Anda di halaman 1dari 9

SEJARAH PEMIKIRAN INTELEKTUAL ISLAM DI ABAD

PERTENGAHAN {DINASTI SYAFAWIYAHI, USMANI, MUGHAL}

(Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Sejarah Pemikiran


Intelektual Islam yang diampu oleh Bapak Muhammad faiz M. A )

Disusun oleh:

Kelompok 6

HIDAYATUL - ISLAMIYAH (U20184054)


MURYA ALI ABSAH (U20184038)

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI JEMBER


FAKULTAS USHULUDDIN, ADAB dan HUMANIORA
PROGRAM STUDI SEJARAH PERADABAN ISLAM

Oktober 2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena berkat limpahan Rahmat
dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan MAKALAH yang berjudul:
SEJARAH PEMIKIRAN INTELEKTUAL ISLAM DI ABAD PERTENGAHAN
{DINASTI UTSMANI, MUGHAL, SYAFAWIYAH} dengan baik dan tepat pada
waktunya. Sholawat serta salam penulis sampaikan kepada Baginda Rasululloh
Muhammad SAW yang telah menuntun kita dari jalan yang gelap menuju jalan yang
terang benderang yakni “Addinul Islam wal Iman”

Dalam penulisan MAKALAH ini, penulis mendapatkan banyak do’a, bantuan


dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Muhammad faiz M. A selaku Dosen Pengampuh yang telah


memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh dan menyelesaikan
tugas Sejarah Intelektual.
2. Kedua orang tua yang telah memberikan do’a dan dukungannya kepada
penulis
3. Teman-teman seperjuangan yang selalu mendukung dan memberikan motivasi

Penulis berharap semoga makalah ini dapat memberikan banyak manfaat bagi
semuanya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Mangli, 21 Oktober 2019


Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................

DAFTAR ISI....................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN................................................................................................

A. Latar Belakang................................................................................................
B. Rumusan Masalah...........................................................................................
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................

BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................

A. Sejarah Awal Dinasti Syafawiyah...................................................................


B. Keilmuan dan Pendidikan Pada masa Dinasti Syafawiyah ...........................
C. Kemajuan Dinasti Syafawiyah....................................................................
D. Kemunduran Dinasti Syafawiyah...............................................................
E. Sejarah Awal Dinasti Usmani.........................................................................
.........................................................................................................................
F. Keilmuan dan Pendidikan Pada masa Dinasti Usmani..................................
G. Kemajuan Dinasti Usmani.............................................................................
H. Kemunduran Dinasti Usmani......................................................................
I. Sejarah Awal Dinasti Mughal......................................................................
J. Keilmuan dan Pendidikan Pada masa Dinasti Mughal..............................
K. Kemajuan Dinasti Mughal.........................................................................
L. Kemunduran Dinasti Mughal..........................................................................

BAB III PENUTUP.........................................................................................................

A. Kesimpulan......................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Peradaban islam atau Al – hadrah al – islamiyah. Kata arab ini sering juga
diterjemahkan sebagai kebudayaan islam. H.A.R Gibb dalam bukunya
mengatakan Islam sesungguhnya lebih dari sekadar sebuah agama, ia adalah
sesuatu peradaban yang sempurna. Karena yang menjadi pokok kekuatan dan
sebab timbulnya kebudayaan adalah agama islam, kebudayaan yang
ditimbulkannya dinamakan kebudayaan atau peradaban Islam. Kalau
kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, dan karsa manusia, maka agama
islam adalah wahyu dari Tuhan. Peradaban pada masa klasik terwujud apa
yang dinamakan dengan kesatuan budaya islam, sedangkan peradaban
pertengahan dan peradaban modern sudah terdapat peradaban – peradaban
islam. Hal ini terjadi akibat politik dan juga bahasa yang berbeda beda.
Namun, semuanya masih disatukan dengan islam. Oleh karenanya
“kebudayaan – kebudayaan” dan “peradaban – peradaban” islam itu juga
disebut “Kebudayaan Islam” dan “ peradaban Islam”.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana sejarah berdirinya dinasti Syafawiyah, Usmani, dan Mughal?
2. Bagaimana kemajuan intelektual dinasti Syafawiyah, Usmani, dan
Mughal?
3. Bagaimana kemunduran dinasti Syafawiyah, Usmani, dan Mughal?
C. TUJUAN MASALAH
1. Untuk mendeskripsikan awal sejarah berdirinya dinasti Syafawiyah,
Usmani,dan Mughal
2. Untuk mengetahui peradaban Islam pada dinasti Syafawiyah, Usmani, dan
Mughal
3. Untuk menggambarkan peradaban Intelektual pada zaman dinasti
Syafawiyah, Usmani, dan Mughal
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah awal berdirinya Dinasti Syafawiyah

Dinasti Syafawiyah di Persia (iran) berkuasa antara tahun 1502 – 1722 M


Dinasti Syafawiyah merupakan kerajaan islam di Persia yang cukup besar. Awalnya
Kerajaan Safawiyah berasal dari sebuah kota Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama
tarekat safawiyah, yang diambil dari nama pendirinya, yaitu Shafi ad – din (1252 –
1334 M), dan nama safawi itu terus dipertahankan sampai tarekat ini menjadi
gerakan politik. Bahkan nama itu terus dilestarikan setelah gerakan ini berhasil
mendirikan kerajaan, yakni Kerajaan Safawi.
Shafi Ad – Din berasal dari keturunan orang yang berada dan memilih sufi
sebagai jalan hidupnya. Shafi Ad – Din merupakan keturunan dari Imm Syiah yang
keenam, Musa Al – Kazhim. Gurunya bernama Syaikh Tajudin Ibrahim Zahidi(1216
– 1301M) yang dikenal Zahid Al – Gilani . dikarenakan prestasinya dan tekunnya ia
diambil menantu oleh gurunya tersebut. Shafi ad – Din mendirikan tarekat
Syafawiyah setelah ia menggantikan guru sekaligus mertuanya yang wafat pada
tahun 1301M. Pada mulanya gerakan tasawuf ini bertujuan memerangi “orang –
orang inkar”, kemudian memerangi golongan yang mereka sebut “Ahli – Ahli
bid’ah” lalu mengalami perkembangan ke dunia politik.
Suatu ajaran yang dipegang secara fanatik biasanya kerapkali menimbulkan
keinginan di kalangan ajaran itu untuk berkuasa. Oleh karena itu, lama kelamaan
murid – murid tarekat syafawiyah berubah menjadi tentara yang teratur, fanatik
dalam kepercayaan dan menentang setiap orang yang bermadzab selain Syiah.
Kecenderungan memasuki dunia politik secara konkret tampak pada masa
kepemimpinan junaid ( 1447 – 1460 M). Perluasan kegiatan ini menimbulkan konflik
antara Junaid dengan penguasa Kara Koyunlu(Domba Hitam), salah satu bangsa turki
yang mendiami dan berkuasa di wilayah itu. Dalam konflik itu Kara Koyunlu menang
dan Junaid akhirnya diasingkan ke suatu tempat. Di tempat pengasingan ia mendapat
perlindungan dari Ak. Koyunlu (Domba Putih). Selama dalam pengasingan ia tidak
tinggal diam, junaidi menghimpun kekuatan bersama Uzun Hasan. Ia juga
mempersunting salah seorang saudara perempuan Uzun Hasan.
Junaidi dan saudara perempuan Uzun Hasan memilik anak yang bernama
Haidar ketika ia masih kecil ia diasuh oleh Uzun Hasan. Oleh karena itu
kepemimpinan syafawi diserahkan kepadanya pada tahun 1470M. hubungan Haidar
dan Uzun Hasan semakin erat setelah haidar mengawini putri Uzun Hasan. Dari
perkawinan inilah melahirkan Ismail yang kemudian hari menjadi pendiri kerajaan
Syafawi di persia.
Haidar membuat perlambang baru dari pengikut tarekatnya yaitu serban
merah mempunyai 12 jambul, sebagai lambang 12 imam yang diagungkan dalam
madzab “Syi’ah Itsna Asyriah”
Kemenangan Ak Koyunlu tahun 1476 M terhadap Kara Koyunlu membuat
syafawi yang dipimpin oleh Haidar dipandang rival oleh Ak koyunlu dalam meraih
kekuasaan. akhirnya Ak koyunlu berusaha membinasakan syafawi Haidar dan
pasukannya mengalami kekalahan dalam suatu peperangan di Sircassia, dan Haidar
sendiri terbunuh. Kepemimpinan syafawi selanjutnya berada di tngan Ismail, Ismail
yang kla itu masih berumur 7 tahun . selama 5 tahun Ismail kecil bersama pasukannya
bermarkas di Gilan, mempersiapkan pasukannya untuk menyerang ak koyunlu
pasukannya disebut Qizilbash ( Baret Merah).
Pada tahun 1501 M, pasukan Ismail menyerang dan mengalahkan ak Koyunlu
di Sharus, pasukan Qizilbash berhasil merebut dan menaklukan Tabriz. Di kota inilah
Ismail menproklamirkan dirinya sebagai Raja pertama dinasti Syafawi.
Masa kejayaan syafawiyah berada dalam kepemimpinan Abbas 1 yang
berhasil meredakan kemelud politik kala itu ynag mengganggu stabilitas negara, dan
berhasil merebut wilayah wilayah yang pernah direbut oleh kerajaan lain pada masa
raja – raja sebelumnya.
B. Keilmuan dan Pendidikan Pada masa Dinasti Syafawiyah
1. Banyak kaum terpelajar dan sejumlah ilmuan kala itu yaitu diantaranya:
Bahauddin Syaerazi seorang generalis ilmu pengetahuan, Muhammad
baqir bin Muhammad Damad seorang filosof ahli sejarah, teolog dan
seorang yang mengadakan observasi kehidupan lebah. Bahauddin Al –
amali bukan saja seorang ahli teolog dan sufi, tapi ahli matematika, arsitek
, ahli kimia kala itu.
2. Pada masa Syah Abas 1, telah mengembangkan keilmuan dan pendidikan
Terdapat 162 masjid, 48 Akademi, 1802 penginapan, 273 pemandian
umum.
3. Pada masa itu juga kerabat kerajaan ikut adil dalam membangun lembaga
pendidikan Misalnya: Zinad Begum mendirikan Nim Advard(1705),
Izzat Khanum mendirikan Mirza Husain(1687)
4. Pendidikan saat itu digunakan sebagai sarana pengembangan paham
Syiah, oleh karenanya para penguasa mendatangkan para pengajar dan
buku – buku sertakurikulum yang memprogandakan paham syiah dari
lebanon dan daerah syiah lainya.
C. Kemajuan Dinasti Syafawiyah
1. Bidang Ekonomi
Kepulauan Hurmuz yang dikuasai pelabuhan Gumrun di ubah menjadi
Bandar Abbas. Dengan dikuasainya bandar ini maka salah satu jalur
dagang laut antara timur dan Barat yang biasa diperebutkan oleh Belanda,
Inggris dan Perancis sepenuhnya menjadi milik kerajaan safawi.
2. Bidang Ilmu Pengetahuan
Ada beberapa ilmuan yang selalu hadir di majelis istana, Baha Al – Din
Syaerazi, generalis ilmu pengetahuan, Sadar Al – Din Al – Syaerazi,
filosof, dan muhammad Baqir ibn Muhammad Damad, Filosof, ahli
sejarah, teolog, dan seorang yang pernah mengadakan observasi
mengenai kehidupan lebah.
3. Bidang Arsitektur
Para penguasa berhasil menciptakan isfahan, ibukota kerajaan, menjadi
kota yang sangat indah. Di kota tersebut, berdiri bangunan – bangunan
besar lagi indah seperti masjid – masjid, rumah – rumah sakit, sekolah –
sekolah, jembatan raksasa di atas Zende Rud, dan istana Chihil Sutun.
Terdapat 162 mesjid, 48 akademi, 1802 penginapan, dan 273 pemandian
umum.
4. Bidang kesenian
Seni lukis mulai di rintis sejak zaman tahmasp I. Raja Ismail I pada tahun
1522 M membawa seorang pelukis Timur bernama Bizhad ke tabriz.
Terlihat pula dalam bentuk kerajinan tangan, keramik,
karpet,permadani,tembikar,tenunan,pakaian dll.
5. Bidang Tarekat
Sebagaimana diketahui bahwa cikal bakal kerajaan syafawiyah adalah
gerakan syafawiyah, gerakan sufistik, yaitu gerakan Tarekat. Oleh
karenanya, kemajuan dibidang Tarekat pun cukup maju.
D. Kemunduran Dinasti Syafawiyah

1. Konflik yang berkepanjangan dengan kerajaan Usmani


2. Adanya Dekandensi moral yang melanda sebagian para pemimpin
kerajaan syafawi.
3. Raja syafawi ada yang pecandu narkotika dan menyenangi kehidupan
malam tanpa memikirkan pemerintahan.
4. Adanya pasukan Ghulam yang dibentuk Abbas1 tidak punya
semangat tinggi seperti Qizilbash.
5. Adanya perebutan kekuasaan di kalangan keluarga istana
A. Sejarah Awal berdirinya Turkey Usmani
Masuknya Islam dibawa oleh turkey usmani ke benua Eropa pada abad ke 9
saat periode kedua Abasyiah . pendiri kerajaan ini adalah bangsa Turkey dari kabilah
Oghuz yang mendiami daerah Mongol utara china. Dalam jangka 3 abad mereka
berpindah ke Turkistan, Persia dan juga iraq . mereka masuk islam pada abad ke 9
saat mereka menetap ke asia.
Dibawah pimpinan Erthoghul, mereka mengabdikan diri kepada Sultan
Alauddin II yang berkuasa kala itu. Sultan Allauddin II adalah penguasa Dinasti
Saljuk kala itu yang akan berperang melawan Byzantyum. Sultan Alauddin II menang
dengan bantuan Erthogul dan lainnya.Akhirnya Sultan Alauddin memberikan tanah
ke pada bangsa Oghuz Dan mereka memilih kota shuhud sebagai ibukota.
Tahun 1300M bangsa Mongol menyerang saljuk dan Sultan Alauddin
terbunuh. Dinasti saljuk kemudian terpecah – belah . Usman kemudian
memproklamirkan dirinya sebagai Raja pertama Usmani disebut juga Padisyah Al –
Usman { Raja besar keluarga Usman}tahun 699M.
Pada masa pemerintahan Orkhan (1326-1359) Turkey Usmani dapat
menaklukan Azumia(1327), Tasasyani(1330), Uskandar(1328), Ankara(1354),
Gallipoli(1356). Daerah ini adalah bagian bumi eropa yang pertama kali diduduki
kerajaan Usmani.
Turkey Usmani mencapai puncak kegemilangan saat Sultan Mahmud II atau
Sultan Mahmud AL – Fatih (1415-1484) karna dapat mengalahkan Bizantium dan
menaklukan konstantinopel pada tahun 1453M.

Anda mungkin juga menyukai