PUTRI SALSABILA,S.Pd
BULLYING
Bullying merupakan perilaku
agresif
berupa pemaksaan atau usaha
menyakiti secara fisik
maupun psikologis yang
dilakukan berulang-ulang
oleh seseorang/sekelompok
orang yang memersepsikan
dirinya lebih kuat dan
memiliki kekuasaan terhadap
seseorang/sekelompok orang
yang lebih lemah.
ISTILAH BULLYING
Bully :
Pelaku bullying sebagai
orang yang aktif melakukan
tindakan bullying dan
biasanya menjadi pemimpin
dari bullying ini disebut
dengan (siswa yang mem-
bully).
Bully assistance :
Siswa yang mengikuti
perintah bully dan ikut
aktif dalam melakukan
tindakan bullying
Reinforcer :
Siswa yang ikut
memprovokasi bully,
mentertawakan korban,
mengajak siswa lain untuk
menonton dan menyaksikan
kejdian tersebut berlangsung.
Defender :
Siswa yang berusaha
membela dan membantu
korban bullying, bahkan
seringkali mereka juga
menjadi korban
berikutnya.
Outsider :
Siswa-siswa yang tahu bahwa hal itu terjadi,
namun tidak peduli dengan kejadian tersebut
serta tidak ada melakukan tindakan apapun.
Bystander :
Siswa memilih menjadi penonton setia tanpa ada
keinginan menolong si korban dan menambil
tindakan, namun ikut menikmati wajah memelas
korban. (ketakutan tapi juga penasaran)
Kontak Fisik Langsung
Bentuk-bentuk perilaku yang muncul dalam
bentuk ini adalah : memukul, mendorong,
menggigit, menjambak, menendang,
mengunci seseorang dalam ruangan,
mencubit, mencakar, juga termasuk
memeras dan merusak barang-barang
yang dimiliki orang lain.
Kontak Verbal Langsung
Mengancam,
mempermalukan,
merendahkan, mengganggu,
memberi panggilan nama
(name calling), sarkasme,
merendahkan (put downs),
mencela/mengejek,
mengintimidasi, memaki,
menyebarkan gosip.
Perilaku Non-verbal Langsung
Melihat dengan sinis, menjulurkan lidah,
menampilkan ekspresi muka yang merendahkan,
mengejek, mengancam yang disertai oleh bullying
fisik \atau verbal.
Pelecehan Seksual
Dikategorikan perilaku agresi
fisik atau verbal.
Penyebab
Bullying
Perilaku bullying merupakan
tradisi turun temurun dari senior
(senioritas)
Balas dendam karena dulu
pernah diperlakukan sama
(menurut korban laki-laki)
Ingin menunjukkan kekuasaan
Marah karena korban tidak berperilaku
sesuai dengan yang diharapkan
Mendapatkan kepuasan
(menurut korban perempuan)