Anda di halaman 1dari 38

i

2.1 Konsep Uji T ANOVA


Dalam sebuah penelitian, terkadang kita ingin membandingkan hasil perlakuan
(treatment) pada sebuah populasi dengan populasi yang lain dengan metode uji
hipothesis yang ada (Distribusi Z,Chi Kuadrat, atau Distribusi-T). Membandingkan
satu rata-rata populasi dengan satu rata-rata populasi yang lain, selain memakan
waktu, juga beresiko mengandung kesalahan yang besar. Untuk itu, kita memerlukan
sebuah metode yang cepat dan beresiko mengandung kesalahan lebih kecil, yakni
ANOVA (Analysis of Variance). Pada dasarnya, pola sampel dapat dikelompokkan
menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Seluruh sampel, baik yang berada pada kelompok pertama sampai dengan yang
ada di kelompok yang lain, berasal dari populasi yang sama. Untuk kondisi ini,
hipotesis nol berbunyi: “tidak ada efek dari perlakuan (treatment)”.

2. Sampel yang ada pada kelompok yang satu berasal dari populasi yang berbeda
dengan populasi sampel yang ada di kelompok yang lain. Untuk kondisi ini,
hipotesis nol berbunyi: “tidak ada perbedaan efek perlakuan antar kelompok”.

Sebagai contoh, ANOVA digunakan untuk membandingkan rata-rata dari


beberapa populasi yang diwakili oleh beberapa kelompok sampel secara bersama,
sehingga hipotesis matematikanya (untuk 5 kelompok) adalah:

H0 : µ1 = µ2 = µ3 = µ4 = µ5
H1 : salah satu dari µ tidak sama
Bunyi hipotesis sebagaimana yang disebutkan di atas bersifat fleksibel karena
tidak menyebutkan secara pasti µ mana yang berbeda dengan lainnya. Hal ini berarti
bahwa µ mana yang tidak sama bukan merupakan masalah Anova dapat digunakan
untuk menganalisa sejumlah sampel dengan jumlah data yang sama pada tiap-tiap
kelompok sampel, atau dengan jumlah data yang berbeda. ANOVA mensyaratkan
data-data penelitian untuk dikelompokkan berdasarkan kriteria tertentu. Penggunaan
“variance” sesuai dengan prinsip dasar perbedaan sampel, sampel yang berbeda
dilihat dari variabilitas-nya.Ukuran yang baik untuk melihat variabilitas adalah
variance atau standard deviation (simpangan baku).
Prinsip uji anova adalah melakukan telaah variabelitas data menjadi dua
sumber variasi, yaitu variasi dalam kelompok (within) dan variasi antar kelompok

1
(between) bila variasi within dan between sama (nilai perbandingan kedua varian
sama dengan 1), mean-mean yang dibandingkan tidak ada perbedaan. Sebaliknya, bila
hasil perbandingan kedua varian tersebut menghasilkan nilai lebih dari 1, mean yang
dibandingkan menunjukan ada perbedaan.
Analisisi varian (anova) mempunyai dua jenis, yaitu analisis varian satu faktor
(one way) dan analisis dua faktor (two way). Beberapa asumsi yang harus dipenuhi
pada uji anova adalah :
1. Varian homogen
2. Sampel atau kelompok independen
3. Data berdistribusi normal
4. Jenis data yang dihubungkan masalah numerik dengan kategori (untuk
kategori yang lebih dari dua kelompok)
5. Perhitungan uji anova adalah sebagai berikut :

F = Sb2 /Sw2
Df= k-1 untuk pembilang
Df= n-1 untuk penyebut

Sw2 = (n1-1).S12 + (n2-1).S22 + (n3-1).S32 + (n4-1).S42......

N-1

Sb2 = n1.(X1-X)2 + n2.(X2-X)2 + n3.(X3-X)2 + n4.(X4-X)2 .....

K-1

Ẋ = n1. X1 + n2. X2 + n3. X3 + n4. X4 + n5. X5.....

2.2 Konsep Analisis Multiple Comparison (Uji Psothoc Test)

2
Analisis ini dimaksudkan untuk mengetahui lebih lanjut tentang kelompok
mana saja yang berbeda rata-rata bilamana pada pengujian Anova yang dihasilkan ada
perbedaan (Ho ditolak). Ada berbagai jenis analisis, perbandingan beragam,
Bonferroni, Honestly Significant Difence (HSD), Scheffe, dan lain-lain.
Perhitungan Bonferroni adalah sebagai berikut :

2.3 Pembahasan Soal Tutorial


A. Uji T ANOVA
1. Suatu penelitian ingin mengetahui perbedaan kadar folat sel darah pada tiga zat
pembius (anastesi) yang berbeda. Data yang berhasil dihimpun adalah sebagai
berikut:

Kelompok 1 : 243 251 275 291 347 254 380 392

Kelompok 2 : 206 210 226 249 255 273 285 295 309

Kelompok 3 : 241 258 270 293 328

Kelompok 1

X1 (Xi-X) (Xi-X̅)²
243 73,615 5420,64
251 251,625 4306,64
275 41,625 1712,64
291 25,625 656,64
347 30,375 922,64
254 37,375 1396,89
380 63,375 4016,39
392 75,375 5681,39
X = ΣX1
n = 24133,84
= 316,625

3
S² = ∑(x-x̅)²
n-1
S2 = 24133,84
8-1
S2 = 3.447.69143
S = √3,447.69143
S = 58,717
S = 58,72

Kelompok 2
X2 Xi-X̅ (Xi-X̅)²
206 -50,4 2540,16
210 -46,4 2152,96
226 -30,4 924,14
249 -7,4 54,76
255 -1,4 1,96
273 16,6 275,56
285 28,6 817,96
295 38,6 1489,96
309 52,6 2766,76

X = ΣX1
n = 11024,24
= 256,4

S² = ∑(x-x̅)²
n-1

4
S2 = 11024,24
9-1
S2 = 1378,03
S = √1378,03
S = 37,12

Kelompok 3
X3 Xi-X̅ (XI-X̅)²
241 -37 13,69
258 -20 400
270 -8 64
293 15 225
328 50 2500
X = ΣX1
n = 4558
= 278

S² = ∑(x-x̅)²
n-1
S² = 4558
5-1
S2 = 1139,5
S= √1139,5
S = 33.756
S = 33,76

Mencari X

5
Mencari Sw

6
Jadi

B. Uji Posthoc

C 2k  C 23 

df = n – k = 22 – 3 = 19

 Uji kelompok 1 dan 2

t hitung > t tabel = 2,7 > 1,729


Jadi, Ho ditolak

7
Atau 0,005 < p < 0,01 = p < Jadi, Ho ditolak

 Uji Kelompok 1 dan 3

t13=

= 1,48
Jadi, T hitung < T Tabel
1,48 < 1,709 Atau 0,05 < P < 0,1

P> H0 gagal di tolak

 Uji Kelompok 2 dan 3

8
t23=

= - 0,85

Jadi, t hitung < t tabel


-0,85 < 1,729
0,05 < α < 0,1 P > 0,1

σ> artinya, H0 gagal di tolak

2. Soal Kelompok 3
Sembilan belas orang mengalami kelebihan berat badan (kegemukan) mengikuti
program penurunan berat badan. Subjek dibagi tiga kelompok dengan cara
randomisasi. Setiap kelompok mendapat metode program yang berbeda. Pada
akhir program, penurunan berat badan (kilogram) dicatat dan hasilnya sebagai
berikut.

9
Metode A : 6,2 8,4 5,5 4,5 5,5 6,0
M e t o d e B
: 7,2 6,7 A 5,6 6,6 7,0 5,5 X-X (X-X)² S²
M e 6,2 t o 0,183
d e 0,033
C
: 8,0 9,5 8,4 2,383
9,9 8,7 9,8 10,8 11,9 5,678
5,5:
Pertanyaan -0,517 0,267 S² =
4,5 -1,517 2,301
5,5 -0,517 0,267
6,0 -0,017 0.002
=
n=6
∑X1 = 36,1 ∑(x-x)² = 8,546
= 1,709
X1

= 6,017
a. Hitunglah rata-rata penurunan berat badan metode A, B , C
b. Ujilah dengan alpha 5%, apakah ada perbedaan penurunan berat badan di
antara tiga metode tersebut ?
c. Bila ada perbedaan, kelompok mana saja yang berbeda?
d. Metode mana yang paling baik digunakan untuk menurunkan berat badan?

A. Uji ANOVA

10
B X-X (X-X)² S²
7,2 0,77 0,59
6,7 0,27 0.07 S² =
5,6 -0,83 0,68
6,6 0,17 0,02
7 0,57 0,32 =
5,5 -0,93 0,86
n=6
= 0,51
∑X2 = 38,6 ∑(x-x)² = 2,551

X2

= 6,43

11
C X-X (X-X)² S²
8,0 1,8 3,24
9,5 0,3 0,09 S² =
9,9 0,1 0,01
8,7 -1,1 1,21
=
9,8 0 0
10,8 1 1
= 1,66
11,9 2,1 4,41
n=7 ∑(x-x)² = 9,96
∑X3 = 68,6

X3

= 9,8

X=

= 7,542

12
=

= 7,538

Sb2 =

= 28,589

Sw2 =

13
=

= 1,317

F=

df1 = k-1 = 3-1 = 2 (numerator)


df2 = n-k = 19-3 = 16 (denominator)

Ftabel = 3,63
Fhitung> Ftabel
p < 0,001 dan p < 0,05
Jadi, artinya Ho ditolak
A. Uji Posthoc

=3

14
=

= 0,0167
Df = N – k
= 19 – 3
= 16
 Uji Kelompok 1 dan 2

Jadi, t hitung < t tabel


= - 0,625 < 2,583
Artinya, H0 gagal ditolak
p > 0,1 artinya H₀ gagal ditolak

= - 0, 625

15
 Uji Kelompok 1 dan 3

Jadi, t hitung < t tabel


= -6,12 < 2,583
p > 0,1 artinya H₀ gagal ditolak

= -6,12

 Uji Kelompok 2 dan 3

Jadi, t hitung < t tabel atau p > 0,1


= -5,48 < 2,583
p > 0,1 artinya H₀ gagal ditolak

16
=

= -5,48

17
3. Soal Kelompok 1
Dari 4 jenis obat sakit kepala yang diberikan kepada 20 orang dicatat beberapa lama
obat tersebut dapat mengurangi rasa sakit (menit). Ke 20 orang tersebut dibagi menjadi
kelompok.

Obat A Obat B Obat C Obat D


10 8 7 8
12 7 4 9
13 7 3 9
9 9 3 10
13 7 4 11

Jawab :
1. Hipotesis
Ho :1 : 2 : 3
Tidak ada perbedaan lama mengurangi rasa sakit kepala pada ke 4 jenis obat.
Ha : 1  2  3
Ada perbedaan lama mengurangi rasa sakit kepala pada ke 4 jenis obat.
Diketahui:
na : 5 xa : 11.4 Sa : 1.82 N= na+nb+nc+nd
nb : 5 xb : 7.6 Sb : 0.89 = 20
nc : 5 xc : 4.2 Sc : 1.64 k=4
nd : 5 xd : 9.4 Sd : 1.3

X=

= 8.15

Sb2 = (n1(x1-x)2 + n2(x2-x)2 + n3(x3-x)2 + n4(x4-x)2


k-1
= 5(11,4-8,15)2 +5 (7,6-8,15)2 + 5(4,2-8,15)2 + 5(9,4-8,15)2
4-1

18
= 5(3,25)2 + 5(0,55)2 + 5(3,95)2 + 5(1,25)2
3
= 5(10,56) + 5(0,3) + 5(15.6) + 5(1,56)
3
=52,8 + 1,5 + 78 +7,8
3
= 140,1
3
Sb2 = 46,71

= = 2.12

F=

= = 22.03

DF = k-1 = 4-1 = 3 (numerator)


N-k = 20-4 = 16 (denumerator)

19
= 5% =0.05

Fhitung > Ftabel = Ho ditolak


22.03 > 3.24
Nilai P > 0.001
Posthoct Test
α = 5%

20
Kombinasi Uji t yang mungkin

αk =

= 0,0083
k=4

=6

 Uji kelompok A dan B


α = 0,08 p < 0,1 p > 0,005 ttabel = 1,712
df = n-k
= 20-4
= 16

tAB = = = = = 4,2

thitung>ttabel
4,2 > 2,58-2,92 = H0 ditolak

 Uji Kelompok A dan C

21
tAC = = = =8

thitung>ttabel
8 > 2,58-2,92 = H0 ditolak

 Uji kelompok B dan D

Thitung < Ttabel


-2 < 2,58-2,92 = Ho gagal ditolak

 Uji kelompok C dan D

Thitung < Ttabel


5,78 < 2,58-2,92 = Ho gagal ditolak

4. Soal Kelompok 2
Suatu penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan kondisi social ekonomi keluarga
dngan berat badan bayi yang dilahirkan. Penelitian dilakukan dengan menimbang berat
badan bayi (kg) pada 23 ibu yang baru melahirkan yang terbagi dalam kelompok social
ekonomi rendah, sedang dan tinggi. Adapun hasilnya adalah sebagai berikut :
Sosek 2,4 3,0 2,1 3,0 3,4 2,3 2,3 2,5
Rendah
Sosek 3,0 3,1 2,7 2,6 3,1 2,9 2,9
Sedang
Sosek 3,1 2,4 3,5 2,9 3,4 4,0 3,4 3,9
Tinggi

Sosek Rendah
X
X-

2,4 0,225 0,050


3,0 0,375 0,140
2,1 0,525 0,275
3,0 0,375 0,140
3,4 0,775 0,600
2,3 0,325 0,105

22
2,3 0,325 0,105
2,5 0,125 0,015
21 1,43

S2 =

S =

= 0.451
X
X-

3,0 0,1 0,01


3.1 0,2 0,04
2,7 0,2 0,04
2,6 0,3 0,09
3,1 0,2 0,04
2,9 0 0
2,9 0 0
20,3 0,22

S2 =

23
S =

= 0.189

Sosek tinggi

NO Sosek Tinggi
(X
X -– X
X)²
1 3,1 -0,225 0,05
2 2,4 -0,925 0,855
3 3,5 0,175 0,03
4 2,9 -0,425 0,18
5 3,4 0,075 0,005
6 4,0 0,675 0,455
7 3,4 0,075 0,005
8 3,9 0,5875 0,33
26,6 1,91
3.325
X

S² =

=
= 0,27

S=
= 0,52
Kelompok 1

x=

24
= 2,4+3,0+2,1+3,0+3,4+2,3+2,3+2,5
8
= 21 = 2,62
8
Kelompok 2

x=

f
= 3,0+3,1+2,7+2,6+3,1+2,9+2,9
7
= 20,3 = 2,9
7
Kelompok 3

x=

f
= 3,1+2,4+3,5+2,9+3,4+4,0+3,4+3,9
8
= 26,6 = 3,32
8
x = (8)(2,62) + (7)(2,9) + (8)(3,32)
23
= 20,96+20,3+26,56 = 2,94
23

Sb2 = n1(x1- x )2 + n2 (x2- x )2 +.....+ nk(xk- x)2


k-1
= (8)(2,62-2,94)2 + (7)(2,9-2,94)2 + (8)(3,32-2,94)2
3-1
= 0,81+0,01+3,04 = 1,93
2

25
Nilai F yang di dapatkan adalah 5.664 sehingga nilai p-nya < 0,05, Ho ditolak,
alpha 5% ada perbedaan keadaaan social ekonomi dengan berat bandan bayi yang
di lahirkan.

UJI POSTHOC

26
=

= 1,29
T12 = 1,29 df = 20
T hitung > T tabel
Hipotesis nol ditolak.

T13 =

27
= 3.5
t = 3.5 dan df = 23-3= 20
P > α, maka Ho gagal ditolak, tidak ada hubungan antara kondisi sosial ekonomi
keluarga dengan berat badan bayi yang dilahirkan.

P>α
Ho gagal ditolak

5. Soal Kelompok 4
Suatu pemeliharaan ingin mengetahui perbedaan td pada 3 jenis rebusan

Rebusan Salam 15 14 16 18 19 16 16

Rebusan Seledri 10 9 11 13 12 15 12

Rebusan B.Putih 3 4 5 3 4 5 6

tradisional.

a. Menentukan hipotesis
Ho = tidak ada perbedaan mean td pada ketiga rebusan tradisional
Ha = ada perbedaan mean td pada ketiga rebusan tradisional
b. Menentuka alpha

28
α= 0,05
c. Menentukan uji yang akan digunakan
df1 (Numenator) = K – 1
=3–1
=2
df2 (Denuminator) = N – K
= 21 – 3
= 19
F tabel = 3. 55

F hitung =

d. Menentukan Uji ANOVA


1) Tabel rebusan daun salam

X1 X1 (X1-X1) (X1-X1)2
15 16,28 1,28 1,13
14 16,28 2,28 1,65
16 16,28 0,28 0,08
18 16,28 1,71 2,93
19 16,28 2,71 7,36
16 16,28 0,28 0,08
16 16,28 0,28 0,08

∑d12 =17,428

X1 = = 16,28

S12 =

n-1

29
=

S1 = 1,7

30
2) Tabel rebusan daun seledri

10 11.71 1.71 2.93


9 2.71 7.36
11 0.71 0.51
13 1.28 1.65
12 0.28 0.08
15 3.28 10.79
12 0.28 0.08

Σd2 = 23.428

3) Tabel rebusan bawang putih

X1 Ẋ1 Ẋ1- X1 (Ẋ1- X1)2


3 4,28 1,28 1,638
4 0,28 0,078
5 0,72 0,518
3 1,28 1,638
4 0,28 0,078
5 0,72 0,518
6 1,72 2,958
N=7
=7,958

31
Sd2 = = = = 1,11

4) Rata-rata keseluruhan

= 10,760

Sb² =

= =

= = = 256,82

32
= =

= =

= = 2,68

Uji F=

= = 95,79.

5) Kesimpulan
Fhitung > Ftabel = 95,79 > 3, 55 maka H0 ditolak

Jadi dengan alpha 5% dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan tekanan


darah terhadap perlakuan ketiga jenis obat tradisional pada 21 responden
yang mengalami kelebihan berat badan.

6) Multiple compassion
Uji Phosthoc Test menggunakan perhitungan Bonferroni:

tij =

Diket : x1 = 16,2857 n1 = 7 Sw2 = 2,68


x2 = 11,71 n2 = 7 α = 5% atau 0,05
x3 = 4,2857 n3 = 7 df = n-k = 21-3 = 18

a) Uji Kelompok 1 dan 2

t12 = =

33
=

= = 5,2

b) Uji kelompok 1 dan 3

t13 = =

= = = 13,71

c) Uji kelompok 2 dan 3

t23 = =

= = = 8,48

d) Bandingkan dengan Ttabel


Ttabel = 1,734, sehingga:

Uji kelompok 1 dan 2 : thitung > ttabel 5,2 > 1,734 , (maka Ho ditolak)
Uji kelompok 1 dan 3 : thitung > ttabel 13,71 > 1,734 (maka H0 ditolak)
Uji kelompok 2 dan 3 : thitung > ttabel 8,48 > 1,734 (maka H0 ditolak)

Artinya terdapat perbedaan mean tekanan darah antara ketiga jenis


perlakuan obat tradisional pada responden yang mengalami kelebihan
berat badan.

34
35
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Analisis Varians adalah uji statistik yang merupakan uji statistik parametrik,
untuk melakukan pengujian terhadap interaksi antara dua faktor dalam suatu
percobaan dengan membandingkan rata-rata dari lebih dua sampel. Tujuannya untuk
menemukan variabel independen dalam penelitian dan mengetahui interaksi antar
variabel dan pengaruhnya terhadap suatu perlakuan. Asumsi-asumsi yang harus
terpenuhi dalam menggunakan analisis varians adalah data distribusi normal, varians
homogen dan pengambilan sampel secara acak dan masing-masing sampel
independen.
Jenis-jenis Analisis Varians adalah ANAVA satu jalur dan Anava dua jalur
yang terbagi menjadi ANAVA tanpa interaksi dan dengan interaksi. Langkah-langkah
uji hipotesis dengan ANAVA adalah menetukan formulasi hipotesis, menentukan
taraf signifikansi, menentukan kriteria pengujian, menentukan statistic uji dan yang
terakhir adalah membuat kesimpulan.

3.2 Saran
Dalam melakukan uji statistik pada penelitian, dibutuhkan ketelitian dalam
memasukkan setiap angka ke dalam sistem. Jika melakukan secara manual, maka
perhatikan angka secara seksama. Dan jika menggunakan SPSS, cobalah untuk lebih
teliti pada setiap angka yang dimasukkan. Karena hasil uji statistik akan menentukan
kebenaran hipotesis.

36
DAFTAR PUSTAKA

Hastono, S. P., & Sabri, L. (2008). Statistik Kesehatan. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta
Agus Irianto. (2009). “Statistik: Konsep Dasar dan Aplikasinya”. Kencana. Jakarta

Anda mungkin juga menyukai