Anda di halaman 1dari 4

FORMAT PENGKAJIAN

APLIKASI TEORI MODEL KONSEP ADAPTASI ROY

A. PENGKAJIAN
1. Identitas Klien :
a. Nama : Tn.A
b. Jenis Kelamin : Laki-laki
c. Umur : 55 tahun
d. Agama :-
e. Pendidikan :-
f. Pekerjaan :-
g. Suku :-
h. Alamat : -

Pengkajian Tahap Pertama


1. Fisiologis
a. Oksigenasi dan Ventilasi
Oksigen : RR : 20x/menit..P : 76x/menit
b. Nutrisi
Istri Tn. A mengatakan bahwa suaminya tidak patuh terhadap dietnya
c. Eliminasi
Sering BAK bahkan pada malam hari pun sering mengalami BAK (5 kali)
d. Akivitas
Tn.A tidak mampu berjalan karena kaki kanan terasa nyeri
e. Istirahat
Sering terbangun pada malam hari karena BAK
f. Sense
Luka di kaki kanan Tn.A timbul sejak 7 hari yang lali. Dan pasien mengeluh jika luka
mengeluarkan bau busuk dan terdapat nanah
g. Cairan, elektrolit, dan keseimbangan asam basa
Pasien mengatakan sering BAK dan malam hari pun juga sebanyak 5 kali
h. Fungsi neurologis
Istri pasien mengatakan bahwa pasien akhir-akhir ini sering marah-marah dan menyalahkan
istrinya atas kondisi yang seperti ini
i. Endokrin
Pasien mengatakan bahwa 1 tahun ini mengalami imopoten (difungsi ereksi atau kondisi
dimana penis tidak mampu ereksi)
j. Konsep diri
Physical self : cemas karena perubahan fisik tetapi menerima pengobatan, adanya penurunan
libido/seksual, hubungan komunikasi dengan keluarga inti dan lingkungan baik.
Persona self : harga diri terganggu karena beban finansial dan hospitalisasi
k. Fungsi peran
Tn.A mengatakan sudah 1 tahun ini mengalami impoten (klien mengalami gangguan fungsi
primer sebagai suami)
l. Ketergantungan
Memiliki ketergantungan yang tinggi, kurang dapat menumbuhkan perasaan mencintai
Pengkajian Tahap Kedua

Mode fisiologi

Perilaku klien Stimulus fokal Stimulus kontekstual Stimulus residual


Maldatif Terdapat luka pada kaki Tn.A mengatakan Tn.A. mengatakan saat
kanan, mengeluarkan menderita penyakit DM ini mengkonsumsi
bau busuk dan terdapat 10 tahun yang lalu (dari OHO tetapi kadang –
nanah. S : 38,5° status terlihat bahwa kadang suka lupa.
(mengalami infeksi) pasien sudah menderita
Hasil pemeriksaan 10 thn lalu ), dan pasien
terakhir kadar gula mengatakan sudah 1
darah puasa 350 mg/dl, tahun ini mengalami
2jam pp : 400mg/dl. impoten. (stress)
Pasien menderita DM
selama 10 tahun
Konsep diri

Perilaku klien Stimulus fokal Stimulus kontekstual Stimulus residual

Physical self Cemas karena Penurunan libido/seks Istri Tn.A mengatakan


perubahan fisik akhir-akhir ini pasien
sering marah marah

Fungsi Peran

Perilaku klien Stimulus fokal Stimulus kontekstual Stimulus residual


Egois Pasien mengalami Stress emosi Suka menyalahkan
impoten (difungsi istrinya atas kondisi
ereksi atau kondisi seperti ini
dimana penis tidak
mampu melakukan
ereksi)

Interdependensi

Perilaku klien Stimulus fokal Stimulus kontekstual Stimulus residual


Tidak mandiri Pasien memiliki Hubungan komunikasi Kurang dapat
ketergantungan yang dengan keluarga inti dan menumbuhkan
tinggi lingkungan sekitar baik perasaan saling
mencintai

DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Resiko perluasan infeksi berhubungan dengan penurunan regulasi hormonal sekunder dari
penyakitnya
2. Gangguan nutrisi berhubungan dengan penurunan regulasi hormonal sekunder dari
penyakitnya
3. Phisical Self : Gangguan gambaran diri berhubungan dengan luka infeksi
4. Gangguan fungsi peran berhubungan dengan penurunan fungsi seksual
5. Resiko terjadinya gangguan integritas keluarga berhubungan dengan perubahan gambaran diri
RENCANA DAN TINDAKAN KEPERAWATAN

No. Dx Tujuan Intervensi


1 Infeksi hilang atau berkurang, luka Berikan obat OHO atau insulin sesuai program medis, rawat luka dengan aseptik teknik
busuk dan bernanah hilang, integritas
kulit kembali utuh

2 Nutrisi cukup dan terpenuhi Berikan obat OHO atau dan insulin sesuai program medis, jelaskan tentang pentingnya kepatuahn diet untuk tubuhnya
3 Gambaran diri tetap positip : pasien Jelaskan bahwa kondisi ini terjadi juga pada pasien lain, suport dengan nilai- nilai moral dan spiritual yg dia miliki
tidak merasa malu dengan
lingkungannya
4 Pasien nampak menerima perubahan Libatkan diskusi keluarga ( istri ) tentang adanya perubahan fungsi peran primer pada pasien, jelaskan hal-hal yg dapat
fungsi primer : lebih relaks, tidak dilakukan untuk meningkatkan kembali fungsi primer tersebut dengan mengembangkan nilai-etikal dan spiritual pada
sering marah pasien dan istri.
5 Integritas keluarga tetap adekuat : Sediakan waktu untuk berdialaog dengan pasien dan keluarga, berikan kesadaran bahwa perubahan emosi yang terjadi
pasien tidak sering marah, istrinya pada pasien adalah sesuatu yang bisa diantisipasi, kembangkan nilai kecintaan yang positif yang dimiliki keluarga
tetap menjaga pasien
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

No Implementasi Evaluasi
1 Memberikan obat OHO atau insulin sesuai program medis, rawat luka dengan aseptik teknik Infeksi hilang atau berkurang, luka busuk dan
bernanah hilang, integritas kulit kembali utuh

2 Memberikan obat OHO atau dan insulin sesuai program medis, jelaskan tentang pentingnya Nutrisi cukup dan terpenuhi
kepatuahn diet untuk tubuhnya
3 Menjelaskan bahwa kondisi ini terjadi juga pada pasien lain, suport dengan nilai- nilai moral dan Gambaran diri tetap positip : pasien tidak merasa
spiritual yg dia miliki malu dengan lingkungannya
4 Melibatkan diskusi keluarga ( istri ) tentang adanya perubahan fungsi peran primer pada pasien, Pasien nampak menerima perubahan fungsi primer :
jelaskan hal-hal yg dapat dilakukan untuk meningkatkan kembali fungsi primer tersebut dengan lebih relaks, tidak sering marah
mengembangkan nilai-etikal dan spiritual pada pasien dan istri.
5 Menyediakan waktu untuk berdialaog dengan pasien dan keluarga, berikan kesadaran bahwa Integritas keluarga tetap adekuat : pasien tidak sering
perubahan emosi yang terjadi pada pasien adalah sesuatu yang bisa diantisipasi, kembangkan nilai marah, istrinya tetap menjaga pasien
kecintaan yang positif yang dimiliki keluarga

Anda mungkin juga menyukai