Chapter II PDF
Chapter II PDF
TINJAUAN PUSTAKA
(Enda, 2010). Sosial dalam arti masyarakat atau kemasyarakatan berarti segala
sesuatu yang bertalian dengan sistem hidup bersama atau atau hidup
bermasyarakat dari orang atau sekelompok orang yang didalamnya sudah tercakup
(Ranjabar, 2006) . Namun jika di lihat dari asal katanya, sosial berasal dari kata
”socius” yang berarti segala sesuatu yang lahir, tumbuh dan berkembang dalam
yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) di artikan sebagai hal-
hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Menurut ilmu antropologi,
kebudayaan adalah keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia
dalam kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar .
yang tidak perlu dibiasakan dengan belajar,yaitu hanya beberapa tindakan naluri,
naluri yang terbawa dalam gen bersama kelahirannya (seperti makan, minum, atau
Budaya, kultur atau kebudayaan adalah cara atau sikap hidup manusia
dalam berhubungan secara timbal balik dengan alam dan lingkungan hidupnya
yang didalamnya sudah tercakup pula segala hasil dari cipta, rasa, karsa, dan
karya, baik yang fisik materiil maupun yang psikologis, idiil, dan spiritual
kehidupan manusia bai material maupun non-material. Sebagian besar ahli yang
itu akan berkembang dari tahapan yang sederhana menuju tahapan yang lebih
Sosial budaya adalah itu sendiri adalah segala hal yang dicipta oleh manusia
dengan pemikiran dan budi nuraninya untuk dan atau dalam kehidupan
2010).
universals. Istilah universal itu menunjukkan bahwa unsur-unsur tadi ada dan bisa
1. Bahasa,
2. Sistem pengetahuan,
3. Organisasi Sosial,
6. Sistem religi,
7. Kesenian
ketiga wujud kebudayaan yaitu wujudnya berupa sistem budaya, berupa sistem
dapat diraba atau disentuh. Wujud kebudayaan ini terletak dalam kepala-kepala
gagasan mereka itu dalam bentuk tulisan, maka lokasi dari kebudayaan ideal itu
berada dalam karangan dan buku-buku hasil karya para penulis warga masyarakat
tersebut.
b. Aktivitas (tindakan).
manusia dalam masyarakat itu. Wujud ini sering pula disebut dengan sistem
sosial. Sistem sosial ini terdiri dari aktivitas-aktivitas manusia yang saling
pola-pola tertentu yang berdasarkan adat tata kelakuan. Sifatnya konkret, terjadi
c. Artefak (karya)
Artefak adalah wujud kebudayaan fisik yang berupa hasil dari aktivitas,
perbuatan, dan karya semua manusia dalam masyarakat berupa benda-benda atau
hal-hal yang dapat diraba, dilihat, dan didokumentasikan. Sifatnya paling konkret
yang lain. Sebagai contoh: wujud kebudayaan ideal mengatur dan memberi arah
1. Lembaga Sosial
terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada
tatanan Sosial masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa
wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi
atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang
2. Sistem kepercayaan
kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system
penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi
drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti
di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini
perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat
4. Bahasa.
setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek.
dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti
oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus
dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan
secara teratur.
Jadi, systema itu mengandung arti Sehimpunan bagian atau komponen yang
2006).
atau hidup bermasyaakat dari orang atau sekelompok orang yang di dalamnya
sudah tercakup struktur, organisasi, nila-nilai sosial, dan aspirasi hidup serta cara
mencapainya. Budaya berarti cara atau sikap hidup manusia dalam hubungannya
secara timbal balik dengan alam dan lingkungan hidupnya yang didalamnya
tercakup pula segala hasil dari cipta, rasa, karsa, dan karya, baik yang fisik materil
2010). Dalam arti lain, sistem sosial budaya merupakan konsep untuk menelaah
asumsi-asumsi dasar dalam kehidupan masyarakat. Dengan kata lain, sistem sosial
budaya yaitu merupakan keseluruhan dari unsur-unsur tata nilai,tata sosial dan
tata laku manusia yang saling berkaitan dan masing-masing unsur bekerja secara
mandiri setra bersama-sama satu sama lain saling mendukung untuk mencapai
kesenian, moral, hukum, dan adat-istiadat (menurut EB. Tylor). Sedangkan Selo
Soemardjan dan Soelaeman Soemadi adalah semua hasil karya, rasa dan cipta
a. Tempat berlindung.
dengan adanya peradaban manusia yang didominasi oleh tradisi memburu dan
meramu. Pola mengkonsumsi manusia pada masa itu dengan makan makana hasil
ramuan bahan tumbuhan yang dikumpulkan dari hutan dan /atau memakan hasil
persepsi yang berbeda mengenai benda yang di konsumsi. Perbedaan persepsi ini,
saji (fast food). Hal ini mereka lakukan karena tingginya jam kerja atau tingginya
kompetensi hidup yang membutuhkan kerja keras. Padahal dibalik pola makan
tersebut, misalnya hasil olahan siap santap, memiliki kadungan garam yang sangat
Diabetes mellitus adalah suatu gangguan dari pankreas, organ yang biasanya
tersebut, maka makan terlalu banyak zat gula, kelebihan berat badan, tekanan
batin, dan bahkan kehamilan bisa menjadi faktor pencetus timbulnya diabetes.
Diabetes tidak bisa disembuhkan, tetapi bisa dikontrol dengan pengobatan seumur
hidup.
Setiap makanan yang kita santap akan diubah menjadi energi oleh tubuh.
Dalam lambung dan usus, makanan diuraikan menjadi beberapa elemen dasarnya,
termasuk salah satunya adalah jenis gula, yaitu glukosa. Jika terdapat gula, maka
sel tubuh. Kemudian gula tersebut dapat diserap dengan baik dalam tubuh dan
pankeas orang tersebut tidak dapat menghasilkan cukup insulin untuk menyerap
gula yang diperoleh dari makanan. Hal inilah yang menyebabkan kadar gula
dalam menjadi tinggi akibat timbunan gula dari makanan yang tidak dapat diserap
dengan baik dan dibakar menjadi energi. Penyebab lain adalah insulin yang cacat
mellitus tipe I adalah hasil dari kegagalan tubuh dalam memproduksi insulin.
pengobatan dengan metode suntik insulin. Hingga saat ini, diabetes tipe I masih
diet atau olah raga. Saat ini, diabetes tipe I hanya dapat diobati dengan metode
suntik insulin dan memantau tingkat glukosa dengan ketat menggunakan alat
Faktor penyebab diabetes tipe I adalah infeksi virus atau reaksi auto-imun
(rusaknya sistem kekebalan tubuh) yang merusak sel-sel penghasil insulin, yaitu
sel-B pada pankreas, secara menyeluruh. Oleh karena itu, pada tipe ini pancreas
mendadak. Tiba-tiba cepat mereka haus, sering kencing ( anak-anak jadi sering
ngompol), badan mengurus, dan lemah. Apabila insulin tidak segera diberika,
penderita bisa cepat tidak sadarkan diri, disebut juga dengan koma ketoasidosis
dijalanka. Tingkat glukosa rata-rata untuk pasien Diabetes mellitus tipe I harus
Diabetes Tipe II
yang paling banyak, yaitu sekitar 90-99%. Diabetes tipe 2 juga bisa disebut
diabetes life style karena selain faktor keturunan, juga disebut gaya hidup yang
tidak sehat. Biasanya, tipe ini mengenai orang dewasa. Diabetes tipe 2
Diabetes mellitus adalah suatu kondisi, dimana kadar gula di dalam darah
lebih tinggi dari biasa/normal (normal: 60 mg/dl sampai dengan 145 mg/dl), ini
disebabkan tidak dapatnya gula memasuki sel-sel. Ini terjadi karena tidak terdapat
Gejala umum Diabetes mellitus adalah poliuria atau sering buang air kecil
beberapa minggu atau bulan pada biabetes tipe 1, terutama pada anak-anak.
Sementara gejala diabetes tipe 2 biaanya berkembang jauh lebih lambat. Diabetes
tipe 1 juga dapat menyebakan berat badan menurun meski tidak begitu signifikan
dan tidak menimbulkan kelelahan mental. Semua gejala diatas, kecuali penuruna
berat badan juga dapat terjadi pada diabetes tipe 2. Pada pasien diabetes yang
tidak mengkontrol kadar gula darah dengan baik, penuruna berat badan yang
signifikan mungkin dialami pada tahap awal serangan diabetes. Langkah deteksi
akhir gejala Diabetes mellitus adalah dengan melakukan tes kadar gula darah.
ketoasidosis (DKA), yaitu suatu keadaan ekstrim yang ditandai dengan aroma
aseton pada napas penderita. Hal tersebut dikenal dengan pernapasan kussmaul,
kencing manis adalah kelainan metabolisme yang disebabkan oleh banyak faktor,
3. Atau keduanya.
karena kekurangan insulin menyebabkan glukosa tetap ada di dalam aliran darah
dan tidak dapat digunakan sebagai energi. Penyebab terbanyak dari kehilanagan
sel beta pada diabetes tipe 1 adalah kesalahan reaksi autoimunitas yang
menghancurkan sel beta pankreas. Reaksi autoimunitas tersebut dapat dipicu oleh
oleh mutasi pada banyak gen, termasuk mengekspresikan disfusi sel B, gangguan
sekresi hormon insulin, resistansi sel terhadap insulin yang disebabkan oleh
disfungsi glut10 dengan kofaktor hormon resistin yang menyebabkan sel jaringan,
terutama pada hati menjadi kurang peka terhadap insulin serta RBP4 yang
menekan penyerapan glukosa oleh otot lurik namun meningkatkan sekresi gula
tidak mencukupi untuk mengikat gula yang ada dalam darah akibat pola makan
atau gaya hidup yang tidak sehat. Berikut ini beberapa penyebab utama diabetes
tipe 2
1. Faktor keturunan
2. Kurang berolahraga
5. Umur
6. Gaya hidup
7. Pola makan
10. Merokok
Pada umunya, penyebab diabtes tipe 2 karena gaya hidup yang tidak sehat.
Hal ini membuat metabolisme dalam tubuh yang tidak sempurna sehingga
membuat insulin dalam tubuh tidak dapat berfungsi dengan baik. Hormon insulin
dapat diserap oleh lemak yang ada dalam tubuh. Sehingga pola makan dan gaya
hidup yang tidak sehat bisa membuat tubuh kekurangan insulin (Saptarini, 2014).
Ada banyak faktor yang memicu terjadinya diabetes. Semakin cepat kondisi
diabetes diketahui dan ditangani akan mencegah komplikasi yang terjadi (Nabil,
2009). Faktor-faktor yang dapat dianggap sebagai penyebab diabetes antara lain
kelainan sel beta pankreas, berkisar dari hilangnya sel beta sampai kegagalan sel
beta melepas insulin. Faktor lingkungan yang mengubah fungsi sel beta, antara
lain adanya infeksi, pola diet, umur, obesitas, kegemukan, kehamilan, gangguan
keadaan tersebut ke arah normal sangat sulit, kerusakan yang terjadi umumnya
akan menetap, maka upaya pencegahan sangat bermanfaat baik dari segi ekonomi
primordial yaitu pencegahan kepada orang-orang yang masih sehat agar tidak
memilki faktor resiko untuk terjadinya diabetes mellitus, pencegahan primer yaitu
pencegahan kepada mereka yang belum terkena diabetes mellitus namun memiliki
faktor resiko yang tinggi dan berpotensi untuk terjadinya diabetes mellitus agar
agar tidak terjadi komplikasi walaupun sudah terjadi penyakit, dan pencegahan
tersier yaitu usaha mencegah agar tidak terjadi kecacatan lebih lanjut walaupun
1. Pencegahan Primordial
primordial adalah orang-orang yang masih sehat dan belum memiliki resiko yang
tinggi agar tidak memiliki faktor resiko yang tinggi untuk penyakit diaetes
hidup, pentingnya kegiatan jasmani teratur, pola makan sehat, menjaga badan agar
tidak terlalu gemuk dan menghindari obat yang bersifat diabetagenik (PERKENI,
2002).
2. Pencegahan Primer
kelompok resiko tinggi, yakni mereka yang belum terkena diaetes mellitus, tetapi
fungsinya untuk mencapai tujuan tersebut. Materi penyuluhan dapat berupa : apa
3. Pencegahan Sekunder
ditujukan untuk pendeteksian dini diabetes mellitus serta penanganan segera dan
mengidentifikasi orang-orang tanpa gejala yang telah sakit atau penderita yang
4. Pencegahan Tersier
(80-325 mg) dapat dianjurkan untuk diberikan secara rutin bagi pasien diabetes
Dalam upaya ini diperlukan kerjasama yang baik antara pasien pasien
dengan dokter mauupun antara dokter ahli diabetes dengan dokter-dokter yang
Pelayanan kesehatan yang holistik dan terintegrasi antar disiplin terkait juga
sangat diperlukan, terutama di rumah sakit rujukan, baik dengan para ahli sesama
disiplin ilmu seperti konsultan penyakit jantung dan ginjal, maupun para ahli
disiplin lain seperti dari bagian mata, bedah ortopedi, bedah vaskuler, radiologi,
Pola makan adalah pola makan yang seimbang antara zat gizi karbohidrat,
protein, lemak, vitamin dan mineral. Makanan yang seimbang adalah makanan
yang tidak mementingkan salah satu zat gizi tertentu dan dikonsumsi sesuai
dengan kebutuhan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia pola diartikan sebagai
suatu sistem, cara kerja atau usaha untuk melakukan sesuatu. Dengan demikian
secara sehat. Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
yang kurang tepat yang dapat merugikan penderita tersebut seperti penderita tidak
penderita diabetes mellitus sama dengan anjuran makan sehat umumnya yaitu
1. Jumlah Makanan
Syarat kebutuhan kalori untuk penderita diabetes mellitus harus sesuai untuk
Komposisi energi dari karbohidrat 60-70%, protein 10-15%, dan lemak 20-25%
yaitu :
b. 2-3 porsi sayur (1 porsi=satu gelas sayur masak yang sudah ditiriskan)
c. 3-5 porsi buah (1 porsi setara satu pisang ambon sedang/50 gram)
e. 2-3 porsi protein nabati (1 porsi setara dua potong sedang tempe/50 gr)
f.Gula maksimal 12 sendok teh atau 48 gram per hari (World Health
Organization/WHO, 2009).
Dalam mengatur jumlah makanan juga dapat dilakukan dengan cara praktis
yaitu untuk mengisi separuh piring dengan sayur, seperempatnya dengan nasi dan
makanan khusus, anggapan tersebut tidak selalu benar karena tujuan utamanya
adalah menjaga kadar glukosa darah pada batas normal. Untuk itu sangat penting
bagi penderita diabetes mellitus untuk mengetahui efek dari makanan pada
glukosa darah. Jenis makanan yang dianjurkan untuk penderita diabetes mellitus
adalah makanan yang kaya serat seperti sayur-mayur dan buah-buahan segar.
Yang terpenting adalah tidak terlalu mengurangi jumlah makanan karena akan
mengakibatkan kadar gula darah yang sangat rendah (hypoglikemia) dan juga
mellitus.
Makan aneka ragam makanan yang mengandung sumber zat tenaga, sumber
zat pembangun serta zat pengatur. Makanan sumber zat tenaga mengandung zat
gizi karbohidrat, lemak dan protein yang bersumber dari nasi serta penggantinya
seperti : roti, mie, kentang, dan lain-lain. Makanan sumber zat pembangun
mengandung zat gizi protein dan mineral. Makanan sumber zat pembangun
3. Jadwal Makan
Jadwal makan yang dianjurkan bagi penderita diabetes mellitus adalah enam
kali makan dalam sehari. Dengan ketentuan tiga kali makan besar dan tiga kali
makan kecil. Hal ini dimaksudkan agar lambung tidak kosong dan asupan gula
dalam tubuh stabil tidak melonjak drastis dan tidak juga turun sangat rendah.
Penderita diabetes mellitus harus mentaati jadwal makan secara teratur, karena
gula darah) yang ditandai dengan timbulnya pusing, mual, dan pingsan pada
hidup dari segi biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktifitas organism(
2007). Glanz (1988) menyatakan perilaku itu dipandang sebagai sesuatu yang
berkelanjutan dari pengaruh yaitu faktor dalam diri seseorang aau individu, faktor
sosial (Glanz, 2002). Periaku merupakan hasil dari pada segala macam
domain, ranah atau kawasan yaitu kognitif (cognitive), afektif (affective), dan
terhadap stimulus (rangsangan dari luar) oleh karena itu perilaku ini terjadi
tersebut merespon. Teori skiner ini lebih dikenal dengan teori S-O-R ( stimulus
2007).
2.5.2 Pengetahuan
A. Definisi pengetahuan
Pengetahuan (knowledge) adalah hasil tahu dari manusia yang sekedar
B. Tingkat pengetahuan
a) Tahu (know).
suatu yang bersifat spsifik dari seluruh bahan yang telah dipelajari atau
rangsangan yang telah diterima oleh karena itu ,”tahu” ini merupakan tingkat
b) Memahami (comprehension).
dengan benar orang telah paham terhadap suatu objek atau materi harus dapat
dipelajari pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya). Aplikasidi sini dapat
d) Analisis (analiysis).
Analis adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek
organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu dengan yang lain.
e) Sintesis (synthesis)
dengan kata lain sintesis itu suatu kemampuan untuk menyusun formasi –
f) Evaluasi (evalution)
penilain terhadap suatu materi atau objek penilain – penilain itu berdasarkan
a. Pendidikan.
sesuatu yang tidak dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan
b. Minat.
Suatu fungsi jiwa untuk dapat mencapai suatu minat merupakan kekuatan diri
c. Intelegensi.
seseorang dapat bertindak secara tepat , cepat dan mudah dalam pengambilan
2. Faktor Eksternal
a. Media masa.
b. Pengalaman.
Pengalaman dari diri sendiri maupun orang lain yang meninggalkan kesan yang
Sosial budaya adalah hal hal yang kompleks yang mencakup pengetahuan,
kebiasaan berevolusi dimuka bumi ini sehingga hasil karya dan cipta
tradisi dan sosial budaya yang bertentangan dari segi kesehatan dan diman hal
d. Lingkungan.
e. Penyuluhan.
perilakunya.
f. Informasi.
2.5.3. Sikap
Sikap adalah reaksi atau respon seseorang yang masih tertutup terhadap
suatu stimulus atau objek. Jadi manifestasi dari sikap tidak dapat langsung dilihat,
2. Sikap dapat berubah sesuai dengan keadaan dan syarat-syarat tertentu terhadap
suatu kelompok.
3. Sikap dapat berupa suatu hal tertentu tetapi dapat juga kumpulan dari hal-hal
tersebut.
2003)
Seperti halnya dengan pengetahuan, sikap juga terdiri dari berbagai tingkatan
yakni:
faktor pendukung atau suatu kondisi yang memungkinkan antara lain adalah
dari pihak lain (Notoatmodjo, 2007). Tindakan adalah realisasi dari pengetahuan
dan sikap suatu perbuatan nyata. Tindakan juga merupakan respon seseorang
1. Persepsi (Perception)
Respon terpimpin adalah dapat melakukan sesuatu dengan urutan yang benar
dan sesuai.
3. Mekanisme (Mechanism)
dengan benar secara otomatis, atau sesuatu itu sudah merupakan kebiasaan.
4. Adopsi (Adoption)
dilakukan beberapa jam, hari, atau bulan yang lalu (recall). Pengukuran secara
2007).
Teori yang juga dikenal dengan Behavioral Intention Theory dari Ajzen
dari perilaku. Jika ingin mengambarkan apa yang akan dilakukan seseorang, cara
ditentukan oleh sikap dan norma subjektif. Komponen pertama mengacu pada
sikap terhadap perilaku. Sikap ini merupakan hasil dari pertimbangan untung dan
Ada beberapa tujuan dan manfaat dari teori ini, antara lain adalah untuk
perilaku manusia.
adalah kombinasi dari sikap untuk menampilkan perilaku tersebut dan norma
Sosial budaya
Diabetes mellitus
Pola makan
Aktifitas fisik
Reasoned Action) dengan menggunakan unsur sikap untuk melihat kebiasaan dan
aktifitas fisik ibu rumah tangga yang mendukung terjadinya Diabetes mellitus di
Lawas Utara.