DOI: 10.15294/pls.v1i2.16271
162
Peran Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui Program Keluarga Harapan
kesehatan/nutrisi, pendidikan dan kapasitas jalanan, serta mencegah RTM menjadi tuna
pendapatan anak (price effect) dan memberikan sosial dan/ penyandang masalah kesejahteraan
kepastian akan masa depannya (insurance effect); social; (5) peningkatan kualitas pelayanan publik
(3) merubah perilaku keluarga miskin yang relatif melalui complementary perbaikan layanan
kurang mendukung peningkatan kesejahteraan pendidikan dan kesehatan (supply side),
antara lain disebabkan oleh kurangnya informasi pengembangan sistem perlidungan sosial
mengenai hak, manfaat, keuntungan, dan masyarakat miskin (demand side), sekaligus
kesempatan, serta tingginya biaya tidak langsung penguatan desetralisasi, dan (6) percepatan
(transport, seragam, dan lain-lain) dan opportunity pencapaian MDGs melalui indikator
cost (anak bekerja lebih “menguntungkan” dari kemiskinan, pendidikan, ibu hamil, pengurangan
pada sekolah); (4) mengurangi pekerja anak, kematian balita, dan peningkatan kesetaraan
yaitu mencegah turunnya anak-anak bekerja di gender.
Menurut Kementerian Sosial (2016) atau mengunjungi puskesmas santun lanjut usia
terdapat beberapa kewajiban peserta PKH yaitu (jika tersedia), dan mengikuti kegiatan sosial (day
diantaranya ibu hamil/nifas adalah pemeriksaan care dan home care).
kehamilan di fasilitas kesehatan sebanyak 4 kali Menurut Kementerian Sosial (2016),
dalam 3 kali trisemester, melahirkan oleh tenaga apabila peserta tidak memenuhi komitmennya
kesehatan di fasilitas kesehatan, pemeriksaan maka berlaku beberapa ketentuan; pengurangan
kesehatan 2 kali sebelum bayi usia 1 bulan. Bayi bantuan adalah 10% setiap bulannya sebelum
dan Balita yaitu usia 0-11 bulan imunisasi penyaluran periode berikutnya, peserta tidak
lengkap serta pemeriksaan berat badan setiap mendapat bantuan jika seluruh komponen
bulan, usia 6-11 bulan mendapat suplemen anggota tidak memenuhi kewajiban selama 3
vitamin A, usia 1-5 tahun imunisasi tambahan bulan berturut-turut, peserta PKH yang seluruh
dan pemeriksaan berat badan setiap bulan, usia 5- komponen anggotanya dalam 6 bulan berturut-
6 tahun pemeriksaan berat badan setiap 1 bulan turut tidak memenuhi komitmen maka
dan mendapatkan vitamin A sebanyak 2 kali disamping bantuan tidak diberikan, ia akan
dalam setahun, usia 6-7 tahun timbang badan di dikeluarkan. Bagi pendamping yang peserta PKH
fasilitas kesehatan. dampingannya tidak memenuhi kondisionalitas
Anak sekolah usia 6-21 tahun yang belum akan diberikan sanksi berupa mendapat teguran
menyelesaikan pendidikan dasar (SD, SMP, secara lisan maupun tertulis (SP-1 sampai SP3),
SMA), terdaftar di sekolah/pendidikan dan penundaan pembayaran honorarium.
kesetaraan, minimal 85% kehadiran dikelas. Pendampingan komponen kesehatan dan
Penyandang disabilitas berat yaitu pemeliharaan pendidikan menurut Kementerian Sosial (2016)
kesehatan sesuai kebutuhan, pemeriksaan dilakukan dengan ketentuan bahwa pendamping
kesehatan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan PKH berkewajiban mengadakan pertemuan
melalui kunjungan ke rumah (home care). Lansia kelompok bulanan dengan peserta PKH
miskin di atas 70 tahun yaitu pemeriksaan dampingannya, pendamping PKH berkewajiban
kesehatan dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan
163
Evi Rahmawati, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 1 (2), Desember 2017
164
Peran Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui Program Keluarga Harapan
melalui pendidikan formal atau pengalaman kaitannya dengan interaksi antara pendamping
praktik di bidang pekerjaan sosial atau dengan lembaga-lembaga eksternal atas nama
kesejahteraan sosial yang diakui secara resmi dan demi nama kepentingan masyarakat
oleh pemerintah dan melaksanakan tugas dampingannya. Pekerja sosial dapat bertugas
professional pekerjaan sosial. mencari sumber-sumber, melakukan pembelaan,
Pekerja sosial dapat dipahami sebagai menggunakan media, meningkatkan hubungan
seseorang yang mempunyai kompetensi dan masyarakat, dan membangun jaringan kerja.
keahlian yang diperoleh melalui pendidikan atau Sebagai peran akhir yaitu dalam keterampilan
pelatihan dalam menyelenggarakan berbagai teknis. Mengacu pada aplikasi keterampilan yang
pelayanan sosial. Pendamping merupakan pihak bersifat praktis, pendamping dituntut tidak hanya
kunci yang menjembatani penerima manfaat mampu menjadi “manajer perubahan” yang
dengan pihak-pihak lain yang terlibat di tingkat mengorganisasikan kelompok, melainkan pula
kecamatan maupun dengan program di tingkat mampu melakukan tugas-tugas teknis sesuai
kabupaten/kota. Tugas dan tanggungjawab dengan berbagai keterampilan dasar seperti
pendamping PKH secara umum adalah melakukan riset, penggunaan komputer,
melaksanakan tugas pendampingan kepada presentasi verbal dan tertulis, serta kemampuan
RTSM/KSM peserta PKH. Selain tugas tersebut, untuk mengontrol dan mengelola keuangan.
pendamping juga berperan dalam pemberdayaan Berdasarkan pada berbagai ulasan
masyarakat miskin yang menjadi sasaran mengenai peran seorang pendamping dalam
program. program PKH, sebaiknya memang harus ada
Menurut Habibullah (2011), pendamping control oleh masyarakat apakah peran
PKH memiliki kedudukan sebagai mitra pendamping tersebut sudah dijalankan
pemerintah dan mitra masyarakat sehinga sebagaimana mestinya. Dengan demikian
dituntut untuk menjembatani berbagai penelitian ini dilakukan demi tujuan hal tersebut,
kepentingan yang datang dari pemerintah serta dapat dijelaskan adanya faktor penghambat
maupun kepentingan masyarakat. Peran dan pendukung sebagaimana yang ada di
pendamping PKH berdasarkan konsep peran lapangan dari adanya peran pendamping dalam
community worker adalah sebagai peran dan rangka penyelenggaraan program PKH.
keterampilan fasilitatif. Peran yang berkaitan
denga motivasi, kesempatan, dan dukungan bagi METODE
masyarakat. Beberapa tugas yang berkaitan Penelitian ini menggunakan pendekatan
dengan peran ini adalah menjadi model, kualitatif. Sesuai dengan pendapat Moleong
melakukan negosiasi dan mediasi, memberikan (2010:6) digunakan untuk “fenomena tentang
dukungan, membangun konsensus bersama, apa yang dialami oleh subjek penelitian secara
serta melakukan pengorganisasian dan holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk
pemanfaatan sumber. Di sisi lain, ada juga kata-kata dan bahasa pada suatu konteks khusus
sebagai peran dalam keterampilan mendidik. alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai
Pendamping berperan aktif sebagai agen yang metode alamiah”. Penggunaan metode kualitatif
memberi masukan positif dan direktif ini didasarkan atas beberapa pertimbangan.
berdasarkan pengetahuan dan pengalaman Pertama, menyesuaikan metode kualitatif lebih
masyarakat yang didampinginya. mudah apabila berhadapan dengan kenyataan
Membangkitkan kesadaran masyarakat, jamak. Kedua, metode ini menyajikan secara
menyampaikan informasi, melakukan langsung hakikat hubungan antara peneliti dan
konfrontasi, menyelenggarakakn pelatihan bagi responden. Ketiga, metode ini lebih peka dan
masyarakat adalah beberapa tugas yang berkaitan lebih dapat menyesuaikan diri dengan banyak
dengan peran pendidik. Peran lain yaitu dalam penajaman pengaruh bersama terhadap pola-pola
keterampilan representasi/perwakilan nilai yang dihadapi.
masyarakat. Peran ini dilakukan dalam
165
Evi Rahmawati, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 1 (2), Desember 2017
166
Peran Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui Program Keluarga Harapan
167
Evi Rahmawati, Bagus Kisworo | Journal of Nonformal Education and Community Empowerment, Vol. 1 (2), Desember 2017
merupakan tugas pedamping sebagai perwakilan yang tidak hadir dengan alasan yang beragam.
masyarakat yang dilakukan demi kelancaran Padahal pendamping dan peserta sudah
peserta PKH. membuat kesepakatan namun tetap saja masih
Peran dan keterampilan teknis didapatkan banyak yang melanggar tidak sesuai dengan
bahwa pendamping membantu peserta PKH komitmennya.
dalam mengelola keuangan pada KUBE. Faktor eksternal yang menjadi kendala
Pendamping mengelola keuangan KUBE dengan adalah penginformasian dari pusat yang sifatnya
membuat Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ). mendadak yang menyebabkan hasil yang dicapai
Karena dana yang dikeluarkan untuk KUBE kurang maksimal. Lalu jarak yang ditempuh
tidak sedikit, pendamping membantu peserta pendamping ke tempat pendampingan cukup
PKH untuk membuat LPJ. Peserta diminta jauh dan terkadang terjebak macet yang
mengumpulkan kwintansi setelah melakukan menyebabkan tertundanya pendampingan. Serta
pembelian. Lalu selanjutnya pendamping yang lokasi tempat pendampingan yang berada di
menyusunnya menjadi LPJ. Selain itu gang-gang sempit dan kurangnya tanda atau
pendamping juga mengoperasikan media nama gang yang menyulitkan pendamping untuk
elektronik dengan baik misalnya pada saat P2K2, mencari tempat pendampingan yang lokasinya
pendamping mempresentasikan materinya berpindah pindah.
dengan kemampuan komunikasi yang baik Adapun yang menjadi faktor pendukung
dengan peserta PKH. Dalam hal ini terbukti adalah mengenai peran pendamping dalam
bahwa pendamping berperan dalam pemberdayaan masyarakat miskin melalui
keterampilan teknis. Berdasarkan hasil penelitian program keluarga harapan keberhasilanya tidak
tersebut, sejalan dengan pengertian peran dan terlepas dari adanya faktor pendukung yang
keterampilan teknis merupakan peran yang menyertainya. Faktor pendukung dalam proses
cenderung menonjol dilakukan oleh pendamping pendampingan mencakup tingkat antusias
PKH. Meskipun peran tersebut tidak secara keikutsertaan penerima bantuan PKH. Penerima
langsung mempengaruhi penerima manfaat PKH selalu aktif dalam mengikuti setiap
PKH. Peran tersebut menjadi indikator pembimbingan serta penerima bantuan yang
keberhasilan pendampingan yang dilihat secara rajin hadir dalam pendampingan. Alat bantu
administratrif. Peran tersebut berkaitan dengan pendampingan berupa buku yang berisi materi
keterampilan untuk melakukan riset, yang sangat membantu dalam penyampaian
menggunakan komputer, dan melakukan Family Development Session (FDS). Tersedianya
presentasi verbal dan tertulis, serta kemampuan perlengkapan seperti alat tulis kantor yang
untuk mengontrol dan mengelola keuangan. lengkap, komputer dan printer di tiap-tiap
kecamatan.
Faktor Penghambat dan Pendukung
Pelaksanaan pendampingan di Kecamatan SIMPULAN
Semarang Tengah menemui beberapa kendala. Peran pendamping PKH yang ada di
Faktor penghambat atau kendala dalam Kecamatan Semarang Tengah telah melakukan
penelitian ini dibedakan dalam faktor internal perannya dengan baik. Peran tersebut dalam
dan eksternal. Faktor internal yang menjadi empat kategori, yaitu peran dan keterampilan
kendala dalam pendampingan adalah sulitnya fasilitatif, peran dan keterampilan sebagai
peserta untuk mengumpulkan berkas data atau pendidik, peran dan keterampilan
formulir pemutakhiran. Selain itu untuk representasi/perwakilan masyarakat, serta peran
beradaptasi dengan lingkungan baru pendamping dan keterampilan teknis.
memerlukan waktu. Untuk pertama ada perasaan Faktor internal yang menjadi kendala
grogi namun akhirnya seiring berjalannya waktu dalam pendampingan adalah sulitnya peserta
grogi dapat teratasi, serta sulitnya kehadiran untuk mengumpulkan berkas data atau formulir
peserta PKH untuk tepat waktu bahkan banyak pemutakhiran, pendamping memerlukan waktu
168
Peran Pendamping dalam Pemberdayaan Masyarakat Miskin melalui Program Keluarga Harapan
169