Anda di halaman 1dari 8

ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)

SMP ISLAM BAHRUL ‘ULUM


NPSN : 69980374
Secretariat : Jl. Kali Baru Rt. 003/06 Kel. Perigi Baru, Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan 15228

MATERI PESERTA LDKS 2022

MOTIVASI

Pengertian Motivasi

Motivasi berasal dari bahasa latin “Movere” artinya menggerakkan.


Motivasi adalah suatu energi penggerak,  pengarah dan memperkuat tingkah
laku. Motivasi belajar dapat dilihat dari karakter tingkah laku siswa yang
menyangkut minat, ketajaman perhatian, konsentrasi dan tekun mencapai
tujuan.[1]
 “Motivasi adalah gejala psikologis dalam bentuk dorongan yang timbal
balik pada diri seseorang baik sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu
tindakan dengan tujuan tertentu”. [2]
Menurut Mahfudh Shalahuddin, motivasi adalah dorongan dari dalam
yang digambarkan sebagai harapan, keinginan dan sebagainya, yang bersifat
menggiatkan atau menggerakkan individu untuk bertindak atau bertingkah laku,
guna memenuhi kebutuhan[3].
Selanjutnya menurut Dimyati dan Mudjiono, motivasi adalah dorongan
mental yang menggerakkan dan mengarahkan perilaku manusia termasuk
perilaku belajar[4].
Menurut Sardiman A.M , motivasi adalah serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin
melakukan sesuatu, bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan
atau mengelakkan perasaan tidak suka itu[5].
Dari beberapa pendapat motivasi dapat di definisikan:
1.      Suatu perubahan tenaga dalam diri seseorang
2.      Setiap perubahan, motivasi berakibat pada perubahan tenaga di dalam sistem
fisiologis dari organisme manusia.
3.      Ditandai oleh dorongan efektif, lebih bersemangat.
4.      Ditandai oleh reaksi-reaksi mencapai tujuan, yaitu tindakan nyata.

Jenis Motivasi
-         Motivasi Instrinsik
Motivasi Intrinsik adalah suatu motif atau dorongan yang berasal dan dalam diri
seseorang untuk melaksanakan suatu kegiatan. Sardiman menandaskan bahwa
motivasi intrinsik adalah motif-motif yang tidak perlu dirangsang dan luar,
karena dalam din setiap mdividu sudah ada dorongan untuk melakukan sesuatu.
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMP ISLAM BAHRUL ‘ULUM
NPSN : 69980374
Secretariat : Jl. Kali Baru Rt. 003/06 Kel. Perigi Baru, Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan 15228

Motivasi intrinsik adalah hal keadaan yang berasal dan dalam din siswa sendiri
yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar. Termasuk dalam
motivasi intrinsik siswa adalah perasaan menyenangi materi dan kebutuhannya
terhadap materi tersebut misalnya untuk kehidupan masa depan siswa yang
bersangkutan.
-         Motivasi Ekstrinsik
      Motivasi ekstrinsik adalah motif atau dorongan yang datang dari luar dirinya
atau dorongan itu datang dan orang lain. Tujuan dan motivasi ekstrinsik ini
adalah untuk membangkitkan minat seseorang agar lebih rajin dalam melakukan
pekerjaannya. Motivasi ekstrinsik ini aktif apabila ada rangsangan dari luar
dirinya yang dilakukan oleh orang-orang yang peduli akan perkembangan
pribadinya[23]
Motivasi ekstrinsik ini perlu diperhatikan terutama bagi pendidik sebagai :orang
yang paling bertanggung jawab dalam pembentukan pribadi anak-anak.
Memang hasrat di dorong agar mau belajar atau mau melakukan sesuatu
kegiatan Motivasi ekstrinsik juga termasuk yang dipelajan (learned motives)
karena motif ini dapat dimiliki seseorang melalui proses kematangan, latihan,
melalui belajar.
Bentuk-Bentuk Motivasi Belajar
Menurut Sudirman A.M, ada beberapa bentuk dan cara yang
menumbuhkan motivasi yaitu:
1.      Memberi angka
2.      Hadiah
3.      Saingan/Kompetisi
4.      Harga diri
5.      Menilai ulangan
6.      Mengetahui hasil
7.      Pujian
8.      Hukuman
9.      Hasrat untuk belajar
10.  Minat
11.  Tujuan yang diakui.”[27]

a.       Memberi Angka
Angka dalam hal ini merupakan simbol dari nilai kegiatan belajar. Angka-angka
yang baik bagi para siswa merupakan motivasi yang sangat kuat.  Namun
sebagai guru haruslah mengetahui bahwa pemaparan angka-angka seperti itu
belum merupakan hasil belajar yang sejati, hasil belajar yang bermakna,
langkah yang dilakukan adalah guru memberi angka.  Angka dapat dikaitkan
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMP ISLAM BAHRUL ‘ULUM
NPSN : 69980374
Secretariat : Jl. Kali Baru Rt. 003/06 Kel. Perigi Baru, Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan 15228

dengan value yang terkandung dalam setiap pengetahuan yang diajarkan kepada
siswa sehingga tidak sekedar kognitif saja, tetapi keterampilan dan afektifnya.
b.      Hadiah
Hadiah dapat sebagai motivasi, tetapi tidak selalu demikian, karena hadiah
untuk sebuah pekerjaan, mungkin tidak akan menarik bagi seseorang yang tidak
senang dan tidak berkat untuk pekerjaan tersebut.
c.       Saingan/ Kompetisi
Saingan/kompetisi dapat digunakan sebagai alat motivasi untuk mendorong
belajar siswa.  Persaingan individual maupun persaingan kelompok dapat
meningkatkan prestasi belajar siswa.
d.      Harga Diri
Membutuhkan kesadaran kepada siswa agar merasakan kepentingan tugas dan
menerimanya sebagai tantangan sehingga bekerja keras dengan
mempertahankan harga dirinya adalah salah satu bentuk motivasinya yang
cukup penting. Seseorang akan berusaha dengan segenap tenaga untuk memacu
prestasi yang baik dengan menjaga harga dirinya.
e.       Menilai Ulangan
Para siswa akan menjaga giat belajarnya kalau mengetahui akan adanya
ulangan. Oleh karena itu memberi ulangan itu juga merupakan sarana motivasi,
tetapi guru juga terlalu sering memberi ulangan karena bisa membosankan
siswa. Maka sebelum ulangan guru sebaiknya terlebih dahulu memberitahukan
akan adanya ulangan.
f.        Mengetahui Hasil
Dengan mengetahui hasil pelajaran apalagi kalau terjadi kemajuan akan
mendorong siswa untuk lebih giat belajar.  Semakin mengetahui grafik hasil
belajar meningkat, maka akan ada motivasi pada diri siswa untuk belajar terus
menerus dengan harapan-harapan hasilnya terus meningkat.
g.       Pujian
Apabila ada siswa yang sukses atau berhasil menyelesaikan tugasnya dengan
baik perlu diberikan pujian. Pujian ini adalah bentuk reinforcement yang positif
sekaligus merupakan motivasi. Pemberiannya harus tepat, dengan pujian yang
tepat akan nampak suasana yang menyenangkan dan mempertimbangkan gairah
belajar.
h.       Hukuman
Hukuman sebagai reinforcement yang negatif, tetapi kalau diberikan secara
tepat, dan bijak akan menjadi alat motivasi. Oleh karena itu guru harus
memahami prinsip-prinsip pemberian hukuman.
i.         Hasrat Untuk Belajar
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMP ISLAM BAHRUL ‘ULUM
NPSN : 69980374
Secretariat : Jl. Kali Baru Rt. 003/06 Kel. Perigi Baru, Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan 15228

Hasrat untuk belajar adalah unsur kesengajaan, ada maksud untuk, hal ini lebih
baik, bila dibandingkan segala sesuatu kegiatan yang tanpa maksud. Hasrat
berarti ada pada diri seseorang.
j.        Minat
Motivasi erat hubungan dengan minat, motivasi muncul karena adanya
kebutuhan. Begitu juga dengan minat, sehingga tepatlah bahwa minat
merupakan alat motivasi yang pokok dalam proses belajar.
k.      Tujuan yang diakui
Rumusan tujuan yang diakui akan terima baik oleh siswa dan akan merupakan
alat motivasi yang sangat penting sekali dengan memahami tujuan yang harus
dicapai karena disana sangat berguna dan menguntungkan maka akan timbul
gairah untuk terus belajar. Guru mengembangkan dan mengarahkan hingga
dapat melahirkan hasil belajar yang bermakna.

Motivasi yang diberikan oleh guru kepada anak didik supaya anak didik
dapat terdorong untuk belajar di sekolah adalah dengan memberi angka kepada
siswa sebagai simbol atau nilai kegiatan di dalam belajar. Hadiah yang
diberikan sebagai penghargaan atau supaya pekerjaan belajarnya yang membuat
siswa termotivasi, saingan/kompetisi di dalam proses belajar mengajar
mengarahkan anak didik untuk lebih meningkatkan prestasi, ego involmen
(harga diri) yang dimiliki siswa hendaknya dapat digunakan guru untuk
meningkatkan hasil belajar siswa yang akan dicapai dengan memberi ulangan
sebagai evaluasi di dalam mencapai hasil belajar yang dilakukan oleh guru
dapat mendorong anak didik untuk termotivasi dan bisa menjawab ulangan yang
diberikan mengetahui hasil belajar seseorang anak.  Apabila mengetahui hasil
belajar dari evaluasi yang diberikan akan semangat meningkatkan belajarnya
serta adanya peran serta orang tua.  Dengan lambang tanda tangan orang tua
untuk setiap hasil ulangan, pujian seorang guru diberikan kepada anak didik
merupakan reinforcement yang positif sekaligus motivasi yang baik, hukuman
merupakan reinforcement yang negatif tetapi guru harus memberikan secara
tepat dan bijak. Hasrat belajar yang dimiliki anak didik dapat menghasilkan
motivasi untuk hasil belajar siswa, minat guru dapat memotivasi siswa dengan
melihat minat yang dimiliki anak didik. Guru dapat mengajar untuk
memberikan pengetahuan untuk mencapai tujuan belajar, guru haruslah dapat
mengarahkan siswa yang rajin menjadi belajar lebih bermakna sehingga
hasilnyapun akan bermakna bagi kehidupan.

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Belajar


ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMP ISLAM BAHRUL ‘ULUM
NPSN : 69980374
Secretariat : Jl. Kali Baru Rt. 003/06 Kel. Perigi Baru, Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan 15228

Beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi manusia untuk belajar.


Motivasi belajar terjadi dari tindakan perbuatan persiapan
mengajar.  Menurut Dimyati faktor-faktor yang mempengaruhi belajar adalah
sebagai berikut :
1.      Cita-cita/aspirasi jiwa
2.      Kemampuan siswa
3.      Kondisi siswa
4.      Kondisi lingkungan siswa
5.      Unsur-unsur dinamis dalam belajar dan pembelajaran
6.      Upaya guru dalam mengelola kelas.”[28]
1).    Cita-cita / Aspirasi Siswa
Motivasi belajar tampak pada keinginan anak yang sejak kecil, seperti
keinginan bermain.  Keberhasilan mencapai keinginan tersebut menumbuhkan
keinginan bergiat.  Bahkan dikemudian hari menimbulkan  cita-cita dalam
kehidupan. Timbulnya cita-cita dibarengi oleh perkembangan akal, moral,
kemauan, bahasa dan nilai-nilai kehidupan.
2).    Kemampuan  Siswa
Keinginan seorang anak perlu dibarengi kemampuan dan kecakapan
mencapainya. Keinginan membaca perlu dibarengi kemampuan mengenal dan
mengucapkan huruf ”R”.  Misalnya dapat dibatasi dengan diri melatih ucapan
”R” yang benar.  Latihan berulang kali menyebabkan bentuknya kemampuan
mengucapkan ”R”.  Dengan kemampuan pengucapan huruf ”R” akan terpenuhi
keinginan akan kemampuan belajar yang memperkuat anak-anak untuk
melaksanakan tugas-tugas perkembangan.
3).    Kondisi Siswa
Kondisi siswa yang meliputi kondisi jasmani dan rohani mempengaruhi
motivasi belajar.  Seorang yang sakit, lapar atau marah-marah akan
mengganggu perhatian belajar.  Sebaliknya seorang siswa yang sehat, kenyang,
dan gembira akan memusatkan perhatian pada pelajaran dan akan termotivasi
untuk belajar.
4).    Kondisi Lingkungan Siswa
Lingkungan siswa dapat berubah keadaan alam, lingkungan tempat tinggal,
pergaulan sebaya dan kehidupan masyarakat.  Sebagai anggota masyarakat,
maka siswa dapat terpengaruh oleh lingkungan sekitar, bencana alam, tempat
tinggal yang kumuh, ancaman teman yang nakal akan mengganggu
kesungguhan belajar, sebaliknya kampus, sekolah yang indah, pergaulan siswa
yang rukun akan memperkuat motivasi belajar.  Dengan lingkungan yang aman,
tenteram, tertib dan indah maka semangat belajar akan mudah diperkuat.
5).    Unsur-Unsur Dinamis dalam Belajar dan Pembelajaran
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMP ISLAM BAHRUL ‘ULUM
NPSN : 69980374
Secretariat : Jl. Kali Baru Rt. 003/06 Kel. Perigi Baru, Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan 15228

Siswa memiliki perasaan, perhatian, kemauan, ingatan dan pikiran yang


mengalami perubahan berkat pengalaman hidup, pengalaman teman sebayanya
berpengaruh pada motivasi dan perilaku belajar. Lingkungan siswa yang berupa
lingkungan alam, tempat tinggal dan pergaulan juga mengalami
perubahan.  Lingkungan budaya siswa yang berupa surat kabar, majalah, rasio,
ke semua lingkungan tersebut mendinamiskan motivasi belajar.

Faktor yang paling kuat dalam mempengaruhi motivasi adalah


“kebutuhan”. Setiap tindakan yang merupakan perwujudan dari motivasi adalah
didasari pada kebutuhan. Manusia tidak akan termotivasi untuk mencapai suatu
tujuan atau melakukan suatu tindakan, jika ia tidak membutuhkan sesuatu dari
tindakan serta pikirannya itu. Menurut Maslow [32], ada 7 kebutuhan manusia
yang harus dipenuhi, yang diyakini menjadi motivasi dalam setiap tindakan
manusia yaitu:
1.      Kebutuhan fisiologis. Yaitu kebutuhan jasmani manusia misalnya, kebutuhan
akan makanan, minum, tidur, istirahat, dan kesehatan. Untuk dapat belajar
dengan baik, siswa harus dalam keadaan sehat-sehat saja, tidak kelaparan,
kehausan, yang dapat mengganggu keinerja otaknya dalam belajar.

2.  Kebutuhan akan keamanan. Manusia membutuhkan ketentraman dan keamanan


jiwa. Perasaan kecewa, dendam, takut akan kegagalan, ketidakseimbangan
mental dan goncangan-goncangan emosi yang lain dapat mengganggu aktivitas
belajar seseorang. Untuk meningkatkan cara belajar siswa lebih efektif, maka
siswa harus dapat menjaga keseimbangan emosi, sehingga perasaan aman dapat
tercapai dan konsentrasi pikiran dapat dipusatkan pada materi pelajaran yang
ingin dipelajari.
3.    Kebutuhan akan kebersamaan dan cinta. Manusia dalam hidup membutuhkan
kasih sayang dari orang tua, saudara dan teman-teman yang lain. Di samping
itu, ia akan merasa berbahagia jika dapat membantu dan memberikan cinta
kasih pada orang lain pula. Belajar bersama akan membuka pikiran siswa, serta
meningkatkan ketajaman berpikir siswa.
4.   Kebutuhan akan status. Tiap orang menginginkan segala usahanya berhasil.
Untuk kelancaran belajar, perlu optimisme, percaya diri, dan keyakinan akan
dapat menyelesaikan tugasnya dengan baik. Siswa harus mendapat insentif
bahwa, apa yang dipelajarinya kelak akan berguna bagi dirinya sendiri.
5. Kebutuhan akan self-actualisation. Belajar yang lebih efektif dapat diciptakan
untuk memenuhi kebutuhan sendiri, image seseorang. Tiap-tiap orang tentu
berusaha untuk memenuhi keinginan yang dicita-citakannya. Oleh karena itu
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMP ISLAM BAHRUL ‘ULUM
NPSN : 69980374
Secretariat : Jl. Kali Baru Rt. 003/06 Kel. Perigi Baru, Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan 15228

siswa harus yakin bahwa dengan belajar yang baik akan membantunya
mencapai cita-cita yang diinginkannya.
6.     Kebutuhan untuk mengetahui dan mengerti. Yaitu kebutuhan manusia untuk
memuaskan rasa ingin tahu, mendapatkan pengetahuan, informasi, dan untuk
mengerti sesuatu. Untuk mencapai hal ini, maka harus ditanamkan kepada siswa
bahwa, satu-satunya cara untuk memuaskan rasa ingin tahunya akan sesuatu
adalah dengan belajar.
7. Kebutuhan estetika. Yaitu kebutuhan yang dimanifestasikan sebagai kebutuhan
akan keteraturan, keseimbangan dan kelengkapan dari suatu tindakan. Hal ini
hanya mungkin akan terwujud jika siswa belajar tak henti-hentinya, tidak hanya
dalam pendidikan formal saja tetapi juga setelah selesai, setelah bekerja,
berkeluarga serta berperan dalam masyarakat.
Dengan kebutuhan seorang siswa dapat memperbaharui motivasi
intrinsiknya jika ia dapat melihat dengan cermat apa yang paling dibutuhkannya
saat ini (dalam jangka waktu pendek). Juga jika siswa dapat melihat atau
mempunyai visi atau cita-cita mengenai hidupnya di masa yang akan datang
(dalam jangka panjang).
Menurut pendapat Malcom Brownlee, Faktor-Faktor Mempengaruhi Motivasi
Belajar

Teori-Teori Motivasi
Ada beberapa teori tentang motivasi, diantaranya:
1.      Teori Motivasi dari Maslow
“Maslow dalam Mulyasa  menyusun suatu  teori tentang kebutuhan dasar
biologis/fisik manusia yang bersifat hierarkhis, dan dikelompokkan menjadi 5
tingkatan.”[36]
1.      Kebutuhan fisik (physiologycal needs)
2.      Kebutuhan akan rasa aman (safety needs)
3.      Kebutuhan akan kasih sayang (belongingness and love needs)
4.      Kebutuhan akan rasa harga diri (Self esteem needs)
5.      Kebutuhan akan aktualisasi diri (Need for self actialization)
2.      Teori X dan Teori Y
Douglass McGregor dalam Sugema “mengemukakan dua pandangan yang jelas-
jelas berbeda secara mendasar mengenai manusia, satu negative, yaitu ditandai
sebagai teori X dan yang lain pada dasarnya positif yang ditandai sebagai teori
Y”[37]
Teori X mengandaikan bahwa kebutuhan urutan/orde rendah mendominasi
individu-individu yang lebih suka diarahkan dan lebih mengutamakan
ORGANISASI SISWA INTRA SEKOLAH (OSIS)
SMP ISLAM BAHRUL ‘ULUM
NPSN : 69980374
Secretariat : Jl. Kali Baru Rt. 003/06 Kel. Perigi Baru, Pd. Aren, Kota Tangerang Selatan 15228

keselamatan diatas segalanya. Teori Y mengandaikan bahwa kebutuhan


urutan/orde tinggi mendominasi individu-individu yang lebih suka
mengarahkan upaya mereka sendiri dan kreatif ditempat kerja untuk mencapai
tujuan organisasi.
3.      Teori dua factor (Two faktor Theory)
Frederick Herberg  dalam sugema “mengatakan bahwa manusia mempunyai
dua kategori kebutuhan yang berbeda yang  terpisah satu sama lain, dampaknya
terhadap perilaku dengan cara yang berbeda”.
 Ia menekunkan bahwa jika orang merasa puas dengan pekerjaan mereka,
mereka mengkaitkan lingkungan dimana mereka bekerja. Disisi lain, jika orang
merasa puas tentang pekerjaan mereka, ini harus dikaitkan dengan kerja itu
sendiri. Herberg menanamkan kategori pertama dengan fakta-fakta higiene,
sebab menggambarkan lingkungan orang, dan memberikan fungsi utama
mencegah ketidak puasan pekerja. Ia menanamkan kategori kedua dengan
motivator kebutuhan, karena tampaknya efektif dalam memotivasi orang agar
kinerjanya prima.
4.      ERG dari Clayton Aldefer.
Aldefer dalam sugema “mengajukan teori alternatif terhadap teori hierarki
kebutuhan Maslow, menurutnya terhadap tiga kelompok kebutuhan manusia.”
1.        Kebutuhan akan keberadaan (existency needs). Kebutuhan ini untuk tetap exist
secara fisik. Untuk exist kita perlu makan, minum, pakaian, perumahan, kondisi
kerja yang aman, dan lain-lain.
2.        Kebutuhan untuk berhubungan (relatedness needs). Kebutuhan ini adalah
bahwa setiap individu perlu untuk dapat  berhubungan dengan baik dan wajar
dengan orang-orang lain (interpersonal relationship)
3.        Kebutuhan untuk berkembang (Growth needs). Kebutuhan ini adalah bahwa
setiap individu memiliki keinginan, kebutuhan untuk mengembangkan atau
meningkatkan diri sesuai dengan kemampuan dan cita-citanya.

Anda mungkin juga menyukai