KESEHATAN MENTAL
(1632329-2)
Nim : 19101054
Tugas individu 1!
1. Autopathological, yaitu prilaku abnormal dalam suatu budaya yang ditempati tetapi normal
dibudaya lain.
2. Autonormal, yaitu prilaku normal budaya yang ditempati tetapi tidak normal untuk budaya yang
lain.
3. Heteropathologikal, yaitu prilaku abnormal dalam seluruh budaya.
4. Heteronormal, yaitu prilaku normal dalam semua budaya
Tugas individu 3!
1. Aliran Psikoanalisa.
Psikolanalisa merupakan salah satu aliran besar dalam dunia psikologi, pencetus awalnya
adalah Sigmund Freud, berikut ini akan dijelaskan teori psikoanalisa dari Sigmund Freud dan
kemudian mengaitkannya dengan kepribadian yang sehat.
Psikoanalisa adalah cabang ilmu yang dikembangkan oleh Sigmund Freud dan para
pengikutnya, sebagai studi fungsi dan perilaku psikologis manusia. Freud pada awalnya memang
mengembangkan teorinya tentang struktur kepribadian dan sebab-sebab gangguan jiwa dan dengan
konsep teorinya yaitu perilaku dan pikiran dengan mengatakan bahwa kebanyakan apa yang individu
lakukan dan pikirkan hasil dari keinginan atau dorongan yang mencari pemunculan dalam perilaku
dan pikiran.
Menurut teori psikoanalisa, inti dari keinginan dorongan ini adalah bahwa mereka
bersembunyi dari kesadaran individual dan apabila dorongan – dorongan ini tidak dapat disalurkan,
dapat menyebabkan gangguan kepribadian dan juga mengganggu kesehatan mental yang disebut
psikoneurosis. Dengan kata lain, mereka tidak disadari. Ini adalah ekspresi dari dorongan tidak sadar
yang muncul dalam perilaku dan pikiran. Istilah “motivasi yang tidak disadari” / ( unconscious
motivation ) menguraikan ide kunci dari psikoanalisa.
1. Id
Id merupakan aspek biologis yang strukturnya paling mendasar dari kepribadian. Id juga
merupakan sistem kepribadian yang asli, dimana id sebagai rahim tempat berkembangan ego dan
superego. Id berisikan segala sesuatu yang secara psikologis ada sejak lahir dan merupakan
reservoir energi psikis. Id berhubungan erat dengan proses-proses jasmaniah darimana id
mendapatkan energinya. Id memiliki 2 proses yaitu proses primer dan tindakan refleksi. Id terdiri
dari dorongan – dorangan biologis seperti makan, sex dan agresifitas.
2. Ego
Ego merupakan aspek psikologis yang berkembang dari id yang struktur kepribadianya
mengontrol kesadaran dan mengambil keputusan atas perilaku manusia. Ego timbul karena
kebutuhan – kebutuhan organisme memerlukan transaksi – transaksi yang sesuai dengan dunia
kenyataan objektif. Perbedaan pokok antara id dan ego adalah id hanya mengenal kenyataan
subjektif jiwa sedangkan ego membedakan antara hal – hal yang terdapat dalam batin dan hal –
hal yang terdapat dalam dunia luar. Ego disebut juga sebagai eksekutif kepribadian karena ego
mengontrol pintu-pintu arah tindakan, memilih segi lingkungan kemana ia akan membri respon
dan memutuskan insting mana yang akan dipuaskan.
3. Superego.
Superego merupakan aspek sosiologis yang merefleksikan nilai – nilai sosial dan
menyadarkan individu atas tuntutan moral. Gambaran kesadaran akan nilai-nilai dan moral
masyarakat yang ditanamkan oleh adat istiadat, agama, orangtua, guru, dan orang lain kepada
anak. Karena itu pada dasarnya superego adalah hati nurani seseorang yang menilai benar atau
salahnya tindakan seseorang. Itu berarti superego mewakili nilai-nilai ideal dan selalu
berorientasi pada kesempurnaan.
Freud juga membagi aktivitas mental individu dalam beberapa tingkatan berdasarkan sejauh
mana individu menyadari gejala-gejala psikis yang timbul, yaitu :
Pada tingkat ini aktivitas mental dapat disadari setiap saat seperti berpikir, persepsi,
dan lain – lain.
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis yang timbul bias disadari
hanya apabila individu memperhatikannya, misalnya memori, pengetahuan-pengetahuan
yang telah dipelajari, dan lain – lain.
Pada tingkat ini aktivitas mental dan gejala-gejala psikis tidak disadari oleh individu.
Gejala-gejala ini muncul misalnya dalam dorongan-dorongan immoral, pengalaman-
pengalaman yang memalukan, harapan-harapan yang irasional, dorongan-dorongan seksual
yang tidak sesuai dengan norma masyarakat, dan lain-lain.
Meskipun masing-masing bagian dari kepribadian total ini mempunyai fungsi, sifat,
komponen, prinsip kerja, dinamisme dan mekanismenya sendiri. Namun mereka berinteraksi
begitu erat satu sama lain sehingga sulit (tidak mungkin) untuk memisah – misahkan
pengaruhnya dan menilai sumbangan relatifnya terhadap tingkah laku manusia. Tingkah laku
hampir selalu merupakan produk dari interaksi diantara ketiga sistem tersebut jarang salah
satu sistem berjalan terlepas dari kedua sistem lainnya.
1. Menurut freud kepribadian yang sehat yaitu jika individu bergerak menurut pola
perkembangan yang ilmiah.
2. Kemampuan dalam mengatasi tekanan dan kecemasan, dengan belajar.
3. Mental yang sehat ialah seimbangnya fungsi dari superego terhadap id dan ego.
4. Tidak mengalami gangguan dan penyimpangan pada mentalnya.
5. Dapat menyesuaikan keadaan ddengan berbagai dorongan dan keinginan
2. Aliran Behavioristik.
Aliran psikologi behaviorisme adalah sebuah aliran dalam psikologi yang didirikan oleh John
B.Watson pada tahun 1913. Behaviorisme atau Aliran Perilaku (juga disebut Perspektif Belajar)
adalah filosofi dalam psikologi yang berdasar pada proposisi bahwa semua yang dilakukan
organisme — termasuk tindakan, pikiran, atau perasaan— dapat dan harus dianggap sebagai
perilaku. Aliran ini berpendapat bahwa perilaku demikian dapat digambarkan secara ilmiah tanpa
melihat peristiwa fisiologis internal atau konstrak hipotetis seperti pikiran. Behaviorisme
beranggapan bahwa semua teori harus memiliki dasar yang bisa diamati tapi tidak ada perbedaan
antara proses yang dapat diamati secara publik (seperti tindakan) dengan proses yang diamati
secara pribadi (seperti pikiran dan perasaan).
Teori-teori behavioristik adalah proses belajar serta peranan lingkungan yang merupakan
kondisi langsung belajar dalam menjelaskan perilaku. Semua bentuk tingkah laku manusia adalah
hasil belajar yang bersifat mekanistik lewat proses penguatan.
Aliran behaviorisme memperlakukan manusia sebagai mesin, yaitu di dalam suatu sistem
kompleks yang bertigkah laku menurut cara – cara yang sesuai dengan hukum. Dalam pandangan
kaum behavioris, individu digambarkan sebagai suatu organisme yang bersifat baik, teratur, dan
ditentukan sebelumnya, dengan banyak spontanitas, kegembiraan hidup, berkreativitas, seperti alat
pengatur panas.
1. Menekankan pada respon – respon yang dikondisikan sebagai elemen dari perilaku.
2. Menekankan pada perilaku yang dipelajari dari pada perilaku yang tidak dipelajari. Behaviorisme
menolak kecenderungan pada perilaku yang bersifat bawaan.
3. Memfokuskan pada perilaku binatang. Menurutnya, tidak ada perbedaan alami antara perilaku
manusia dan perilaku binatang. Manusia dapat belajar banyak tentang perilakunya sendiri dari
studi tentang apa yang dilakukan binatang. Menurut penganut aliran ini perilaku selalu dimulai
dengan adanya rangsangan yaitu berupa stimulus dan diikuti oleh suatu reaksi beupa respon
terhadap rangsangan itu.
1. Memberikan respon terhadap faktor dari luar seperti orang lain dan lingkungannya.
2. Bersifat sistematis dan bertindak dengan dipengaruhi oleh pengalaman sangat dipengaruhi oleh
faktor eksternal, karena manusia tidak memiliki sikap dengan bawaan sendiri.
3. Menekankan pada tingkah laku yang dapat diamati dan menggunakan metode yang objektif.
3. Aliran Humanistik
Abraham Maslow (1908-1970) dapat dipandang sebagai Bapak dari psikologi humanistik.
Gerakan ini merasa tidak puas terhadap psikologi behavioristik dan psikoanalisis, dan memfokuskan
penelitiannya pada manusia dengan ciri-ciri eksistensinya.
Psikologi humanistik mulai di Amerika Serikat pada tahun 1950 dan terus berkembang.
Tokoh-tokoh Psikologi Humanistik memandang behavorisme mendehumanisasi manusia. Psikologi
Humanistik mengarahkan perhatiannya pada humanisasi psikologi yang menekankan keunikan
manusia. Menurut Psikologi Humanistik manusia adalah makhluk kreatif, yang dikendalikan oleh
nilai-nilai dan pilihan-pilihannya sendiri bukan oleh kekuatan-kekuatan ketidaksadaran.
Maslow menjadi terkenal karena teori motivasinya, yang dituangkan dalam bukunya
“Motivation and Personality”. Dalam buku tersebut diuraikan bahwa pada manusia terdapat lima
macam kebutuhan yang berhirarki, meliputi:
2) Kebutuhan-kebutuhan rasa aman (the safety needs / the security needs)
3) Kebutuhan rasacinta dan memiliki (the love and belongingness needs)
Menurut Maslow psikologi harus lebih manusiawi, yaitu lebih memusatkan perhatiannya
pada masalah-masalah kemanusian. Ada empat ciri psikologi yang berorientasi humanistik, yaitu:
1. Memusatkan perhatian pada person yang mengalami, dan karenanya berfokus pada pengalaman
sebagai fenomena primer dalam mempelajari manusia.
2. Memberi tekanan pada kualitas-kualitas yang khas manusia, seperti kreativitas, aktualisasi diri,
sebagai lawan pandangan tentang manusia yang mekanistis dan reduksionis.
3. Menyadarkan diri pada kebermaknaan dalam memilih masalah-masalah yang akan dipelajari dan
prosedur-prosedur penelitian yang akan digunakan.
4. Memberikan perhatian penuh dan meletakkan nilai yang tinggi pada kemuliaan dan martabat
manusia serta tertarik pada perkembangan potensi yang inheren pada setiap individu (Misiak dan
Sexton, 1988). Selain Maslow sebagai tokoh dalam psikologi humanistik, juga Carl Rogers
(1902-1987) yang terkenal dengan client-centered therapy (Walgito, B 2002 : 80).
Menurut aliran humanistik kepribadian yang sehat, individu dituntut untuk mengembangkan
potensi yang terdapat didalam dirinya sendiri. Bukan hanya mengandalakan pengalaman –
pengalaman yang terbentuk pada masa lalu dan memberikan diri untuk belajar mengenai suatu pola
mengenai yang baik dan benar sehingga menghasilkan respon individu yang bersifat pasif.
Tugas individu 5!
Jelaskan Apa Yang Dimaksud Oleh 4 Jenis Kematangan Dalam Penyesuaian Diri.
1. Kematangan Emosi.
Kematangan emosi merupakan kemampuan untuk dapat bersikap toleran, merasa nyaman,
mempunyai kontrol diri, perasaan untuk menerima diri sendiri dan orang lain, serta mampu
menyatakan emosinya secara konstruktif dan kreatif .
2. Kematangan Intelektual.
Kematangan intelektual adalah orang yang mampu menghadapi segala persoalan dengan
mempergunakan Nalar Logika, melakukan pertimbangan-pertimbangan yang logis, sistimatis dan
efisien berdasarkan ilmu pengetahuan seluas-luasnya.
3. Kematangan Sosial.
kematangan sosial merupakan perkembangan keterampilan dan kebiasaan-kebiasaan individu
yang menjadi ciri khas klompoknya, dengan demikian ciri-ciri kematangan sosial itu ditentukan oleh
kelompok sosial di lingkungan tersebut.
4. Tanggung Jawab.
Tanggung jawab secara harafiah dapat diartikan sebagai keadaan wajib menanggung segala
sesuatunya jika terjadi apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan, diperkarakan atau juga berarti hak
yang berfungsi menerima pembebanan sebagai akibat sikapnya oleh pihak lain, (Kamus Besar
Bahasa Indonesia, 2006). Menurut (Barbara, 2004) tanggung jawab adalah sikap yang dapat
diandalkan, ketekunan, terorganisasi, tepat waktu, menghormati komitmen, perencanaan.
Tugas individu 6!