihkan sekret pada mulut, hidung dan trakea, jika perlu
1 Dipsnea  Pertahankan kepatenan jalan napas
ventilasi adekuat
1 2 3 4 5  Berikan oksigen jika perlu
2 Penggunaan otot bantu napas Edukasi
1 2 3 4 5  Ajarkan keluarga cara menggunakan O2 di rumah
Cukup Cukup Kolaborasi
Memburuk Sedang Membaik  Kolaborasi penentuan dosis oksigen
Memburuk Membaik
3 Frekuensi napas
1 2 3 4 5 Pemantauan Respirasi (I. 01014)
Observasi:
4 Kedalaman napas
 Monitor pola nafas, monitor saturasi oksigen
1 2 3 4 5
 Monitor frekuensi, irama, kedalaman dan upaya napas
 Monitor adanya sumbatan jalan nafas
Terapeutik
 Atur Interval pemantauan respirasi sesuai kondisi pasien
Edukasi
 Informasikan hasil pemantauan, jika perlu
INTERVENSI

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Hipovolemia Status Cairan (L.03030) Manajemen Cairan (I.03098)
D.0023 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
hipovolemia teratasi.  Periksa tanda dan gejala hipovolemia
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor intake dan ouput cairan
Penurunan volume Cukup Cukup Terapeutik:
Menurun Sedang Meningkat  Hitung kebutuhan cairan
cairan Menurun Meningkat
intravaskuler, 1 Kekuatan nadi  Berikan asupan cairan oral
interstisiel, dan/atau 1 2 3 4 5 Edukasi
intraseluler 2 Turgor kulit  Anjurkan memperbanyak asupan cairan oral
1 2 3 4 5 Kolaborasi
3 Output urin  Kolaborasi pemberian cairan IV isotonis
1 2 3 4 5  Kolaborasi pemberian cairan IV hipotonis
4 Pengisian Vena
1 2 3 4 5
Cukup Cukup
Memburuk Sedang Membaik
Memburuk Membaik
5 Intake cairan
1 2 3 4 5
INTERVENSI

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Diare Eliminasi Fekal (L.04033) Manajemen Diare (I.03101)
D.0020 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam Observasi:
diharapkan diare berkurang  Identifikasi penyebab diare
Pengertian : Kriteria Hasil:  Identifikasi gejala invaginasi (mis. tangisan keras, kepucatan
Pengeluaran feses Cukup Cukup Membai pada bayi)
Memburuk Sedang  Monitor warna, volume, frekuensi, dan konsistensi tinja
yang sering, lunak Memburuk Membaik k
dan tidak berbentuk 1 Konsistensi feses  Monitor tanda dan gejala hypovolemia (mis. takikardia, nadi
1 2 3 4 5 teraba lemah, tekanan darah turun, turgor kulit turun, mukosa
2 Frekuensi defekasi mulut kering, CRT melambat, BB turun)
1 2 3 4 5  Monitor jumlah pengeluaran diare
3 Peristaltik usus Terapeutik
1 2 3 4 5  Berikan asupan cairan oral
 Pasang jalur intravena
 Berikan cairan intravena, jika perlu
Edukasi
 Anjurkan melanjutkan pemberian ASI
Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian obat antimotilitas (mis. loperamide,
difenoksilat)
 Kolaborasi pemberian obat antispasmodik/spasmolitik (mis.
papaverin, ekstak belladonna, mebeverine)
 Kolaborasi pemberian obat pengeras feses (mis. atapulgit,
smektit, kaolin-pektin)
INTERVENSI

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Hipertermia Termoregulasi (L.14134) Manajemen Hipertermia (I.15506)
D.0130 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 Observasi:
jam diharapkan hipertermia berkurang  Identifikasi penyebab hipertermia (mis. Dehidrasi, terpapar
Pengertian : Kriteria Hasil: lingkungan panas)
Suhu tubuh meningkat Cukup Cukup  Monitor suhu tubuh
Memburuk Sedang Membaik  Monitor kadar elektrolit
di atas rentang normal Memburuk Membaik
tubuh 1 Suhu tubuh  Monitor haluan urine
1 2 3 4 5  Monitor komplikasi akibat hipertemia
2 Suhu Kulit Terapeutik:
1 2 3 4 5  Longgarkan atau lepaskan pakaian
Cukup Cukup  Berikan cairan oral
Meningkat Sedang Menurun  Ganti linen setiap hari atau lebih sering jika mengalami
Meningkat Menurun
3 Menggigil hyperhidrosis (keringat berlebih)
1 2 3 4 5  Lakukan pendinginan eksternal (mis. Beri selimut, kompres
4 Kulit merah dingin pada dahi, leher, dada, abdomen, aksilla)
1 2 3 4 5 Edukasi
 Anjurkan tirah baring
5 Pucat
1 2 3 4 5 Kolaborasi
6 Takipnea  Kolaborasi pemberian cairan dan elektrolit intravena, jika
1 2 3 4 5 perlu
 Kolaborasi dalam pemberian antipiretik
INTERVENSI

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Perfusi Perifer Tidak Perfusi Perifer (L.02011) Perawatan Sirkulasi (L.02079)
Efektif Observasi:
D.0009 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Periksa sirkulasi perifer
diharapkan perfusi perifer meningkat  Identifikasi faktor risiko gangguan sirkulasi
Pengertian : Kriteria Hasil:  Monitor panas, kemerahan, nyeri, atau bengkak pada ekstremitas
Penurunan sirkulasi Terapeutik
Cukup Cukup
darah pada level
Meningkat Sedang Menurun  Hindari pemasangan infus atau pengambilan darah di area
Meningkat Menurun
kapiler yang dapat keterbatasan perfusi
1 Warna kulit pucat  Hindari pengukuran tekanan darah pada ekstremitas dengan
mengganggu 1 2 3 4 5 keterbatasan perfusi
metabolisme tubuh 2 Edema perifer  Hindari penekanan dan pemasangan torniquet pada area yang
1 2 3 4 5 cedera
3 Kelemahan otot  Lakukan pencegahan infeksi
Cukup Cukup  Lakukan hidrasi
Memburuk Sedang Membaik Edukasi
Memburuk Membaik
4 Pengisian kapiler  Informasikan tanda dan gejala darurat yang harus dilaporkan
1 2 3 4 5
5 Akral
1 2 3 4 5
6 Turgor Kulit
1 2 3 4 5
INTERVENSI

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Eliminasi Eliminasi Urin (L.04034) Manajemen Eliminasi Urin (L.04152)
Urin Observasi:
D.0040 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi tanda dan gejala retensi atau inkontinensia urin
diharapkan gangguan eliminasi urin teratasi  Identifikasi faktor yang menyebabkan retensi atau
Pengertian : Kriteria Hasil: inkontinensia urin
Disfungsi Eliminasi Cukup Cukup  Monitor eliminasi urin
Menurun Sedang Meningkat
Urin Menurun Meningkat Terapeutik:
1 Sensasi berkemih  Catat waktu-waktu haluaran berkemih
1 2 3 4 5  Batasi asupan cairan, jika perlu
Meningka Cukup Sedang Cukup Menurun  Ambil sampel urin tengah
t Meningkat Menurun Edukasi
3 Desakan berkemih  Ajarkan tanda dan gejala infeksi saluran kemih
1 2 3 4 5  Ajarkan mengukur asupan cairan dan haluaran urin
4 Distensi kandung kemih  Anjurkan minum yang cukup
1 2 3 4 5 Kolaborasi
5 Disuris  Kolaborasi pemberian obat suppositoria, jika perlu
1 2 3 4 5
INTERVENSI

Diagnosa Perencanaan Keperawatan


Keperawatan Tujuan & Kriteria Hasil Intervensi
Gangguan Integritas Integritas Kulit dan Jaringan (L.14125) Perawatan Integritas Kulit (I.14564)
Kulit/Jaringan Observasi:
D.0129 Tujuan: Setelah dilakukan tindakan keperawatan 3x24 jam  Identifikasi penyebab gangguan integritas kulit
diharapkan integritas kulit dan jaringan meningkat Terapeutik:
Pengertian : Kriteria Hasil:  Ubah posisi tiap 2 jam jika tirah baring
Kerusakan kulit (dermis Cukup Cukup  Gunakan produk berbahan petrolium atau minyak pada
Menurun Sedang Meningkat kulit kering
dan/atau epidermis) atau Menurun Meningkat
jaringan (membran  Hindari produk berbahan dasar alkohol pada kulit
1 Elastisitas
mukosa, kornea, fasia, Edukasi
1 2 3 4 5
otot, tendon, tulang,  Anjurkan menggunakan pelembab
2 Hidrasi  Anjurkan minum air yang cukup
kartilago, kapsul sendi 1 2 3 4 5  Anjurkan meningkatkan asupan nutrisi
dan/atau ligamen) Cukup Cukup  Anjurkan menghindari terpapar suhu ekstrem
Meningkat Sedang Menurun
Meningkat Menurun  Anjurkan mandi dan menggunkan sabun secukupnya
3 Kerusakan lapisan kulit
1 2 3 4 5
4 Perdarahan
1 2 3 4 5
5 Nyeri
1 2 3 4 5
6 Hematoma
1 2 3 4 5

Anda mungkin juga menyukai