Anda di halaman 1dari 5

UJIAN AKHIR SEMESTER

Disusun untuk memenuhi UAS


Mata Kuliah : Keperawatan Medikal Bedah
Dosen Pengampu : Bp. Supardi, S.Kep., Ns., M.Kep

Disusun Oleh :

Nama: Fajar Dwi Nugroho


Nim. : 1902086
Kelas : 2C

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH KLATEN


2020/2021
Kasus 1

Ny. Ewr umur 29 tahun dengan diagnosa TBC, kontrol di poliklinik paru, di klinik paru ini
mendapat diagnosa tambahan HIV AIDS !

JAWAB :

1. Pemeriksaan fisik, tanda dan gejala, dan pengkajian dari HIV AIDS !
A. Pemeriksaan Fisik
1. Gambaran Umum : ditemukan pasien tampak lemah.
2. Kesadaran pasien : Compos mentis cooperatif, sampai terjadi
penurunan tingkat kesadaran, apatis, samnolen, stupor bahkan coma.
3. Vital sign :
TD : Biasanya ditemukan dalam batas normal
Nadi : Terkadang ditemukan frekuensi nadi meningkat
Pernafasan : Biasanya ditemukan frekuensi pernafasan
meningkat
Suhu : Biasanya ditemukan Suhu tubuh menigkat karena
demam.
4. BB : Biasanya mengalami penurunan (bahkan hingga 10% BB)
TB : Biasanya tidak mengalami peningkatan (tinggi badan tetap)
5. Kepala : Biasanya ditemukan kulit kepala kering karena dermatitis
seboreika
6. Mata : Biasanya ditemukan konjungtiva anemis, sclera tidak
ikhterik, pupil isokor, reflek pupil terganggu,
7. Hidung : Biasanya ditemukan adanya pernafasan cuping hidung.
8. Gigi dan Mulut: Biasanya ditemukan ulserasi dan adanya bercak-
bercak putih seperti krim yang menunjukkan kandidiasi.
9. Leher : kaku kuduk ( penyebab kelainan neurologic karena infeksi
jamur Cryptococcus neoformans), biasanya ada pembesaran kelenjer
getah bening,
10. Jantung : Biasanya tidak ditemukan kelainan.
11. Paru-paru : Biasanya terdapat yeri dada, terdapat retraksi dinding
dada pada pasien AIDS yang disertai dengan TB, Napas pendek
(cusmaul), sesak nafas (dipsnea).
12. Abdomen : Biasanya terdengar bising usus yang Hiperaktif
13. Kulit : Biasanya ditemukan turgor kulit jelek, terdapatnya tanda-
tanda lesi (lesi sarkoma kaposi).
14. Ekstremitas : Biasanya terjadi kelemahan otot, tonus otot menurun,
akral dingin.
B. Tanda dan gejala
Tanda dan gejala klinis yang ditemukan pada penderita AIDS umumnya
sulit dibedakan karena bermula dari gejala klinis umum yang didapati
pada penderita penyakit lainnya. Secara umum dapat dikemukakan
sebagai berikut :
1) Rasa lelah dan lesu.
2) Berat badan menurun secara drastis.
3) Demam yang sering dan berkeringat waktu malam.
4) Mencret dan kurang nafsu makan.
5) Bercak-bercak putih di lidah dan di dalam mulut.
6) Pembengkakan leher dan lipatan paha.
7) Radang paru.
8) Kanker kulit.
Gejala AIDS :
1) Gejala Mayor
a) BB menurun atau gagal tubuh.
b) Diare > 1 bulan (kronis/berulang).
c) Demam > 1 bulan (kronis/berulang).
d) Infeksi saluran nafas bawah yang parah atau menetap.
2) Gejala Minor
a) Lymfadenopati generalisata atau hepatosplenomegali.
b) Kandidiasis oral.
c) Infeksi THT yang berulang.
d) Batuk kronis.
e) Dermatitis generalisata.
f) Encefalit.
C. Pengkajian
1) Identitas Klien
Meliputi : nama, tempat/ tanggal lahir, jenis kelamin, status
kawin, agama, pendidikan, pekerjaan, alamat, diagnosa medis,
No. MR.
2) Keluhan utama
Dapat ditemukan pada pasien AIDS dengan manifestasi
respiratori ditemui keluhan utama sesak nafas. Keluhan utama
lainnya ditemui pada pasien HIV AIDS yaitu, demam yang
berkepanjangan (lebih dari 3 bulan), diare kronis lebih dari satu
bulan berulang maupun terus menerus, penurunan berat badan
lebih dari 10%, batuk kronis lebih dari 1 bulan, infeksi pada
mulut dan tenggorokan disebabkan oleh jamur Candida Albicans,
pembengkakan kelenjer getah bening diseluruh tubuh,
munculnya Harpeszoster berulang dan bercak-bercak gatal
diseluruh tubuh.
3) Riwayat kesehatan sekarang
Dapat ditemukan keluhan yang biasanya disampaikan pasien
HIV AIDS adalah : pasien akan mengeluhkan napas sesak
(dispnea) bagi pasien yang memiliki manifestasi respiratori,
batuk-batuk, nyeri dada dan demam, pasien akan mengeluhkan
mual, dan diare serta penurunan berat badan drastis.
4) Riwayat kesehatan dahulu
Biasanya pasien pernah dirawat karena penyakit yang sama.
Adanya riwayat penggunaan narkotika suntik, hubungan seks
bebas atau berhubungan seks dengan penderita HIV/AIDS,
terkena cairan tubuh penderita HIV/AIDS.
5) Riwayat kesehatan keluarga
Biasanya pada pasien HIV AIDS adanya anggota keluarga yang
menderita penyakit HIV/AIDS. Kemungkinan dengan adanya
orang tua yang terinfeksi HIV. Pengkajian lebih lanjut juga
dilakukan pada riwayat pekerjaan keluarga, adanya keluarga
bekerja di tempat hiburan malam, bekerja sebagai PSK (Pekerja
Seks Komersial).
2. Diagnosa keperawatan berdasarkan pengkajian diatas !
1) Ketidakefektifan bersihan jalan nafas berhubungan dengan
penyakit paru obstruksi kronis.
2) Ketidakefektifan pola nafas berhubungan dengan kerusakan
neorologis, ansietas, nyeri, keletihan.
3) Diare berhubungan dengan infeksi.
4) Kekurangan volume cairan berhubungan dengan kehilangan
cairan aktif

Kasus 2

Ny. W berumur 30 tahun, panas 5 hari dan hasil swap tes dari puskesmas positif, Ny. W saat
itu masih bersama keluarga dan aktif di masyarakat.

JAWAB :

3. Apa yang harus saudara sampaikan pada penderita dan keluarga?


a. Memberitahukan dengan baik agar melakukan isolasi mandiri atau
perawatan dirumah.
b. Memberitahukan agar selalu menjaga jarak dan memakai masker, serta
rajin mencuci tangan.
c. Memberitahukan agar selalu olahraga dan istirahat yang cukup.
4. Apa yang harus saudara sampaikan pada masyarakat ?
a. Memberitahukan dengan baik agar btetap selalu menjaga kesehatan.
b. Memakai masker serta jaga jarak.
c. Tetap tenang dan rajin mencuci tangan.
5. Buat 1 diagnosa keperawatan yang tepat dan intervensinya pada kasus 2
(berhubungan dengan covid-19) !
Diagnosa keperawatan :
a. Resiko infeksi kemungkinan b.d ketidakedekuatan pertahanan utama
(penurunan kerja silia, perlengketan secret pernafasan) tidak adekuatnya
sekunder, penyakit kronis.
Intervensi :

NO TUJUAN DAN
DIAGNOSA INTERVENSI
. KRITERIA HASIL
1. Resiko infeksi Setelah dilakukan 1. Pantau TTV dengan
kemungkinan b.d perawatan selama ketat.
ketidakedekuatan 1x24 jam diharapkan 2. Ubah posisi dengan
pertahanan utama masalah keperawatan sering dan berikan
(penurunan kerja silia, teratasi dengan, pembuangan paru yang
perlengketan secret Kriteria Hasil : baik.
pernafasan) tidak 1. Klien bebas dari 3. Lakukan isolasi
adekuatnya sekunder, tanda dan gejala pencgahan sesuai
penyakit kronis. infeksi. individual.
2. Mendeskripsikan 4. Anjurkan pasien
proses penularan memperhatikan
penyakit, faktor pengeluaran secret dan
yang melaporkan perubahan
mempengaruhi warna, jumlah dan bau
penularan serta secret.
penatalaksanaann 5. Anjurkan teknik
ya. mencuci tangan yang
3. Jumlah leukosit benar.
dengan batas 6. Kolaborasi pemberian
normal. antibiotic sesui
4. menunjukkan indikasi.
perilaku hidup
sehat.

Anda mungkin juga menyukai