Anda di halaman 1dari 12

“SEBAJI”

-Luh Mega Yuliastuti-

SEBAJI merupakan produk kerajinan berbahan dasar limbah kayu jati yang
dimanfaatkan menjadi asbak ramah lingkungan yang memiliki nilai guna dan
estetika . Dalam pemanfaatannya, kayu banyak digunakan sebagai material utama
pembuatan furnitur serta sebagai bagian dari pondasi bangunan. Sisa dari
potongan kayu tersebut biasanya berupa potongan kayu berukuran sedang dan
kecil yang pada akhirnya hanya dianggap sebagai limbah tidak bermanfaat.

SEBAJI memiliki fungsi yaitu sebagai tempat pembuangan puntung rokok.


Produk ini dapat membantu para perokok untuk tidak membuang puntung rokok
di sembarang tempat. Dalam hal ini, limbah kayu yang tidak berguna dapat
digunakan kembali menjadi asbak ramah lingkungan bagi para perokok. Harga
yang ditawarkan untuk produk ini yaitu Rp.20.000 untuk asbak kantong dan
Rp.40.000 untuk asbak meja.

Sasaran konsumen dalam usaha ini adalah wisatawan baik domestik maupun
mancanegara yang biasa membeli oleh-oleh saat berkunjung ke objek wisata dan
para perokok. Sasaran konsumen berusia 18 tahun hingga 60 tahun.
Pengembangan produk SEBAJI dilakukan secara bertahap mulai dari produksi
(pengolahan bahan menjadi produk), packging (tahap pengemasan produk),
distribusi (penyaluran produk), dan pemasaran produk (kegiatan yang dilakukan
dengan menjual produk secara langsung dan penitipan produk dengan pedagang
objek wisata dan toko furniture di seluruh Bali).

Sumber daya yang dibutuhkan dalam proses produksi sampai ke tahap


pemasaran adalah tenaga kerja, mesin, modal, metode, material dan pasar. Untuk
memperkenalkan produk kepada konsumen, layanan yang diberikan berupa
penyebaran informasi melalui brosur dan media sosial serta mengadakan event
khusus. Disamping itu, dalam menjaga hubungan dengan konsumen, diberikan
layanan-layanan tertentu diantaranya pesan online, pesan variasi produk dan
pemberian diskon.

1
Dalam menjalankan usaha ini, dilakukan kerjasama dengan pihak-pihak
terkait sehingga membantu usaha untuk tumbuh dan berkembang diantaranya;
lembaga masyarakat setempat, pedagang disekitar objek wisata, jasa pengirim
barang, sales person, toko furniture dan pusat pasar souvenir dimasing-masing
kabupaten. Dalam usaha ini memerlukan biaya kegiatan dari tahap produksi
sampai tahap pemasaran sebesar Rp 4.122.000 .
Sumber pendapatan dalam usaha ini berasal dari menjual produk.
Pendapatan ini didapat dari penjualan langsung dan penitipan produk pada tempat
pariwisata dan toko furniture diseluruh Bali.

2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Suatu produk kerajinan di pasaran beraneka ragam bentuk dan bahan dasar
yang digunakan dalam pembuatannya. Pada saat ini, banyak masyarakat yang
lebih menyukai kerajinan yang memiliki nilai estetika dan nilai guna dengan
harga yang relatif murah namun kualitas tetap terjamin. Untuk memnuhi
permintaan masyarakat tersebut harus diciptakan suatu kegiatan usaha yang
sifatnya kreatif, inovatif dan memiliki daya saing yang tinggi sehingga dapat
menarik perhatian masyarakat untuk membeli produk yang ditawarkan. Dari
pemikiran tersebut, kami ingin menawarkan sebuah produk. Salah satu produk
yang cukup sederhana tetapi memiliki kegunaan dengan estetika yang tinggi,
produk ini bernama SEBAJI.

SEBAJI merupakan produk kerajinan berbahan dasar limbah kayu jati


yang dimanfaatkan menjadi asbak ramah lingkungan. Dalam pemanfaatannya,
kayu banyak digunakan sebagai material utama pembuatan furnitur. Sisa dari
potongan kayu tersebut biasanya berupa potongan kayu berukuran sedang dan
kecil yang pada akhirnya hanya dianggap sebagai limbah tidak bermanfaat.
Dalam hal ini, limbah kayu jati itu dimanfaatkan menjadi produk SEBAJI.

Mengenal material kayu dengan tujuan digunakan dan dimanfaatkan,


merupakan hal yang penting, baik bagi pengusaha yang bergerak dalam
bidang industri kayu, maupun pemakai kayu lainnya agar dalam
pemanfaatannya kayu dapat digunakan secara benar dan maksimal sehingga
tidak terjadi pemborosan penggunaan kayu dan pada akhirnya dapat
mengurangi dampak buruknya baik pada alam maupun bagi manusia yang
menggunakannya. (Dumanauw,1990 : 7). Dengan menggunakan data global,
sekitar 80% di antaranya dibuang sembarangan, atau sekitar 660 juta puntung
per hari.

Sampah puntung rokok kerap ditemukan dimana-mana, di warung, tempat-


tempat umum, bahkan perkantoran. Membuang puntung rokok sembarangan

3
seringkali masih dianggap lumrah apalagi karena ukurannya yang kecil.
Padahal sampah bekas rokok bukan hanya mengotori lingkungan, namun juga
membahayakan bagi kesehatan. Sedikit masyarakat yang mengetahui efek dari
sampah puntung rokok terhadap lingkungan. Dapat dilihat dari permasalah
tersebut, diperlukan asbak yang dapat dibawa kemana-mana ketika para
perokok berada jauh dari tempat sampah. Produk ini sederhana, unik dan
ramah lingkungan maka dari itu mampu bersaing dengan penjual lainnya.

Peluang usaha dalam pengembangan produk ini sangat besar dilihat dari
mudahnya mendapatkan bahan baku, kebutuhan masyarakat khusunya para
perokok. Peluang usaha ini dapat diidentifikasi dengan menggunakan analisis
SWOT yang diuraikan sebagai berikut:

1. Kekuatan (Strength)
1. Adanya limbah kayu dengan jumlah melimpah.
2. Menggunakan alat yang sederhana dalam pengolahannya.
3. Pengolahan limbah kayu yang mudah dan bervariasi.
4. Harga yang terjangkau sebagai bentuk promosi kepada konsumen.

2. Kelemahan (Weakness)
1. Proses pembuatan produk membutuhkan ketelitian karena bentuknya
yang kecil sehingga pembuatannya rumit.

3. Peluang (Opportunity)
1. Pulau Bali merupakan daerah pariwisata yang terkenal hingga ke
mancanegara sehingga mempermudah pemasaran produk.
2. Berkembangnya usaha mandiri dan membuka cabang dengan inovasi
produk yang bervariasi
3. Belum ada wirausahawan yang membuat produk dengan varian yang
sama. Sehingga produk kami dapat menjadi suatu inovasi baru yang
ekonomis bagi masyarakat.

4. Ancaman (Threats)

4
1. Tantangan Masyarakat Ekonomi Asia (ASEAN) yang sangat dalam
persaingan.
2. Produk lokal kalah saing dengan produk yang berasal dari luar negeri
3. Selera konsumen yang cepat mengalami perubahan, menuntut kami
untuk terus berinovasi demi mempertahankan produk ini.
4. Seiring berjalannya waktu konsumen akan mengalami tingkat
kebosanan terhadap produk.

BAB II
ISI
2.1 Customer Segments

Sasaran konsumen dalam usaha ini adalah wisatawan baik domestik maupun
mancanegara yang biasa membeli oleh-oleh saat berkunjung ke objek wisata dan
para perokok. Sasaran konsumen berusia 18 tahun hingga 60 tahun. Sasaran
konsumen lebih memfokuskan kepada wisatawan dikarenakan jumlah kunjungan
wisatawan ke Bali semakin meningkat sebesar 5,86 % pada tahun 2017 (Badan
Pusat Statistik Provinsi Bali).

2.2 Value Proposition

Pada saat ini, banyak masyarakat yang lebih menyukai kerajinan yang
memiliki nilai estetika dan nilai guna dengan harga yang relatif murah namun
kualitas tetap terjamin. Dari pemikiran tersebut, saya ingin menawarkan sebuah
produk. Salah satu produk yang cukup sederhana tetapi memiliki kegunaan
dengan estetika yang tinggi, produk ini bernama SEBAJI. Harga yang ditawarkan
produk ini yaitu Rp.20.000 untuk asbak kantong dan Rp.40.000 untuk asbak meja.

2.3 Channel

5
Untuk memperkenalkan produk kami kepada konsumen tentunya promosi
sangat diperlukan, tanpa adanya promosi kami tidak akan mampu menjual produk
yang akan kami salurkan ke konsumen. Beberapa layanan yang akan kami
gunakan dalam melakukan promosi adalah :
1. Brosur
Melalui media cetak brosur, kami yakin calon konsumen yang membaca
dan menerima brosur kami akan tertarik terhadap desain dari brosur serta
nama produk kami yang tergolong unik sehingga konsumen memiliki
keinginan untuk membeli produk kami.
2. Online atau jejaring sosial
Melalui media online, kami dapat memperkenalkan produk kami kepada
calon konsumen sehingga promosinya lebih meluas. Penyebaran informasi
dalam media sosial dapat menggunakan website, line, instagram, twitter,
facebook, bbm dan media sosial lainnya.
3. Mengadakan event khusus
Mengadakan event khusus seperti give away dan lomba produk akan
mampu memberikan informasi kepada konsumen mengenai produk
SEBAJI. Dengan keikutsertaan konsumen dalam kegiatan ini akan
membantu dalam promosi produk.

2.4 Customer Relationship

Untuk menjaga hubungan dengan konsumen, perlu adanya layanan-layanan


tertentu yang harus tersedia untuk memudahkan konsumen mengenal lebih jauh
bagaimana produk SEBAJI. Beberapa layanan yang akan kami gunakan dalam
menjaga hubungan dengan konsumen adalah:
1. Pesan online
Layanan pesan online tentunya akan membantu konsumen untuk
mengakses dan membeli produk kami dengan kebutuhan yang diinginkan.
Dalam pesan online ini sangat berguna bagi konsumen yang tinggal
didaerah yang cukup jauh.
2. Pesan Variasi Produk

6
Layanan pesan variasi produk memberikan kesempatan kepada konsumen
untuk memesan produk yang diinginkan dengan mengirimkan desain
produk yang akan dibuat. Tujuan layanan ini adalah membantu memenuhi
kebutuhan konsumen dan memberikan kepuasan layanan yang kami
berikan.
3. Pemberian Diskon
Konsumen yang membeli dalam jumlah yang banyak (minimal pembelian
100 produk) akan diberikan diskon sejumlah 10% dari total pembelian.
Tujuan diberikan diskon ini untuk menjaga hubungan dengan konsumen
sehingga konsumen akan kembali membeli produk kami.

2.5 Revenue Streams

Sumber pendapatan dalam usaha ini berasal dari menjual produk yang
menghasilkan pendapatan setiap bulannya. Pendapatan ini didapat dari penjualan
langsung dan penitipan produk pada tempat pariwisata dan toko furniture
diseluruh Bali.

2.6 Key Resources

Dalam membangun usaha tentunya memerlukan sumber daya dalam


proses produksi sampai ke tahap pemasaran. Adapun sumber daya yang
dibutuhkan adalah:
1. Tenaga kerja
Dalam membuka sebuah usaha pastilah dibutuhkan manajemen yang tepat
untuk kelancaran usaha yang akan dijalani. Kami pula akan di bantu oleh
satu tenaga kerja demi kelancaran usaha kami.
2. Mesin
Tujuan penggunaan mesin adalah untuk mengefesiensikan waktu
penyelesaian proses produksi. Mesin yang digunakan dalam usaha ini
berupa mesin propil, mesin amplas, dan alat ukir.
3. Modal

7
Untuk kelancaran usaha yang akan dijalani diperlukan modal usaha
sebagai penunjang kegiatan operasional. Oleh karena itu, modal sangat
diperlukan untuk membiayai gaji tenaga kerja, membeli alat dan bahan
penunjang lainnya. Dalam usaha ini dana yang dibutuhkan adalah
sejumlah Rp 4.122.000.
2. Metode
Metode kerja sangat dibutuhkan agar mekanisme kerja berjalan efektif dan
efisien. Dalam usaha ini, metode kerja yang diterapkan adalah pembagian
tugas secara tegas dan kerjasama tim sehingga menghasilkan koordinasi
yang maksimal antara bagian produksi, packaging, distribusi dan
pemasaran.
3. Material
Dalam berproduksi dibutuhkan bahan baku untuk dijadikan sebagai
produk jadi. Baku baku yang kami gunakan adalah limbah potongan kayu
di mebel.
4. Pasar
Memasarkan produk sangat penting bagi suatu usaha karena menentukan
bagaimana usaha tersebut berlangsung. Dalam usaha ini, pemasaran
produk ditujukkan pada wisatawan yang berkunjung ke Bali baik domestik
maupun mancanegara dan para perokok.

2.7 Key Activities

Pengembangan produk kerajinan dari limbah potongan kayu didasarkan


pada need assessment, yakni kebutuhan akan produk. Pelaksanaan tersebut
dapat dilakukan secara bertahap mulai dari produksi (pengolahan bahan
menjadi produk), packging (tahap pengemasan produk), distribusi (penyaluran
produk), dan pemasaran produk (kegiatan yang dilakukan dengan menjual
peoduk secara langsung dan penitipan di pedagang objek wisata setiap
kabupaten di seluruh Bali).

8
2.8 Key Partners

Dalam menjalankan usaha diperlukan kerjasama dengan pihak-pihak terkait


sehingga membantu usaha untuk tumbuh dan berkembang. Adapun pihak yang
bekerjasama dengan kami antara lain: lembaga masyarakat setempat, Pedagang
disekitar objek wisata, jasa pengirim barang, sales person dan pusat pasar
souvenir dimasing-masing kabupaten.

2.9 Cost Structure

Biaya kegiatan (perkiraan 1 bulan: jumlah produksi 300 buah)

Keterangan Satuan Harga/Satuan Total (Rp)


Mesin Propil 1 buah Rp 295.000 Rp 295.000
Mesin Amplas 1 buah Rp 315.000 Rp 315.000
Cat Pernis 15 buah Rp 8.000 Rp 120.000
Cat Warna 15 buah Rp 10.000 Rp 150.000
Kuas Kecil 5 buah Rp 8.000 Rp 40.000
Limbah potongan kayu 300 buah Rp 2.000 Rp 600.000
Alat Ukir 1 buah Rp 602.000 Rp 602.000
Biaya Gaji Karyawan 1 orang Rp 1.000.000 Rp 1.500.000

9
Biaya Transportasi 1 mobil Rp 500.000 Rp 500.000
Jumlah Rp 4.122.000
Dari perhitungan diatas dapat kita lihat biaya kegiatan dari usaha ini
adalah sebesar Rp 3.622.000

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan

Usaha yang akan dibuat adalah usaha pemanfaatan limbah kayu jati
menjadi produk unggulan berupa asbak kantong dan souvenir lainnya yang
diberi nama usaha “SEBAJI”. Potensi wisata di Pulau Bali memberikan
keuntungan bagi pelaku bisnis dengan mengembangkan usaha tetap
memanfaatkan limbah kayu. Sasaran konsumen dalam usaha ini adalah
wisatawan baik domestik maupun mancanegara dan para perokok. Peluang
usaha ini sangat besar dilihat dari mudahnya mendapatkan bahan baku dari
para pengusaha mebel di Bali. Dalam promosi produk ada beberapa
layanan yang diberikan antara lain: penyebaran brosur, penyebaran
infromasi secara online atau jejaring sosial dan mengadakan event khusus.
Disamping itu ada beberapa layanan yang diberikan dalam menjaga
hubungan dengan konsumen antara lain: pesan online, pesan variasi
produk dan pemberian diskon.
Untuk mempertahankan kelangsungan usaha dibutuhkan sumber
daya tenaga kerja, mesin, modal, metode, material dan pasar.
Pengembangan produk dilakukan secara bertahap mulai dari pengenalan
produk, pengolahan bahan menjadi produk (produksi), packaging,
distribusi dan pemasaran produk. Dalam menjalankan usaha ini kami
menjalin kerjasama dengan lembaga masyarakat setempat, pedagang
disekitar objek wisata, jasa pengirim barang, sales person dan pusat pasar
souvenir dan toko furniture dimasing-masing kabupaten. Biaya dalam
kegiatan ini sebesar Rp 4.122.000 dengan jumlah produksi 300 buah per
bulannya. Sumber dana yang kami dapatkan berasal dari penjualan produk
SEBAJI sebagai pendapatan setiap bulannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Bahaya Sembarangan Buang Sampah Puntung Rokok, 2018, diakses


2018, Juli, 15, from : https://glitzmedia.co/post/entertainment/intermezzo/bahaya-
sembarangan-buang-sampah-puntung-rokok

Anonim, Cara Mengisi dan Contoh Business Model Canvas yang Benar, 2018,
diakses 2018, Juli, 15, from : https://cerdasin.com/blog/bmc-101-cara-mengisi-
dan-contoh-business-model-canvas-yang-benar/

Dasar-dasar Demografii. 2004.Jakarta : Lembaga Demografi Fakultas Ekonomi


Universitas Indonesia

Dumanauw,J.G. 1990. Mengenal Kayu. Yogyakarta: Kanisius.

11

Anda mungkin juga menyukai