Anda di halaman 1dari 36

DR NOVY H.C DAULIMA, SKP.

, MSC

KONSEP
BULLYING
Latar Belakang

 Sejak 2011 - agustus 2014, KPAI mencatat 1.480 kasus


pengaduan terkait masalah bullying di bidang pendidikan
 Tahun 2015 ada 10% siswa pindah sekolah karena menghindar
dari bullying, 71% siswa menyatakan bullying merupakan
sebuah masalah di sekolah,90% pelajar kelas 4 SD sampai 2
SMP menjadi korban bullying di sekolah.
Contoh kasus bullying

 Pada sabtu, 19 september 2015 , N tewas setelah dipukul dan


ditendang oleh R. Mereka merupakan siswa kelas 2 SDN di
Kebayoran Lama, Jakarta Selatan. R marah karena N meledek
babon dan gendut. N terjatuh dan kepalanya terbentur lantai.
http://www.sudahdong.com/
 Pada maret 2015, FA siswa kelas VIII di SMP Negeri Padang,
dipukuli teman sekolahnya hingga pendarahan di otak karena
menolak memberi uang Rp 1.000.
 http://www.koran.padek.com/
 Kamis, 11 desember 2014 di Lahat. Cy (9) ditusuk menggunakan
pencil dan dipukul dengan kayu sehingga wajah dan beberapa
bagian tubuhnya mengalami lebam karena menolak
menyerahkan uangnya.
http://palembang.tribunnews.com/
Definisi
 Bullying adalah perilaku agresif yang dilakukan dengan
menggunakan kekuatan/kekuasaan yang tidak seimbang.
 Perilaku ini berulang, atau berpotensi untuk berulang
sepanjang waktu.
 Kedua pihak, baik yang melakukan bullying maupun yang
dibully mungkin akan mengalami masalah serius yang
berkepanjangan.
 Karakteristik Bullying
 Kekuatan/kekuasaan yang tidak seimbang
 Pengulangan
The Bullying Cycle
(Siklus Bullying)
 Sekitar 30% (5.7 juta) anak muda di US (usia 2-17 tahun)
melaporkan bahwa mereka menjadi bagian dari bullying.
Baik sebagai pelaku bully, korban atau saksi.
 Siklus bullying dikembangkan oleh Dan Olweus, psikologis
dari Norway.
 Siklus bullying menggambarkan berbagai reaksi atau
partisipasi orang dalam situasi bullying: pelaku bullying,
saksi, pendukung, pengikut
SIKLUS BULLYING
Karakteristik Pelaku Bullying

Keinginan untuk
membahayakan
orang lain

Ketidak Karakteristik Melakukan


seimbangan Pelaku ancaman
kekuatan Bullying lebih lanjut

Melakukan
teror
Korban
 Fokus dari tindakan bullying
 Korban bullying sangat menderita akibat ansietas, depresi,
kesepian, dan stres post trauma serta memiliki risiko tinggi
untuk bunuh diri.
 Korban bullying biasanya adalah yang mengalami
penolakan dari sebaya/sejawat, masalah perilaku, sering
ansietas, dan kesulitan akademik/prestasi kerja.
Ciri korban bullying
 Seseorang yang fisiknya berbeda dengan yang lain
 Seseorang yang latar belakangnya cenderung berbeda dari
yang lain (berasal dari keluarga berkecukupan, sangat sukses
atau sangat payah dalam suatu bidang tertentu)
 Seseorang yang cenderung sulit bersosialisasi, sehingga sering
dianggap ‘culun’.
Saksi
 Bagian terbesar dari siklus bullying
 Penelitian di Kanada pada tahun 1993 terkait saksi bullying
menemukan:
 Dalam 85% kasus bullying, teman sebaya dilibatkan dalam melakukan
tindakan ini
 Dalam 81% kasus bullying, teman sebaya mendorong terjadinya
tindakan ini
 Teman sebaya menjadi lebih menghargai dan bersabahat kepada
pelaku bullying sebagai lawan terhadap korban
 Teman sebaya menjadi partiipan aktif dalam 45% waktu tindakan
bullying
 Teman sebaya terlibat hanya dalam 13% situasi bully
 Merujuk kepada studi ini, 81% anak tidak melakukan tindakan bullying,
tetapi lenih kepada tidak menolong korban atau mendukung pelaku
bully.
Jenis Bullying
 Verbal bullying: mengatakan atau menulis hal-hal yang keji,
mencakup:
◦ Menghina
◦ Memberi nama ejekan
◦ Berkomentar tidak senonoh
◦ Mengancam
 Social bullying: seringkali dihubungkan sebagai relational
bullying, dimana reputasi atau hubungan sosial seseorang
dihancurkan
Social bullying mencakup:
◦ Meninggalkan seseorang dengan maksud menghancurkan
◦ Mengatakan untuk tidak menjalin hubungan dengan orang tertentu
◦ Menyebarkan rumors tetang seseorang
◦ Mempermalukan seseorang di depan publik
Jenis Bullying
 Physical bullying: melukai bagian tubuh atau merusak milik
seseorang. Physical bullying mencakup:
◦ Memukul/menendang/mencubit
◦ Mendorong
◦ Mengambil atau menghancurkan barang orang lain
◦ Menggunakan bahasa tubuh yang kasar
 Office bullying Segala bentuk tindakan yang dapat menyakiti
orang lain di tempat kerja
 Cyberbullying: tindakan mengirimkan pesan sehingga
menyebabkan tekanan pada korbannya dengan sarana
media elektronik (rekaman video intimidasi, pencemaran nama
baik lewat media sosial)
Office Bullying

 Office bullying: dapat membuat peningkatan absensi, turnover


pegawai,
 Office bullying bisa juga bersifat halus, termasuk perilaku
semacam:
 Secara sengaja mengasingkan, mengisolasi atau mengabaikan
seseorang dari berbagai aktivitas normal di tempat kerja;
 Melanggar ruang pribadi seseorang dengan melakukan gangguan
terus menerus, memata-matai, atau mengutak-atik barang pribadi
atau perlengkapan kerja milik orang lain;
 Mengintimidasi seseorang melalui komentar-komentar pribadi yang
tidak pantas, meremehkan opini orang lain atau melontarkan kritik
yang tidak berdasar.
Office Bullying

 Perilaku yang dilakukan secara tidak terang-terangan yang


merongrong, memperlakukan dengan tidak semestinya atau tidak
memberdayakan orang lain juga termasuk intimidasi.
 Sebagai contoh:
 Membebankan seluruh pekerjaan pada seseorang;
 Menentukan tenggat waktu yang sangat sulit untuk dipenuhi atau secara
terus menerus mengubah tenggat waktu;
 Memberikan tugas yang berada di luar batas kewajaran dari
kemampuan seseorang;
 Mengabaikan atau mengisolasi seseorang;
 Secara sengaja menutup akses kepada informasi, konsultasi, ataupun
sumberdaya-sumberdaya yang ada;
 Perlakuan yang tidak adil dalam mengakses hak-hak di tempat kerja,
seperti cuti atau pelatihan.
Office Bullying

 Office Bullying tidak termasuk:


 Tindakan yang wajar yang diambil dengan cara yang wajar oleh
pimpinan untuk memindahkan, menurunkan pangkat, mendisiplin,
melakukan penyuluhan, mengurangi atau melakukan PHK terhadap
seorang karyawan;
 Keputusan yang diambil oleh seorang pimpinan, atas dasar yang
wajar, untuk tidak memberikan penghargaan atau menaikkan
pangkat, memindahkan, atau memberikan hak dalam
hubungannya dengan hubungan pekerjaan seseorang;
 Tindakan administratif yang wajar yang diambil dengan cara yang
wajar oleh seorang pimpinan dalam hubungannya dengan
pekerjaan seseorang
Cyber Bullying
 Segala bentuk tindakan yang dapat menyakiti
orang lain dengan sarana media elektronik
(rekaman video intimidasi, pencemaran nama
baik lewat media sosial)
Jenis Cyber Bullying
1. Flaming (kemarahan)
2. Harassment (gangguan)
3. Denigration (pencemaran nama baik): mengumbar
keburukan seseorang
4. Impersonal (penyamaran)
5. Outing (penyebaran): berbagi rahasia seseorang
6. Trickery (tipu daya)
Cyber Bullying
Cyber Bullying
Cyber Bullying
Cyber Bullying
Cyber Bullying
Cyber Bullying
Faktor penyebab bullying

 Merasa tertekan, terancam,terhina, dendam


 Keadaan lingkungan yang membentuk kepribadiannya
menjadi agresif dan kurang mampu mengendalikan
emosi
 Keadaan keluarga yang berantakan
 Meniru perilaku bullying dari kelompok pergaulannya
serta tayangan bernuansa kekerasan di internet atau
televisi.
 Lingkungan sekolah
Dampak bullying

 Depresi, turunnya kepercayaan diri


 Kesulitan dalam menjalin hubungan baik dengan orang lain
 Memiliki kecemasan
 Jarang datang ke sekolah
 Ketinggalan pelajaran & sulit berkonsentrasi sakit kepala, sakti
tenggorokan, flu, bibir pecah- pecah dan sakit dada
Alasan melakukan bullying
 Memiliki kebutuhan kekuasaan dan dominasi.
 Menemukan kepuasan bila dapat melukai dan membuat
orang lain menderita.
 Mendapatkan reward secara materi atau psikologis atas
perilaku bullying yang dilakukan
 Mengalami masalah dalam keluarga (kompensasi)
 Ingin mendapat pengakuan
 Sakit hati karena secara psikologis merasa kalah bersaing
dengan sang calon korban bullying
 Cemburu karena merasa gagal dalam hal akademik atau
nonakademik atau prestasi kerja
Tanda-tanda korban bullying
 Memiliki barang-barang yang rusak atau tidak utuh
 Lebam, goresan, luka yang tidak dapat dijelaskan
 Tidak atau sedikit memiliki teman dekat
 Kelihatan takut atau ansietas untuk pergi ke sekolah/kerja atau mengikuti
kegiatan kelompok di sekolah/tempat kerja
 Menggunakan rute yang tidak biasa saat pergi dan pulang sekolah/kerja
 Kehilangan minat terhadap sekolah/kerja atau tiba-tiba prestasi di sekolah/kerja
menjadi menurun drastis
 Tampak sedih, moody, mudah menangis/berkaca-kaca, atau depresi saat
pulang ke rumah
 Sering mengeluh sakit kepala, sakit perut atau kelihan fisik lainnya
 Sering mimpi buruk, atau mengalami masalah tidur
 Kehilangan nafsu makan
 Tampak ansietas atau menderita harga diri rendah
Ciri Pelaku Bullying

 Memiliki perilaku senang mencederai dan penggunaan alat


yang daapt mencederai
 Memiliki kebutuhan yang kuat untuk mendominasi dan
menang sendiri
 Impulsif, Agresif atau mudah marah
 Kurang empati terhadap orang yang dibully
 Agresif terhadap orang lain, termasuk orang tua, guru, atasan
 Terlibat dalam kegiatan anti sosial seperti: vandalisme dan
narkoba
 Memiliki penampilan fisik yang lebih kuat (khususnya pria)
Bullying = Kriminal
 Aspek Hukum Perlindungan Anak:
◦ Undang-undang Perlindungan Anak
◦ Pasal 76C UU No. 35 Th. 2014
 Setiap orang dilarang menempatkan membiarkan, melakukan, menyuruh
melakukan, atau turut serta melakukan kekerasan terhadap Anak
 Pasal 80 (1) UU No. 35 Th. 2014
◦ Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 76C, dipidana dengan pidana penjara paling lama 3
(tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda paling banyak
Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta rupiah)
 Pasal 54 UU Nomer 35 tahun 2014
◦ Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib
mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, psikis,
kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dilakukan oleh
pendidik, tenaga kependidikan, sesama peserta didik, dan/atau
pihak lain.
5 Langkah jika kamu di-bully

1. Tetap percaya diri & hadapi tindakan bullying dengan


berani
2. Simpan semua bukti bullying yang bisa kamu laporkan
kepada orang yang dekat dan kamu percaya seperti guru,
orang tua, ataupun langsung kepada polisi (khususnya
cyber bullying).
3. Berbicara & laporkanlah
4. Berbaurlah dengan teman-teman yang membuat kalian
percaya diri dan selalu berpikir positif
5. Tetap berpikir positif. Tidak ada yang salah dengan dirimu,
selama kamu tidak merugikan orang lain. Tetaplah jadi diri
sendiri dan lawan rasa takutmu dengan percaya diri.
5 Langkah jika kamu
melihat bullying
1. Jangan Diam!
2. Cobalah untuk melerai dan mendamaikan
3. Dukunglah korban bullying agar dapat mengembalikan
kepercayaan dirinya dan menuntunnya untuk bertindak
positif
4. Bicaralah dengan orang terdekat pelaku bullying agar
memberikan perhatian dan pengertian
5. Laporkan kepada pihak yang bisa menjadi penegak hukum
di lingkungan terjadi bullying seperti kepala sekolah & guru (di
sekolah), tokoh masyarakat, akun penegak hukum seperti
kepolisian (jika terjadi di dunia maya)
Cyber Bullying
 https://www.youtube.com/watch?v=jRiAchoVm9E

Anda mungkin juga menyukai