REUSE AIR LIMBAH CUCI MOTOR DENGAN METODE BIOFIS PADA USAHA
BENGKEL DI KOTA NEGARA
BIDANG KEGIATAN:
DIUSULKAN OLEH:
SINGARAJA
2020
1
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumber kekayaan alam yang dibutuhkan oleh mahluk hidup
untuk menopang kelangsungan hidupnya . Air juga dibutuhkan untuk kelangsungan proses
industri , kegiatan perikanan, pertanian dan peternakan . Oleh karena itu apabila air tidak
dikelola dengan baik , akan menimbulkan kerusakan bagi mahluk hidup. Oleh karena itu air
sangat mudah mengalami peencemaran (Aviva, 2009).
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup , zat, energi, dan, atau
komponen lainnya ke dalam air , tanah dan udara ; berubahnya tatanan (komposisi) air,
tanahdan udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air , tanah dan
udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.
Pernyataan tersebut sesuai dengan SK Menteri Kependudukan Lingkungan Hidup
No.02/MENKLH/1998 dan Undang-Undang RI No.23 tahun 1997 Pasal 1 ayat 12. Dalam
kehidupan manusia saat ini telah terjadi berbagai macam kerusakan lingkungan yang
diantaranya adalah pencemaran air.
Pencemaran air pada umumnya diakibatkan oleh kegiatan manusia. Besar kecilnya
pencemaran akan tergantung dari bahan pencemar (limbah) yang di buang ke badan air
seperti sungai. Limbah–limbah tersebut ada yang bersumber dari kegiatan rumah tangga
(limbah domestik) dan ada pula dari kegiatan perindustrian (limbah industri), salah satunya
adalah bengkel cuci.
Dewasa sekarang ini, bengkel cuci menjadi salah satu usaha yang banyak di minati oleh
masyarakat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya layanan yang menawarkan jasa bengkel
cuci, baik itu bengkel cuci motor maupun mobil. Dalam menjalankan usahanya, bengkel cuci
menggunakan bahan pembersih seperti sabun maupun bahan-bahan pembersih lainnya.
Dalam air sisa pencucian mengandung bahan-baha lain yang berasal kotoran yang menempel
pada motor maupun mobil yang dicuciseperti lumpur dan pasir. Air limbah bengkel cuci
tersebut sudah tidak lagi ramah lingkungan karena banyak mengandung bahan-bahan yang
memiliki potensi untuk merusak lingkungan. Bayangkan jika limbah-limbah tersebut
dialirkan melalui pipa pembuangan yang langsung ke sungai maka, semakin lama akan
menumpuk dan air sungai menjadi tercemar karena tidak mampu menyesuaikan diri.
2
Seperti yang terlihat pada bengkel cuci yang berada di perkotaan, berdasarkan kegiatan
observasi yang telah dilakukan, air sungai di sekitar bengkel cuci tersebut sudah berubah
warna menjadi kehitaman. Selain itu, bau air di daerah sekitar sungai tempa pembuangan
limbah bengkel cuci lebih menyengat daripada air sungai yang tidak terkena air lmbah
bengkel cuci. Dalam baku mutu air, karakteristik air yang tercemar adalah terjadinya
perubahan warna dan bau (Aviva,2009). Sehingga dapat dikatakan bahwa air sungai tersebut
sudah mengalami pencemaran. Oleh karena itu, perlu dilakukan suatu upaya pengolahan
terhadap air limbah bengkel cuci agar dapat mengurangi kerusakan lingkungan akibat
pencemaran air yang dapat mengganggu ekosistem air yang berada di daerah pemukiman.
Berdasarkan latar belakang diatas, masalah dalam program kreativitas ini dapat
dirumuskan sebagai berikut.
1. Bagaimanakah cara mengolah air limbah dari bengkel cuci agar dapat digunakan untuk
mencuci kembali?
2. Bagaimanakah cara penanganan residu (zat sisa) dari pengolahan air limbah bengkel cuci
agar tidak mencemari lingkungan?
1.3 Tujuan
Berdasarkan permasalahan diatas tujuan program kreativitas ini adalah sebagai berikut.
1. Untuk mengetahui cara pengolahan air limbah dari bengkel cuci agar dapat digunakan
untuk mencuci kembali
2. Untuk mengetahui cara penanganan residu (zat sisa) dari pengolaan air limbah
bengkel cuci agar tidak mencemari lingkungan.
3
1.4 Luaran yang Diharapkan
1.5 Kegunaan
4
BAB 2. Tinjauan Pustaka
2.1 Limbah
2.1.1 Pengertian Limbah
Limbah adalah zat sisa yang dihasilkan dari suatu proser produksi, atau pada
intinya adalah hasil samping dari aktivitas manusia maupun aktivitas alam. Dengan
konsentrasi dan kuantitas tertentu, kehadiran limbah dapat berdamapak negatif
Terhadap lingkungan , terutama bagi kesehatan manusia sehingga perlu diadakan
penanganan terhadap limbah (Aviva, 2009).
Berdasarkan jenisnya, limbah dibagi menjadi dua yaitu: limbah organik dan
limbah anorganik. Limbah organik adalah limbah yang berasal dari mahluk hidup dan
sifatnya mudah busuk. Contoh limbah organik antara lain: kotoran hewan dan sisa
tumbuhan yang mati. Limbah anorganik adalah limbah yang tidak dapat atau sulit
terurai secara alami oleh mikroorganisme pengurai. Contoh limbah anorganik antara
lain: plastik, kertas dan karet. Berdasarkan hal tersebut, zat-zat yang tersuspensi dalam
air limbah bengkel cuci tersebut adalah zat-zat organik, maka dari itu air limbah
bengkel cuci termasuk dalam limbah organik.
5
keempat limbah tersebut, limbah bengkel cuci termasuk ke dalam limbah industri,
yang menghasilkan buangan hasil proses industri. yang termasuk seperti bengkel cuci
motor.
Air limbah merupakan air dari sisa suatu proses produksi , baik yang berasal dari
kegiatan manusia maupun alam. Biasanya mengandung berbagai zat atau bahan kimia
tergantung dari kegiatan yang dilakukan. Pada umumnya zat-zat yang terkandung di
dalam air limbah dapat berupa lumpur, pasir, sabun, dan minyak dari berbagai macam zat
yang terdapat dalam air limbah, memiliki kandungannya masing-masing.
Sabun adalah garam dari senyawa yang dikenal sebagai asam lemak. Molekul-
molekul sabun terdiri dari rantai hidrokarbon yang panjang (terdiri dari karbon dan
nitrogen) dengan gugus asam karboksilatpada salah satu ujung ion yang terikat pada ion
logam (biasanya natrium atau kalium). Akhir hidrokarbon nonpolar, larut dalam zat
nonpolar(seperti lemak dan minyak), dan akhir ionik(garam dari karboksilat) adalah larut
dalam air. Jika digambarkan, molekul-molekul pada sabun memilikibagian kepala dan
ekor. Bagian kepala memiliki ketertarikan terhadap lemak dan minyak, sedangkan bagian
ekor mempunyai kecenderungan seperti bisa larut kedalam air.
Semua air buangan yang biodegradable ( dapat terurai secara biologi ) dapat diolah
dengan teknik ini. Pengolahan secara biologi dipandang sebagai pengolahan yang paling
murah dan efisien. Untuk melakukan pengolahan secara biologi, harus ada bahan yang
dapat mengurai sabun agar air terlepas dari zat-zat sabun maupun bahan-bahan organik
lainnya, dan bahan itu adalah bakteri pengurai. Dan bahan kimia yang mengandung
bakteri pengurai yang mudah ditemukan adalah EM4 ( Effective Microorganisme 4 ).
EM4 dapat diterapkan dalam pengolahan limbah untuk mempercepat penguraian air
limbah. Pada proses pengolahan limbah domestik, bakteri ditambahkan untuk mengurai
6
senyawa organik dalam limbah. Setelah dilakukan penambahan bakteri kandungan
organik yang terlarut dalam air limbah dapat terpisahkan dan didapat air bersih yang
tidak mengandung bahan organik lagi (Agus apriawan, 2007). Limbah bengkel cuci juga
mengandung bahan organik seperti: sabun dan minyak. Penambahan EM yang
mengandung bakteri pada limbah bengkel cuci dapat membantu penguraian bahan
organik, sehingga didapat air bekas cucian motor atau mobil yang bersih kembal
Metode Pelaksanaan
Usulan PKM
Pembuatan KPAL-S
Berdasarkan diagram diatas, setelah PKM dinyatakan lolos dan didanai, maka
selanjutnya akan dilaksanakan tahap inti pelaksanaan PKM terdapat lima proses penting
yang akan dilakukan yaitu sebagai berikut.
8
DAFTAR PUSTAKA
Aviva,2009. Ilmu Pengetaguan Alam untuk SMK Kelas XI Semester Ganjil. Klaten.
Aviva.