Dalam sejarah perkembangan ilmu pengetahuan, sebelum munculnya ilmu
telah berkembang filasafat terlebih dahulu. Filsafat berasal dari kata filo dan sofia (Bahasa Yunani). Filo artinya cinta atau menyenangi dan sofia artinya bijaksana. Konon orang yang selalu mendambakan kebijaksanaan adalah orang-orang yang yang pandaiorang yang selalu mencari kebenaran. Dalam mencari kebenaran ini mereka mendasarkan kepada pemikiran dan logika, dan bahkan berspekulasi. Hal ini terjadi pada zaman sebelum ilmu berkembang. Hasil pemikiran mereka ini kemudian menjadi tantangan bagi para ilmuwan selanjutny, di masa dalam menemukan kebenaran lebih mementikan penemuan-penemuan empiris, bukan hanya hasil pemikiran atau logika semata. Logika bukan sebagai metode untuk menemukan atau mencari kebenarantersebut. Dapat dikatakan bahwa lahirnya ilmu adalah karena ketidakpuasan para pemikir zaman dahulu terhadap penemuan kebenaran oleh para filosof , sehingga dapat dikatakan bahwa ilmu merupakan bentuk-bentuk perkembangan filsafat. Selanjutnya dikatakan bahwa filsafat- filsafat merupakan induk daris semua ilmu.
Pada mulanya cabang-cabang ilmu tersebut berkembang dari dua
cabangutama, yakni filsafat alam yang kemudian menjadi rumpun ilmu-ilmu alam (Nature science) dan filsafat moral yang kemudian berkembang ke dalam cabang- cabang ilmu sosial (social science). Selanjutnya ilmu-ilmu alam membagi diri menjadi dua kelompok lagi yakni ilmu alam sosial (physical science) dan ilmu alam hayat (biological science). Ilmu alam sosial berkembang lebuh lambat dibandingkan dengan ilmu-ilmu alam. Ilmu sosial yang mula-mula berkembang adalah antropologi, psikologi, ekonomi, soial dan ilmu politik. Selanjutnya baik cabang-cabang ilmu alam maupun ilmu-ilmu sosial bercabang-cabang lagi menjadi sehingga sampai pada saat ini terdapat sekitar 650 cabang.
Meskipun filsafat telah berkembang menjadi bermacam-macam ilmu,
namun filsafat sendiri tidak tenggelam, bahkan ikut berkembang pula seirama dengan perkembangan ilmu. Dalam arti yang operasional filsafat adalah suatu pemikiran yang mendalam sampai ke akar-akarnya terhadap suatu masalah atau objek kajian. Sesuai dengan perkembangan filsafat dan pengertiannya, maka muncul berbagai macam filsafat, antara lain filsafat alam (metafisikaI), filsafat ketuhanan (theologica), filsafat manusia, filsafat ilmu, dan sebagainya
Dalam perkembangan selanjutnya, filsafat adalah suatu ilmu yang lingkup
kajiannya tidak hanya terbatas pada fakta-fakta saja, tetapi sampai jauh diluar fakta. Sampai batas kemampuan logika manusia. Ilmu mengkaji kebenaran dengan bukti logika atau jalan pikiran manusia. Dengan perkataan lain, batas kajian ilmu adalah fakta, sedangkan batas kajian filsafat adalah logika atau daya pikir manusia. Ilmu menjawab atas pernyataan “What” dan “How”, sedangkan filsafat menjawab pertanyaan “Why”, “Why” dan “why” dan seterusnya sampai jawaban paling akhir yang dapat diberikan oleh pikiran atau budi manusia.
Dalam perkembangan filsafat menjadi ilmu terdapat taraf peralihan. Dalam
taraf peralihan ini maka bidang pengkajian filsafat menjadi lebih sempit