TENAGA KERJA
NAMA KELOMPOK :
1. M.JETHRO L (B11.2015.03918)
2. AHMAD SOFYAN B (B11.2018.05497)
3. KHUSNUL KHOTIMAH (B11.2018.04995)
4. CINDY ARIYANI UTAM I (B11.2018.05006)
3. Publikasikan Lowongan
Informasikan lowongan ini termasuk kepada karyawan lama, karena besar kemungkinan
ada kandidat internal perusahan yang mungkin memenuhi kriteria tersebut. Keberhasilan
publikasi lowongan kerja juga bervariasi, tergantung pada posisi apa yang perusahaan
tawarkan dan media penyampaiannya.
Beberapa posisi mungkin lebih cocok untuk dipublikasikan melalui media cetak seperti
koran lokal. Namun posisi lainnya bisa jadi lebih cocok dipublikasikan secara daring
(online).
Namun, kemajuan teknologi saat ini mendorong semua perusahaan untuk memasang iklan
lowongan kerja secara online. Website perusahaan pun berperan penting dalam proses ini.
B. Manfaat
TUNJANGAN PEGAWAI
Cuti Sakit
Cuti Sakit memberikan bayaran kepada karyawan ketika mereka tidak masuk kerja
karena sakit. Sebagian besar kebijakan memberikan bayaran penuh untuk sejumlah hari
sakit tertentu (mungkin 12 hari per tahun, biasanya diakumulasi dengan kecepatan 1
hari per bulan pengabdian.
Permasalahannya adlaah meskipun banyak karyawan menggunakan cuti sakit mereka
hanya ketika sakit, ada saja karyawan yang menggunakanannya baik mereka sakit
maupun tidak.
Taktik Pengurangan Biaya. Pemberi kerja menggunakan beberapa taktik untuk
mengurangi ketidakhadiran karena cuti sakit yang berlebihan. Beberapa pemberi kerja
membeli kembali cuti sakit yang tidak digunakan pada akhir tahun degnan membayar
karyawan sejumlah tertentu untuk setiap hari sakit yang tidak digunakan. Masalahnya
adalah karyawan yang benar - benar sakit dapat tetap datang bekerja. Sedangkan yang
lainnya mengadakan bulanan dimana hanya karyawan dengan kehadiran bulanan penuh
yang berhak mendapatkan tunjangan lainnya. Sedangkan perusahaan yang lain
berusaha menyelidiki seluruh absensi secara agresi, dengan menelepon ke rumah
karyawan yang tidak masuk kerja.
Kompensasi Pekerja
Pendekatan Kafetaria
Salah satu cara untuk memberikan pilihan yang tepat adalah dengan yang disebut
sebagai rencana tunjangan kafetaria. (Spesialis bayaran menggunakan rencana
tunjangan fleksibel dan rencana tunjangan kafetaria yang memiliki makna yang sama.)
Rencana kafetaria adalah rencana pada saat pemberi kerja menyediakan anggaran dana
tunjangan kepada setiap karyawan, dan membiarkan karyawan tersebut
menggunakannya sesuai tunjangan yang ia pilih, dengan dua batasa. Pertama, pemberi
kerja harus membatasi total biaya dari paket tunjangan karyawan. Kedua, setiap
rencana tunjangan karyawan harus memasukkan artikel - artikel tertentu yang
dipersyaratkan seperti Social Security, kompensasi pekerja, dan asuransi pengangguran.
Flextime adalah rencana ketika hari kerja karyawan diatur di seputar inti jam tengah
hari, seperti 11:00 hingga 14:00. Jadi, pekerja dapat memilih untuk bekerja dari pukul
07:00 hingga 15:00 atau dari 11:00 hingga 19:00.
Telecommuting menggunakan teknologi untuk bekerja jauh dari kantor; adalah cara
yang populer.
Minggu Kerja yang Dipadatkan. Banyak karyawan seperti pilot maskapai
penerbangan tidak bekerja secara 5 hari dan 40 jam seminggu konvensional. Pekerja
seperti ini biasanya mempunyai jadwal minggu kerja yang dipadatkan. Mereka
bekerja dengan jumlah hari yang lebih sedikit setiap minggunya, tetapi setiap hari
mereka bekerja dengan jam kerja yang lebih panjang.
Efektivitas dari Pengaturan Jadwal Kerja Fleksibel. Studi memperlihatkan jadwal
kerja fleksibel memberikan pengaruh positif pada produktivitas karyawan, kepuasan
kerja, dan ketidakhadiran karyawan; pengaruh pada ketidakhadiran biasanya lebih
tinggi dibandingkan pada produktivitas. Program yang sangat fleksibel kurang efektif
jika dibandingkan dengan jadwal yang kurang fleksibel.
Pengaturan Kerja Fleksibel Lainnya. Pembagian pekerjaan memungkinkan dua
orang atau lebih untuk berbagi satu pekerjaan purna waktu. Pembagian kerja merujuk
pada pengurangan sementara dalam jam kerja oleh sekelompok karyawan selama
penurunan ekonomi sebagai cara untuk mencegah pemberhentian.
Proses Pemberhentian
MEMOTIVASI PEGAWAI
1. Teori Hierarki Kebutuhan dan Maslow (Maslow’s Need Hierarchy Theory)
Menurut teori ini tingkah laku manusia pada waktu tertentu diarahkan oleh kebutuhan
paling kuat yang muncul pada waktu itu. Ada lima tingkat kebutuhan manusia, dan bila
tingkat kebutuhan pertama belum terpenuhi, maka segala usaha manusia ditujukan untuk
memenuhi kebutuhan itu lebih dahulu, itulah yang merupakan motivator aktif. Bila
kebutuhan tingkat pertama ini telah terpenuhi sampai batas tertentu, barulah muncul
kebutuhan tingkat kedua sebagai kebutuhan terkuat, dan ini pula sekarang yang menjadi
motivator aktif, sedangkan kebutuhan tingkat pertama sudah terpenuhi tidak lagi menjadi
motivator aktif. Begitulah seterusnya sampai pada kebutuhan tingkat ketiga, tingkat
keempat dan tingkat kelima.
1) Teknik motivasi positif merupakan kegiatan pemberian motivasi kerja kepada para
pegawai dengan cara mempengaruhi mereka untuk melaksanakan pekerjaan. Teknik ini
digunakan melalui pemberian semua imbalan (reward) yang menguntungkan
pegawai,sehingga dapat menimbulkan gairah dan semangat kerja.
2) Teknik motivasi negative adalah sebaliknya dari motivasi positif. Disini para pegawai di
pengaruhi untuk melaksanakan pekerjaan melalui penggunaan kekuasaan (power) yang
menakutkan pegawai. Motivasi berupa ancaman dengan pemberian sanksi bagi siapa
yang tidak mau bekrja dengan giat.