Anda di halaman 1dari 28

Powered by :

Presented by :

MENGENALI DAN MENANGANI


BULLYING PADA ANAK
BONDHAN KRESNA W. M.PSI, PSIKOLOG
TOPIK

KENALI BULLYING

BAHAYA BULLYING

CEGAH BULLYING

UNTUK ORANGTUA & GURU


Indonesia Darurat Bullying di Sekolah!
sekitar 25 persen peserta didik di Indonesia mengalami berbagai bentuk
perundungan berdasarkan hasil Asesmen Rapor Pendidikan tahun 2022
Nadiem Makarim, Mendikbudristek
news.republika.co.id/berita/rv0kys423/mendikbudristek-indonesia-darurat-bullying-di-sekolah
Kenali
Bullying

Apa itu Bullying?


Bullying (dikenal sebagai “perundungan” dalam bahasa
Indonesia) merupakan perilaku tidak menyenangkan baik
secara verbal, fisik, ataupun sosial di dunia nyata
maupun dunia maya yang membuat seseorang merasa
tidak nyaman, sakit hati dan tertekan baik dilakukan oleh
perorangan ataupun kelompok.
Kenali
Bullying
Bentuk-bentuk Bullying

1. Bullying Verbal
Berupa celaan, fitnah, atau penggunaan
kata-kata yang tidak baik untuk
menyakiti orang lain.
Kenali
Bullying
Bentuk-bentuk Bullying
2. Bullying Fisik
Berupa pukulan, menendang, menampar,
meludahi atau segala bentuk kekerasan yang
menggunakan fisik.
Kenali
Bullying
Bentuk-bentuk Bullying

3. Bullying Non-fisik
Berupa pengabaian, pengucilan, cibiran dan
segala bentuk tindakan untuk mengasingkan
seseorang dari kelompoknya
Kenali
Bullying
Bentuk-bentuk Bullying
4. Cyber Bullying
Segala bentuk tindakan yang dapat menyakiti
orang lain dengan sarana media elektronik
(rekaman video intimidasi, mengejek, merendahkan
lewat media sosial).
Kenali
Bullying
Bullying bisa terjadi dimana saja,
oleh siapa saja

teman sekolah
senior
orangtua
guru
saudara
karyawan
ART

teman sebaya teman sebaya


tetangga teman sekolah
orang asing
Kenali Pihak yang terlibat saat bullying terjadi
Bullying
korban pelaku

Anak yang seringkali menjadi cenderung memiliki sikap hiperaktif,


impulsif, aktif dalam gerak, dan
korban perundungan/bullying
merengek, menangis berlebihan,
biasanya mengarah pada kondisi
menuntut perhatian, tidak patuh,
anak yang ”berbeda” baik menantang, merusak, ingin menguasai
secara fisik maupun non fisik, orang lain
misalnya sulit bersosialisasi, kurang memiliki empati, hanya peduli
terlalu gemuk, terlalu kurus, pada keiniginan sendiri,
dari keluarga sangat kaya, temperamental
atau sangat miskin punya perasaan iri, benci, marah
untuk menutupi rasa malu atau
gelisah

saksi Saksi adalah seseorang atau kelompok yang


melihat/menyaksikan terjadinya kasus perundungan/bullying.

(bystander) Saksi bisa diam saja (bystander) atau aktif mencegah


terjadinya bullying
Kenali
Bullying ciri sekolah yang melanggengkan praktek
bullying

Tidak adanya pola


Adanya perilaku
keteladanan yang
kekerasan baik yang
dilakukan oleh
dilakukan pendidik
pendidik dan tenaga
dan tenaga
kependidikan di
kependidikan dan
sekolah
siswa

Tidak adanya pola


komunikasi yang baik
antara guru dan siswa
Tak sedikit orangtua dan pihak sekolah berpandangan bahwa bullying seolah hanya
terjadi di jenjang SMP, SLTA, padahal, faktanya banyak pula terjadi pada anak
sejak rentang usia 3 - 12 tahun. Pada usia inilah, kasus bullying kurang mendapat
perhatian lebih, karena dianggap hal yang wajar.

Susanto MA, Ketua Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) 2017-2022


Bahaya
Bullying Dampak Bullying

Bagi Korban Bagi Pelaku


Kesakitan fisik dan psikologis
Pelaku perundungan/bullying akan belajar
Kepercayaan diri (self-esteem) yang merosot
bahwa tidak ada risiko apapun bagi mereka
Malu, Trauma, merasa sendiri, serba salah
bila mereka melakukan kekerasan, agresi
Takut Sekolah
maupun mengancam anak lain
Korban mengasingkan diri dari sekolah
Ketika dewasa, pelaku memiliki potensi lebih
Menderita Ketakutan Sosial
besar untuk menjadi pelaku kriminal dan
Timbul keinginan untuk bunuh diri dan
akan bermasalah dalam fungsi sosialnya.
mengalami ganggunan jiwa

Bagi Saksi
Mengalami perasaan yang tidak menyenangkan dan mengalami
tekanan psikologis.
Merasa terancam dan ketakutan akan menjadi korban selanjutnya.
Dapat mengalami penurunan pestasi di kelas karena perhatian
masih terfokus pada bagaimana menghindari menjadi target
perundungan/bullying dari pada tugas akademik
Bahaya
Bullying Ciri-Ciri Anak Yang Mengalami Kekerasan
Jenis Kekerasan Ciri Fisik Ciri Perilaku

Luka yang tak dapat Takut tanpa penjelasan


Menunjukkan perilaku agresif dan
dijelaskan, sering kali di sulit dikendalikan.
bagian lengan sebelah luar Menepis atau menyentak kalau
Kekerasan Fisik Luka bakar (termasuk didekati atau disentuh.
bekas rokok) Enggan merubah posisi
Luka gigitan manusia Depresi.
Tulang retak Menarik diri .
Menolak sekolah

Takut tanpa penjelasan


Mata merah atau kelopak Tidak tertarik bermain
mata hitam (karena menangis Takut melakukan kesalahan
atau tidak bisa tidur) Tiba-tiba mengalami masalah bicara
Tatapan mata kosong Melukai diri sendiri
Kekerasan Psikis Berantakan Depresi
(kamar/pakaian/dll) Menarik diri
Gemetaran Menolak sekolah

Mengalami rasa sakit atau Menjadi agresif atau justru menarik diri.
gatal di area genital. Takut dinggalkan dengan orang-orang
Mengalami luka atau tertentu.
perdarahan di area genital. Mengalami mimpi buruk.
Tertular Penyakit Menular Membolos sekolah.
Kekerasan Seksual Seksual (PMS) Meninggalkan rumah.
Infeksi genital. Pengetahuan tentang informasi seksual
Sakit di area perut bawah. melebihi usianya.
Tidak nyaman berjalan atau Menggambar atau tiba-tiba memahami
duduk. istilah-istilah seksual
Masalah makan
Bahaya
Bullying Dampak Bullying*
bolos sekolah karena takut di-bully.
pindah sekolah karena takut dibully
orang yang di-bully lebih mungkin mengalami kesulitan dalam lingkungan
pekerjaan
orang yang di-bully mengalami kesulitan dalam menjaga persahabatan
jangka panjang dan hubungan baik dengan orang tua mereka
mereka yang ditindas dapat melakukan bullying terhadap diri sendiri
sehingga membahayakan diri sendiri.
Bullying Menimbulkan Dendam & Budaya Kekerasan

Bullying Membahayakan Nyawa

*Penelitian US National Association of School Psychologist


Bahaya
Bullying Kasus Bullying yang Merenggut Nyawa
Renggo, 11 tahun
Meninggal dunia karena dianiaya oleh kakak kelasnya. Renggo, siswa kelas 5 SD di
Jakarta Timur ini mengalami tindak bullying hanya karena menyenggol si pelaku bullying.
F, 11 tahun
Seorang anak berinisial masih duduk di kelas V SD (11) di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa
Barat, meninggal dunia usai mengalami depresi dan sakit akibat dipaksa bersetubuh
dengan kucing, sambil direkam menggunakan ponsel.
Umairoh, 6 tahun
Bocah perempuan yatim-piatu yang masih duduk di bangku sekolah TK asal Kartasura
tewas dianiaya oleh 2 kakak sepupunya F (18 tahun) dan GSB (24 tahun) di rumah karena
dituduh mengambil uang Rp 30.000
X, 8 tahun
Anak perempuan dipukuli ibunya sendiri di Lebak, Banten hingga meninggal dunia karena
dianggap susah belajar online

DAN MASIH BANYAK LAGI KORBAN BERJATUHAN


Sebanyak 41,1 persen
pelajar di Tanah Air
mengaku pernah di-bully
di sekolah*

*data penelitian PISA 2018


Cegah
Bullying Siapa yang bisa Mencegah?
Pencegahan adalah tindakan/cara/ proses yang dilakukan agar
seseorang atau sekelompok orang tidak melakukan tindak
kekerasan di lingkungannya
diri sendiri teman sebaya

guru / sekolah pemerintah


orangtua
Cegah
Bullying Pengaduan Kekerasan di Sekolah*
Layanan pengaduan yang bisa dihubungi yaitu:
1. hotline kementrian PPPA sapa129 atau WA
0811-129-129
2. pengaduan online KPAI via email
pengaduan@kpai.go.id atau WA
08111772273 atau telepon (021) 3190 1556
TeSA Bekasi
untuk bullying ringan bisa berkonsultasi melalui
TESA 129 (TElepon Sahabat Anak)
PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga)

untuk bullying berat bisa langsung


menghubungi UPT PPA (Unit Pelayanan
Teknis Perlindungan Perempuan dan Anak)
ada di setiap kabupaten/kota atau provinsi

Nomor ada di setiap daerah bisa dicari via google

Semua Layanan Tidak Dipungut Biaya

*Permendikbud no 82 tahun 2015


**P2TP2A = Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak
Cegah
Bullying Pengaduan Kekerasan Anak dan Perempuan
Cegah
Bullying

contoh puspaga di beberapa daerah


Cegah Bullying adalah tindak kriminal
Bullying
Aspek Hukum Perlindungan Anak: Aspek Hukum Cyber Crime :
Undang-undang Perlindungan Anak UU Informasi dan Transaksi Elektronik

Pasal 76C UU No. 35 Th. 2014 Pasal 37 (3) UU No. 19 tahun 2016

Setiap orang dilarang menempatkan Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak
membiarkan, melakukan, menyuruh melakukan, atau turut mendistribusikan dan/atau mentransmisikan dan/atau
serta melakukan kekerasan terhadap Anak. membuat dapat diaksesnya Informasi Elektronik dan/atau
Dokumen Elektronik yang memiliki muatan penghinaan
dan/atau pencemaran nama baik.
Pasal 54 UU No. 35 tahun 2014
Pasal 45 (1) UU No. 19 tahun 2016
Anak di dalam dan di lingkungan satuan pendidikan wajib
mendapatkan perlindungan dari tindak kekerasan fisik, Setiap orang yang memenuhi unsur se- bagaimana dimaksud
psikis, kejahatan seksual, dan kejahatan lainnya yang dalam Pasal 27 ayat (1), ayat (2), ayat (3), atau ayat (4)
dilakukan oleh pendidik, tenaga kependidikan, sesama dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun
peserta didik, dan/atau pihak lain. dan/atau denda paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu
miliar rupiah).

Pasal 80 (1) UU No. 35 Th. 2014 Pasal 28 (2) UU No. 19 tahun 2016
Setiap Orang yang melanggar ketentuan sebagaimana Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan
dimaksud dalam Pasal 76C, dipidana dengan pidana penjara informasi yang ditujukan untuk menimbulkan rasa
paling lama 3 (tiga) tahun 6 (enam) bulan dan/atau denda kebencian atau permusuhan individu dan/atau kelompok
paling banyak Rp72.000.000,00 (tujuh puluh dua juta masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras,
rupiah) dan antar- golongan (SARA).
Untuk Apa yang harus dilakukan?
Orangtua
KENALI
BANGUN INTERAKSI
ANAK BANGUN
ANTARA ANAK
ANDA KEPERCAYAAN DIRI
DENGAN ORANGTUA
ANAK

TANYAKAN PADA
ANAK SETIAP HARI BERIKAN CONTOH
BAGAIMANA BERIKAN
APA ITU PERILAKU
PERASAANNYA DI ANAK AFIRMASI
POSITIF DAN
SEKOLAH POSITIF SETIAP
PERILAKU NEGATIF
HARI
PADA ANAK
AJAK ANAK UNTUK
MELAPORKAN BERIKAN
APABILA MELIHAT PUJIAN PADA ANAK TUMBUHKAN KEBERANIAN BERKOLABORASI
ATAU MENGALAMI APABILA ANAK UNTUK MENOLAK DENGAN
BULLYING MENUNJUKKAN AJAKAN MELAKUKAN GURU SEKOLAH
PERILAKU POSITIF PERILAKU NEGATIF
Untuk Apa yang harus dilakukan?
Guru
KENALI DAN PAHAMI
REGULASI AJARKAN DAN AJAK
PENDIDIKAN TERKAIT ANAK BERPERILAKU BERKOLABORASI
BULLYING PROSOSIAL DENGAN ORANGTUA

EFEKTIFKAN
AJARKAN ANAK UNTUK KENALI ANAK YANG
MEKANISME
MELAPORKAN RENTAN MENJADI
PENGADUAN
BULLYING, TIDAK KORBAN BULLYING
(WHISTLEBLOWER)
MENDIAMKAN MAUPUN PELAKU
(BYSTANDER) BULLYING
SAMAKAN PERSEPSI
LINDUNGI PERASAAN
DENGAN SEMUA
KORBAN DAN LAKUKAN
STAKEHOLDER MEMBUAT CATATAN
INTERVENSI BAGI
SEKOLAH (GURU, HARIAN PERILAKU &
PELAKU BERSAMA
KARYAWAN) PERASAAN ANAK
ORANGTUA
Untuk Anak &
Orangtua
Referensi
Bullying Prevention and Intervention among School-Age Youth, National Association of School
Psychologist, 2019, www.nasponline.org
Buku Panduan Melawan Bullying, Sudah Dong Stop Bullying Campaign, 2015
Stop Perundungan / Bullying Yuk, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan
Dasar dan Pendidikan Menengah, 2021
Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 Tentang Perubahan Atas Undang-Undang No. 23 Tahun 2002
Tentang perlindungan Anak.
Permendikbud No. 82 Tahun 2015 tentang pencegahan dan Penanggulangan Tindak kekerasan di
Lingkungan Satuan pendidikan
Coloroso, B. Penindas, Tertindas, dan Penonton, resep Memutus Rantai kekerasan Anak dari
Prasekolah hingga SMU. Jakarta; 2006 Serambi.
Booklet Perundungan/Bullying, Kementerian PPPA, 2019. Konvensi Hak Anak
Pedoman Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Kekerasan di Sekolah Dasar, Direktorat
Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, 2020
https://www.kpai.go.id/publikasi/korban-perundungan-terhadap-anak-didominasi-siswa-sd
https://www.kompas.com/sains/read/2022/07/21/173000323/siswa-sd-di-tasikmalaya-alami-
depresi-hingga-meninggal-usai-dipaksa?page=all
https://www.detik.com/jateng/hukum-dan-kriminal/d-6029985/bocah-6-tahun-tewas-di-
kartasura-polisi-temukan-banyak-bekas-luka
https://www.liputan6.com/jateng/read/4862291/anak-sd-di-grobogan-meninggal-diduga-
dianiaya-teman-temannya
https://www.republika.co.id/berita/q1izh6349/tindak-kekerasan-di-sekolah-dan-efekivitas-
permendikbud-82
Penyusun Associate Member Centre for Public Mental Health (CPMH),
Universitas Gadjah Mada periode 2009-2011
Konselor Psikologi pada Panti Sosial Tresna Wredha “Abiyoso”
Pemprov DIY tahun 2010-2011
Penulis buku “Cara Cerdas Pilih Jurusan Demi Profesi Impian”
Kolumnis rubrik edukasi Kompas.com tahun 2018-2019
Koordinator penulis “Panduan Mengenali Gangguan Pemusatan
Perhatian dan Hiperaktivitas”
Penyusun Tes & Skala Psikologi "Future Skill" bekerjasama
dengan Fak. Fisipol UGM & Kementerian Sekretaris Negara RI
Penyusun Tes & Skala Psikologi "Kepribadian & Karir"
bekerjasama dengan Fak. Ekonomika dan Bisnis UGM
Founder @omahlebahkecil, lembaga Pendampingan Psikologi
Pendidikan dan Parenting
Psikolog Sekolah, KB&TK Tamarin

Bondhan Kresna W. M.Psi, Psikolog


Organisasi Profesi
anggota Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi)
anggota Asosiasi Psikolog Pendidikan Indonesia (APPI)
anggota Asosiasi Psikolog Sekolah Indonesia (Apsi)
U FOR COLLAB
YO ORA
NK T

THA

ING
Jl Apel no. 56 Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta

@omahlebahkecil
https://t.me/omahlebahkecil

087885162808

Anda mungkin juga menyukai