Anda di halaman 1dari 4

33

MODUL 3
PENGOLAHAN LIMBAH CAIR INDUSTRI
DENGAN METODA KOAGULASI

Kompetensi :
1.Menentukan zat padat total (TS), zat padat Tersuspensi (TSS), dan zat
Zat padat terlarut (TDS)
2.Menghitung efisinsi penggunaan koagulan

3.1. TEORI
Dalam air limbah ditemui dua kelompok zat , yaitu zat terlarut seperti garam dan
molekul organis, dan zat padat tersuspensi ( koloidal ), seperti tanah liat ,kwarts.
Perbedaan kedua kelompok zat ini ditentukan melalui ukuran / diameter partikel-partikel
tersebut .
Analisa zat padat dalam air limbah sangat penting bagi penetuan komponen-
komponen air limbah secara lengkap, juga untuk perencanaan serta pengawasan proses-
proses pengolahan lebih lanjut
Dalam metode analisa zat padat, pengertian zat padat total adalah semua zat-zat
tersisa sebagai residu dalam suatu bejana , bila sampel air dalam bejana tersebut
dikeringkan pada suhu tertentu . zat padat total terdiri dari dari zat terlarut dan zat padat
tersuspensi yang dapat bersifat organis dan an-organis.
Zat padat terlarut (TDS)
Zat padat total (TS) + zat padat organis
Zat padat tersuspensi (TSS) +
Zat padat an-organis

Zat padat tersuspensi dapat diklasifikasikan sekali lagi menjadi zat padat terapung
yang selalu bersifat organis dan zat padat terendap yang dapat bersifat organis dan an-
organis . Zat padat terendap adalah zat padat dalam suspensi yang dalam keadaan tenang
dapat mengendap setelah waktu tertentu karena pengaruh gaya beratnya . penentuan zat
padat terendap dapat melalui volumenya , yang disebut analisa volume lumpur (sludge
volume), dan dapat melalui beratnya disebut analisa lumpur kasar (zat padat terendap =
settleable solids).
Dimensi dari zat-zat padat di atas adalah dalam mg/L atau gr/l, namun pula
ditemui %b yaitu kg zat padat/kg larutan, atau %V yaitu ml/L

Dipersiapkan oleh Drs. Edward, MS


34

3.2.. ALAT DAN BAHAN


3.2.1. ALAT- ALAT
1. Beaker gelas
2. Erlemeyer
3. Corong
4. Gelas ukur
5. Cawan penguap
6.Timbangan analitis
7. Kertas saring
8.Gerigen sampel ( 5 Liter )
9. Furnace 550 C

3.2.2.BAHAN-BAHAN
1. Air Limbah ( Pabrik Tahu, Pabrik kertas, Parik Makan lainnya )
2. Aluminium Sulfat (tawas) 5 % dari sampel

3.3. PROSEDUR KERJA


1). Sebelum ditambahkan Aluminium sulfat (koogulant)
A. Menentukan zat padat total ( Total Solid = TS)
1. Cawan penguap (kosong) keringkan di dalam furnace pada suhu 550 selam 15
menit , kemudian dinginkan di dalam desikator lalu timbang. (a mg)
2. 10 ml Sampel ( c ml ) dimasukkan kedalam cawan penguap yang sudah dikeringkan
tadi, diuapkan dan dikeringkan dalam oven pada suhu 105˚C, sampai berat konstan
lalu timbang ( b mg). Berat residu di dalam cawan adalah zat padat total.
3. Rumus :
(b – a ) X 1000
Zat padat total (TS) = -------------------------- mg/L
c

a = berat cawan penguap kosong


b = berat cawan penguap dan residu
c = ml sampel

B. Menentukan Zat Padat Tersuspensi ( Total Suspended Solid = TSS)

Dipersiapkan oleh Drs. Edward, MS


35

Zat yang tersuspensi di dalam sampel dipisahkan dengan jalan menyaring dengan
kertas saring.
1. Panaskan kertas saring di dalam oven pada suhu 105˚C selama 30 menit kemudian
dinginkan di dalam desikator selama 15 menit lalu timbang
(a mg).
2. Ambil 100 ml sampel (c ml ), lalu saring dengan menggunakan kertas saring yang
sudah ditimbang tadi.
3. Bagian yang tinggal di kertas saring dan kertas saringnya di keringkan di dalam
oven pada suhu 105˚C selama 1 jam, kemudian dinginkan didalam desikator
selama 15 menit dan ditimbang (b mg)
4. Rumus :

b - a X 1000
Zat Tersuspensi = -------------------------- mg/L
c

a = Berat kertas saring yang sudah dikeringkan pada suhu 105˚C (mg)
b = Berat residu dan kertas saring
c = ml sampel

C. Menentukan Zat Padat Terlarut (Totol Desolved Solid = TDS )

Zat padat terlarut yaitu zat padat yang lolos dari kertas saring (Filtrat) pada
penentuan zat padat tersuspensi (B).

1. Cawan penguap (kosong) keringkan di dalam furnace pada suhu 550 selam 15
menit , kemudian dinginkan di dalam desikator lalu timbang. (a mg)
2. Filtrat pada B 20 ml (c ) dituangan kedalam cawan penguap lalu uapkan dan
dikeringkan di dalam oven pada suhu 105˚C sampai kering, kemudian
dinginkan di dalam desikator serta ditimbang (b mg)
3. Rumus :

( b - a ) X 1000
Zat Padat Terlarut ( TDS ) = --------------------------------- mg/L
c
a = Berat cawan penguap kosong (mg)
b = Berat cawan penguap dan residu setelah pemanasan 105˚C

Dipersiapkan oleh Drs. Edward, MS


36

c = ml sampel

2) Setelah Penambahan aluminium Sulfat (koogulant).


Koogulan ditambahkan 5% dari jumlah sampel, kemudian Kerjakan seperti
prosedur D diatas

3.3. Pertanyaan
1. Hitung TS, TSS, dan TDS
2. Hitung efisiensi dari Koogulan yang ditambahkan terhadap TS, TSS, dan
TDS.

3.4. Daftar Pustaka


1. G. Alaerts. 1994. Metoda Penelitia Air Limbah, Usaha Nasional Suranbaya
Indonesia.

Dipersiapkan oleh Drs. Edward, MS

Anda mungkin juga menyukai