Anda di halaman 1dari 5

BANJIR

A. Pengertian
Banjir merupakan salah satu fenomena alam yang biasa terjadi di suatu kawasan yang
banyak dialiri oleh aliran sungai. Secara sederhana banjir definisi banjir adalah hadirnya
air di suatu kawasan luas sehingga menutupi permukaan kawasan tersebut. Dalam siklus
hidrologi kita dapat melihat bahwa volume air yang mengalir di permukaan Bumi
dominan ditentukan oleh tingkat curah hujan, dan tingkat peresapan air ke dalam tanah.
Secara alamiah, banjir adalah proses alam yang biasa dan merupakan bagian penting dari
mekanisme pembentukan dataran di Bumi kita ini. Perlu kita sadari, selain akibat curah
hujan, banjir melibatkan air, udara dan bumi. Ketiga hal itu hadir di alam ini dengan
mengikuti hukum- hukum alam tertentu yang selalu dipatuhinya. Seperti: air mengalir
dari atas ke bawah, apabila air ditampung di suatu tempat dan tempat itu penuh
sedangkan, air yang terus menerus dimasukkan maka air akan meluap, dan sebagainya.

B. Faktor-Faktor Penyebab Banjir


Jika ditinjau dari letak geografisnya, iklim, factor demografi dan kondisi social
masyarakatnya kemungkinan terjadinya banjir di Jakarta cukup besar. Peristiwa banjir
tidak akan menjadi masalah sejauh banjir tidak menimbulkan gangguan atau kerugian
yang berart bagi kepentingan manusia. Fenoma banjir disebabkan oleh tiga faktor yaiut
kondisi alam, peristiwa alam, dan kegiatan manusia :
1. Faktor-faktor kondisi alam yang dapat menyebabkan terjadinya banjir adalah
kondisi wilayah, misalnya : letak geografis suatu wilayah, kondisi topografi, dan
geometri sungai seperti kemiringan dasar sungai, meandering, penciutan ruas
sungai, sedimentasi, pembendungan alami pada suatu ruas sungai.
2. Peristiwa alam yang bersifat dinamis yang dapat menjadi penyebab banjir seperti
curah hujan yang tinggi, pecahnya bendungan sungai, peluapan air yang
berlebihan, pengendapan sendimen / pasir, pembendungan air sungai karena
terdapat tanah longsor , pemanasan global yang mengakibatkan permukaan air
laut tinggi.
3. Faktor kegiatan manusia yang dapat menyebabkan banjir adalah adanya
pemukiman liar di daerah bantaran sungai, penggunaan alih fungsi resapan air
untuk pemukiman, tata kota yang kurang baik, buangan sampah yang
sembarangan tempat, dan pemukiman padat penduduk.

C. Strategi Mitigasi Bencana Banjir


Ada empat hal penting dalam mitigasi bencana, yaitu :
1. Tersedia informasi dan petakawasan rawan bencana untuk tiap jenis bencana.
2. Sosialisasi untuk meningkatkan pemahaman dan kesadaran masyarakat dalam
menghadapi bencana, karena permukim di daerah rawan bencana.
3. Mengetahui apa yang perlu dilakukan dan dihindari, serta mengetahui cara
penyelamatan diri jika bencana timbul.
4. Perngaturan dan penataan kawasan rawan bencana untuk mengurangi ancaman
bencana.

Nugroho, S. P (2010). Karakteristik Fluks Karbondan Kesehatan DAS dari Aliran Sungai- Sungai Utama di
Jawa. Bogor: InstitutPertanian Bogor

KEBAKARAN

Pencegahan dan penanggulangan serta penyelamatan diri dari bencana kebakaran adalah
peristiwa atau rangkaian peristiwa yang mengancam dan mengganggu kehidupan dan
penghidupan masyarakat yang disebabkan, baik oleh kelalaian manusia maupun faktor lain,
sehingga mengakibatkan timbulnya korban jiwa manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta
benda serta dampak psikologis.

1. Pencegahan Langkah–langkah yang perlu di antisipasi guna mencegah terjadinya


bencana kebakaran sebagai berikut :
a) Pastikan bahwa Instalasi Listrik aman
b) Pembebanan yang berlebihan pada satu stop kontak akan menyebabkan kabel
panas dan akan bisa memicu kebakaran, ini biasanya dilakukan dengan
penumpukan beberapa stop kontak atau T pada satu titik sumber listrik. Seperti ini
kita hindari
c) Pergunakan pemutus arus listrik (kontak tusuk) dalam keadaan baik.
d) Apabila ada kabel listrik yang terkelupas atau terbuka, harus segera diperbaiki,
karena bisa menyebabkan hubungan pendek.
e) Jangan sekali-kali mencantol listrik, karena anda tidak memiliki sistim pengaman
yang sesuai, PLN biasanya sudah memperhitungkan distribusi beban listrik,
apabila ada beban berlebihan akan mengganggu jaringan listrik yang ada.

2. Penanggulangan
a) Sediakan alat pemadam kebakaran di Kantor anda. Apabila anda bisa
membelinya, siapkanlah selimut pemadam (fire blanket) disetiap ruangan kantor.
b) Sebagai pengganti fire blanket, sediakan karung goni (karung beras yang terbuat
dari serat manila hennep). Basahi karung goni sebelum dipakai untuk
memadamkan api.
c) Panggil pemadam kebakaran apabila masih sempat. Pasang nomor penting dekat
telephone, atau program telephon untuk nomor-nomor penting. Ingat bahwa
mereka tidak akan datang dalam waktu singkat, kemungkinan api telah berkobar
lebih besar.
3. Prinsip-prinsip dalam penanggulangan bencana kebakaran Prinsip-prinsip dalam
penanggulangan bencana kebakaran adalah:
a) cepat dan tepat
b) prioritas
c) koordinasi dan keterpaduan
d) berdaya guna dan berhasil guna
e) kemitraan
f) pemberdayaan
g) nondiskriminasitif

4. Tujuan penanggulangan bencana Penanggulangan bencana bertujuan untuk :


a) memberikan perlindungan kepada pegawai dari ancaman bencana
b) menyelaraskan peraturan perundang-undangan yang sudah ada
c) menjamin terselenggaranya penanggulangan bencana secara terencana, terpadu,
terkoordinasi, dan menyeluruh
d) menghargai budaya local
e) membangun partisipasi dan kemitraan publik serta swasta
f) mendorong semangat gotong royong, kesetiakawanan, dan kedermawaan; dan
g) menciptakan perdamaian dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

5. Penyelamatan diri Apabila karyawan/karyawati kantor sudah melakukan pengenalan dan


pengecekan Kantor dengan seksama maka :
a) Buat rencana penyelamatan diri bersama dengan menentukan sedikitnya dua jalur
keluar dari setiap ruangan. Ini bisa melalui pintu ataupun jendela, jadi perhatikan
apakah teralis kantor akan mengganggu rencana ini. Buatlah denah penyelamatan
diri di kantor bersama seluruh karyawan.
b) Persiapkan lampu senter di dekat tempat tidur bagi petugas Satpam.
c) Saat kebakaran, sebenarnya asap yang membuat orang menjadi panik dan tidak
dapat bernafas dengan leluasa. Merangkaklah atau menunduk di bawah, tutup
mulut dan hidung dengan kain yang dibasahi.
d) Keluarlah dari pintu atau jendela yang terdekat menuju ke tempat yang aman.
Pastikan bahwa pintu dapat dengan cepat dibuka pada kondisi darurat, demikian
pula jika harus melalui jendela.
e) Apabila terjebak api, pastikan balut tubuh dengan selimut tebal yang dibasahi. Ini
hanya dilakukan sebagai pilihan terakhir apabila tidak ada jalan keluar menerobos
kobaran api.
6. Pihak-pihak yang terkait
a) Pegawai yang bersangkutan
b) SATPAM
c) Petugas yang menangani kebakaran
d) Pemadam Kebakaran
e) Kabag TU / Kasubag Umum
f) Kepala Balai Besar

7. PROSEDUR

NO Prosedur Jangka waktu maksimal


penyelesaian
1 Bila terjadi kebakaran karyawan dan tamu 3 menit
menyelamatkan diri ditempat aman dan jangan
panic
2 Penanggungjawab ruangan memberi informasi 2 menit
sumber kebakaran kepada petugas / yang diberi
tanggungjawab
3 Bila sumber kebakaran dan penyebab kebakaran 3 menit
diketahui maka petugas mematikan sakelar
pemutus arus listrik atau putuskan arus listrik
melalui panel MCB /Zekering
4 Bila memungkinkan padamkan kebakaran tersebut 15 menit/selesai
dengan alat pemadam api dengan bahan pemadam
yang sesuai (Tabung Pemadam, fire blanket,
Karung Goni dsb)
5 a. Namun bila ternyata kebakaran cukup 5 menit
besar segera hubungi dinas pemadam
kebakaran dan PLN;
b. Lingkungan sekitar perlu dirapihkan / 5-10 menit
sterilkan sehingga mudah dicapai oleh
pemadam kebakaran
6 a. Sambil menunggu petugas pemadam 7-10 menit
kebakaran. Satgas Kebakaran Perwakilan
BPKP mempersiapkan peralatan
pemadam / hydrant / Genset
b. Satgas / petugas yang ditunjuk mengambil 5-10 menit
posisi yang telah ditentukan
7 Melakukan pemadaman sumber kebakaran / api. 30 menit s/d selesai
8 Lakukan penyelamatan dokumen-dokumen serta 30 menit s/d selesai
peralatan kantor.
http://www.bbk.go.id/uploads/informasi_publik/Pencegahan_dan_Penanggulangan_Kebakaran,_
serta_Penyelamatan_diri.pdf

Kurniawati L, 2009. Manajemen K3 Penanggulangan Kebakaran : Strategi Mewaspadai Bahaya


Kebakaran dan Pencemaran Lingkungan Kerja Terkait Dengan Penerapan K3 Untuk mendukung
Produktivitas Perusahaan (IPHII-Depnakertrans RI) 20-21 Oktober, Jakarta : Cempaka Hotel.

Anda mungkin juga menyukai