Disusun Oleh:
Kelompok 1 (A 2017 1)
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2020
SIMULASI DAN MANAJEMEN PSIKOSOSIAL PASCA BENCANA
A. Pendahuluan
Pusat Penyuluhan Sosial pada tahun 2018 diberi mandat untuk melaksanakan
kegiatan terkait dengan kesiapsiagaan, baik kesiapsiagaan terkait dengan penanganan
bencana maupun kesiapsiagaan terkait dengan isu sosial yang sedang merebak dan
menjadi kegelisahan negara. Pada penanganan bencana, Pusat Penyuluhan Sosial turun ke
lokasi bencana dan rawan bencana bersama-sama dengan Taruna Siaga Bencana, menjadi
sahabat tagana dan ikut membantu melakukan kegiatan terkait penanganan korban
bencana. Pada pasca bencana, Penyuluh Sosial turun mendukung Tagana dalam
memberikan Dukungan Psikososial, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang No
24 Tahun 2007 tentang Penanggulangan Bencana pasal 26 point D; setiap orang berhak
serta dalam perencanaan, pengoperasian dan pemeliharaan program penyediaan bantuan
pelayanan kesehatan termasuk Dukungan Psikososial. Layanan psikososial ditujukan
kepada korban bencana yang mengalami trauma dan depresi.
B. pengertian
psikososial yaitu terdiri dari dua hal, yaitu psiko dan sosial. Kata psiko mengacu
pada jiwa, pikiran, emosi atau perasaan, perilaku, hal-hal yang diyakini, sikap, persepsi
dan pemahaman akan diri. Kata sosial merujuk pada orang lain, tatanan sosial, norma,
nilai aturan,system ekonomi, system kekerabatan, agama atau religi serta keyakinan yang
berlaku dalam suatu masyarakat.
Psikososial diartikan sebagai hubungan yang dinamis dalam interaksi antara manusia,
dimana tingkah laku, pikiran dan emosi individu akan mempengaruhi dan dipengaruhi
oleh orang lain atau pengalaman sosial. Dalam penelitian yang dilakukan oleh Hidayat
pada kelompok masyarakat yang terkena erupsi gunung Merapi pada tahun 2010,
menunjukkan adanya permasalahan psikososial yang dihadapi oleh kelompok korban,
kelompok terancam dan kelompok terungsi.
Tujuan play therapy yaitu untuk mengubah tingkah laku anak yang tidak sesuai
menjadi tingkah laku yang diharapkan. Dengan terapi, anak mampu diubah perilakunya
melalui cara yang menyenangkan.
Jangka waktu setiap tahap bersifat fleksibel dan tidak kaku, tergantung pada
tingkat bencana, aksesibilitas dan respon pemerintah. Oleh karena itu program dibawah
ini lebih bersifat fleksibel.
b. Karakteristik bermain
- Melatih motorik halus
- Melatih kesabaran dan ketelitian
c. Karakteristik peserta
- Usia 3 – 6 tahun
-Jumalah peserta: 2 – 4 anak dan didampingi orang tua
- Keadaan umum mulai membaik
- Klien dapat duduk
- Peserta kooperatif
d. Metode: Demontrasi
e. Alat-alat yang digunakan (Media)
- Kertas gambar yang siap diwarnai
- Alat untuk menggambar (Pensil warna/spidol/pantel)
-Benang
- Penggaris
-Alat untuk melubangi kertas (Perforator)
f. Strategi pelaksanaan
- Persiapan: 5 Menit
- Menyiapkan ruangan
- Menyiapkan alat
-Menyiapkan peserta
Bisson JI & Lewis C. 2009. Systematic Review of Psychological First Aid. Commissioned by
the World Health Organization (available upon request).
Brymer M, Jacobs A, Layne C, Pynoos R, Ruzek J, & Steinberg A. 2006. Psychological First
Aid: Field operations guide (2nd ed.). Los Angeles: National Child Traumatic Stress
Network and National Center for PTSD. Diakses dari http://www.nctsn.org/
content/psychological-first-aid dan http://www.ptsd.va.gov/professional/manuals/ psych-
first-aid.asp.
Freeman C, Flitcroft A, & Weeple P. 2003. Psychological First Aid: A Replacement for
Psychological Debriefing. Short-Term post Trauma Responses for Individuals and
Groups. The Cullen-Rivers Centre for Traumatic Stress, Royal Edinburgh Hospital.
Hobfoll S, Watson P, Bell C, Bryant R, Brymer M, and Friedman M. 2007. Five essential
elements of immediate and mid-term mass trauma intervention: Empirical evidence.
Psychiatry, 70(4):283-315.
Inter-Agency Standing Committee (IASC). 2007. IASC Guidelines on Mental Health and
Psychosocial Support in Emergency Settings. Geneva: IASC. Diakses dari http://www.
who.int/mental_health_psychosocial_june_2007.pdf
International Federation of the Red Cross. 2009. Module 5: Psychological First Aid and
Supportive Communication. In: Community-Based Psychosocial Support, A Training Kit
(Participant’s Book and Trainers Book). Denmark: International Federation Reference
Centre for Psychosocial Support. Diakses dari www.ifrc.org/psychosocial
Pynoos, R, Steinberg, A, Layne, C, Briggs, E, Ostrowski, S & Fairbank, J. 2009. DSM-V PTSD
Diagnostic Criteria for Children and Adolescents: A developmental perspective and
recommendations. Journal of Traumatic Stress, 22(5):391-8.