Multiple Sklerosis
1. SINDROMA GUILLANE
BARE (SGB)
Polyradiculoneuropathy
Klasifikasi
• Dowling dkk mendapatkan frekuensi tersering pada akhir musim panas dan musim gugur
• Pada penelitian Zhao Baoxun didapatkan bahwa penyakit ini hampir terjadi pada setiap saat
dari setiap bulan dalam setahun, sekalipun demikian tampak bahwa 60% kasus terjadi antara
bulan Juli s/d Oktober yaitu pada akhir musim panas dan musim gugur.
Epidemiologi
• Terjadi puncak insidensi antara usia 15-35 tahun dan antara 50-74 tahun.
Epidemiologi
• Jarang mengenai usia dibawah 2 tahun. Usia termuda yang pernah dilaporkan adalah 3 bulan
dan paling tua usia 95 tahun.
• Laki-laki dan wanita sama jumlahnya.
• Dari pengelompokan ras didapatkan bahwa
– 83% penderita adalah kulit putih
– 7% kulit hitam
– 5% Hispanic
– 1% Asia
– 4% pada kelompok ras yang tidak spesifik.
Epidemiologi
dekade I, II, III (dibawah usia 35 tahun) dengan jumlah penderita laki-laki dan wanita hampir
sama.
• Insiden tertinggi pada bulan April s/d Mei dimana terjadi pergantian musim hujan dan
kemarau.
Etiologi
• Penyebab:
– Belum jelas, 1-3 mg setelah infeksi virus, bakteri, vaksinasi atau imunisasi, penyakit
imuno defisiensi
• Digolongkan sbg penyakit demyelinisasi saraf dan digolongkan juga sebagai penyakit
autoimun
Perubahan patologi
• Infeksi => radang (inflamasi) => terbentuk antibodi => infiltrasi sel limfosit dan
makrofag perivaskuler pada serabut saraf => pelepasan cytotoxic substances =>
kerusakan pada sel schwan => demyelinisasi (kerusakan selubung myelin) hingga
sekunder degenerasi saraf.
• Jika selubung myelin rusak => konduksi saraf terganggu bahkan terhenti.
Normal
SGB
Mekanisme autoimun
• Terdiri dari 3 fase:
– Fase progresif, bbrp hari - 4 minggu & tak lebih dr 8 minggu (days to
weeks, max. 6 weeks. Period of major complications)
• Bahkan n. cranialis ikut terkena (lesi n VII bilateral 50% kasus, n IX, n. XII) dan menjadi
berbahaya jika otot-otot pernapasan mengalami paralisis (n. X dan n spinalis segmen cervical
atas)
Gangguan sensorik
• 40% nyeri atau paresthesias
• Hiporefleksia - arefleksia
A. kelumpuhan flaksid, timbul akut, simetris, bisa disertai lesi facial bilateral
B. Ggn sensoris subyektif & obyektif yg biasanya lebih ringan drpd ggn motorisnya
D. Peningkatan protein dlm CSS yg tajam mulai minggu 2, dgn/tanpa pleositosis ringan
– Mielitis akuta
• Meskipun dikatakan bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri, perlu dipikirkan waktu perawatan
yang cukup lama dan angka kecacatan (gejala sisa) cukup tinggi sehingga pengobatan tetap harus
diberikan.
• Tujuan terapi khusus adalah mengurangi beratnya penyakit dan mempercepat penyembuhan
melalui sistem imunitas (imunoterapi).
Intervensi medis
Umum
• Terutama supportive pd pasien dgn kelumpuhan
• Ventilator mungkin tracheostomy, jika dibutuhkan
• Monitor tanda vital
• Terapi immunosupresive, misal dengan kortikosteroid
• Neurotropik
Khusus
• Plasmapheresis atau Plasma exchange with albumin 5%
• Intravenous immuniglobulins (IVIG): 2 g/ Kg over 2-4 days (Mean time to improve in 1 grade
in GMDS was 20 days in the IVIG group vs 62 days in the control dan Walk unaided: mean 20
days vs 100 days)
Prognosis
Baik bila:
• Usia lebih muda
• Selama sakit tdk memerlukan pernapasan bantuan
• Perjalanan penyakit lambat (fase progresif kurang dr 3 minggu), tak terjadi paralisis total
(fungsi saraf perifer relatif normal)
• 90% sembuh sempurna, 60-80 % tjd pd 6 bln pertama (1-6 bln, hingga 12 bulan)
Buruk bila:
• Kematian 1,7-5% (2-3%) tu komplikasi sistem pernapasan
• Menimbulkan gejala sisa kecacatan pd 25-30% kasus (20% cacat berat, 10% cacat sedang)
• Kekambuhan 3 % (jarang)
Gejala sisa
• Drop foot, tremor postural, parese nervus fasialis, kelumpuhan di ekstremitas, gangguan
sensorik, hiporefleksia
• Gejala sisa berlangsung lebih dari 1 tahun, kemungkinan sembuh sempurna sangat kecil
GBS Disability Scale
2. Multiple Sclerosis
• Areas affected by MS
– Brain
– Spinal cord
– Optic nerves
Epidemiologi
• 8,000 – 10,000 new cases are diagnosed annually
• Affects nearly 500,000 individuals in the U.S.
• Occurs most frequently between ages 25 - 35
• Female: male ratio = 2:1
Risk Factor
• Genetik
• F. Lingkungan
1. Genetik
Menurut penelitian, sekitar 19% pasien MS memiliki riwayat keluarga
mengidap penyakit yang sama, dengan rincian :
- Diet (Vit. D)
- dll
Gejala
• Fatigue
• Pain
• Weakness
• Numbness/Tingling
• Ataxia
• Tremor
• Bladder/Bowel/Sexual dysfunction
• Speech disturbance
• Memory
Physiotherapy assessment