Abstract
The concept of Public Relations is actually related to the
activity of creating understanding through knowledge, and
through these activities impacts will emerge. This text will
discuss the management of public relationships and how
in the Islamic perspective. with the method of tela'ah
critical thinking from the author himself. Public Relations
combined various imu and included in the ranks of social
sciences such as political science, economics, history,
psychology, sociology, communication and others. Public
Relations also as a propaganda in Islamic teachings that
serves as one of the ways to spread effective, efficient and
optimal Islamic education.
Abstrak
Konsep Public Relations sebenarnya berkenaan dengan
kegiatan penciptaan pemahaman melalui pengetahuan, dan
melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan muncul perubahan
yang berdampak. Naskah ini akan membahas tentang
manajemen public relationship dan bagaimana dalam
perspektif Islam. dengan metode tela'ah kritis pemikiran
dari penulis sendiri. Public Relations gabungan berbagai
imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti
halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi,
sosiologi, komunikasi dan lain-lain. Public Relations juga
sebagai dakwah dalam ajaran Islam yang berfungsi
sebagai salah satu cara penyebaran pendidikan Islam yang
efektif, efisien, dan optimal.
Pendahuluan
Dalam pandangan ajaran Islam, segala sesuatu harus dilakukan
secara rapi, benar, tertib, dan teratur. Proses-prosesnya harus diikuti
dengan baik. Sesuatu tidak boleh dilakukan secara asal-asalan.1 Mulai
dari urusan terkecil seperti mengatur urusan Rumah Tangga sampai
dengan urusan terbesar seperti mengatur urusan sebuah negara semua
itu diperlukan pengaturan yang baik, tepat dan terarah dalam bingkai
sebuah manajemen agar tujuan yang hendak dicapai bisa diraih dan
bisa selesai secara efisien dan efektif.
1
Didin Hafidudin dan Hendri Tanjung, Manajemen Syariah dalam Prkatik,
Gema Insani, Jakarta, 2003. Hlm.,1.
2
www.islam.net
Pembahasan
1. Manajemen Public Relationship
Menurut Sukatendel dalam Ardianto mendefinisikan Public
Relation sebagai suatu metode komunikasi untuk penciptaan citra
positif dari mitra institusi atas dasar kesadaran yang untuk
menghormati kepentingan bersama. Apabila dicari ada sejumlah
butir penting yaitu:
a. PR adalah sebuah ilmu yang cabang keilmuan dari Ilmu
Komunikasi. Sebagai suatu cabang keilmuan maka Public
Relation bukan sekadar menjadi isu semata tetapi mempunyai
dasar berpikir yang dapat dijelaskan dan
dipertanggungjawabkan melalui metode logika tertentu layaknya
pengujian terhadap cabang keilmuan lainnya.
b. Citra adalah obyek dari Public Relation telah menjadi kebutuhan
dari institusi layaknya sumber daya yang telah ada seperti
sumber daya manusia, sumber daya keuangan, sumber daya
peralatan bahkan sumber daya pengetahuan (knowledge dalam
knowledge management).
c. Mitra adalah subyek dari Public Relation disamping institusi itu
sendiri. Mitra adalah bagian dari operasi sebuah insitusi, tanpa
mitra sebuah institusi tidak dapat berjalan.
d. Kepentingan bersama adalah apa yang hendak dicari oleh 2
(dua) institusi dalam koneksi satu dengan yang lain. Contoh
yang nyata pembeli dan penjual mempunyai tujuan yang
3
Ardianto, Elvinaro. 2004. Dasar-Dasar Public Relations. Bandung: PT
Remaja Rosdakarya, hlm., 111
4
Ibid., hlm., 26-28
5
Grunig, James E. and Hunt, Todd. Grunig, James E. dan Hunt, Todd.
Managing Public Relations. (Orlando, FL: Harcourt Brace Jovanovich, 1984), 6.
6
Ibid., hlm. 7
7
al-Thabari, Jami’ al-Bayān, (Beirut: Dar al-Fikr, 1988), jilid 13, juz 27, h.
114-115, al-Shabuni, Mukhtashar Ibn Katsîr, (Beirut: Dar al-Rasyad, tt.), jilid 3, h.
415.
8
Ibn ‘Asyur, al-Tahrīr wa al-Tanwīr, (Tunis, Isa al-Babī al-Halabī, 1384 H),
jilid 17, h. 4243.
9
Jalaluddin Rahmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya,
1996), cet. ke-10, h. Kata Pengantar.
10
James G. Robbins dan Barbara S. Jones, Komuniasi Yang Efektif, terje-
mahan Turman Sirait, (Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, 1986), h. 3.
11
al-Sakhawi, al-Maqāshid al-Hasanah, (Beirut: Dar al-Hijrah, 1986), h. 31.
12
Jalaluddin Rahmat, dalam majalah al-Hikmah, diterbitkan oleh Yayasan al-
Muthahhari, Bandung, halaman iftitah.
13
__________, Islam Aktual, (Bandung: Penerbit Mizan, 1992), cet. ke-4, h.
63.
14
Onong Uchyana Effendy, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, (Bandung:
Remaja Rosdakarya, 1999), cet XII, h. 1.
15
YS. Gunadi, Himpunan Istilah Komunikasi (Jakarta, GRASINDO, 1998), h.
69.
18
Abu Ja’far Muhammad bin Jarir al-Thabari, Jamî’ al-Bayân fî Tafsîr Âyi al-
Qur`ân, t. th., jilid 5, h. 153.
19
Ibn ‘Asyur, al-Tahrir, jilid 4, h. 978.
20
Al-Ishfahani, al-Mufradāt fī Gharīb al-Qur’an, (Beirut: Dar al-Ma’rifah,
tt.), ditahqiq oleh Muhammad Sayyid Kailani,, dalam term balagha, h. 60.
21
Quraish Shihab, Tafsir al-Mishbah, (Jakarta: Penerbit Lentera Hati, 2000),
jilid 2, h. 468.
22
QS. Al-Isra': 23.
23
Al-Ishfahani, al-Mufradāt, pada term karama, h. 428.
24
Ibid., hlm., 429.
25
Sayyid Quthb, Fi Zhilal al-Qur`an, Beirut: Dar Ihya’ al-Turats al-‘Arabi, t.
th., hlm., 318.
26
Ibn ‘Asyur, al-Tahrīr wa al-Tanwīr, juz 15, h. 70.
27
QS. al-Isra’ (17): 28.
28
Al-Qurthubi, Al-Jāmi’ li ahkām Al-Qur’ān, jilid 10, h. 107.
29
Ibid.
30
Al-Razi, Fakhr al-Din, Mafātīh al-Ghaīb, Beirut: Dar al-Fikr, t. th., jilid 20,
h. 155
32
Ibn ‘Asyur, al-Tahrīr, jilid 4, h. 252 dan al-Sya’rawi, Tafsīr al-Sya’rawi,
jilid 4, hlm., 2016.
33
Al-Razi, Mafātīh, jilid 9, h. 152.
34
Ibid., hlm., 161.
35
Ibid., hlm., 180
36
Ibn ‘Asyur, al-Tahrīr, jilid 16, h. 225.
37
Ibid
38
Al-Razi, Mafātīh, jilid 22, h. 51.
39
QS. Al-Nisa': 9.
40
QS. Al-Ahzab: 70.
41
Al-Razi, Mafātīh, juz 9, h. 199.
42
______, mengutip dari al-Zamakhsyari, Mafātīh, juz 9, h. 199.
43
Rasyid Ridha, al-Manār, jilid 4, h. 327.
44
Al-Sya’rawi, Tafsir al-Sya`rāwī, jilid 4, h. 2021.
45
Ibn ‘Asyur, al-Tahrīr, jilid 14, h. 3403.
46
QS. Al-Hajj: 30.
47
Al-Ishfahani, al-Mufradāt, h. 217.
48
Al-Razi, Mafātīh, jilid 23, h. 17 dan Al-Thabari, Jami’, jilid 10, juz 17, h.
154.
49
Dalam sebuah hadis dinyatakan, sebagaimana yang dikutip oleh al-
Qurthubi:
إن من أكبر الكبائر اإلشراك باهلل وعقوق الوالدين وشهادة الزور وقول الزور
50
Al-Qurthubi, al-Jāmi’, jilid12, h. 24.
ketiga unsur ini ini, yaitu teknik atau cara. Bahkan, dalam beberapa
kasus, seringkali cara lebih penting dari pada isi, sebagaimana
51
QS. Âli ‘Imrân: 159.
52
Al-Shabuni, Mukhtashar…, jilid I, h. 331.
53
Ibid
54
Bisa dilihat pada peristiwa yang melatarbelakangi turunnya surah al-Lahab,
(lihat Al-Shabuni, Mukhtashar Tafsîr Ibn Katsîr, jilid 3, h. 689 dan Al-Thabari,
Jamî’ al-Bayân, juz 30, jilid 15, h. 336.
55
QS. Âli ‘Imrân: 104.
Kesimpulan
Public Relations yang diterjemahkan menjadi hubungan
masyarakat (humas) mempunyai dua pengertian. Pertama, humas
dalam artian sebagai teknik komunikasi atau technique of
communication dan kedua, humas sebagai metode komunikasi atau
method of communication. Konsep Public Relations sebenarnya
berkenaan dengan kegiatan penciptaan pemahaman
melalui pengetahuan, dan melalui kegiatan-kegiatan tersebut akan
muncul perubahan yang berdampak. PR sendiri merupakan gabungan
berbagai imu dan termasuk dalam jajaran ilmu-ilmu sosial seperti
halnya ilmu politik, ekonomi, sejarah, psikologi,
sosiologi, komunikasi dan lain-lain.
Daftar Pustaka
Al-Ashfahani, Abu al-Qasim Abu al-Husain bin Muhammad al-
Raghib, 1961, al-Mufradat fi al-Gharib al-Qur`an, Mesir:
Mushthofa al-Bab al-halabi.
Al-Bukhari, Abu ‘Abdillah Muhammad bin Isma’il bin Ibrahim bin
al-Mughirat bin Bardizbat,t. th.,Shahih al-Bukhari, Mesir: Dar
al-Mathabi’ al-Sya’b.
Al-Fairuzzabadi, Majd al-Din Muhammad bin Ya’qub,1983,al-Qamus
al-Muhith, Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Manzhur, Abu al-Fadhl Jamal al-Din Muhammad bin Mukram
ibn,t. th.,Lisan al-‘Arab, Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Maraghi, Mushthofa,t. th,Tafsir al-Maraghi, Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Razi, Fakhr al-Din,t. th,al-Tafsir al-Kabir, Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Shabuni, Muhammad Ali,t. th,Mukhtashar Tafsir Ibn Katsir,
Beirut: Dar al-Rasyad.
Al-Suyuthi, Jalal al-Din Abd al-Rahman,1983,al-Dur al-Mantsur fi
Tafsir al-Ma’tsur, Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Syaukani, Muhammad bin ‘Ali bin Muhammad,t. th., Fath al-
Qadir, Beirut: Dar al-Fikr.
Al-Syinqithi, Muhammad al-Amin,t. th., Adhwa’ al-Bayan fi Idhah al-
Qur`an bi al-Qur`an, Beirut: Dar ‘Alam al-Kutub.
Al-Thabari, Abu Ja’far Muhammad bin Jarir,t. th.,Jami’ al-Bayan fi
Tafsir Ayi al-Qur`an.
Al-Zarkasyi, Badr al-Din Muhammad bin ‘Abdillah,t. th., Al-Burhan
fi ‘Ulum al-Qur`an, Mesir: Dar Ihya al-Kutub al-‘Arabiyah.
Amir, Mafri,1999,Etika Komunikasi Massa dalam Pandangan Islam,
Jakarta: Logos Wacana Ilmu.
Afiful Ikhwan and Dian Iskandar Jaelani, Introdoction to the Islamic
Education Concepts (an Integral Paradigm Building Efforts),
Malaysia: Proceedings International Seminar on Islamic Law,
Economic, Education and Science, Fakulti Tamadun Islam,
UTM Malaysia, 2014, hlm. 136-147