Anda di halaman 1dari 2

Assalamuakaikum. Izin menjawab, Bu.

Keluarga Pemalsu Surat Hasil Swab(Swab) PCR Minta Maaf, Serahkan


Kasus ke(Kepada) Polisi
Kompas.com - 08/01/2021, 22:42 WIB

Penulis Muhammad Isa Bustomi | Editor Nursita Sari

JAKARTA, KOMPAS.com - Pihak keluarga tiga tersangka pemalsuan surat hasil swab(swab)
PCR berinisial MFA, EAD, dan MAIS memohon maaf dan menyerahkan kasus itu ke
(kepada)Polda Metro Jaya. Ketiga tersangka ditangkap polisi di tiga lokasi berbeda, yakni di
(hapus saja, pemborosan kata) Bandung, Bekasi, dan Bali pada 1 Januari 2021. "Keluarga
meminta maaf dari hati yang paling dalam bahwa telah gagal mendidik anaknya. Betul
(menyerahkan kasus ke(kepada) polisi," ujar Juru Bicara Keluarga Tersangka, David Cahyadi,
kepada wartawan, Jumat (8/1/2020). David mengatakan, pihak keluarga tiga tersangka juga
berterima kasih ke(kepada) dr Tirta yang melalui unggahannya dapat mengungkap pemalsuan
surat hasil swab(swab) PCR itu.

Kasus itu, kata David, menjadi pelajaran bagi orangtua(orang tua) untuk dapat mengawasi
penggunaan media sosial terhadap anak. "Kami mengucapkan terima kasih ke(kepada) dr Tirta
yang telah mengingatkan anak-anak kami. Ke depan(Semoga ke depannya) bisa jadi(menjadi)
pembelajaran bagi orangtua(orang tua) supaya lebih ketat dalam mendidik anak-anak, apalagi
sosial media ini rentan," kata David. Sebelumnya, Polda Metro Jaya menangkap MFA, EAD,
dan MAIS karena memalsukan hasil tes swab(swab) PCR yang mengatasnamakan PT BF untuk
diperjualbelikan ke(kepada) masyarakat. Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus
mengatakan, para pelaku hanya membutuhkan KTP konsumen untuk memalsukan dokumen tes
kesehatan itu. Lalu, mereka memasukkan identitas konsumen secara lengkap ke dalam dokumen
yang akan dipalsukan. Setelah beres, konsumen mendapat surat hasil swab(swab) PCR palsu
tersebut dalam bentuk PDF.
Para tersangka berani melakukan pemalsuan setelah MAIS lolos menggunakan dokumen palsu
saat hendak ke Bali dari Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang. "Pada tanggal 23 Desember,
MAIS akan berangkat ke Bali bertiga bersama temannya. Saat itu, ada ketentuan memakai tes
PCR H-2. Lalu, ia mengontak(menghubungi) temannya di Bali," kata Yusri, Kamis (7/1/2021).
Yusri menuturkan, MAIS mendapat ide untuk memalsukan dokumen dari rekannya di Bali yang
saat ini masih diburu polisi. "Mais bertemu rekannya (di Bali) tawarkan bisnis palsukan
swab(swab) PCR ini. Ditanggapi EAD. Kemudian EAD ajak MFH. Coba promosikan lewat
akunnya medsos (MFH)," katanya. Namun, penawaran hasil tes swab(swab) palsu itu diketahui
dr Tirta yang kemudian menyinggung dengan mengunggah tangkapan gambar melalui media
sosial. Saat itu, MFH pun langsung menghapus unggahan penawaran itu untuk menghilangkan
jejak. "Baru sejam terbaca dr Tirta. Ini yang kemudian di unggah(diunggah) di(pada) akun dr
Tirta. MFH lalu hapus akunnya," kata Yusri.

Sekian dan terima kasih.

Anda mungkin juga menyukai