Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN PENGETAHUAN PASIEN DIABETES MELLITUS TENTANG

PENCEGAHAN KOMPLIKASI DIABETES MELLITUS DI POLIKLINIK


PENYAKIT DALAM RSUD DR.SOEKARDJO
KOTA TASIKMALAYA TAHUN 2014

Emi 1*, Asep Kuswandi 2, Asep Setiawan3


Email : eminominata@gmail.com

Abstrak

Diabetes mellitus (DM) merupakan 60% penyebab kematian semua umur di dunia yang termasuk penyakit tidak
menular (PTM). DM merupakan ancaman yang serius bagi pembangunan kesehatan karena menimbulkan
kebutaan, gagal ginjal, kaki diabetes (gangrene) sehingga harus diamputasi, penyakit janyung dan stroke. Tujuan
penelitian ini untuk mengetahui pengetahuan pasien DM tentang pencegahan komplikasi DM di Poliklinik
Penyakit Dalam RSUD dr.Soekrdjo kota Tasikmalaya. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Populasi
dalam penelitian ini adalah semua pasien DM yang datang berobat ke Poliklinik Penyakit Dalam RSUD
dr.Soekrdjo kota Tasikmalaya sebanyak 215 orang dan sampel accidental sampling. Pengumpulan data
menggunakan kuesioner. hasil analisa dengan univariat berdasarkan pengetahuan pasien DM tentang
pencegahan komplikasi DM didapatkan pengetahuan cukup sebanyak 36 orang (70.6%). Berdasarkan hasil yang
didapat maka dianjurkan bagi rumah sakit dan profesi perawat untuk memberikan penyuluhan secara berkala
mengenai diabetes mellitus khususnya tentang pencegahan komplikasi diabetes mellitus pada pencernaan, kaki,
jantung, saraf dan kulit.

Kata kunci : pencegahan komplikasi DM, pengetahuan

Abstract

Diabetes Mellitus (DM) is not infectious disease, it caused high mortality in all age approxil 60 % of death. DM
can threat life and caused serious problem of health such as blindness, kidney failure feet diabetes (gangrene)
until amputated, heart disease and stroke. The aim of this research was to described patient’s knowladge about
prevention of complication at Poliklinik Poli Dalam RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya. This was used method of
descriptive. Population was all DM patients who visited to Poliklinik Penyakit Dalam in RSUD dr. Soekardjo
Tasikmalaya as many as 215 people while the sample accidental of sampling techniques has influenced 51
respondent. Collecting data use a questionaire. The univariat analysis showed that 36 respondent or 70.6 % has
enough knowladge about DM prevention. The study suggested that hospital and nurse should provide the
consultation regulary, the main consultation about diet, how to care the feet and skin, and also how to prevent
heart disease and stroke.

Keywords : Prevention DM, Complications knowledge

Pendahuluan insulin dan obat oral serta latihan untuk


Global status report on NCD membantu mengelola kadar glukosa dalam
World Health organization tahun 2010 darah. Selain itu ADA menggambarkan
melaporkan bahwa 60 % penyebab suatu model terapi gizi medis, namun
kematian semua umur di dunia adalah terapi model ini memerlukan pendekatan
karena Penyakit Tidak Menular (PTM). tim yang terdiri dari dietisin, perawat dan
American Diabetes Association (ADA) petugas kesehatan lain serta pasien itu
(2003) menjelaskan bahwa orang dengan sendiri untuk meningkatakan kemampuan
DM harus berhati-hati untuk memastikan setian pasien dalam mencapai kontrol
bahwa makanan mereka seimbang dengan metabolik yang baik.
World Health Organization yaitu proporsi dengan tampilan dalam bentuk
(WHO) mengemukakan bahwa Indonesia tabel dan distribusi frekuensi.
menempati urutan ke 4 terbesar jumlah
penderita diabetes di dunia. Pernyataan Hasil Penelitian
1. Gambaran pengetahuan responden
menurut International Diabetes
tentang pencegahan komplikasi DM
Federation (IDF), 371 orang di dunia yang
berumur dari 20-79 tahun menderita
Tabel 1 Distribusi frekuensi
diabetes (Ayu Rahmaningtyas, 2013, 1,
pengetahuan responden berdasarkan
http://nasional.sindonews.com). Prevalensi
pencegahan komplikasi DM
diabetes yang terdiagnosis dokter tertinggi
terdapat di Yogyakarta (2,6%), DKI No Pengetahuan F (%)
Jakarta (2,5%), Sulawesi Utara (2,4%), 1 Baik 3 5.9
dan Kalimantan Timur (2,3%). Prevalensi 2 Cukup 36 70.6
diabetes yang terdiagnosa dokter dan 3 Kurang 12 23.5
gejala, tertinggi di Sulawesi Tengah Jumlah 51 100
(3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Sumber: Hasil penelitian tahun 2014
Selatan (3,4%), dan Nusa Tenggara Timur
3,3 persen. Sedangkan untuk prevalensi Pada tabel diatas menggambarkan
diabetes di Jawa Barat yang terdiagnosa tingkat pengetahuan responden cukup
sebesar 1.3% untuk prevalensi diabetes 70.6 %
yang terdiagnosa dokter dan gejala sebesar
2.3% (Riset Kesehatan Daerah 2013). 2. Gambaran pengetahuan pasien DM
Hasil studi pendahuluan yang tentang pencegahan komplikasi pada
dilakukan di RSUD dr.Soekardjo kota mata
Tasikmalaya pada 10 orang yang Tabel 2 Distribusi frekuensi
mengalami DM 8 diantaranya mengatkan pengetahuan responden berdasarkan
pencegahan DM dengan tidak pencegahan komplikasi DM pada mata
menkonsumsi yang manis-manis dan 2 No Pengetahuan F (%)
diantaranya mengatakan dengan diet 1 Baik 17 33.3
teratur, melakukan kontrol dan konsumsi 2 Cukup 21 41.2
obat secara teratur. 3 Kurang 13 25.5
Jumlah 51 100
Tujuan Penulisan Sumber: Hasil penelitian tahun 2014
Diketahuinya pengetahuan pasien
diabetes melitus tentang pencegahan Pada tabel diatas menggambarkan
komplikasi dari diabetes melitus di tingkat pengetahuan responden cukup
poliklinik penyakit dalam RSUD dr. 41,2 %
Soekardjo kota Tasikmalaya
3. Gambaran pengetahuan pasien DM
tentang pencegahan komplikasi DM
Metode Penelitian pada saraf
Metode penelitian yang digunakan Tabel 3 Distribusi frekuensi
adalah deskriptif yang bertujuan pengetahuan responden berdasarkan
menggambarkan pengetahuan pasien DM pencegahan komplikasi DM pada saraf
tentang pencegahan komplikasi DM pada No Pengetahuan F (%)
pasien DM yang datang ke Poliklinik 1 Baik 4 7.8
2 Cukup 35 68.6
Penyakit Dalam RSUD dr. Soekardjo
3 Kurang 12 23.5
Tasikmalaya. Besarnya ukuran sampel 51
Jumlah 51 100
orang. Analisis statistik yang dipergunakan Sumber: Hasil penelitian tahun 2014
Pada tabel diatas menggambarkan Tabel 6 Distribusi frekuensi
tingkat pengetahuan responden cukup pengetahuan responden berdasarkan
68.6 % pencegahan komplikasi DM pada kulit
No Pengetahuan F (%)
4. Gambaran pengetahuan pasien DM 1 Baik 15 29.4
tentang pencegahan komplikasi DM 2 Cukup 18 35.3
pada kaki 3 Kurang 18 35.3
Jumlah 51 100
Tabel 4 Distribusi frekuensi Pada tabel diatas menggambarkan
pengetahuan responden berdasarkan tingkat pengetahuan responden cukup
pencegahan komplikasi DM pada kaki dan kurang 43.1 %
No Pengetahuan F (%)
1 Baik 19 37.3 7. Gambaran pengetahuan pasien DM
2 Cukup 12 23.5 tentang pencegahan komplikasi DM
3 Kurang 20 39.2 pada jantung
Jumlah 51 100
Sumber: Hasil penelitian tahun 2014 Tabel 7 Distribusi frekuensi
pengetahuan responden berdasarkan
Pada tabel diatas menggambarkan pencegahan komplikasi DM pada
tingkat pengetahuan responden baik jantung
37.3 % No Pengetahuan F (%)
1 Baik 2 3.9
5. Gambaran pengetahuan pasaien DM 2 Cukup 34 66.7
tentang pencegahan komplikasi DM 3 Kurang 15 29.4
pada pencernaan Jumlah 51 100
Sumber: Hasil penelitian tahun 2014
Tabel 5 Distribusi frekuensi pengetahuan
responden berdasarkan pencegahan Pada tabel diatas menggambarkan
komplikasi DM pada pencernaan tingkat pengetahuan responden cukup
No Pengetahuan F (%) 66.7 %
1 Baik 15 29.4
2 Cukup 14 27.5 8. Gambaran pengetahuan pasien DM
3 Kurang 22 43.1 tentang pencegahan komplikasi DM
Jumlah 51 100 pada organ vital
Sumber: Hasil penelitian tahun 2014
Tabel 8 Distribusi frekuensi
Pada tabel diatas menggambarkan pengetahuan responden berdasarkan
tingkat pengetahuan responden kurang pencegahan komplikasi DM pada organ
43.1 % vital
No Pengetahuan F (%)
6. Gambaran pengetahuan pasien DM 1 Baik 16 31.4
tentang pencegahan komplikasi DM 2 Cukup 23 45.1
pada kulit 3 Kurang 12 23.5
Jumlah 51 100
Sumber: Hasil penelitian tahun 2014

Pada tabel diatas menggambarkan


tingkat pengetahuan responden cukup
45.1 %
9. Gambaran pengetahuan pasien DM DM tentang pencegahan komplikasi
tentang pencegahan komplikasi DM DM, karena pengetahuan tidak hanya
pada ginjal dapat diperoleh dari pendidikan saja
melainkan juga dari pengalaman
Tabel 9 Distribusi frekuensi pribadi yang dapat digunakan sebagai
pengetahuan responden berdasarkan upaya untuk memperoleh pengetahuan.
pencegahan komplikasi DM pada ginjal Minimnya kesadaran diri pasien DM
dalam pencegahan komplikasi DM
No Pengetahuan F (%) menjadi faktor kurangnya pengetahuan
1 Baik 12 23.5 pasien DM.
2 Cukup 22 43.1 Penelitian ini sejalan dengan
3 Kurang 17 33.3 penelitian yang dilakukan oleh
Jumlah 51 100 Palanimuthu B (2010) yang
Sumber: Hasil penelitian tahun 2014 menyatakan bahwa tingkat
pengetahuan pasien DM dan
Pada tabel diatas menggambarkan komplikasinya yaitu sedang.
tingkat pengetahuan responden cukup Meningkatnya pengetahuan pasien
43.1 % adalah tercapainya tujuan edukasi.
Dengan demikian meningkat juga
Pembahasan kesadaran diri dari segi kesehatan,
1. Gambaran pengetahuan responden merubah gaya hidup kearah sehat,
tentang pencegahan komplikasi DM patuh terhadap terapi, dan hidup
Hasil penelitian pengetahuan berkualitas.
pasien DM tentang pencegahan 2. Gambaran pengetahuan pasien DM
komplikasi DM diperoleh bahwa 36 tentang pencegahan komplikasi pada
responden (70.6%) memiliki mata
pengetahuan cukup dan hanya 3 Lensa kabur, katarak, glukoma
responden (5.9%) yang memiliki dan diabetic retinopathy yang
pengetahuan baik, hal ini menjadi fakta merupakan komplikasi pada mata tidak
bahwa pasien DM sangat kekurangan banyak diketahui oleh pasien DM, dari
informasi mengenai teori bahkan fakta tersebut menjadikan faktor hasil
aplikasi baik dari tim medis atau penelitian tingkat pengetahuan pasien
keaktifan pasien DM sendiri dalam DM tentang pencegahan komplikasi
mencari informasi untuk mencegah DM pada mata memiliki pengetahuan
terjadinya penyakit yang menyertai cukup yaitu sebanyak 21 responden
penyakit DM ini. Dari keseluruhan (41.2 %) akan tetapi 17 responden
sistem untuk pencegahan komplikasi (33.3%) memiliki pengetahuan baik.
DM, pada sistem pencernaanlah yang Walaupun lebih banyak yang memiliki
memiliki nilai kurang lebih banyak pengetahuan cukup, namun tidak jauh
dibandingkan dengan sistem yang lain berbeda dengan yang memiliki
yaitu sebesar 22 responden (43.1%). pengetahuan baik, hal ini membuktikan
Pengetahuan sangat erat bahwa masih ada yang mengetahui
hubungannya dengan pendidikan, cara pencegahan komplikasi DM pada
dimana diharapkan bahwa dengan mata terlepas dari informasi yang
pendidikan yang tinggi maka orang dioeroleh dari tim medis atau keaktifan
tersebut akan semakin luas pula mereka.
pengetahuannya (Wawan & Dewi, Penelitian ini sejalan dengan
2010, hlm 12). Selain itu pengalaman penelitian yang dilakukan oleh Sari
pribadi responden menderita DM N.M.S dan Saraswati M.R (2011) yang
mempengaruhi pengetahuan pasien menyatakan bahwa prevalensi
terjadinya komplikasi DM berupa pencegahan komplikasi DM pada kaki
retinopati masih tinggi yang memiliki pengetahuan kurang
dipengaruhi oleh hipertensi, sebanyak 20 responden (39.2%) dan
dislipidemia, umur, dan durasi DM. pengetahuan baik sebanyak 19
3. Gambaran pengetahuan pasien DM responden (37.3 %). Dengan
tentang pencegahan komplikasi DM perbandingan yang sedikit antara
pada saraf pengetahuan yang baik dan kurang,
Komplikasi pada syaraf yang pengetahuan pasien DM terhadap
menyebabkan pasien kehilangan rasa komplikasi pada kaki mengenai luka
nyeri menjadi salah satu faktor pasien yang sulit sembuh, serta perawatannya
tidak menyadari akan adanya keluhan. tidak memberikan pengaruh jika
Sedangkan komplikasi bila yang mereka hanya sekedar tahu saja tanpa
tertekan adalah saraf pusat pasien tidak adanya kesadaran diri dan pada
mengetahuinya dan hanya meyakini sebagian pasien yang sudah mengalami
bahwa mereka tidak pernah mengalami kehilangan rasa nyeri menyebabkan
komplikasi tersebut. Dengan beberapa pencegahan akan komplikasi ini tidak
hal tersebut menjadi salah satu faktor optimal.
bahwa hasil penelitian pengetahuan Fransisca. K (2012)
pasien DM tentang pencegahan mengatakan bahwa prevalensi diabetes
komplikasi DM pada saraf diperoleh di dunia menyebabkan peningkatan
bahwa 35 responden (68.6%) memiliki kasus amputasi kaki karena komplikasi
pengetahuan cukup. Namun sangat diabetes. Hasil penelitian ini sesuai
sedikit yang memiliki pengetahuan dengan teori terkait.
baik yaitu sebanyak 4 responden 5. Gambaran pengetahuan pasaien DM
(7.8%), dengan angka pengetahuan tentang pencegahan komplikasi DM
baik yang sekecil ini dikhawatirkan pada pencernaan
penyakit penyerta akibat DM pada Makanan seperti makanan yang
saraf akan meningkat dikarenakan pedas, asam dan berpotensi
sangat minimnya pengetahuan mereka menimbulkan gas (kol, ubi jalar), kopi
tentang pencegahan pada saraf. (merangsang produksi asam lambung),
Penelitian ini sejalan dengan ragi dan soda merupakan jenis-jenis
teori yang dikemukakan oleh makanan yang dapat membantu
Wijayakusumah. M.H (2004) bahwa merangsang pencernaan bahkan tidak
adanya gangguan pada saraf sensorik diketahui sama sekali oleh pasien DM,
dapat menyebabkan sering kehilangan selain itu gejala-gejala seperti lidah
rasa nyeri. Selain itu Sudoyo (2007) yang sering terasa tebal, makan sedikit
mengatakan bahwa pengelolaan tapi cepat kenyang dan nafsu makan
keluhan neuropati umumnya bersifat yang menurun mereka tidak ketahui.
simtomatik, dan sering pula hasilnya Beberapa hal tersebut menjadi
kurang memuaskan. Dengan hilangnya faktor kurangnya pengetahuan pasien
rasa nyeri dan pengelolaan yang DM tentang pencegahan komplikasi
kurang memuaskan menjadi salah satu DM pada sistem pencernaan sebanyak
penyebab pengetahuan pasien DM 22 responden (43.1%). Namun
tidak baik. pengetahuan baiknya pun tidak sedikit
4. Gambaran pengetahuan pasien DM yaitu 15 responden (29.4%), dan hal
tentang pencegahan komplikasi DM ini menunjukan masih ada orang yang
pada kaki memiliki pemahaman yang baik
Hasil dari penelitian yang mengenai pencegahan komplikasi pada
dilakukan menunjukkan bahwa tingkat pencernaan akibat pentnyerta penyakit
pengetahuan pasien DM tentang DM. Penelitian ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh akan sulit dideteksi oleh pasien DM,
Gultom. Y.T (2012) yang menyatakan sehingga mereka tidak melakukan
bahwa gambaran pengetahuan tindakan pencegahan karena mereka
berdasarkan diet yaitu rendah. mengira tidak ada keluhan pada
6. Gambaran pengetahuan pasien DM dirinya. hal ini menyebabkan
tentang pencegahan komplikasi DM pengetahuan pasien untuk mencegah
pada kulit komplikasi DM pada jantung diperoleh
Kehilangan sensi nyeri pada bahwa 34 responden (66.7%) memiliki
pasien DM menyebabkan jika terjadi pengetahuan cukup. Namun sangat
luka mereka tidak menyadarinya disayangkan karena hanya 2 responden
hingga mereka melihat sendiri adanya (3.9%) yang memiliki pengetahuan
ada luka pada bagian tubuh mereka. baik untuk pencegahan pada jantung,
Hal ini menyebabkan pengetahuan dengan jumlah yang sangat sedikit ini
pasien DM tentang pencegahan dikhawatirkan angka kejadian
komplikasi DM pada kulit diperoleh komplikasi DM pada jantung lebih
bahwa 18 responden (35.5%) memiliki tinggi karena unruk mencegah
pengetahuan kurang dan cukup. Akan terjadinya penyerta selain dari adanya
tetapi untuk pengetahuan baiknya pun kesadaran pada diri sendiri,
tidak terlalu jauh berbeda dengan pengetahuan juga meimiliki peran
kedua hasil tersebut yaitu sebanyak 15 yang besar dalam hal ini.
responden (29.4%), dengan ini Fransisca. K (2012)
membuktikan bahwa sebagian dari menyatakan bahwa pada penyakit DM
pasien DM memiliki pemahaman yang rasa nyeri pada jantung atau daerah
baik mengenai pencegahan komplikasi dada mungkin tidak nyata akibat
pada DM. adanya neuropati yang sering sekali
Penelitian ini sejalan dengan terjadi pada penyandang DM sehingga
teori yang dikemukakan oleh pasien tidak menyadari akan adanya
Wijayakusumah. M.H (2004) bahwa keluhan pada jantung mereka. Hasil
kemampuan penderita diabetes untuk penelitian ini sejalan dengan teori ini.
merasakan sakit, panas atau dingin 8. Gambaran pengetahuan pasien DM
menjadi berkurang, bahkan mati rasa tentang pencegahan komplikasi DM
karena sirkulasi darah berkurang. pada organ vital
Dengan demikian pasien DM tidak Pasien DM hanya sebagian
merasakan keluhan jika terjadi luka yang mengetahui bahwa impotensi
pada kulit, dengan alasan tersebut dapat terjadi akibat kontrol gula yang
pasien DM tidak mengetahui kalau ada tidak baik, kelelahan yang dapat
luka atau infeksi pada kulit mereka mengurangi minat berhubungan
sehingga pencegahan untuk luka tidak seksual pasien DM dan karena
meluas kurang. kurangnya suplai darah ke penis. Hasil
7. Gambaran pengetahuan pasien DM dari penelitian pengetahuan pasien DM
tentang pencegahan komplikasi DM tentang pencegahan komplikasi DM
pada jantung pada organ vital diperoleh bahwa 23
CAD atau coronary artery responden (45.1%) memiliki
disease dan hipertensi merupakan pengetahuan cukup. Akan tetapi 16
penyakit jantung yang merupakan responden (31.4%) pasien DM
sebagian penyakit yang timbul akibat memiliki pengetahuan baik, dengan
dari komplikasi DM. Komplikasi ini pengetahuan yang baik dan adanya
hanya diketahui oleh sebagian pasien kesadaran pada diri dapat mencegah
DM. Namun jika pasien sudah tidak terjadinya komplikasi pada pasien DM.
dapat merasakan nyeri maka hal ini
Fox. C & Klivert. A (2010) sesak napas, tekanan darah naik,
mengatakan bahwa diabetes yang tidak bingung atau sulit berkonsentrasi,
terkontrol dengan baik dapat nafsu makan menurun, kulit kering dan
menimbulkan komplikasi yang salah gatal, serta terasa capek.
satunya adalah impotensi, namun
pasien kurang menyadari akan dampak Simpulan
dari kelelahan dapat menghilangkan Berdasarkan hasil penelitian yang
minat dalam melakukan hubungan telah dilakukan, maka dapat diambil
seksual dan kontrol diabetes yang kesimpulan bahwa pengetahuan pasien
buruk bisa mempengaruhi tingkat diabetes mellitus tentang pencegahan
energi. Hasil penelitian sejalan dengan komplikasi diabetes mellitus di poliklinik
teori ini. penyakit dalam RSUD dr.Soekardjo kota
9. Gambaran pengetahuan pasien DM Tasikmalaya tahun 2014 yaitu cukup pada
tentang pencegahan komplikasi DM mata, saraf, jantung, organ vital, dan ginjal
pada ginjal sedangkan pada kaki, pencernaan and kulit
Diabetic nephropathy yang kurang.
merupakan salah satu penyakit ginjal Saran
yang menyertai penyakit DM. Untuk Dengan adanya hasil penyuluhan ini
mencegahnya dapat dilakukan dengan diharapkan bisa melakukan penyuluhan
mengontrol gula darah agar tetap mengenai pencegahan komplikasi DM
stabil, namun sebagian dari pasien DM serta diharapkan adanya penelitian lebih
justru mengalami kesulitan untuk lanjut untuk menggali lagi tentang
mengontrol gula darah bahkan tidak pencegahan komplikasi diabetes mellitus
merasakan keluhan. Pada hasil dengan topik yang berbeda.
penelitian diperoleh bahwa 22
responden (43.1%) memiliki Daftar Pustaka
pengetahuan cukup, jumlah yang tidak Anggina. L.L., Hamzah. A., Pandhit.,
terlalu berbeda dengan pengetahuan hubungan antara dukungan sosial
pasien DM yang kurang yaitu keluarga dengan kepatuhan pasien
sebanyak 17 responden (33.3%), diabetes melitus dalam
dengan masih banyaknya yang melaksanakan program diet di poli
memiliki pengetahuan kurang ini bisa penyakit dalam RSUD Cibabat
menyebabkan terjadinya komplikasi Cimahi, (2010,
pada ginjal tidak dapat dikurangi. http://suaraforikes.webs.com,
Hasil penelitian ini sejalan diperoleh tanggal 4 April 2014).
dengan teori yang dikemukakan oleh Arikunto. S., (2010), Prosedur Penelitian
Wijayakusuma. M.H., (2004) bahwa Suatu Pendekatan Praktik, Rineka
kerusakan ginjal karena diabetes. Cipta, Jakarta.
Untuk mengendalikannya perlu Azwar. A., Prihartono. J., (2003),
dilakukan kontrol yang baik terhadap Metodologi Penelitian Kedokteran
diabetes dengan cara melakukan Dan Kesehatan Masyarakat,
pemeriksaan protein urin dan tekanan Binarupa Aksara, Batam
darah. Selain itu menurut Tandra. H Basunia, N., (2009), Gambaran Perilaku
(2008) bahwa kerusakan ginjal pada Klien Diabetes Melitus Tipe II
DM awalnya sama sekali tidak Dalam Melaksanakan Diet Diabetes
menimbulkan keluhan atau sangat Melitus di Poliklinik Dalam Rumah
minimal. Namun, bila banyak kapiler Sakit Umum Kota Tasikmalaya.
atau nefron yang rusak, mulai timbul Fox. C., Klivert. A., (2010), Bersahabat
keluhan atau gejala antara lain bengkak Dengan Diabetes Tipe 2, Penebar
pada kaki, sendi kaki, dan tangan, Plus, Jakarta.
Fransisca, K., (2012), Awas Pankreas Sari N.M.S., & Saraswati M.R., (2011),
Rusak Penyebab Diabetes, Cerdas prevalensi retinopati diabetika pada
Sehat, Jakarta. pasien diabetes melitus tipe 2 di
Gultom. Y.T, (2012), tingkat pengetahuan poliklinik penyakit dalam RSUP
pasien diabetes melitus tentang sangalah Denpasar.
manajemen diabetes mellitus di Saryono, (2013), Metodologi Penelitian
Rumah sakit pusat angkatan darat Kualitatif dan Kuantitatif dalam
gatot soebroto jakarta pusat, Bidang Kesehatan, Nuha Medika,
Ibnu, A. et al., (2009), Statistik Untuk Yogyakarta.
Praktisi Kesehatan, Graha Ilmu, Sloane. E., (2004), Anatomi dan Fisiologi
Yogyakarta. Untuk Pemula, EGC, Jakarta
Kementrian Republik Indonesia, (2013), Soegondo, S et al., (2009),
Diabetes Melitus penyebab Penatalaksanaan Diabetes Melitus
kematian Nomor 6 di Dunia : Terpadu, Edisi 2, FKUI, Jakarta.
Kemenkes Tawarkan Solusi Cerdik Solichah et al., Ada perbedaan tingkat
melalui Posbindu, kepatuhan diet sebelum dan setelah
http://www.depkes.go.id/index.php afirmasi positif pada pasien
?vw=2&id=2383, diperoleh pada diabetes melitus di ruang Cempaka
tanggal 20 April 2014 I RSUD kabupaten kudus, (2012,
Palanimuthu. B., (2010), tingkat http://www.e-
pengetahuan diet pasien diabetes journal.stikesmuhkudus.ac.id
mellitus serta komplikasinya di diperoleh tanggal 4 April 2014).
poli-endokrinologi, departemen Sudewo. B., (2009), buku pintar: Hidup
ilmu penyakit dalam, RSUP haji Sehat Cara Mas Dewo, PT
adam malik, medan, tahun 2010. AgroMedia Pustaka, Jakarta.
Rachmaningtyas A, (2013), Jumlah Sudoyo A.W., (2007), buku ajar: Ilmu
Penderita Diabetes di Indonesia Penyakit Dalam, jilid III, FKUI,
Masuk 7 Dunia Jakarta
http://nasional.sindonews.com/read Sugiyono , (2012), Metode Penelitian
/2013/09/03/15/778889/jumlah- Kuantitatif Kualitatif Dan R&D,
penderita-diabetes-di-indonesia- Alfabeta, Bandung.
masuk-7-dunia, diperoleh pada Suyanto., Salamah. U., (2008), Riset
tanggal 20 April 2014 Kebidanan Metodologi dan
Rahmadiliyani. N., Muhlisin. A., (2008) Aplikasi, Mitra Cendikia,
hubungan antara pengetahuan Yogyakarta.
tentang penyakit dan komplikasi Tandra. H., (2008), Segala Sesuatu Yang
pada penderita diabetes mellitus Harus Anda Ketahui Tentang
dengan tindakan mengontrol kadar Diabetes: Tanya Jawab Lengkap
gu;a darah di wilayah kerja Dengan Ahlinya, PT Gramedia
puskesmas I gatak sukaharjo. Pustaka Utama, Jakarta.
Berita ilmu keperawatan. 1 (2), 66. Tucker. S.M., et al. (2008), Standar
Riset Kesehatan Daerah tahun 2013 Perawatan Pasien: perencanaan
Riyanto. A., (2009), Pengolahan dan kolaboratif & intervensi
Analisis Data Kesehatan, Nuha keperawatan, edisi 7, EGC,
Medika, Yogyakarta. Jakarta.
Riyanto. A., (2014), Kapita Selekta Waluyo. S., (2009), 100 Questions &
Kuesioner pengetahuan dan sikap Answers Diabetes, PT Elex Media
dalam penelitian kesehatan, Komputindo, Jakarta
Salemba Medika, Jakarta Wawan. A., Dewi. M., (2010), Teori &
Pengukuran Pengetahuan Sikap
Dan Perilaku Manusia, Nuha
Medika, Yogyakarta
Wijayakusuma. M.H., (2008), Bebas
Diabetes Mellitus Ala Hembing,
Puspa Swara, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai