Anda di halaman 1dari 5

MODUL 3

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), wilayah Indonesia


merupakan gugusan kepulauan terbesar didunia yang memiliki 129 gunung api aktif, atau
dikenal juga dengan ring of fire, serta terletak pada pertemuan tiga lempeng tektonik aktif
dunia. Indonesia juga merupakan rumah bagi beragam suku, agama dan kepercayaan. Bencana
alam dan non-alam sering terjadi di Indonesia. Pada akhir Juli 2018, serangkaian gempa bumi
berulang dengan kekuatan lebih dari 6 SR mengguncang pulau Lombok. Pusat gempa berada
pada kedalaman hiposenter 34 km Lombok bagian Utara. Menurut Badan Metereologi,
Klimatologi dan Geofisika (BMKG) gempa ini dipicu oleh adanya aktifitas sesar naik di utara
Lombok. Data korban meninggal dunia pada gempa bumi Lombok 460 orang, 7.733 korban luka-
luka, dan 417.529 orang menjadi pengungsi, serta banyak terdapat kerusakan infrastruktur.
Kemampuan manajemen resiko bencana termasuk mitigasi dan kesiapsiagaan dalam
menghadapi bencana di Indonesia masih kurang termasuk pada gempa bumi di Lombok dan
sekitarnya.
Di Indonesia, payung hukum tentang penanggulangan bencana adalah Undang-Undang
RI nomor 24 tahun 2007, dengan pembentukan BNPB yang merupakan lembaga pemerintah
nondepartemen setingkat mentri. Selanjutnya terdapat Peraturan Pemerintah nomor 21, 22 dan
23 tahun 2008 yang mengatur tentang penyelenggaraan penanggulangan bencana, partisipasi
dan peran dunia internasional setelah terjadinya bencana. Sejumlah lembaga kemanusiaan
membuka pos bantuan untuk para pengungsi korban bencana gempa bumi Lombok. Pos
bantuan tersebut adalah Palang Merah Indonesia, organisasi pemerintah dan non pemerintah
maupun kelompok-kelompok mandiri yang menyalurkan tenaga relawan, makanan, obat-
obatan, pakaian, tenda dan kebutuhan pokok lainnya kepada para korban. Bantuan utama
dalam tanggap darurat bencana adalah tenaga untuk evakuasi korban, pendistribusian bantuan
logistik, medis dan tenaga medis.
Kementrian Kesehatan RI sudah mengeluarkan buku pedoman teknis penanggulangan
krisis kesehatan akibat bencana yang merupakan panduan bagi petugas kesehatan yang bekerja
dalam penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana di Indonesia. Korban hidup
dipengungsian selain membutuhkan pemenuhan kebutuhan fisik, juga perlu mendapatkan
rehabilitasi psikis berupa trauma healing sedangkan korban meninggal akibat bencana massal
ditangani oleh tim Disaster Victim Identification (DVI) dari kepolisian. Tim DVI didalam
melakukan proses identifikasi korban bekerja lintas sektoral. Pada fase rekonsiliasi, jenazah yang
sudah teridentifikasi melalui metode identifikasi primer dan sekunder diserahkan kepada
keluarga untuk dikuburkan.
Bagaimanakah Anda menanggapi kasus di atas?

STEP 1 – TERMINOLOGI
1. BNPN
2. Ring of fire
3. Hiposenter
4. Lempeng teknonik
5. Bencana Alam dan Non Alam
6. BMKG
7. PMI
8. Tanggap darurat bencana
9. Evakuasi
10. Trauma healing
11. Disaster Victim Identification
12. Fase rekonsiliasi
13. Indentifikasi Primer
14. Identifikasi Sekunder
15. Mitigasi

STEP 2 – ANALISIS MASALAH

Paragraf 1

1. Apa peran, fungsi, dan wewenang dari BNPB?


2. Bagaimana potensi bencana dan jenisnya di wilayah Indonesia?
3. Bagaimana hubungan antara suku, agama, dan kepercayaan thdp sikap dalam menghadapi
bencana yang ada di Indonesia?
4. Mengapa kemampuan manajemen risiko bencana di Indonesia dikatakan masih kurang?
5. Bagaimana manajemen risiko bencana? Dan apa saja aspek dari manajemen risiko bencana
6. Bagaimana sistem pendataan dari korban bencana
7. Siapa yang bertanggung jawab atas penanggulangan bencana?

Paragraf 2

8. Apa latar belakang yang mendasari terbentuknya BNPB?


9. Bagaimana penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia?
10. Apa saja payung hukum yang mengatur tentang penyelenggaraan penanggulangan
bencana?
11. Bagaimana bentuk dan mekanisme partisipasi dan peran dunia internasional dalam
penanggulangan bencana di Indonesia?
12. Apa saja tugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) dalam hal kejadian bencana alam?
13. Apa saja peran dan kebijakan pemerintah t entang penyelenggaraan penanggulangan
bencana?
14. Mengapa bantuan utama dalam tanggap darurat bencana adalah tenaga untuk evakuasi
korban, pendistribusian bantuan logistik, medis dan tenaga medis, dan apa saja
contohnya?
Paragraf 3

15. Apa saja pedoman penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana yang dikeluarkan oleh
Kemenkes?
16. Apa tugas dari DVI kepolisian dan tugas medis dalam membantu DVI?
17. Bagaimana proses trauma healing dilakukan terhadap para korban bencana alam?
18. Bagaimana proses identifikasi korban dan apa saja lintas sektoral yang terlibat didalamnya?
19. Bagaimana mekanisme penyerahan korban meninggal kepada keluarga?

STEP 3 – BRAINSTORMING

1. Apa peran, fungsi, dan wewenang dari BNPB?


Tujuan BNPB
- Memberikan perlindungan ttg bencana
- Menyelarskan UU ttg bencana
- Partisipasi dan kemitraan masyarakat ttg bencana
- Prinsip: Cepat tepat,
2. Bagaimana potensi bencana dan jenisnya di wilayah Indonesia?
Potensi Bencana
- Indonesia  daerah khatulistiwa
- Lempeng  pergerakan membentuk gempa bumi dan rangkaian gunung api yang aktif
 Indonesia memiliki potensi bencana yang tinggi (gempa bumi, gunung Meletus, tanah
longsor, banjir, dll)
- Indonesia dengan Iklim tropis  hujan dan infrastruktur yang kurang baik  risiko tinggi
terhadap banjir dan tanah longsor
- Indonesia dengan bibir pantai yang panjang  risiko terhadap terjadinya abrasi
- Risiko non-Alam  kecelakaan transportasi, kebakaran hutan
Jenis bencana alam
- Bencana alam
- Bencana non alam  gagal teknologi dan gagal modernisasi
- Bencana sosial  terorisme, konflik antar suku

3. Bagaimana hubungan antara suku, agama, dan kepercayaan thdp sikap dalam menghadapi
bencana yang ada di Indonesia?
- Indonesia  banyak suku, agama, dan kepercayaan  ada beberapa suku dan agama
yang memiliki kepercayaan tentang bagaimana cara menghadapi suatu bencana 
pemerintah harus melakukan pendekatan yang berbeda-beda
- Kebiasaan dan adat istiadat yang beragam  Gotong royong sangat tinggi, sehingga
lembaga masyarakat membantu untuk saling membantu pada saat bencana. Misalnya
bantuan logistic, bantuan materi, dan bantuan moril

4. Mengapa kemampuan manajemen risiko bencana di Indonesia dikatakan masih kurang?


Rencana Kontigensi  untuk memprediksi bencana yang akan terjadi sehingga sudah
dipersiapkan perencanaan yang akan dilakukan
Rencana tanggap darurat  sudah terjadi bencana  yang diterapkan di Indonesia
Yang masih kurang
- Masih belum adanya UU yang pembahasannya belum detail (manajemen risiko dan
bencana)
- Alokasi dana yang masih kurang (APBN mengalami penurunan setiap tahunnya)
- Lambatnya upaya mitigasi
- Lambatnya koordinasi instansi terkait atas penanggulangan risiko bencana dan bencana

5. Bagaimana manajemen risiko bencana? Dan apa saja aspek manajemen risiko bencana?
Risiko Bencana
- Pra bencana: Mitigasi dan kesiap-siagaan  Bangunan infrastruktural,
- Tanggap darurat
- Pasca bencana: Pencegahan dan mitigasi, pemulihan dan rekonstruksi, pemulihan fisik
dan mental dari korban bencana

6. Bagaimana sistem pendataan dari korban bencana?


Fungsi: mengklaim dana dan bantuan yang dibutuhkan oleh puskesmas
BNPB  pendataan awal ke TKP
7. Siapa yang bertanggung jawab atas penanggulangan bencana?

- Perlindungan masyarakat
- Pengalokasian dana kepada korban bencana
- Dll

BNPB dan BNPD

Skala masif  pemerintah bekerja sama dengan badan internasional (GO dan NGO)

8. Apa latar belakang yang mendasari terbentuknya BNPB?


BPKKP  BNPB
- Diperlukan nya Lembaga diluar kementrian dalam menanggulangi bencana

9. Bagaimana penyelenggaraan penanggulangan bencana di Indonesia?


UU RI no 24 tahun 2007
- Bertujuan utk memberikan perlindungan masyarakat terhadap bencana
- Membangun partisipasi mitra publik dan swasta
- Membangun gotong royong
Dilakukan mulai dari tahap persiapan sampai tahap bencana

10. Apa saja payung hukum yang mengatur tentang penyelenggaraan penanggulangan
bencana?
- UU 24 tahun 2007 tentang bencana merupakan tanggung jawab bersama
- PP 1 tahun 2008 tentang penanggulangan bencana
- PP No. 23 tahun 2008 tentang Peran Lembaga internasional dalam penanggulangan
bencana

11. Bagaimana bentuk dan mekanisme partisipasi dan peran dunia internasional dalam
penanggulangan bencana di Indonesia?
- Bantuan dalam bentuk bantuan dana, logistik, tenaga teknis  dilampirkan dalam
proposal  nota Kerjasama dan nota kesepahaman
- Tetap berada dalam pengawasan BNPB
- Bantuan diberikan secara langsung tanpa ada prosedur khusus

12. Apa saja tugas dari Palang Merah Indonesia (PMI) dalam hal kejadian bencana alam?
- Memberikan bantuan kepada korban bencana alam
- Pembinaan relawan
- Melaksanakan pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan Kepalangmerahan
- Menyebarluaskan informasi yang berkaitan dengan kegiatan Kepalangmerahan
- Membantu dalam penanganan musibah dan/atau bencana di dalam dan di luar negeri
- Membantu pemberian pelayanan kesehatan dan sosial
- Melaksanakan tugas kemanusiaan lainnya yang diberikan oleh pemerintah

13. Apa saja peran dan kebijakan pemerintah tentang penyelenggaraan penanggulangan
bencana?
UU No. 24 tahun 2007
Yang bertanggung jawab  Pmeerintah pusat dan pemerintah daerah
14. Mengapa bantuan utama dalam tanggap darurat bencana adalah tenaga untuk evakuasi
korban, pendistribusian bantuan logistik, medis dan tenaga medis, dan apa saja
contohnya?
15. Apa saja pedoman penanggulangan krisis kesehatan akibat bencana yang dikeluarkan oleh
Kemenkes?
16. Apa tugas dari DVI kepolisian dan tugas medis dalam membantu DVI?
17. Bagaimana proses trauma healing dilakukan terhadap para korban bencana alam?
18. Bagaimana proses identifikasi korban dan apa saja lintas sektoral yang terlibat didalamnya?
19. Bagaimana mekanisme penyerahan korban meninggal kepada keluarga?

Anda mungkin juga menyukai